The True Identity of My Hubby - Bab 258 Panik

“Baik, aku akan melakukannya.” Clarissa Yuan mengantarnya keluar.

Setelah Julius Yi pergi, Clarissa Yuan duduk di samping tempat tidur Liam sambil melihat berita di ponselnya, karena semalam dia tidak tidur dengan nyenyak, setelah melihat berita selama beberapa saat dia mulai merasa sedikit mengantuk.

Dia melirik botol infus yang besar, lalu dia menyetel alarm untuk berbunyi setelah 30 menit di ponselnya, setelah itu dia tertidur di samping Liam .

Entah sudah berapa lama dia tertidur, Clarissa Yuan merasakan ada seseorang yang mendekati sisi tubuhnya, Clarissa menggerakkan tubuhnya lalu dia mendongkak dan melihat dokter sedang melihat jarum infus.

Dia langsung duduk dengan tegak lalu menyentuh wajahnya dengan tangannya dan bertanya, "Ada apa dokter? Apakah cairan infusnya sudah habis?"

“Hmm.” Dokter menjawab dengan lembut, setelah mengantinya dengan botol baru dia berbalik dan berjalan ke pintu kamar pasien.

Clarissa Yuan , yang setengah sadar, melihat Liam dan mendapati Liam masih tidur dengan nyenyak. Oleh karena itu dia berjalan ke kamar mandi dan mencuci wajahnya dengan air dingin, setelah itu dia tidak begitu mengantuk lagi.

Begitu keluar dari kamar pasien dokter itu terus berjalan ke belokan koridor setelah itu dia baru diam-diam menghela nafas lega.

Memikirkan ketakutan yang dia rasakan barusan, keringat dingin di dahinya mengalir dengan deras, dia sama sekali tidak berani berhenti dan terus berjalan ke arah lift.

Awalnya dia hanya coba-coba menyingkirkan kedua pengawal itu, tapi tak disangka mereka berhasil dikelabui olehnya dan dia berhasil mengganti botol obat Liam .

Ketika dia memikirkan tak lama lagi akan ada banyak uang yang masuk ke rekeningnya, Andi bersiul dengan gembira, lalu berjalan keluar dari lift dan berjalan ke arah mobil.

Julius Yi yang selesai menjemput Natasia pulang, memarkirkan mobilnya, setelah itu dia mengendong Natasia keluar dari kursi barisan belakang. Ketika dia hendak berjalan menuju lift, seorang pemuda dengan berjubah putih dan memakai masker berdiri dihadapannya, pemuda itu terlihat seperti dokter muda yang ugal-ugalan.

Karena dia mengenakan masker, jadi hanya setengah dari wajahnya yang terlihat, tetapi wajahnya yang hanya kelihatan setengahnya ini sangat familier di mata Julius Yi. Orang ini dan orang yang merampok gelang Clarissa Yuan, benar-benar sangat mirip baik dari postur tubuh atau setengah bagian wajahnya yang kelihatan.

Yang paling penting adalah saat pria itu melihat Julius Yi secara naluriah dia langsung merasa kaget, setelah itu pria itu segera menundukkan kepalanya dan mempercepat langkah kakinya dan berjalan melewati Julius.

“Berhenti!” Julius Yi berteriak kepadanya, tapi tak disangka pria itu benar-benar terlihat panik, dan dia bergegas berjalan ke pintu keluar tempat parkir.

Reaksinya langsung membuat Julius Yi was was, dia mengendong Natasia dengan satu tangannya sambil berlari mengejar Andi.

Natasia tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi karena kejadian yang mendadak ini dia merasa ketakutan dan menangis.

Bagaimanapun, Julius Yi mengejar Andi yang sudah berlari jauh sambil mengendong Natasia. Yang paling penting adalah ... dia merasa ini bukan saatnya mengejar orang, tetapi saatnya menyelamatkan Liam .

Dia berhenti, lalu berbalik dan berlari ke arah lift, sambil mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Clarissa Yuan .

Lift masih bergerak ke atas, Julius yang sudah tidak bisa sabar menunggu langsung menggunakan tangga darurat. Lengannya mengendong Natasia yang sedang menangis dengan erat sambil melangkahkan kakinya dengan cepat..

Panggilan itu akhirnya terhubung, tidak menunggu Clarissa membuka mulutnya, Julius Yi bertanya dengan panik, "Clarissa, bagaimana keadaan Liam ?"

“Liam masih tertidur, ada apa?” ​​mendengarkan deru nafasnya yang terengah-engah dan kegelisahannya, serta tangisan Natasia , Clarissa Yuan juga ikut panik.

"Siapa saja yang baru memasuki kamar pasien Liam ."

"Tidak ada seorang pun selain dokter yang datang mengganti cairan infus."

“Cepat hentikan infus itu! Cepat!” suara teriakan Julius Yi hampir mengandung suara tangisan.

Jelas sekali pria tadi datang untuk mencelakakan Liam, dan tampaknya dia sudah berhasil, saat kepikiran akan hal ini, kaki Julius Yi langsung lemas.

Setelah Clarissa Yuan mendengar teriakan Julius Yi , dia tercengang sesaat, setelah itu dia langsung menjatuhkan ponselnya dan menghentikan cairan infus masuk ke tubuh Liam .

Untungnya, kamar Liam di lantai enam, dan Julius Yi dengan cepat sampai disana.

Begitu dia masuk yang pertama kali dia lihat adalah botol infus Liam , tentu saja dari luar tidak terlihat berbeda, tapi pada saat bersamaan, Julius membunyikan bel, lalu dia membungkuk dan menepuk wajah Liam sambil memanggil nama Liam berulang kali.

Liam terlihat sedang tertidur, tapi tidak peduli bagaimana pun Julius membangunkannya Liam tidak bangun.

Clarissa Yuan , yang sudah ketakutan, termangu melihat semua ini.

Dokter datang dengan cepat dan dengan cepat membawa Liam ke ruang gawat darurat.

Liam kembali dibawa ke ruang gawat darurat, Clarissa Yuan merasa sangat sedih hingga dia tidak bisa menerima kenyataan ini. Dia terdiam di depan pintu ruang gawat darurat dalam waktu yang lama, setelah itu dia tiba-tiba menangis.

Meskipun Julius Yi juga merasa sedih, tapi dia tetap membungkuk dan memeluk Clarissa yang jatuh dan terduduk di atas lantai, sebelah tangannya memeluknya dan tangannya yang satu lagi memeluk Natasia yang masih menangis.

"Semuanya salahku, aku tidak menjaga Liam dengan baik." Clarissa Yuan merasa sangat marah dan menyesal hingga ingin mati. Dia menangis di pelukan Julius Yi sambil terisak-isak: "Julius ... aku benar-benar tidak berguna, semua ini salahku, pukul aku! Bunuh aku—! "

Meskipun sekujur tubuh Julius Yi juga gemetar, tapi dia tetap memeluknya erat-erat sambil menenangkannya: "Jangan takut, Liam akan baik-baik saja. Liam pasti bisa bertahan dan melewati semua ini ..."

Julius tiba-tiba melepaskannya, dan mendorongnya sedikit, lalu dia menatapnya dan berkata dengan suara bergetar: "Orang itu baru saja datang kan? Botol infus itu baru digantikan?"

Clarissa Yuan terus mengangguk sambil menangis: "Belum sampai lima menit dia pergi, kamu sudah menelepon ..."

Sebenarnya Clarissa mengenali para staf medis yang bertanggung jawab terhadap Liam, tapi karena saat itu dia belum sepenuhnya bangun jadi dia tidak memperhatikan wajah dokter dengan baik dan membiarkannya pergi.

Julius Yi mengelus kepalanya sambil memaksakan tersenyum: "Kalau begitu tidak apa-apa, butuh waktu beberapa saat agar cairan infus dalam saluran infus sebelumnya benar-benar habis, Liam pasti akan baik-baik saja." Dia terlihat sedang menghibur Clarissa Yuan , tapi juga terlihat sedang menghibur dirinya sendiri.

“Sudah, jangan menangis lagi, lihat kamu menangis Natasia jadi ikut menangis.” Julius Yi tersenyum dan mencium dahi Natasia : “Maaf Natasia , tadi Paman Julius membuatmu takut, kamu tenang saja, kakakmu akan segera sembuh. "

Natasia memeluk leher Julius Yi dan menatapnya sambil berkata dengan terisak-isak: "Benarkah? Kakak akan segera keluar dan bermain dengan Natasia?"

“Hmm, tentu saja.” Julius Yi mengangguk.

****

Terjadi hal seperti ini, Clarissa Yuan bahkan tidak berani memberi tahu Frans Tsu.

Untungnya, setelah mendapatkan pertolongan darurat, racun di tubuh Liam telah dikeluarkan dari tubuh dan Liam telah melewati masa kritis.

Hal ini membuat Julius Yi dan Clarissa Yuan yang telah cemas selama lebih dari dua jam akhirnya merasa lega, Clarissa Yuan memeluk Julius Yi dengan gembira sambil menangis dan berkata: "Julius, Liam kita benar-benar hebat, dia berhasil melewati masa kritis. "

“Hmm, Liam memang benar-benar hebat.” Julius Yi tersenyum lalu melepaskannya dan berkata, “Kamu bawa Natasia pergi makan dulu.”

“Bagaimana denganmu?” Clarissa Yuan meraih Natasia dari pelukannya dan bertanya.

"Masih ada beberapa hal yang perlu aku urus, kamu cukup bungkuskan sedikit makanan untukku," kata Julius Yi .

Clarissa Yuan membawa Natasia keluar untuk makan malam, sedangkan Julius Yi menemani polisi yang datang ke rumah sakit memeriksa rekaman kamera pengawas untuk mengidentifikasi penjahat.

Setelah sibuk sampai jam sembilan malam Julius yang habis dari kantor polisi baru kembali ke rumah sakit.

Frans Tsu , yang datang ke rumah sakit untuk menjenguk Liam , juga sangat terkejut begitu mendengar hal yang di alami oleh Liam. Belum sempat memahami situasinya, dia sudah dipukul oleh Julius Yi .

Saat Julius Yi melayangkan tinjunya ke arahnya dia berteriak, "Kalau terjadi apa-apa dengan Liam! Aku akan membuat Keluarga Tsu membayar semua ini!"

Frans Tsu yang tiba-tiba dipukuli olehnya tidak marah. Dia hanya mengenggam pipinya yang sakit sambil mengerutkan dahi dan bertanya, "Apa yang terjadi?"

“Menurutmu?” Julius Yi bertanya balik.

"Apakah ini perbuatan Gwendolyn lagi?"

Julius Yi sangat marah: "Kamu adalah kakaknya, apakah kamu tidak bisa mengaturnya?"

“Kamu adalah suaminya, bukankah kamu juga tidak bisa mengaturnya?” balas Frans Tsu: “Apakah sekarang kamu memiliki bukti dia yang melakukannya? Apakah kamu sudah menangkapnya?”

Sebenarnya, tidak perlu menebak dia juga tahu siapa yang melakukannya. Frans Tsu berbicara seperti itu hanya untuk memberi muka kepada Keluarga Tsu, dan juga, bukannya dia tidak mengatur Gwendolyn Tsu , tetapi dia sama sekali tidak bisa mengaturnya.

Dengan tingkat kegilaan Gwendolyn Tsu saat ini, tidak ada yang bisa mengaturnya.

"Kalau kamu memiliki bukti, kamu bisa memenjarakannya, aku tidak akan keberatan." kata Frans Tsu acuh tak acuh.

Dia juga merasa kecewa dan terluka. Dia mengira peringatannya saat Liam jatuh dari tangga bisa menghentikan Gwendolyn Tsu mencelakakan Liam . Dia tidak menyangka secepat ini Gwendolyn kembali bertindak lagi

Saat ini, bukan hanya Julius Yi yang ingin membunuh Gwendolyn Tsu , bahkan Frans Tsu juga ingin mencekiknya hingga mati.

Julius Yi sudah sedikit tenang dan merendahkan suaranya, tetapi dia masih berkata dengan ekspresi wajah datar: "Kamu adalah kakaknya, kamu bisa memukulinya dan memarahinya, tapi aku berbeda, aku harap kamu bisa mengaturnya. Tentu saja, saat ini polisi sedang menyelidiki dan mengumpulkan bukti, asalkan ada bukti aku tidak akan berbelas kasihan kepadanya. "

Julius Yi menertawakan dirinya sendiri: "Kebetulan aku akan dipenjara selama lima belas tahun, ada teman yang menemani bagus juga."

“Kalau memukulnya ada gunanya, dari dulu aku sudah memukulnya.” Frans Tsu menarik napas dalam-dalam dengan sedih, untung saja Liam berumur panjang, kalau tidak, dia pasti sudah terbunuh.

Frans Tsu bahkan terlalu malas menelepon Gwendolyn Tsu dan menanyakan hal ini kepadanya, karena bahkan jika dia menelepon Gwendolyn Tsu , Gwendolyn tidak akan mengakuinya.

Clarissa Yuan membawa Natasia berjalan menghampiri mereka, saat melihat kedua pria itu saling berhadapan dengan raut wajah yang tidak senang, Clarissa langsung meminta maaf kepada Frans Tsu: "Maaf, aku tidak menjaga Liam dengan baik sehingga orang jahat memiliki kesempatan untuk masuk . "

“Seharusnya aku yang berterima kasih kepadamu, terima kasih kamu tidak memukulku dengan keras seperti Tuan Muda Yi.” Frans Tsu tersenyum getir: “Untung saja Liam sudah siuman, kalau tidak Keluarga Tsu akan benar-benar menjadi pembunuh. "

“Ini bukan salahmu, dan ini tidak ada hubungannya denganmu.” Clarissa Yuan menyerahkan tangan Natasia kepadanya: “Frans Tsu , tolong bawa Natasia pulang dulu, di sini serahkan saja kepadaku dan Julius.”

Frans Tsu mengangguk, lalu dia membungkuk dan mengendong Natasia ke dalam pelukannya, setelah itu dia menatap Clarissa Yuan dan berkata, "Kalau ada kabar ingat beri tahu aku sesegera mungkin."

"Aku akan melakukannya."

Setelah Frans Tsu pergi, Clarissa Yuan berjalan ke sisi Julius Yi , dia mengenggam telapak tangannya, dan bersandar dengan lembut di dalam pelukannya sambil berkata dengan penuh kasih sayang: "Julius, aku tahu kamu sama sedih dan cemasnya denganku, tapi semua sudah berlalu, kamu juga seharusnya sudah bisa merasa tenang. "

Sebelumnya dia hanya tahu mencari ketenangan dalam diri Julius, tetapi dia selalu lupa untuk memperhatikan perasaan Julius, dia benar-benar tidak seharusnya berbuat seperti ini.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu