The True Identity of My Hubby - Bab 251 Hukuman dari Dia

“Waktu itu Liam terluka, kamu tidak mengabari aku, sekarang Natasia hilang, kamu juga tidak beritahu aku, Clarissa Yuan, apakah takut pada Gwendolyn Tsu adalah alasan? Sakit karena kehilangan anak bukan hanya kamu yang bisa merasakannya, aku juga bisa merasakannya, aku juga berharap anakku bisa tumbuh besar dengan sehat di bawah pendampingan sendiri.” Julius Yi menatap dia dan berkata dengan marah: “Kamu ada hak apa untuk merampas hak aku menjadi seorang Ayah? Apakah kamu kira kamu berbuat seperti ini, Liam dan Natasia benar-benar sudah aman? Liam terluka, kamu khawatir sampai tidak bisa makan dan minum, Natasia hilang, kamu nangis-nangisan. Kalau begitu apakah kamu pernah berpikir, misalnya seumur hidup ini aku tidak bisa berkenalan dengan anak sendiri, sakit dan penyesalan di hatiku akan sebesar apa?”

“Maaf…….” Tiba-tiba Clarissa Yuan memeluk lehernya, menangis di pelukannya dan berkata: “Maaf Julius, aku bukan egois dan ingin mendapatkan Liam dan Natasia sendiri, aku hanya berharap anak-anak bisa baik-baik saja, mungkin caraku tidak cocok, tapi aku juga bermaksud baik…….”

“Setiap kali kamu selalu bilang demi kebaikanku, tapi setiap kali aku tidak tahu baiknya di mana.” Julius Yi tertawa sedih: “Clarissa Yuan, kita sebenarnya kapan baru bisa benar-benar jujur dan terbuka? Harus berapa lama lagi?”

“Maaf…….” Sepertinya selain kata maaf, Clarissa Yuan sudah tidak tahu bisa berkata apa lagi.

“Paman Yi, Bibi Clarissa, kalian sedang apa?” Di belakang keduanya, Natasia yang baru bangun tidur di mobil, sambil mengucek mata dengan tangan kecilnya, sambil mengamati kedua orang yang sedang berpelukan sambil menangis dan bertanya.

Mendengar suara Natasia, Clarissa hampir tidak berani percaya dan menengok ke sana, saat dia melihat Natasia yang baik-baik saja dan berdiri di sana, seketika berteriak dengan terharu: “Natasia!”

Dia berlari ke sana dengan terharu, langsung memeluk Natasia dan menangis: “Natasia, benar adalah kamu? Bibi Clarissa tidak sedang bermimpi kan? Benar adalah kamu kan?”

Ya ampun, tak terduga sekali, dia benar-benar melihat Natasia yang baik-baik saja di sini?

“Ini aku, Bibi Clarissa.”

“Kamu kemana saja, kamu membuat Bibi Clarissa khawatir setengah mati!” Clarissa Yuan mengangkat tangan dan menepuk bokong Clarissa, dia terharu sampai menangis dan juga tertawa: “Bibi Clarissa mengira kamu diculik orang jahat, untung saja tidak, untung saja…….”

Setelah Clarissa Yuan selesai berkata, dia menjauhi Natasia sedikit, menatap dia dan bertanya: “Tadi kamu lari ke mana? Bibi Clarissa mencari kamu sangat lama juga tidak menemukan kamu loh.”

Natasia melihat sekilas Julius Yi di samping dan berkata dengan polos: “Aku dan Paman Yi pergi bermain, juga pergi ke rumah Paman Yi, Paman Yi bilang akan menelepon Bibi Clarissa.”

Clarissa Yuan tertegun sebentar dan mengangkat kepala, tatapannya berpindah ke Julius Yi!

Dia yang membawa Natasia pergi?

“Paman Yi, kamu tidak menelepon Bibi Clarissa ya?” tanya Natasia sambil mengangkat wajah kecilnya dan menatap Julius Yi.

Julius Yi melihat sekilas Clarissa Yuan dan berkata dengan serius: “Aku sedang menunggu telepon Bibi Clarissa.”

“Julius Yi! Kamu sengaja mempermainkan aku kan?” Clarissa Yuan yang tersadar tiba-tiba berdiri, melangkah ke depan Julius Yi dan melototinya dengan marah: “Kenapa kamu bisa diam-diam membawa Natasia pergi? Masa kamu tidak tahu aku akan mencari gila-gilaan?”

“Aku tahu, makanya aku berbuat seperti ini.” Julius Yi menatap dia, sama sekali tidak takut dengan kemarahannya.

“Kamu……!” Clarissa Yuan tidak senang.

Julius Yi malah tetap berkata dengan tenang: “Karena aku ingin kamu mencoba rasa kehilangan anak.”

“Julius Yi! Kamu keparat!” Clarissa Yuan menangis karena marah, dia ingin dia mencoba lagi rasa kehilangan anak? Sebelumnya di akuarium dia sudah hampir dibuat mati oleh rasa seperti ini, malah menyuruh dia mencoba sekali lagi?

Dia merasa marah dan juga disuliti, air matanya terus mengalir.

Walaupun Julius Yi sedikit kasihan melihat dia menangis, tetapi dia tetap mengejamkan hati, menatapnya dengan sinis dan berkata: “Kamu menyembunyikannya dari aku begitu lama, aku masih belum meminta pertanggungjawaban dari kamu, sekarang aku hanya menyembunyikan setengah hari, kamu sudah tidak kuat.”

“Ini berbeda! Ini sama sekali berbeda!”

Bagaimana ini bisa disamakan? Waktu itu saat Clarissa Yuan menyembunyikannya dari dia, dia masih belum tahu identitas asli Liam dan Natasia, dia masih belum bisa merasakan sakit, tapi tadi……dia mengira Natasia ditangkap Gwendolyn Tsu, dia benar-benar sangat khawatir.

Dia melototi Julius Yi dengan marah dan menyalahkan: “Bagaimana kamu bisa membalas aku seperti ini? Walaupun harus ada akibat juga tidak seharusnya menggunakan cara seperti ini, Julius Yi……aku tidak akan memaafkanmu! Seumur hidup ini tidak akan memaafkanmu!”

Dalam mulut dia berkata tidak akan memaafkannya, tubuhnya malah tak terkontrol dan mendekat ke pelukannya, dia cinta dan juga benci padanya.

Untung saja Natasia dibawa oleh dia, tapi bukan Gwendolyn Tsu, untung saja!

Julius Yi memeluk pinggangnya: “Ini adalah hukuman kecil untukmu, aku harap kamu bisa menyadari kesalahanmu karena hal ini.”

Clarissa Yuan langsung mengangguk: “Aku tahu, lain kali aku tidak akan lagi, semoga kamu juga tidak begini lagi lain kali, aku tidak akan bisa tahan.”

“Baiklah, ingat janjimu hari ini.” Julius Yi mencondongkan badan dan menggendong Natasia, mengelus kepala kecilnya dan berkata: “Natasia, kita pulang.”

Pulang? Clarissa Yuan bengong, lalu langsung mengikut, ikut Julius Yi dan Natasia masuk ke mobil.

Mobil disetir ke jalan raya, Clarissa Yuan melihat pemandangan yang terlewat di luar jendela, tapi tidak tahu Julius Yi sebenarnya ingin membawa dia ke mana.

Pulang ke Kediaman Yi? Atau pulang ke rumah Frans Tsu? Atau……?

Pulang ke rumah Frans Tsu pasti tidak mungkin, saat ini membawa dia pulang ke Kediaman Yi juga tidak pas, akhirnya dia tidak tahan dan bertanya: “Julius, kamu ingin membawa kami ke mana?”

“Tentu saja pulang ke rumah.” kata Julius Yi tanpa ekspresi.

“Apakah pulang ke Kediaman Yi? Aku tidak mau……!” Clarissa Yuan menggeleng dengan naluriah.

Sekarang dia pulang untuk apa? Bertengkar dengan Gwedolyn Tsu? Atau bilang pada Nyonya Tua, dia dan Julius sudah memiliki anak dan menikah lagi dengan Julius Yi? Lalu Julius Yi dipenjara?

Saat dia berpikir aneh-aneh, Julius Yi sudah memarkirkan mobil di lantai bawah apartemen.

Dia melepas sabuk pengaman dan tidak buru-buru keluar, tapi berkata pada Clarissa Yuan: “Sebelum aku selesai mengurus masalah Gwendoyn Tsu, kamu dan Natasia tinggal di sini dulu.”

“Bagaimana kamu mengurusnya?” tanya Clarissa.

“Tentu saja bercerai.”

“Tidak boleh!” Clarissa melarang dengan naluriah.

Julius Yi terlihat sedikit kecawa dan menatap dia: “Kenapa?”

“Karena……kita tidak boleh membiarkan Justin dipenjara.” Dia ragu sebentar baru berkata.

“Justin bilang dia bersedia.” kata Julius Yi.

“Tentu saja Justin tidak berani bilang tidak bersedia, tapi…….”

“Tidak bersedia juga harus bersedia.” Julius Yi berkata dengan serius: “Lima belas tahun juga tidak terlalu lama, aku bisa berbuat apapun untuknya, aku bisa mengalah Perusahaan Besar Yi padanya. Yang penting tidak perlu bersama lagi dengan Gwendolyn Tsu, aku bersedia menyerahkan segalanya.”

“Bagaimana mungkin kamu berpikir begitu?” kata Clarissa Yuan dengan agak sedikit terbisu.

Julius Yi malah bilang: “Kamu cukup jaga diri dan Natasia baik-baik, masalah Gwendolyn Tsu aku sendiri akan mengurusnya, dan juga aku sudah memutuskannya.”

Dia sudah bilang begitu, Clarissa Yuan bisa bilang apa lagi? Tetapi terpikir dia akan dipenjara, hatinya merasa khawatir dan sedih.

“Ayo, keluar.” Julius Yi tersenyum pada Natasia: “Natasia, kita sudah sampai di rumah, Paman Yi gendong kamu keluar yuk.”

Natasia menatap Julius Yi dan Clarissa Yuan, lalu menggeleng kepala: “Di sini bukan rumahku, aku ingin pulang ke rumah Ayah.”

Hanya satu kata, tangan Julius Yi yang diulurkan padanya terhenti di udara, ada sedikit canggung, juga ada sedikit sedih.

Dia hampir mengucapkan ‘Aku adalah Ayahmu’, tapi terpikir beritahu dia sekarang mungkin bisa membuat dia takut, dia juga tidak akan menerima dirinya dengan mudah, hanya bisa ditahan.

Dia tertawa dengan gelisah: “Eemmm……di sini adalah rumah Paman Yi dan Bibi Clarissa, Natasia tidak mau tinggal bersama Paman Yi dan Bibi Clarissa?”

Natasia tetap menggeleng kepala: “Aku ingin tinggal bersama Bibi Clarissa dan Ayah.”

Melihat Julius Yi kecewa, Clarissa Yuan langsung menghibur dia: “Julius, kamu seharusnya tahu, anak kecil semuanya sama, ada susu berarti adalah Ibunya. Natasia sudah terbiasa dengan Frans Tsu, tiba-tiba ingin dia meninggalkan Frans Tsu pasti tidak mungkin, kita pelan-pelan saja.”

Natasia seperti sedikit mengerti maksudnya, tiba-tiba mulutnya monyong dan berkata sambil menangis: “Kenapa Natasia harus meninggalkan Ayah? Natasia tidak ingin terpisah dengan Ayah.”

Clarissa Yuan melihat dia yang kasihan dan memeluknya dengan sakit hati: “Natasia anak baik, Natasia tidak akan terpisah dengan Ayah, Paman Yi hanya ingin bawa Natasia bertamu ke rumah, nanti malaman akan bawa Natasia pulang kok.”

“Benaran?” Natasia bertanya pada Julius Yi.

Julius Yi membuka mulut dan mengangguk dengan terpaksa: “Iya, benaran.”

Natasia baru mengusap air mata di wajahnya, dari menangis menjadi tertawa: “Baiklah kalau begitu, aku ingin bertamu ke rumah Paman Yi.” Setelah dia selesai bicara, dia membuka pintu mobil dan keluar sendiri.

Julius Yi dan Clarissa Yuan ikut keluar dari mobil dan membawa Natasia pulang ke apartemen.

Julius Yi tahu Clarissa Yuan belum makan malam, sebelum datang ke apartemen, dia sudah memesan makan malam, baru sampai di apartemen sebentar, makan malam sudah langsung tiba.

Clarissa Yuan melihat Julius Yi, dia merasa sedikit terharu.

“Kamu dan Natasia sudah makan?” tanya dia.

“Sudah makan.” Perasaan Julius Yi tidak terlalu baik.

Clarissa Yuan tahu dia sedih, juga tidak berani berkata dengannya, hanya bisa menunduk dan makan diam-diam.

Julius Yi tidak tahu mengambil puzzle dari mana dan mengajarkan Natasia main, kedua Ayah dan anak bermain dengan senang, Clarissa selesai makan malam, berjalan ke depan keduanya dan berkata pada Julius Yi: “Julius, tolong antar aku dan Natasia pulang.”

Alis Julius Yi sedikit dinaikkan dan menatap dia: “Kamu begitu ingin kembali ke sisi Frans Tsu?”

“Kamu jelas tahu aku tidak bermaksud seperti ini.”

“Kalau begitu kamu kenapa buru-buru?”

“Besok Natasia harus sekolah, biasanya dia jam setengah sepuluh harus tidur.”

Julius Yi berpikir sebentar dan berkata padanya: “Ada kata-kata yang ingin kukatakan padamu.”

“Kata apa?”

Dia menepuk lengan Natasia, setelah mengisyaratkan dia untuk bermain sendiri, dia bangun dan berjalan ke teras.

Clarissa Yuan ikut berjalan ke teras, baru ingin berkata, Julius Yi tiba-tiba balik badan dan nenatap dia dengan wajah galak: “Kamu tidak merasa seharusnya kamu menjelaskan tentang Liam dan Natasia padaku? Atau masih merasa aku tidak perlu tahu?”

“Bukan.”

“Jadi kenapa anak-anak ada di tangan Frans Tsu? Kenapa kamu bisa berkenalan dengan anak-anak, tapi aku tidak bisa?”

“Julius……kamu jangan bilang begini.” Clarissa Yuan tidak tahu harus berbuat apa dan berkata: “Hari-hari yang tidak ingin aku kenang, aku sungguh tidak ingin mengungkit lagi, tapi kalau kamu ingin tahu, aku tentu akan memberitahu kamu.”

Julius Yi diam dan menunggu dia lanjut berkata.

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu