The True Identity of My Hubby - Bab 82 Bukan sengaja ingin mendengar (2)

Seliana Yuan adalah putri dari perusahaan besar Yuan, dengan mewahnya ia menyewa satu bar, saat Gwendolyn dan Justin sampai di sana, tamu yang datang sudah lumayan banyak.

Yang berlatar belakang keluarga kuat dan penampilan menonjol seperti Justin dan Gwendolyn, sampai di mana pun akan menjadi pusat perhatian, ini juga membuat Gwendolyn cukup berpuas hati.

Dia yang selalu dipuji-puji oleh orang, tanpa bisa menahan diri ia kembali teringat dengan Julius, kalau bersama Julius, yang akan ia dapatkan hari ini adalah belas kasihan dan ejekan, bagaimana mungkin akan ada pandangan kagum dari semua orang?

Dia juga benar-benar menyadari, pilihannya memang tepat!

Dalam ruangan yang disewa Seliana, Gwendolyn sedang duduk di sofa memperbaiki dandanannya di depan cermin.

Seliana bersandar di meja bar sambil berpangku tangan, ia mengamati Gwendolyn dari atas ke bawah dan berkata : “Gwendolyn, aku rasa orang yang begitu mulia seperti kamu, sungguh tidak perlu membuat diri sendiri menjadi hina. Membuat pria mabuk dan menggodanya, lalu diam-diam mengandung anaknya…… Perbuatan rendahan seperti ini hanya cocok diperbuat oleh wanita hina yang ingin menikah dengan konglomerat, untuk apa kamu ikut meramaikan?”

Gwendolyn menutup kotak bedaknya dengan ketus dan berkata dengan kesal : “Aku sudah tidak peduli mau hina atau rendahan, begini saja.”

“Supaya apa, kamu itu putri dari keluarga Tsu yang baik-baik…….”

“Sudahlah, asalkan bisa secepatnya menikah dengan Justin, pakai cara apa pun tidak masalah.” Gwendolyn menarik nafas, dia juga tidak ingin menurunkan standar seperti ini, tapi Justin terus menerus menunda pernikahan, dia juga karena tidak punya cara lain baru berbuat seperti ini.

Yuliana bisa menaklukkan Juwono dengan cara ini, kenapa dia tidak boleh memakai cara yang sama untuk menaklukkan Justin?

Asalkan dia hamil, tidak peduli Justin bersedia atau tidak, keluarga Yi pasti akan memaksanya untuk setuju, sama seperti sekarang mereka memaksa Juwono.

“Hubungan kamu dengan Justin begitu baik, bukankah tidak perlu menggunakan cara ini?” Seliana menggambarkan bentuk tubuh Gwendolyn yang begitu bagus dan berkata : “Berdasarkan kecantikan kamu yang seperti ini, begitu banyak pria yang berharap untuk berguling dengan kamu di ranjang, aku tidak percaya Justin bisa punya pengendalian diri yang kuat.”

Gwendolyn tersenyum pahit : “Mungkin kamu tidak akan percaya, sejak mereka bermasalah, dan Julius menjadi buta, dia tidak pernah menyentuh aku lagi.”

“Tidak mungkin…….”

“Makanya, jika aku tidak memakai cara ini, masih bisa menggunakan cara apa lagi?”

“Tapi…….”

“Seliana.” Gwendolyn menggenggam tangan Seliana dan tersenyum pahit :”Aku punya firasat Justin akan mencintai orang lain.”

“Bagaimana mungkin! Dia sudah menyukai kamu sejak SMA.”

“Bukankah semua pria seperti ini? Sesuatu yang seindah apa pun, menjadi tidak indah lagi setelah didapatkan.

Seliana maju selangkah dan merangkulnya dengan pelan : “Baiklah, kamu jangan terlalu banyak berpikir, aku bantu kamu.”

“Terima kasih.” Gwendolyn meneteskan air mata.

Dua jam kemudian, di dalam apartemen Justin.

Gwendolyn mengamati Justin yang mabuk tak menyadarkan diri di sofa, jari yang ramping menari di alisnya yang bagus.

Tidurnya tidak nyenyak, tampak butiran keringat di pelipis, ia tahu ini adalah akibat obat yang mulai berefek.

“Justin, waktu itu ketika memilih kamu, aku sudah tidak berencana untuk menyerah, aku harap kamu juga bisa mencintai aku seperti dulu.” Gwendolyn bergumam kecil, bibir merahnya menyentuh wajahnya dan jatuh di atas bibirnya.

Sentuhan yang lembut membuat Justin agak mengerutkan alis, tubuhnya yang tadinya memang sudah panas pun semakin memanas, ia mendesah sekilas dan langsung menindih Gwendolyn di bawah tubuhnya.

Gwendolyn tersenyum puas, ia memejamkan mata membiarkan Justin mencium dan meraba sepuasnya.

Saat tangan Justin masuk ke dalam bajunya dan menyentuh bagian yang padat itu, perasaan yang asing membuat gerakan Justin berhenti sejenak.

Dia……tidak terlalu padat.

Ini membuat nafsu yang bergejolak di dalam tubuhnya berkurang banyak.

Dengan susah payah ia mengangkat tubuhnya, pandangannya berpindah dari leher baju Gwendolyn ke wajahnya, karena terlalu mabuk, ia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, sehingga ia pun menggeleng-gelengkan kepala dan membelalakkan mata.

“Kenapa?” Gwendolyn tidak mengerti kenapa dia bersikap seperti itu, jelas-jelas tadi masih baik-baik saja.

Dengan sedikit bergumam Justin berkata : “Kamu…….”

“Aku Gwendolyn, kenapa?”

“Gwendolyn?! Kenapa kamu?” Dengan terkejut Justin bangkit dari atas tubuhnya, karena mabuk dan diberi obat, kedua kakinya tidak bertenaga, hampir ia tumbang ke lantai.

Harusnya Gwendolyn merasa tidak tega ketika melihat dia jatuh ke lantai dengan kasihannya, tapi ia langsung bangkit terduduk di sofa oleh perkataan Justin, ia membelalakkan mata dengan emosi : “Justin! Aku calon istri kamu! Kenapa tidak boleh aku? Kamu jawab dengan jujur, apakah belakangan ini kamu jatuh cinta kepada orang lain? Apakah kamu tidur dengan wanita lain? Kalau tidak, bagaimana mungkin sekali raba sudah tahu aku bukan dia?”

Justin menahan rasa tak nyaman di tubuhnya dan ingin bangkit dari sofa, Gwendolyn pun duduk ke lantai dan mencengkram serta menggoyang-goyang bahunya : “Kamu! Siapa orang yang kamu harap terbaring di bawah tubuhmu? Siapa wanita itu?”

“Tidak ada, tidak….” Justin mengerutkan dahi : Jangan ribut lagi, aku pusing sekali.”

“Kalau tidak ada, kamu tatap aku, peluk aku, cium aku.” Gwendolyn membaringkan diri di atas tubuhnya dan inisiatif memeluknya, mencium bibirnya.

Tubuh Justin menegang, indah sekali rasanya dipeluk dan dicium oleh wanita yang tubuhnya seksi seperti Gwendolyn, terutama di saat sekarang ini, saat ia paling memerlukan belaian wanita.

Hanya sedikit lagi, ia sudah ingin kembali menindih Gwendolyn di bawah tubuhnya, tapi pada akhirnya ia tetap mendorong Gwendolyn, dan dengan susah payah bangkit berdiri pergi ke kamar mandi.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu