The True Identity of My Hubby - Bab 96 Mencari tahu (1)

Di ruang makan Kediaman Keluarga Yi, Nyonya Tua melihat punggung tangan Justin Yi yang dibalut dengan kain kasa, oleh karena itu dia bertanya dengan khawatir: "Justin , apa yang terjadi dengan tanganmu?"

Justin Yi menunduk melihat telapak tangannya lalu menggelengkan kepalanya: "Tidak apa-apa, hanya cedera kecil.

“Kenapa kamu sangat tidak hati-hati,” Nyonya Tua menyalahkannya.

Gwendolyn Tsu berkata dengan ekspresi wajah menyesal: "Nenek, begini ceritanya, beberapa malam yang lalu aku pergi ke bioskop bersama Justin, dan disana kami bertemu dengan beberapa perampok yang ingin merampok tas, demi membantuku merebut kembali tasku tangan Justin disayat oleh perampok."

"Perampok tas? Sejak kapan Kota A menjadi kacau seperti ini?" seru Gloria, lalu dia menoleh dan berkata kepada Yuliana Liu: "Yuliana, kamu harus lebih berhati-hati saat keluar rumah, kalau barang di rampas tidak apa-apa, tapi kalau jatuh akan berbahaya. "

“Ibu, tenang saja, aku akan sangat berhati-hati.” Yuliana Liu berkata sambil tersenyum, lalu dia menoleh ke arah Gwendolyn Tsu dan bertanya dengan penuh perhatian, “Kakak ipar kedua, apakah kamu baik-baik saja?”

"Aku baik-baik saja, untungnya Justin menyelamatkanku."

"Kakak Kedua benar-benar pelindung kaum wanita yang berkompeten," Yuliana Liu berseru dengan kagum.

Gwendolyn Tsu menoleh dan melirik Justin Yi, senyuman bahagia muncul di wajahnya yang cantik.

Tapi dibalik kebahagiaannya ada sedikit kegelisahan.

Justin Yi yang berada di hadapnnya, apakah dia masih pria yang dia inginkan? Semakin lama Gwendolyn semakin ragu.

Nyonya Tua meletakkan sepotong daging sapi di mangkuknya lalu berkata sambil tersenyum "Sangat jarang kalian berdua pulang untuk makan bersama, makan lebih banyak."

“Terima kasih, nenek.” Gwendolyn Tsu berkata dengan penuh rasa berterima kasih.

Justin Yi meletakkan sumpitnya lalu meraih tangan Gwendolyn Tsu dan berkata kepada semua orang: "Hari ini aku pulang bersama Gwendolyn karena ada sesuatu yang ingin aku katakan kepada semuanya."

"Ada apa? Apakah Gwendolyn juga hamil?" Gloria yang terlihat gugup bergegas bertanya.

Jika benar seperti itu, dia benar-benar akan gila.

Tak lama setelah Yuliana mengatakan dia hamil, Clarissa Yuan juga ikut mengumumkan bahwa dia sedang hamil, dan dia hamil lebih awal daripada Yuliana , jika Gwendolyn Tsu juga hamil ...

“Tidak, Ibu, jangan asal menebak,” Gwendolyn Tsu berseru dengan malu.

Gloria langsung tertawa, bagus kalau bukan.

Justin Yi berkata: "Begini, setelah aku memikirkannya dengan matang, aku memutuskan untuk menggunakan hari yang nenek pilihkan sebelumnya sebagai hari pertunanganku dengan Gwendolyn, menurut Nenek bagaimana?"

Gwendolyn Tsu merasa kaget, dia pikir Justin Yi ingin memberi tahu Nyonya Tua tentang pesta ulang tahun ayahnya bulan depan.

Dia tidak menyangka yang ingin Justin sampaikan adalah masalah pertunangan mereka.

Tak disangka dia mengumumkan tentang pertunangan mereka?

Jika hal ini terjadi sebulan yang lalu, dia akan sangat bahagia hingga meneteskan air mata kebahagiaan, karena dia sangat ingin bertunangan dengan Justin Yi. Tapi sekarang, karena dia belum bisa memastikan masalah itu, setelah mendengar berita ini, selain merasa bahagia, perasaan gelisah lebih menyelimuti hatinya.

Agar semua orang tidak tahu apa yang dia pikirannya, dia tetap tersenyum dengan manis dan berkata kepada Justin Yi dengan sangat gembira: "Akhirnya kamu mau bertunangan denganku?"

Justin Yi tersenyum lembut kepadanya, "Aku tidak pernah mengatakan aku tidak mau bertunangan denganmu, kamu juga mengertikan."

"Hmm, aku mengerti," Dia mengangguk.

Mendengar hal ini, beban di dalam hati Carter Yi akhirnya sirna, dia mengangguk dan berkata, "Bagus kalau hari pertunangan kalian sudah diputuskan, dengan begitu kedua keluarga sudah bisa merasa tenang."

"Karena Clarissa dan Yuliana sedang hamil, kalau begitu mengenai acara pertunangan..." Nyonya Tua menoleh ke arah Gloria : "Gloria , harus merepotkanmu mengurusnya."

“Ibu tenang saja, serahkan semuanya kepadaku, aku jamin semuanya akan beres.” Gloria tersenyum dengan senang, meskipun dalam hati dia tidak bahagia tapi dia tidak menunjukkannya.

Nyonya Tua kembali menoleh ke arah Gwendolyn Tsu, lalu tersenyum dengan penuh kasih sayang dan berkata: "Gwendolyn, nenek melihatmu tumbuh sejak kecil, dari dulu aku sudah menganggapmu seperti cucuku sendiri. Sekarang kamu bisa menikah ke keluarga kami dan menjadi cucu nenek, nenek benar-benar merasa sangat senang. "

Gwendolyn Tsu berkata dengan manis, "Bisa menjadi keluarga dengan nenek dan semuanya juga merupakan impian Gwendolyn sejak kecil."

"Lihat betapa pandainya kamu berbicara." Nyonya Tua berkata dengan bahagia, lalu dia menoleh dan berkata kepada Justin Yi: "Justin, Gwendolyn adalah gadis yang baik, kamu harus memperlakukannya dengan baik."

"Aku akan memperlakukannya dengan baik, nenek," jawab Justin Yi dengan bersungguh-sungguh.

Nyonya Tua sepertinya teringat akan sesuatu, lalu dia menoleh ke arah Juwono Yi, yang sedang makan sambil bermain dengan ponselnya: "Kamu juga Juwono, kamu harus lebih baik terhadap Yuliana, dia baru menjadi menantu keluarga Yi."

“Nenek, tenang saja, dia sama sekali tidak menganggap dirinya orang luar.” Juwono Yi berkata tanpa mendongak.

Meskipun Yuliana Liu terlihat tidak peduli, dan bahkan menenangkan Nyonya Tua untuk tidak mengatai Juwono lagi, tetapi dalam hati dia sangat iri kepada Gwendolyn Tsu karena dia bisa menikah dengan pria baik seperti Justin Yi.

Tapi, baik dari segi harta dan penampilan Gwendolyn Tsu juga bukan wanita yang bisa bandingkan wanita biasa, Yuliana Liu sangat paham akan hal ini.

Selesai makan malam, Gwendolyn Tsu mengikuti Justin Yi pergi ke kamar tidurnya di lantai dua. Setelah menutup pintu, dia merangkul lehernya dan mencium rahangnya yang indah: "Kenapa kamu tiba-tiba memutuskan untuk bertunangan denganku? "

Justin Yi membalas mencium bibirnya lalu berkata sambil tersenyum, "Ucapanmu benar, kakak sudah menikah dan akan segera menjadi ayah, juga sudah waktunya aku melepaskan rasa bersalah ini."

“Menyebalkan, kamu membuatku mengira kamu tidak mencintaiku lagi,” Gwendolyn Tsu memukuli dadanya dengan lembut.

Justin Yi meraih tangannya dan memainkan tangannya dengan lembut di telapak tangannya: "Aku rasa aku tidak perlu menjelaskan hal ini lagi kan?"

“Tidak perlu, aku percaya kepadamu.” Gwendolyn Tsu melepaskannya lalu berdiri dengan tegak: “Baiklah, kamu istirahatlah lebih awal, aku sudah harus pulang.”

"Aku akan mengantarmu."

"Tidak perlu, aku datang bawa mobil sendiri, aku harus membawa pulang mobilku."

"Kalau begitu hati-hati."

"Baik."

Ketika Gwendolyn Tsu turun, Nyonya Tua sedang menyerahkan sekotak teh kepada Kak Vero: "Ini Teh Biluochun yang bawakan Nyonya Liu hari ini. Teh ini kesukaan Tuan Muda Pertama, utus orang untuk mengantarkan teh ini kepadanya."

“Baik, Nyonya Tua.” Kak Vero mengambil teh yang serahkan oleh Nyonya Tua.

Gwendolyn Tsu melanjutkan berjalan menuruni tangga, sambil berkata, "Nenek, kebetulan besok aku ada urusan di bagian barat kota. Aku bisa sekalian membantumu mengantarkan teh itu kepada Tuan Muda Pertama."

"Itu sangat menyusahkan dan harus merepotkanmu." kata Nyonya Tua: "Lebih baik suruh Lee mengantarkannya kesana."

"Nenek, kita akan segera menjadi keluarga. Antara keluarga untuk apa merasa sungkan?" Gwendolyn Tsu mengambil sekotak daun teh yang berada di tangan Kak Vero lalu berkata sambil tersenyum: "Dan juga aku juga bisa sekalian memberitahu kakak dan kakak ipar soal kabar pertunanganku dengan Justin . "

Ketika Nyonya Tua mendengar ucapannya, dia juga tidak sungkan lagi dengannya, dan berkata sambil tersenyum: "Kalau begitu, harus merepotkanmu bawakan teh ini ke sana."

“Tidak merepotkan,” Gwendolyn Tsu melambaikan tangannya kepada mereka berdua: “Nenek, Kak Vero, aku pulang dulu.”

"Kamu pulang sendiri? Kenapa tidak meminta Justin mengantarmu?"

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu