The True Identity of My Hubby - Bab 234 Menyadari Sesuatu

Di mobil, Julius Yi bertanya Clarissa Yuan: “Kamu mau pulang kemana?”

Clarissa Yuan meragu sebentar, berkata: “Pulang ke The Brocade Mansion.”

Itu adalah villa tempat tinggal Frans Tsu, dia memtuskan untuk pulang ke villa dulu membawa anak-anak beristirahat sebentar, dan membiarkan Frans Tsu membawa mereka pulang ke halaman rumah Keluarga Tsu makan malam lagi.

Tempat halaman rumah Keluarga Tsu dia biasanya bisa tidak pergi ya tidak pergi, walaupun dua orangtua Keluarga Tsu tidak sampai membully dia seorang pengasuh kecil, tapi bergaul tetap sedikit tidak leluasa.

Julius Yi malah merasa dia pulang ke The Brocade Mansion hanya demi bisa berduaan dengan Frans Tsu, kecemburuan dalam hatinya tak tertahan mulai keluar lagi. Tapi dia apapun juga tidak katakan, langsung menyetir mobilnya sampai di dalam villa The Brocade Mansion.

Kemungkinan sudah bermain terlalu capek, Liam dan Natasia sudah tertidur.

Melihat dua kakak beradik bertidur lenyap, Clarissa Yuan seketika tidak tau harus bagaimana lebih baik, dia hanya ada sepasang tangan, gimana juga tidak dapat menegendong dua anak, kelihatannya harus meminta bantuannya lagi... ....

Tidak menunggu dia selesai bimbang, Julius Yi sudah mengendong Liam yang lebih berat sedikit, memimpin berjalan ke dalam villa.

Clarissa Yuan melongo, segera mengendong Natasia ikut naik, dia mengendong Natasia benar-benar tidak dapat mencapai di kunci kata sandi, pada akhirnya tetap Julius Yi berjalan kemari berkata: “Password beritahu aku.”

Clarissa Yuan memberitahunya password, Julius Yi membukakan pintu kemudian, menambah satu kata: “Kamu mengantikan passwordnya sudah bisa.”

Clarissa Yuan hanya “Ehmm” sekali dengan sikap acuh tak acuh, apanya yang harus menjaga-jaga dengannya? Sepertinya tidak perlu.

“Lantai satu atau lantai dua?” Julius Yi bertanya lagi.

“Lantai dua, menaruhkannya di ranjang biru yang di kamar kedua sudah bisa.”

Julius Yi melakukan sesuai perkataan dia, mendorong pintu kamar ke dua, menaruhkn Liam ke atas ranjang kecil warna biru, Clarissa Yuan malah menaruhkan Natasia ke atas ranjang kecil warna pink.

Pada saat bangun, Julius Yi dengan tanpa sadar mengamati strukturkamar tidur.

Ini adalah sebuah areal kamar yang sangat besar, mendekorasi kamar besar sesuai dengan gaya anak kecil, dalam kamar tidur selain ada dua ranjang kecil, masih ada satu ranjang untuk orang dewasa yang berukuran satu meter lima, gantungan topi baju yang di pintu telah mengantung baju dan sarung tangan Clarissa Yuan.

Clarissa Yuan bantu Liam dan Natasia menutupi selimut dengan baik, mengangkat kepala lalu melihat dia sedang mengamati kamar tidur dia dan anak-anak, ekspresi di wajahnya sedikit berubah, seketika itu juga sedikit tidak nyaman.

Tak salah duga, pandangan Julius Yi jatuh di wajahnya dan bertanya: “Kamu malam tidur disini?”

Dia membuka mulut, dan akhirnya mengangguk-angguk kepala: “Betul, karena Frans Tsu malam sering pergi ke bar, tidak bisa temenin Liam dan Natasia tidur.”

Tanpa sadar... ... mulut Julius Yi mengeluarkan satu kepuasan yang tak terlihat.

Diransang olehnya begitu lama, hanya kali ini, dia merasa tekanan dalam hati kesal dan sumpek seketika itu juga tersebar setengah.

Dia bahkan tak tertahan berkata: “Ranjang kamu terlalu kecil, tidurnya tidak nyaman, seharusnya ganti yang besar.”

“Tidak, menurut aku sudah cukup.”

“Belakangan waktu ini aku juga tidur ranjang macam ini, badan pegel-pegel hanya kurang kaki tidak kram saja.” Julius Yi tetap menatapnya.

Clarissa Yuan yang tidak pintar, juga dapat menebak dia sedang membocorkan berita apa, rumah lama Keluarga Yi selain kamar ruang kerja ada satu ranjang satu meter lima, yang lain semuanya dua meter lebar.

Dia sedang memberitahunya, dia dan Gwendolyn Tsu tidak tidur satu ranjang!

Dalam hati Clarissa Yuan tidak senang itu bohong, hanya dalam waktu yang sama lebih banyaknya adalah khawatir, apa maksudnya dia memberitahunya ini? Apa sudah mengetahui dia sedang berpura-pura? Jika demikian, kalau begitu sudah gawat.

Demi bisa berpura-pura terus, dia terpaksa berpura-pura bodoh, menundukkan kepala ke remote AC dan mengatur suhu udaranya.

Julius Yi malah tiba-tiba langsung menangkap tangannya, badannya berbalik, menatapnya dan berkata: “Clarissa, aku rasa kita masih boleh coba untuk bergaul lagi.”

Clarissa Yuan terkejut, tak terpikir dia bisa berkata begitu terus terang, kelihatannya dia benar-benar menyadari sesuatu.

“Kamu bilang tidak ingin melayani satu orang buta, aku sudah tidak buta lagi, tidak perlu kamu layani. Kamu bilang kamu suka pria yang berduit, sekarang Keluarga Yi juga sudah bertahan kembali, sedang pelan-pelan masuk ke jalan yang tepat... ....”

“Julius Yi kamu sebenarnya maunya aku bilang berapa kali!” Clarissa Yuan dengan cepat memutuskannya, melototinya dan menekankan volume dengan sekuat tenaga: “Aku sudah tidak berperasaan kepadamu, aku sekarang dengan Frans Tsu bergaul dengan sangat baik, aku sekarang menunggu Nyonya Tsu mengangguk kepala menyetujui aku menikah masuk. Aku tidak berharap kamu datang mengganggu aku lagi, karena aku tidak ingin membuat Nyonya Tsu merasa aku perempuan yang sembarangan, aku sekarang dengan tidak mudah baru membuat dia berpandangan beda terhadapku, tidak boleh karena kemasukan kamu semuanya menjadi impian kosong, Julius, anggap saja aku memohon kepadamu bisa tidak?”

Julius Yi menatap wajahnya yang penuh dengan kemarahan, perasaan yang tidak mudah baru merasa lega sedikit telah menjadi muram sekali lagi.

Clarissa Yuan menghirup nafas dalam-dalam, meredakan nada bicaranya: “Kamu pergi saja, Frans Tsu sangat cepat sudah mau pulang, aku tidak ingin membuatnya juga salah paham.”

Julius Yi pada akhirnya berjalan keluar.

*****

Setelah Julius Yi berjalan keluar, Clarissa Yuan duduk di sofa lantai satu, di tangannya memegang gelas air dan dengan sesuap-sesuap meminum air mineral yang di dalamnya, jantungnya masih “Dug Dug” berdetak.

Dia tidak tau dirinya tadi sudah berekspresi dengan bagus tidak, apa bisa membuat Julius Yi menghilangkan kesalahpahamannya, kalau tidak bisa harus bagaimana lagi?

Dia menaruhkan gelas air, mengeluarkan hp dan menelepon ke Nyonya Tua, Nyonya Tua dengan berhati-hati bertanya: “Clarissa, dengarnya Julius menemani kamu setengah harian untuk mengunjungi Sea Park, tapi melempar dia seorang diri di situ, bilang kalian sengaja mau membuat dia kesel sampai mati.”

Clarissa Yuan tertegun, masalah hari ini di Sea Park dia benar-benar tidak tau harus gimana ngomong.

Memang benar dia yang mengambil Julius, tapi kalau bukan Gwendolyn Tsu duluan menyembunyikan anak, dia juga tidak akan memohon Julius Yi membantu mencari anak, lebih tidak akan bertemu dengannya.

Dia tidak menjelaskan, hanya dengan lembut berkata: “Nenek, aku menelepon ke kamu, ada satu hal mau aku bilang ke kamu, Julius dia sepertinya menyadari sesuatu, dia sebentar pulang mungkin akan menanyai kebenaran kepadamu, kamu harus ada persiapan, memikirkan harus bagaimana menghadapinya.”

“Kenapa bisa diketahui olehnya?”

“Maaf, itu masalah aku, aku tidak menahan diriku sendiri.” Dalam hati Clarissa Yuan juga sangat menyesal, tau dari awal tidak meminta dia membantu mencari anak.

Nyonya Tua berdiam sebentar, baru dengan tak berdaya menghela nafas dan berkata: “Clarissa, nenek tidak menentang kalian berdua ketemu atau berpacaran, tapi lain kali perhatikan jangan membuat Gwendolyn Tsu melihatnya, agar dia tidak berkeributan lagi di rumah, andai kata ini memberitahukan ke ayahnya situ, pengorbanan kamu sebelumnya semua jadi tidak berguna.”

“Nenek, aku tau, hari ini benar-benar karena terjadi sesuatu, aku janji pada nantinya tidak akan bertemu dengannya lagi.” Clarissa Yuan menjanjikannya berkata.

“Ya, tau kamu juga sangat sulit.” Nyonya Tua tiba-tiba merendahkan suara berkata sekali lagi: “Tidak berkata denganmu lagi, Julius sudah pulang.”

Selesai bilang kata ini, Nyonya Tua lalu dengan cepat mematikan telepon.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu