The True Identity of My Hubby - Bab 228 Dihina

Clarissa Yuan menggandeng Liam dan Natasia kembali ke atas dan kembali ke dunia kecil mereka.

Karena kejadian tadi Liam masih terlihat sedikit murung, melihat suasana hatinya yang tidak baik, Clarissa Yuan berjongkok di depannya dan membelai kepala kecilnya: ”Liam, maaf, tadi Bibi Clarissa sangat marah karena khawatir penyakitmu tidak bisa sembuh. "

“Aku tahu Bibi Clarissa melakukannya demi kebaikan Liam .” Liam memeluk leher Clarissa Yuan dan berjanji dengan bersungguh-sungguh: “Bibi Clarissa tenang saja, Liam akan patuh.”

"Hmm, ini baru anak kesayanganku yang baik," Clarissa Yuan mencium pipinya dengan gembira.

“Bibi Clarissa , kenapa Paman Yi bisa menjadi pamanku?” Natasia bertanya sambil menatap Clarissa Yuan .

Clarissa Yuan termangu, pertanyaan ini ... sangat sulit dijawab.

Dia memikirkannya sebentar, lalu dia berkata, "Karena Paman Yi dan Bibi sudah menjadi satu keluarga."

"Bukankah dulu Paman Yi dan Bibi Clarissa adalah satu keluarga? Kenapa bisa jadi satu keluarga dengan Bibi?"

"Karena ..." Clarissa Yuan berhenti sejenak, lalu dia tersenyum dan berkata: "Karena kelak aku akan menjadi satu keluarga dengan Liam dan Natasia."

Natasia langsung merasa sangat gembira: "Benarkah? Kelak Bibi Clarissa akan menjadi satu keluarga dengan Liam dan Natasia?"

"Tentu saja benar," Clarissa Yuan mengangguk.

“Paman, kenapa paman bisa ada di sini?” Liam tiba-tiba bertanya.

Tubuh Clarissa Yuan langsung menegang, lalu dia memalingkan wajahnya secara naluriah, dan melihat Julius Yi yang berwajah murung sedang bersandar pada kusen pintu.

Clarissa bangkit dari lantai, sesaat dia tidak tahu harus bagaimana menghadapinya.

Julius Yi menunduk dan tersenyum kepada Liam : "Karena aku ingin melihat apa yang sedang kalian bicarakan di sini."

“Bibi Clarissa mengatakan kelak dia akan menjadi satu keluarga dengan kami.” Natasia berkata dengan raut wajah yang bahagia: “Paman, kelak kamu dan bibi adalah satu keluarga!”

Raut wajah Julius Yi langsung berubah.

Clarissa Yuan juga menundukkan kepalanya, dia merasa sangat canggung.

Julius Yi mengelus kepala Natasia, lalu dia berkata sambil tersenyum: "Kalau begitu selamat."

Dia mengangkat kepalanya lalu tersenyum sinis kepada Clarissa Yuan : "Demi bisa masuk ke Keluarga Tsu, kamu bahkan bisa merendahkan diri, kamu bahkan bersedia menjadi pengasuh anak."

"Apakah Tuan Muda Yi sedang mencari kamar Nona Tsu? Kamarnya ada di sebelah sana." Clarissa mengangkat jarinya dan menunjuk ke kamar seberang.

Melihat ekspresi wajahnya yang datar, Julius Yi berbalik dan berjalan keluar.

Dalam perjalanan kembali ke villa, Frans Tsu melirik Clarissa Yuan yang terlihat tidak senang lewat kaca spionya, setelah itu dia berkata, "Hari ini kamu bertemu dengan Julius? Kamu juga bertengkar dengan Gwendolyn?"

“Bukankah kamu jelas-jelas sudah tahu tapi sengaja bertanya?” Clarissa Yuan tersenyum getir: “Aku tahu Nyonya Tsu pasti memarahimu.”

"Dia tidak begitu memarahiku."

"Apakah dia memintamu memecatku?"

“Dia hanya menyayangi Gwendolyn, jadi dia merasa kamu menyinggung perasaannya.” Frans Tsu menghiburnya: “Tapi aku percaya dengan kepribadianmu, jika bukan karena tidak punya pilihan lain, kamu tidak akan menyinggung perasaannya kan?”

"Terima kasih karena kamu masih sangat mempercayaiku."

Frans Tsu tersenyum, dia tidak hanya percaya kepada Clarissa Yuan , tetapi dia juga memahami kepribadian Gwendolyn Tsu .

****

Pagi-pagi sekali, Clarissa Yuan mengendarai mobil mengantar Liam dan Natasia ke sekolah.

Setelah keluar dari lingkungan sekolah, dia berkeliaran di jalan dengan bosan.

Dengan tidak ada arah dan tujuan dia berkeliling di mal, ketika melewati toko bermerek yang pernah dia kunjungi dulu, pegawai toko yang sedang menarik pelanggan dengan antusias memberitahunya toko mereka sedang ada promosi beli satu, gratis satu.

Clarissa Yuan berhenti lalu dia berbalik dan berjalan masuk.

Tahun lalu, ketika toko ini mengadakan perayaan tahunan, dia membelikan sebuah kemeja untuk Julius Yi, lalu Julius Yi terus mengenakan kemeja itu dan menjadikannya sebagai barang kesayangannya.

Setahun berlalu, toko ini masih ada, tetapi dia tidak lagi memenuhi syarat untuk membelikan pakaian untuk Julius Yi .

Clarissa Yuan akhirnya tidak membeli apa-apa dan pergi meninggalkan gedung mal.

Di depan pintu sebuah restoran barat, dia tidak sengaja melihat Justin dan Evelin, di saat yang bersamaan mereka berdua juga melihatnya. Tangan kecil Evelin yang berada di lengan Justin langsung dia tarik seperti terkena sengatan listrik. Lalu dia tertawa kepada Clarissa Yuan dan berkata, "Kami hanya main-main, kamu jangan menganggapnya serius."

Seakan takut Clarissa Yuan tidak percaya, Evelin menjulurkan tangannya dan menyenggol lengan Justin: "Benarkan?"

Justin yang memahami isyaratnya, langsung mengangguk kepada Clarissa Yuan : "Hmm, hanya main-main."

Clarissa Yuan melihat mereka berdua sambil tersenyum, kelihatannya mereka berdua lumayan serasi.

"Kapan kamu kembali ke Tiongkok? Kenapa kamu tidak mencariku?" tanyanya, dalam hati dia berpikir dasar teman yang bergitu ada pria langsung lupa pada teman.

"Aku baru kembali kemarin."

“Kalau begitu kalian bersenang-senanglah,” Clarissa tersenyum dan melambai kepada mereka berdua, lalu dia melangkah pergi.

Bagus sekali, di dunia ini bertambah satu pasangan kekasih lagi.

****

“Bibi Clarissa , aku mau bermain disana?” Liam yang sedang menonton TV, tiba-tiba menunjuk layar TV yang sedang menyiarkan tentang Sea world.

Clarissa Yuan menatap layar TV dan bertanya dengan bingung, "Disana itu dimana?"

“Sea world yang baru dibuka, apakah kamu mau kesana?”tanya Frans Tsu.

"Terserah, tapi aku lihat anak-anak sangat ingin pergi kesana."

“Membawa mereka kesana untuk melihat-lihat juga bagus.” Frans Tsu mengelus kepala Liam : “Baik, besok ayah akan membawa kalian kesana.”

“Terima kasih, Ayah!” Liam tersenyum gembira.

Liam langsung menyampaikan kabar baik ini kepada Nyonya Tsu yang berada di lantai bawah. Nyonya Tsu berpesan kepadanya: "Tempat seperti itu sangat ramai, jadi jangan sampai tersesat."

“Nenek, tidak perlu khawatir, aku akan memegang tangan ayahku dengan erat, dan aku tidak akan tersesat.” Liam berjanji dengan suara lantang.

Gwendolyn Tsu yang berada di seberang sofa mengangkat kepalanya dari layar ponsel, dan menatap Liam sambil bertanya, "Siapa yang membawamu kesana?"

"Tentu saja Ayah dan Bibi Clarissa , Bibi, apakah kamu dan paman juga akan pergi kesana juga?"

“Tidak.” Gwendolyn Tsu berkata dengan acuh tak acuh.

Pada sore hari, Gwendolyn Tsu kembali ke Kediaman tua Keluarga Yi, Kak Sarah sudah menyiapkan makanan di atas meja. Dengan bantuan kakak perawat Gwendolyn duduk di samping Julius Yi, lalu dia menyapa semua orang sambil tersenyum.

Nyonya Tua meliriknya dan berkata, "Aku pikir malam ini kamu tidak akan kembali."

“Mana mungkin aku tidak kembali, kami adalah pasangan yang baru menikah aku tidak boleh terus tinggal di rumah orang tuaku.” selesai berbicara, Gwendolyn Tsu mengangkat tangannya dan memegang lengan Julius Yi : “Julius, Sea world di Kota A akan dibuka besok, bagaimana kalau kita pergi kesana untuk melihat-lihat? "

Julius Yi , yang sedang makan, meletakkan mangkok dan sumpit yang berada tangannya lalu dia menyingkirkan lengan Gwendolyn dan berkata, "Kakimu tidak leluasa, jangan keluyuran."

“Aku ada Anna dan Sisca yang menemaniku, mana mungkin aku tidak leluasa?” Gwendolyn Tsu berkata dengan tidak senang: “Lagipula sekarang dimana-mana ada jalan yang bisa digunakan untuk orang cacat.”

“Besok aku tidak punya waktu.” Julius Yi langsung menolak.

"Tapi aku sudah membeli tiketnya."

"Kamu bisa pergi dengan teman baikmu."

"Julius ......" Gwendolyn Tsu menatapnya dan berkata, "Jika Clarissa Yuan berada dalam kondisiku sekarang, kamu pasti tidak hanya akan menemaninya, kamu bahkan akan mendorongnya sendiri kan?"

Julius Yi terdiam sejenak, lalu dia menoleh dan menatapnya dengan serius, kemudian dia berkata, "Aku akan menggendongnya kesana."

"Kamu ...!" Gwendolyn Tsu sangat marah hingga hampir murka, tapi setelah dia memikirkannya, dia berusaha keras mengendalikan emosinya, lalu dia berbalik dan berkata kepada Nyonya Tua: "Nenek, lihat Julius, dia mana boleh berbicara seperti ini. "

"Uh ..." Nyonya Tua tidak tahu bagaimana menenangkannya, jadi dia hanya bisa berkata kepada Julius Yi : "Julius, temani Gwendolyn kesana, lagian tidak akan menghabiskan banyak waktu."

“Besok aku benar-benar tidak punya waktu.” Julius Yi mengerutkan dahinya, besok dia masih harus bertemu dengan klien.

Nyonya Tua menatapnya dan berkata, "Pekerjaan tidak akan ada habisnya. Lagian Gwendolyn sudah membeli semua tiketnya. Kamu juga bisa menggunakan kesempatan ini untuk bersantai."

"Nenek……."

“Hal ini sudah diputuskan, jangan mencari alasan untuk menolak lagi.” Nyonya Tua menyela ucapannya.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu