The True Identity of My Hubby - Bab 153 Dengan Enggan

Juwono Yi terdiam, tidak berbicara apapun.

Gloria kembali melanjutkan: "Menurutku kita jual saja saham kita kepada Noah Tsu, kita bisa mendapatkan uang, dengan uang sepuluh miliyar lebih, kita bisa membuat usaha sendiri, usaha apa pun."

Juwono Yi menatap lekat-lekat ibunya yang tidak berhenti bicara, dia merasa benci dan tidak berdaya.

Gloria mengetahui anaknya membenci dia, setelah melihat tatapannya, dia segera menutup mulutnya.

Noah Tsu sudah dapat mengira bahwa Juwono Yi akan kembali lagi, dia tidak terkejut, dan juga tidak senang, dengan muka datar dia menatap ibu dan anak tersebut: "Hari ini sudah hari keempat, kalian sudah melewati hari yang kutentukan untuk menandatangani perjanjian."

"Lalu kamu ingin melakukan apa?" ucap Juwono Yi dengan marah.

"Lagipula, kalian sendiri yang telah melewati hari tersebut, tentu saja terserah aku ingin kalian berbuat apa." Noah Tsu tersenyum: "Tetapi kalian tidak perlu panik, persyaratanku tidak sulit."

Noah Tsu mengeluarkan dokumen dan melemparkan dokumen tersebut ke dada Juwono Yi, dan berkata: "Tidak peduli kalian menggunakan cara apapun, kalian harus membuat Julius Yi bertandatangan di atas dokumen ini, ingat, Julius Yi, bukan Justin Yi."

"Dokumen itu berisi apa?" Gloria menatap Juwono Yi.

Juwono Yi membaca isi dokumen tersebut, dan menatap Noah Tsu dengan terkejut.

Noah Tsu mengangkat bahunya, dan berkata :"Jangan melihatku seperti itu, aku termasuk korban dari perbuatanmu."

"Julius Yi adalah orang buta, apakah kamu perlu membuatnya seperti ini?" kata Juwono Yi dengan marah.

"Kamu tenang saja, dia merupakan calon menantuku, jika dia menurut, aku tidak akan berbuat apa-apa padanya."

"Kamu sungguh tidak tahu malu!"

"Terserah kamu ingin mengataiku apa." Noah Tsu dengan acuh tak acuh merentangkan tangannya, lalu menambahkan: "Oh ya, aku lupa mengingatkan kalian, Julius Yi tidak sesederhana yang kalian pikirkan, jika kalian ingin menipu dia, kalian harus sangat berusaha."

Penyakit Carter Yi sudah membaik, akhirnya Justin Yi dapat dengan tenang meninggalkan Kota A.

Ketika dia keluar dari kantornya, Asisten Lin menghampiri dia dan melaporkan masalah yang mendesak: "Direktur Yi, wartawan mempublikasikan masalah kualitas proyek Waterfront Park, Anda harus segera menanganinya."

Justin Yi tidak menolahkan kepalanya ke belakang dan berkata : "Kamu saja yang pergi menanganinya."

"Tidak bisa, masalah kali ini sangat besar, orang-orang dari tim inspeksi sudah dikirimkan ke sana, harus ada orang dengan jabatan eksekutif yang menanganinya."

"Kalau begitu hubungi Juwono Yi, biarkan dia yang menanganinya."

"Satu hal lagi Direktur Yi, sore nanti ada pertemuan yang sangat penting, apakah Anda memutuskan untuk tidak menghadirinya?"

"Kamu saja yang menangani semua masalah, jika tidak bisa, maka tunggu saya pulang untuk menanganinya." Justin Yi tidak memberikan dia kesempatan untuk berbicara, dia langsung memasuki lift.

Tentu saja dia tahu seberapa pentingnya pertemuan sore nanti, dan dia juga tahu besok dan lusa juga ada pertemuan penting, tetapi jika terus mengulur waktu, dia tidak mempunyai waktu untuk pergi ke Inggris.

Dia harus pergi ke Inggris, masalah ini sudah pasti.

"Tuan Muda Pertama, apakah kamu harus pergi ke Inggris?" Kak Sarah mengejar dia dari lantai satu ke lantai dua, dan dari lantai dua sampai lantai satu, dan dia hampir ingin memeluknya.

Julius Yi melihat jam tangan di tangannya, dan berkata pada Kak Sarah: "Kak Sarah, beberapa hari ini tolong tutupi keberadaanku, aku akan kembali sesegera mungkin."

"Tetapi....jika Tuan Besar bertanya dimana Tuan Muda Kedua, kamu akan bagaimana?"

"Aku sudah memberitahu Asisten Lin, bahwa aku akan pergi dinas."

"Pada saat seperti ini kamu pergi dinas? Tidak boleh." Kak Sarah menahan dia, dia berkata: "Kamu jangan pergi, perusahaan sekarang sedang membutuhkan orang, Tuan Besar sakit, kamu pergi, Tuan Muda Ketiga tidak mengurus apa-apa......"

Julius Yi memotong pembicaraan Kak Sarah: "Aku sudah pasti akan pergi ke Inggris, aku harus membawa kembali Clarissa."

"Nyonya Muda memang harus dicari dan dibawa kembali, tetapi tidak perlu sekarang, jika perusahaan sudah stabil, kamu baru pergi membawanya pulang." Kak Sarah melihat dia akan pergi, menarik dia lagi dan berkata: "Lagipula Nyonya Muda Pertama sangat pengertian, dia tidak mungkin marah dalam waktu yang lama, siapa tahu besok dia akan kembali."

Julius Yi menatap dia, berkata: "Kak Sarah, aku mengkhawatirkan dia, dia pergi karena Gwendolyn Tsu. Walaupun aku hanya bisa melihatnya di sana, aku akan tenang jika melihat dia baik-baik saja."

Dia sudah berkata seperti itu, Kak Sarah tidak bisa berkata lagi, dia segera melepaskan tangannya.

Julius Yi melihat kembali jam tangan di tangannya, berkata kepada Kak Sarah: "Kak Sarah, aku minta maaf, aku benar-benar harus pergi."

Dan pada saat ini, sebuah mobil memasuki villa, Gloria keluar dari mobil, dan berkata: "Julius, apakah kamu ingin pergi?"

Julius Yi mengutuk di dalam hatinya, tetapi dia berusaha untuk menunjukkan kesopanan padanya: "Ibu tiri, apakah kamu ada masalah?"

Gloria berjalan ke arah Julius Yi, sambil mengeluarkan dokumen dari dalam tasnya dan berkata: "Bukankah Yuliana akan segera melahirkan, Nyonya Besar memutuskan untuk memberikan Villa Legacy Garden no 6 baris ketiga dan blok ketiga kepada Yuliana, Legacy Garden pada saat itu dibeli menggunakan namamu, jadi sekarang kamu harus menandatanganinya."

Gloria menerahkan dokumennya kepada dia: "Apakah kamu perlu menyuruh Kak Sarah untuk melihatnya?"

Julius Yi berpikir sejenak, dan bertanya: "Villa no 6 baris ketiga dan blok ketiga?"

"Iya, yang lain telah terjual semua."

"Kak Sarah, kamu bantuku melihatnya apakah ada masalah." Julius Yi tidak boleh membacanya sendiri, dia hanya bisa meminta tolong pada Kak Sarah.

Kak Sarah mengambil dokumen dari Gloria, dia membalik-balikkan dokumen, dan berkata di samping telinga Julius Yi: "Aku tidak mengerti isi dokumen ini."

Julius Yi ingin bergegas pergi, dia tidak memedulikan banyak hal, mengambil pen dan menandatangani di tempat yang diberitahu oleh Gloria, lalu berkata pada Gloria: "Ibu tiri, maaf tidak bisa menyambutmu ke dalam rumah."

Melihat dia telah menandatanganinya, Gloria bernafas dengan lega, dengan acuh tak acuh dia berkata: "Tidak apa-apa, aku juga sedang bergegas ingin melihat villa, aku pergi duluan."

Dia segera menaiki mobil dan keluar dengan cepat dari villa.

Julius Yi terbang ke Inggris dengan menaiki pesawat pada hari itu juga, setelah turun dari pesawat, dia segera mencari keberadaan istrinya, tanpa mengistirahatkan dirinya dari jet lag.

Mencari orang di Inggiris yang sebesar ini, terlihat sangat susah, untung saja dia mengetahui bahwa Clarissa Yuan sedang bersama dengan Frans Tsu, dia hanya perlu menemukan Frans Tsu.

Di sisi lain, Frans Tsu membawa Liam dan Natasia kembali ke rumah setelah berjalan-jalan, baru saja membuka pintu, mereka sudah dapat mencium wangi dari makanan untuk sarapan, Natasia tersenyum dan mengangkat kepalanya: "Ayah, tante Clarissa membuatkan kita makanan enak lagi.

"Aku mencium bau makanan yang enak." raut wajah Liam juga terlihat senang.

"Kalian cuci tangan dahulu lalu makan sarapan." baru saja Frans Tsu selesai bicara, anak-anak sudah berlari ke arah dapur.

"Anak ayam sudah kembali." Clarissa Yuan tersenyum, dan membawa mereka untuk mencuci tangan.

Natasia berkata: "Tante Clarissa, kita bukan anak ayam, kita adalah anak-anak kecil."

Clarissa Yuan mengelus kepalanya dan berkata: "Betul, anak-anak kecil."

"Apakah tante Clarissa akan terus menemani anak-anak kecil?" tanya Liam.

Clarissa Yuan terdiam, dia tidak bisa menjawab pertanyaan mereka.

Frans Tsu yang sedang beridri di pintu dan melipat kedua tangannya di depan dada berkata: "Tante Clarissa mempunyai keluarga, tidak bisa terus menemani kalian, kalian jangan menyusahkan tante Clarissa."

"Apakah tante Clarissa akan mempunyai anak-anak kecil juga?" tanya Natasia.

"Tentu saja."

Raut wajah Natasia berubah drastis, dia berkata dengan sedih: "Apakah setelah mempunyai anak, tante Clarissa tidak akan menyayangi kita lagi, tidak akan membuatkan kita sarapan lagi?"

Pada saat ini, Frans Tsu juga ikut terdiam.

Clarissa Yuan dan Frans Tsu saling menatap, dia mengelus kedua anak-anak sambil tersenyum: "Anak-anak kecil, tentu lebih baik jika mempunyai banyak anak-anak, walaupun tante Clarissa juga akan mempunyai anak-anak, tante Clarissa akan terus menyayangi kalian, jika ada kesempatan, tante juga akan membuat kalian sarapan, bagaimana?"

"Benarkah?"

"Tentu saja benar." Clarissa Yuan menganggukkan kepalanya: "Lagipula, kalian juga akan mempunyai ibu, ibu kalian juga akan menyayangi kalian, setiap hari akan membuatkan kalian sarapan."

"Tetapi aku ingin tante Clarissa yang menjadi ibu kami." Liam memajukan bibirnya.

Clarissa Yuan tertegun sejenak, dan bertanya: "Kenapa?"

"Karena kami menyukai tante Clarissa, tante Clarissa juga menyukai kami, lagipula ayah juga berkata dia menyukai tante Clarissa." dengan polos Liam berkata seperti itu.

Clarissa Yuan menatap Frans Tsu, Frans Tsu segera mengangkatkan kedua telapak tangannya: "Aku bersumpah, aku tidak mengajarkan mereka seperti itu." Frans Tsu tersenyum: "Lagipula kamu dan Julius Yi belum bercerai, aku tidak berani memikirkan hal tersebut, siapa yang baik siapa yang tidak baik, Liam dan Natasia dapat merasakannya sendiri, karena biasanya pengasuh yang menjaga mereka, pengasuh hanya memastikan mereka kenyang atau tidak, dan jika mereka pergi ke taman, pengasuh hanya melihat mereka dari jauh, tidak ikut bergabung dengan mereka."

"Kamu seharusnya mempekerjakan seseorang yang lebih profesional dalam mendidik anak-anak." kata Clarissa Yuan.

"Aku sudah pernah mempekerjakan beberapa orang, tetapi tidak ada yang bertahan lebih dari dua hari karena mereka dibuat marah oleh kedua anakku." Frans Tsu menggendong kedua anak tersebut, dan mulai membagikan sarapan mereka.

Clarissa Yuan mengikutinya dan duduk di kursi meja makan, menatap dua anak yang cantik dan lucu, dia tersenyum kecil: "Kenapa aku tidak merasa bahwa mereka bisa membuat orang lain marah?"

"Mungkin karena mereka menyukaimu." Frans Tsu menyentuh kepala mereka: "Apakah sarapan yang dibuat oleh tante Clarissa enak?"

"Sangat enak!" Kakak beradik tersebut menjawab bersamaan.

Melihat mereka berdua makan dengan lahap, membuat Clarissa Yuan tersenyum dengan senang, walaupun hatinya merasa enggan meninggalkan mereka, tetapi dia tidak tahan untuk tidak mengatakannya: "Frans Tsu, sebenarnya aku memutuskan untuk berpamitan padamu hari ini."

"Kenapa? Kamu ingin kembali?"

"Iya, aku merasa bersembunyi seperti ini tidak dapat menyelesaikan masalah, masalah yang ada tetap harus tetap diselesaikan, aku ingin kembali untuk berbicara dengan Julius Yi." kata dia.

Setelah bersembunyi beberapa hari, dia perlahan-lahan sudah menenangkan dirinya sendiri, dan mulai bisa mengerti beberapa hal.

Gwendolyn Tsu sangat membencinya, sangat berharap dia meninggalkan Julius Yi, sebenarnya dari awal dia sudah tahu, dia tidak bisa langsung pergi hanya dengan mendengarkan kata-kata dia, dan memenuhi keinginannya. Jika Julius Yi memang sangat jahat seperti yang dikatakan oleh Gwendolyn Tsu, sudah saatnya untuk bercerai, sudah saatnya untuk membagi harta mereka dan sudah saatnya juga untuk kembali menyelesaikan masalah ini.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu