The True Identity of My Hubby - Bab 60 Berterima Kasih Atas Bantuannya

Di akhir rapat, beberapa karyawan wanita yang menyebalkan bahkan datang untuk bertanya kepada Clarissa bagaimana dia bisa mengenal Juwono Yi dan kapan dia mulai berpacaran dengannya. Mereka bertanya sampai wajah dan kupingnya Clarissa memerah, dan memberikan pandangan minta tolong kepada Justin.

Justin tampaknya mengerti arti pandangan Clarissa dan memandag semua karwayati tersebut dan berkata :”Semuanya kembali kerja sekarang juga.”

Di bawah perintahnya, para wanita-wanita yang menyebalkan tersebut bubar dalam sekejap.

Hanya ada Justin, Clarissa dan Kelvin Qin yang tersisa di ruang rapat.

"Nona Yuan, tolong kesini sebentar." Justin berkata kepadanya dan berjalan ke arah pintu ruang rapat.

Clarissa berdiri dari kursi dan mendapati bahwa wajah Kelvin Qin masih penuh dengan keraguan. Clarissa berkata kepadanya dengan nada serius: "Tuan muda ketiga keluarga Yi adalah seorang yang terlihat romantis. Jangan salah sangka dan jangan mengungkit hal ini di depan Yuliana, jangan tambah beban pikirannya."

Kelvin Qin berkata "Oh" dengan linglung.

Clarissa mengikuti Justin dan meninggalkan ruang rapat.

Saat sampai di ruang manajer, Justin melemparkan berkas yang ada di tangannya ke atas meja dan berbalik untuk melihat Clarissa yang berdiri di dekat pintu. Justin menyilangkan tangannya di depan dada dan bersandar di ujung meja, dia terlihat elegan namun santai.

Clarissa dibuat bingung olehnya. Justin tidak terlihat seperti ingin bicara tentang pekerjaan. Kalau bukan tentang pekerjaan, apakah dia ingin membicarakan tentang masalah pribadi? Masalah pribadi apa? Hubungannya dengan Juwono?

Sesaat kemudian, mulut Justin akhirnya terbuka, dan berkata dengan nada datar: "Sebenarnya kamu tidak perlu menghadapi sesuatu seperti hari ini."

"Apa?" Clarissa tidak mengerti.

"Kamu bisa masuk dan keluar dari perusahaan Yi secara bebas, kamu juga bisa menggunakan lift khusus keluarga Yi, ruang teh, toilet khusus, dll. Kamu juga bisa berjalan masuk ke dalam gedung ini dan semua karyawan membungkukkan badan mereka. Dan tidak ada akan ada orang yang berani untuk bertanya bagaimana bisa kamu menjadi penasehat hukum perusahaan Yi, dan juga tidak ada orang yang akan membicarakan hubunganmu dengan Juwono . "

Clarissa mendengarkannya, dan setelah bungkam untuk beberapa saat, akhirnya dia berkata, "Direktur Yi, aku mengerti maksudmu. Tetapi aku tidak keberatan untuk menggunakan lift umum, aku juga tidak keberatan untuk menggunakan toilet umum. Terlebih lagi aku tidak ingin orang-orang membungkukkan badannya kepadaku. Dan untuk masalah Juwono, aku tidak peduli apa yang mereka bicarakan.”

Justin mengerutkan kening. "Apakah menikahi pria yang tidak masuk akal membuatmu malu?"

"Bukan begitu direktur Yi." Clarissa berkata, "Aku hanya tidak ingin hidup dalam kesulitan lagi, jadi aku memohon padamu untuk tidak mengumumkan hubunganku dengan tuan muda pertama."

Justin mengangkat pergelangan tangan Clarissa yang memakai gelang giok. Dalam nada bicaranya, dia tidak bisa menyembunyikan ketidakpuasannya: "Walaupun kamu sudah memakai ini, sampai kapan kamu akan hidup dengan bersembunyi seperti ini?"

"Direktur Yi, ini adalah masalah antara aku dan tuan muda tertua, bukan?" Clarissa juga mulai emosi.

Clarissa benar-benar tidak mengerti. Dirinya menikah dengan anak tertua keluarga Yi, Julius Yi. Mengapa semuanya harus dikendalikan oleh tuan muda kedua? Bukankah dia tidak dalam hubungan yang baik dengan Julius? Mengapa dia harus memikirkan sesuatu yang Julius pun tidak pikirkan?

"Apakah masih ada keperluan lain, direktur Yi?" Clarissa bertanya padanya dengan sopan kepada Justin yang cemberut.

"Tidak ada." Justin berdiri tegak dengan wajah kesal dan berbalik untuk berjalan ke belakang meja.

Clarissa membungkukkan badan lalu berkata : "Kalau begitu, saya pamit."

Clarissa berjalan beberapa langkah, namun akhirnya berbalik kepada Justin, dan ketika dia memandangnya, nadanya berubah menjadi lembut: "Aku dengar, kamu sudah membantuku menyelesaikan masalah itu?"