The True Identity of My Hubby - Bab 151 Terlihat Asing

“Kenapa kamu membawaku ke tempat yang sangat jauh?” Clarissa terdiam untuk sementara waktu.

“Karena kamu hanya memiliki paspor di sini.” Frans Tsu terdiam, demi pergi bersamanya, dia dengan sengaja mengubah tujuan tiket pesawatnya ke Inggris, dan memulangkan Kak Ling yang tidak memiliki paspor Inggris

“Bukankah kamu ingin melarikan diri dari rumah, jika ingin melarikan diri kamu harus pergi ke tempat yang jauh, agar dia tidak bisa menemukanmu.” Frans Tsu tersenyum.

Karena mereka sudah berada di sana, maka mereka harus menjalaninya.

Selain tas yang ada di tubuhnya, dia tidak mempunyai koper dan tidak mengenal tempat ini, jadi dia terpaksa mengikuti Frans Tsu.

"Tante Clarissa gendong aku...." Natasia yang mengantuk mendekatkan dirinya ke samping Clarissa Yuan, mengangkat kepalanya, dan tersenyum.

Clarissa Yuan segera membungkukkan badannya dan mengangkatnya ke pangkuan dia, lalu dia melihat Liam yang sedang tertidur di pundak Frans Tsu, dia berkata: "Aku minta maaf, aku hanya memikirkan kesedihanku sendiri, dan tidak membantu menjaga anak-anakmu."

"Memang, dalam perjalanan ini aku seperti sedang menjaga tiga orang anak."

"Aku minta maaf."

"Aku hanya bercanda, ayo, mobil sudah datang." Setelah Frans Tsu selesai bicara, sebuah mobil mewah bewarna hitam berhenti di hadapan mereka, seorang pria muda yang memiliki ras campuran mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil dan melambaikan tangan kepada mereka, dan berkata: "Aku minta maaf, sudah datang terlambat."

"Cepat turun dan bantu angkat koper."

"Oh, baik." Pria muda itu turun dari mobil dan segera mengangkat koper ke dalam bagasi.

Mobil itu berhenti di depan sebuah villa yang terletak tidak jauh dari bandara, pria dengan ras campuran itu memasukkan koper mereka ke dalam villa, Frans Tsu berkata pada Clarissa Yuan: "Dia adalah sahabatku yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu, namanya adalah Owen Fang."

Clarissa Yuan menganggukkan kepalanya, dia melihat villa yang besar ini, dan bertanya: "Apakah ini rumah dia?"

"Villa ini milikku, aku meminjamkannya kepada dia, sekalian membantuku merawatnya."

"Oh."

Setelah Owen Fang membantu memindahkan koper mereka, dia segera berangkat kerja, Frans Tsu dan Clarissa Yuan memindahkan anak-anak ke atas kasur, memakaikan mereka selimut, dan keluar dari kamar.

Frans Tsu berkata kepada Clarissa Yuan: "Kamar di sini sangat banyak, kamu pilihlah salah satu, istrirahatlah yang baik agar tidak jet lag."

Clarissa Yuan menganggukkan kepalanya, menatap sekeliling, dan menunjuk kamar di depannya: "Kamar ini saja."

"Kamar ini lebih kecil daripada kamar yang lain." Frans Tsu membuka pintu kamar, dan membawanya masuk ke dalam.

"Tidak apa-apa, aku lebih suka berada dekat dengan anak-anak." Clarissa Yuan menatap sekeliling, sebenarnya kamar ini sama sekali tidak kecil.

"Kamu terlihat sangat menyukai anak-anak."

"Apa gunanya aku menyukainya." Clarissa Yuan tersenyum sedih.

Frans Tsu melihat dia bersedih, tidak ingin membuat dia bersedih lagi, jadi dia berkata: "Sudahlah, jangan memikirkan hal-hal yang sedih, kamu mandilah terlebih dahulu, dan segera beristirahat."

Dia melirik pakaian yang berada di tubuhnya, membalikkan badan dan memasuki kamar lain, dan mengambil satu set baju tidur pria dan menyerahkannya pada dia: "Kamu pakai baju ini terlebih dahulu, besok aku akan membawamu keluar untuk membeli pakaian."

"Terima kasih." Clarissa Yuan dengan berterima kasih mengambil baju tidur dari tangan dia.

Frans Tsu masih ingin berbicara dengan dia, tetapi pada akhirnya dia tidak berbicara apa-apa, dan berjalan keluar dari kamar.

Kamar tidur yang asing, selimut yang asing, baju tidur yang asing.........

Clarissa Yuan tidak bisa tidur karena dikelilingi oleh rasa asing ini, kepalanya terus memikirkan, kata-kata yang diucapkan oleh Gwendolyn Tsu.

Untuk sesaat, dia duduk diatas ranjang, mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak boleh sepenuhnya mempercayai Gwendolyn Tsu, dia seharusnya mendengarkan penjelasan Julius Yi. Tetapi ketika dia memikirkan kembali bahwa Julius Yi pura-pura buta, bahwa Julius Yi dan Justin Yi adalah orang yang sama, dia sama sekali tidak ingin mendengarkan penjelasannya.

Ponselnya tidak mempunyai jaringan internasional, bahkan jika dia menghidupkan ponselnya, dia tidak bisa melakukan panggilan.

Setelah dia ragu-ragu dalam waktu yang lama, akhirnya dia tertidur.

Di Kota A, Justin Yi akhirnya menghalangi Gwendolyn Tsu yang akan memasuki sebuah kafe di pagi hari.

Gwendolyn Tsu beberapa hari ini memang sengaja bersembunyi darinya, tidak disangka dia dengan cepat dapat menemukannya, dia menatapnya dari atas sampai bawah, dengan muka yang tenang dia berkata: "Sudah lama tidak bertemu, Justin Yi."

"Memang sudah lama tidak bertemu, jangan-jangan kamu sedang bersiap untuk melakukan hal yang jahat." Justin Yi menatapnya, berusaha menahan dirinya untuk tidak segera mencekik dia.

"Justin, walaupun kita sudah putus, apakah kita harus menyerang satu sama lain ketika kita saling bertemu?"

Justin Yi tidak ingin menghabiskan waktunya untuk berbicara omong kosong dengan dia, dia berkata: "Clarissa tidak tahu pergi kemana, aku dengar malam sebelum dia pergi, dia bertemu denganmu, apa yang kamu lakukan terhadapnya?"

"Kata siapa aku bertemu dengan dia?" Kata Gwendolyn Tsu.

Justin Yi mengertakkan giginya: "Kata kamera pengawas di Mall City, apakah kamu tidak ingin mengakuinya?"

"Oh, maksud kamu yang di Mall City?" Gwendolyn Tsu mulai mengarang cerita: "Sebenarnya aku tidak mengatakan apa-apa pada dia, aku hanya memberitahu dia jika kakak laki-lakiku dan ayahku beradu mulut, dan besok kakakku akan selamanya meninggalkan Kota A, tidak disangka dia menjadi panik, segera mencari kakakku, keduanya saling bercerita tentang masa depan mereka, dan kesokkan paginya mereka berdua pergi dengan menaiki penerbangan internasional."

"Apa yang kamu katakan? Clarissa dan kakak laki-lakimu?"

"Sudah sewajarnya Clarissa dan kakak laki-lakiku bersama, mereka berdua memang sudah saling suka sejak sekolah menengah."

"Tidak mungkin!" Justin Yi berkata dengan marah.

Dia lebih memilih untuk percaya jika Clarissa Yuan pergi karena tidak ingin merepotkan dia, dia tidak ingin percaya jika Clarissa membuangnya, dan pergi bersama dengan Frans Tsu.

"Jika kamu tidak percaya apa yang aku katakan, lalu kenapa kamu bertanya padaku?" Gwendolyn Tsu mengangkat bahunya: "Jika bukan karena pelayan yang memberitahu kami, kami juga sama sekali tidak mengetahuinya, ayah dan ibuku sangat marah karena masalah ini, mereka sedang mencari keberadaan kakak laki-lakiku.

Justin Yi menatapnya dan segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Frans Tsu.

Gwendolyn Tsu berkata: "Tidak perlu meneleponnya, jika bisa menghubunginya, kami dari awal akan meneleponnya."

Walaupun dia tidak ingin mempercayainya, tetapi Justin Yi tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya: "Mereka berada di negara apa?"

"Tidak ada yang tahu." Gwendolyn Tsu segera menambahkan: "Aku sama sekali tidak mengerti, Clarissa Yuan sudah memilih untuk pergi bersama dengan kakakku, yang berarti dia tidak mencintai Julius Yi, lalu kenapa kamu ingin sekali dia kembali?"

"Sekarang dia tidak diketahui keberadaannya, masih terlalu dini untuk mengatakan hal tersebut, karena kamu tidak dapat memberitahuku dimana keberadaannya, maka aku akan mencarinya sendiri." Justin Yi segera membalikkan badannya.

Gwendolyn Tsu segera mengejarnya, dan menangkap lengannya: "Justin Yi! Clarissa Yuan bukan istrimu, untuk apa kamu khawatir?"

Justin Yi membalikkan badannya, dia berkata dengan wajah yang datar: "Kita berdua sudah putus, kamu tidak berhak untuk mempedulikanku mengkhawatirkan siapa, dan, aku akan memberitahumu satu hal, perlakuanmu semakin lama semakin membuatku merasa jijik."

Setelah Justin Yi selesai bicara, dia melepaskan lengannya dari tangan dia, dan berjalan tanpa menolehkan kepalanya ke belakang.

Tinggal beberapa hari di Inggris, tidak membuat suasana hati Clarissa Yuan menjadi lebih baik, dia bahkan semakin merindukan Julius Yi.

Tidak peduli bagaimana Gwendolyn Tsu membicarakan hal-hal buruk tentang Julius Yi, dia tetap terus memikirkan dia, mungkin ini yang dinamakan dengan cinta, jika sudah tumbuh besar dan berakar, akan sangat susah melupakannya, walaupun dia menyadari orang yang dia cintai adalah orang yang jahat.

Beberapa hari ini, yang membuat dia senang, adalah ketika dia bersama dengan Liam dan Natasia.

Pada saat itu juga, Clarissa Yuan belum turun dari tempat tidur, anak-anak kecil itu dengan tidak sabarnya menerjang masuk ke kamar dia, memanjat tempat tidur dia.

Natasia menempel pada tubuh Clarissa Yuan, dengan suara yang manja dia berkata: "Tante Clarissa, ayah berkata setelah selesai sarapan ayah akan membawa kita bermain di taman, maukah tante pergi bersama kami?"

"Ini......." Clarissa Yuan dengan sengaja memperlambat gerakan dia untuk bangun dari tempat tidur.

Liam dengan tidak sabar merangkak mendekatinya, dan menggoyang-goyangkan lengannya: "Tante Clarissa, pergilah bersama kami, kita ingin bermain bersama Tante Clarissa."

"Jika....kalian berdua mencium Tante Clarissa, Tante Clarissa akan menemani kalian pergi."

"Baiklah! Tante Clarissa tidak boleh melanggar janji!" Liam dan Natasia bersamaan mendekati dia, dan mencium pipi dia.

Dicium oleh mereka, membuat Clarissa Yuan sangat senang, dia memeluk kedua kakak beradik tersebut.

Setelah dia selesai mandi, memakai baju dan membawa anak-anak turun ke lantai dasar, dia melihat Owen Fang sedang duduk di ruang tamu, setelah malam itu dia sampai, dia baru pertama kali melihat Owen, dia tidak pernah bertemu lagi dengannya, kata Frans Tsu dia beberapa hari ini pergi dinas.

"Hi, kakak ipar." Owen Fang tersenyum lebar sambil melambaikan tangan padanya.

Dia memanggilku kakak ipar? Clarissa Yuan bingung.

Pada saat itu juga Frans Tsu berjalan keluar dari ruang makan, Owen Fang berkata: "Pantas saja Liam dan Natasia tidak mirip denganmu, ternyata mereka mirip dengan ibunya."

Frans Tsu dan Clarissa Yuan terkejut, dan saling menatap.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu