The True Identity of My Hubby - Bab 79 Ada Kecurigaan (3)

Gwendolyn Tsu mengerti maksud hatinya, buru-buru menambahkan: “Justin, sampai kamu mau bersembunyi, Julius sudah memaafkan sepenuhnya. Lagipula hari yang begitu penting, semuanya juga datang, hanya dirimu yang tidak hadir, nenek dan paman pasti akan sedih.”

Justin Yi sedikit bingung, dirangkulnya pundak Gwendolyn seraya berkata dengan serius: “Gwendolyn, aku rasa kita sungguh tidak boleh egois, kakak tertua sudah cukup kasihan, kalau kita masih bergandengan tangan muncul di hadapannya, akan menghancurkannya. Lagipula, sekarang ini perusahaan sedang ada sedikit masalah yang mendesak yang mengharuskanku pergi ke kota S untuk membereskannya.”

Di sela perkataannya dia mengangkat pergelangan tangannya menengok jam tangannya: “Penerbanganku nomer tiga puluh, hampir terlambat nih.”

“Apa? Kamu mau pergi ke kota S?” Gwendolyn Tsu menjadi gelisah: “Aku masih ada ingin bersamamu, masih ada yang ingin dibicarakan.”

“Ya.” Justin Yi berpikir lalu berkata: “Tengah hari nanti kalau kami tidak ingin pergi ke rumah lama, carilah alasan untuk membatalkannya, jikalau pergi, bertemu dengan kakak tertua ingat ya usahakan jangan bersama-sama dengannya. Aku besok sore kembali ke kota A, malamnya waktu kuajak kamu makan malam bersama kita lanjutkan obrolan kita ya, bagaimana?”

“Urusan pekerjaan tidak bisa kalau besok saja baru berangkat?” muka Gwendolyn murung.

Justin Yi menghela nafas tak berdaya: “Gwendolyn, kamu belum mengerti poin penting dari perkataanku.”

“Aku tahu, kamu tidak ingin membuat tuan besar tidak gembira, tapi terus-terusan seperti juga bukan caranya.” Gwendolyn Tsu merangkul erat lengannya, wajahnya penuh kekecewaan: “Justin, Juwono sudah hampir menikah, kita bertunangan saja belum, kemarin malam ayah ibuku sudah bertanya, mengapa masih belum menentukan hari pernikahan, aku tidak tahu bagaimana sebaiknya menjawabnya.”

“Kamu katakan pada ibumu, menentukan hari bukanlah hal yang bisa diputuskan dalam satu dua hari saja.”

“Kalau masih belum ditentukan saja, dia pasti akan tentukan sendiri.”

“Gwendolyn….” Justin Yi terdiam untuk beberapa detik, wajahnya penuh rasa bersalah: “Tunggulah aku pulang dari kota S ya, aku akan datang sendiri ke rumahmu untuk berbicara dengan paman dan bibi ya, oke?”

“Baiklah.” Gumam Gwendolyn Tsu dengan terpaksa.

“Baik sekali.” Justin Yi menunduk dan mencium bibirnya yang penuh berisi, sambil menggandeng lengannya: “Ayo jalan, kita pergi sama-sama.”

Clarissa Yuan sambil sebentar-sebentar melihat jam tangannya sambil dengan gelisah memburu-buru: “Pak, tidak ada GPS? Aku mengejar waktu nih.”

Benar-benar sial, pagi-pagi sekali panggil taksi dapatnya malah supir baru, putar-putar tidak ketemu jalan kembali menuju Villa West Town. Mobil sudah keliling di daerah ini cukup lama, tapi tidak berhasil sampai ke jalan raya utama.

Pak supir dengan wajah merasa bersalah berkata: “Maaf sekali ya, Kak, mobilnya tidak bisa dipasangi GPS.”

Clarissa Yuan akhirnya mencoba menghubungi Catherine Yao, dia kantornya di daerah sini, harusnya lebih hafal jalan di sini.

Lambat begini, waktu Clarissa Yuan sampai di Villa West Town sudah jam sembilan lebih, begitu masuk rumah pasti bertemu dengan Julius Yi.

Julius Yi yang selalu senang diam di rumah bagaimana bisa duduk di sofa lantai satu? Hitung-hitung sudah ada tiga hari tidak melihatnya kan?

Awalnya pikirnya Julius Yi juga tidak keluar kamar, tidak akan bertemu dengannya, dia hanya akan menjelaskan kepada Kak Sarah bahwa kemarin malam bermalam di rumah seorang teman, itu sudah cukup. Sekarang kenyataannya terbalik, tertangkap langsung olehnya.

Benar-benar deh….waktu ingin bertemu dengannya berharap lama tidak tercapai, tapi waktu tidak ingin bertemu….

Clarissa Yuan menghela nafas ringan, melangkahkan kaki masuk.

“Tuan besar, kamu…hendak pergi?” Dia bertanya dengan sangat hati-hati, sambil mengamati reaksi di wajahnya.

Saat ini tatapan matanya tanpa ekspresi, tidak terlihat apakah dia emosinya seperti apa. Menanggapi sapaannya, dia hanya mengerutkan dahinya sedikit, dengan ringan berkata: “Sudah pulang?”

Bahasa tubuhnya ini….apakah dia sengaja sedang menantinya pulang?

Berharap tidak, paling baik tidak.

Kak Sarah berjalan keluar dari dalam dapur, langkah kakinya terhenti, dia marah juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Clarissa Yuan, rasanya ingin memarahinya tapi terhalang oleh statusnya, rasanya tidak pantas. Akhirnya hanya bisa mendelikkan mata dengan galak kepadanya dan bertanya: “Nyonya muda kemarin malam lagi-lagi menginap di rumah teman?”

Clarissa Yuan sejenak ragu, menganggukkan kepalanya sedikit sambil mengiyakan.

Sejak pagi sampai sekarang, dia sudah tidak terhitung berbohong berapa kali, pikir-pikir dia merasa sangat bersalah. Tapi dia juga tidak bisa langsung memberitahu Julius Yi, semalam dia tinggal di rumahnya Justin Yi, jika tidak pasti akan membuatnya marah besar.

Ini termasuk berbohong untuk kebaikan, dalam hatinya dia menghibur dirinya sendiri.

Dia merasa dirinya perlu menambahkan sesuatu, dengan perlahan dia berkata kepada Julius Yi: “Maafkan tuan besar, lain kali aku tidak akan melakukannya lagi.”

“Ini kamu tinggalnya di Villa West Town, coba kalau tinggal di rumah lama, sudah sejak dulu tidak bisa ditolerir oleh peraturan di keluarga Yi.” Kak Sarah tidak tahan merasa kesal: “Anggaplah kamu tidak tahu bahwa hari ini adalah hari penting di mana tuan muda ketiga akan membawa kekasihnya ke rumah, seharusnya mengenal dengan baik status diri sendiri kan? Kamu sekarang adalah seorang nyonya, tidak bisa sama lagi seperti sebelum menikah, bebas keluyuran. Kamu membuat tuan besar menunggumu di sini sepagian ini, menurutmu pantaskah ini?”

“Tidak pantas, maafkan saya salah…..” Clarissa Yuan menundukkan kepala.

Bukankah besok baru akan kumpul makan bersamanya? Mengapa diganti jadi hari ini? Lagipula….Julius Yi menunggunya sepagian ini? Benar-benar kesalahan besar!

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu