The True Identity of My Hubby - Bab 163 Kenapa Selalu Dia yang Berkorban

“Yah, apakah Ayah memanggilku kemari untuk membahas soal Gwendolyn?” Nada bicaranya kembali stabil.

Carter menganggukkan kepala, menatapnya dengan penuh berharap: “Sungguh tidak bisa mengorbankan perasaan sendiri demi perusahaan?”

“Yah……”

Carter memotong pembicarannya, lanjut berkata: “Aku tahu cara kerja Gwendolyn yang ceroboh itu sangat keterlaluan, tetapi siapa suruh dia menyukaimu? Dengan segenap hati dia ingin menikah denganmu.”

“Jika ini terjadi pada 7 bulan yang lalu, mungkin saja aku bisa menikahinya, tetapi saat ini aku sudah menikah.”

“Aku mengerti, tetapi Gwendolyn bersikeras ingin dinikahi kamu, memangnya kamu tega melihat Perusahaan Besar Yi runtuh?”

Julius menggelengkan kepala: “Yah, pernikahan bukanlah permainan, aku dan Clarissa sudah sangat bahagia. Aku mencintainya, aku tidak mungkin bercerai dengannya demi masa depan Perusahaan Besar Yi, lalu menikahi seorang perempuan yang tidak aku cinai, ini akan sangat kejam bagi Clarissa.”

“Clarissa bisa mengerti…”

“Justru karena dia bisa mengerti, begitu aku mengatakannya, dia pasti akan mundur, maka dari itu aku sama sekali tidak bisa melakukannya.” Julius berkata dengan sangat tegas: “Setelah menikah denganku Clarissa mengalami perlakuan buruk, juga kehilangan hak untuk menjadi seorang Ibu. Jika aku meninggalkannya, seumur hidup ini tidak akan merasa tenang. Tiba saatnya nanti meski Perusahaan Besar Yi sangat berjaya, sangat terpandang, itu sama sekali tidak ada artinya bagiku.”

“Clarissa adalah milikmu sendiri, sedangkan Perusahaan Besar Yi milik seluruh Keluarga Yi, seharusnya kamu bisa membandingkan yang mana lebih penting.”

“Yah, semua orang hidup dengan harga diri masing-masing, Gwendolyn anggap aku dan Justin apa? Mainannya? Atas dasar apa dia bergantian memainkan kami? Jika setelah dua tahun menikah denganku dia merasa bosan, mungkin saja akan mendesak Justin untuk menikahinya, jika tidak dilakukan Perusahaan Besar Yi akan terancam, tiba di saat itu apakah aku harus menandatangani surat cerai dengan patuh dan memberikan padanya dengan dua tangan? Dan Justin juga harus meninggalkan istrinya demi menikahi perempuan itu?”

“Gwendolyn sudah pernah mengatakan padaku, hanya kamu yang selalu dia sukai.”

“Awalnya dia juga pernah mengatakan hanya Justin yang dia cinta.” Julius Yi berkata dengan cuek.

Dia mulai menerka, belakangan ini Gwendolyn pasti sering datang ke rumah sakit mencari Ayahnya, menangis sambil mengaku mencintai dirinya, dan berkata dengan nada-nada mengancam, jika dia tidak berhasil menikah dengan anak Keluarga Yi, Perusahaan Besar Yi tidak akan terselamatkan.

Maka dari itu barulah Ayahnya memanggil, barulah berbicara seperti itu.

Carter melihat anaknya sekilas, berkata dengan hati sedikit kesal: “Hanya memintamu menikahi seorang perempuan, apakah sesusah itu? Perusahaan Besar Yi adalah rumahmu, akarmu, kamu punya tanggung jawab dalam mempertahankannya, dan saat ini hanya kamu yang bisa menyelamatkannya, tahu tidak?”

Carter terdiam sesaat, lanjut berkata: “Selama tiga tahun setelah kamu mengalami kecelakaan, Keluarga Yi tidak pernah meninggalkanmu, selalu memberikan makanan enak, pakaian bagus dan semua fasilitas mewah. Sekarang kamu malah bersikap seperti ini saat Keluarga Yi mengalami masalah, apakah sama sekali tidak merasa bersalah?”

Julius kehabisan kata-kata, dalam hati merasa sedih sekaligus marah.

Dia tidak mungkin berbicara kasar pada Ayah, hanya bisa berkata dengan ekspresi tenang: “Aku memang bersalah pada Keluarga Yi, tetapi aku tidak bersalah pada diri sendiri.”

“Maksud….maksud kamu, tidak akan mempertimbangkan lagi?”

“Yah, maafkan aku, aku bisa melakukan apapun demi Keluarga Yi, tetapi tidak untuk hal ini.”

“Kamu……!” Carter marah hingga terasa sesak di dada, mulai terbatuk tiada henti.

Julius segera berdiri dari kursi, bertanya dengan khawatir: “Yah, Ayah kenapa? Ayah baik-baik saja kan.”

Tanpa perduli Ayahnya akan curiga atau tidak, dia segera menekan bel samping ranjang.

Carter batuk sambil menunjuknya dengan kesal, berusaha keras mengucapkan beberapa kata: “Julius Yi….. kamu sengaja membuatku mati tidak tenang!”

Dokter tiba di kamar itu, Gloria dan Clarissa juga datang dengan panik. Gloria menggenggam tangan Carter Yi sambil berkata dengan panik: “Ada apa? Kenapa seperti ini lagi?”

Carter tidak memerdulikannya, kedua mata tetap terkunci pada Julius. Dengan nada memelas dia berkata: “Julius…..anggap saja aku memohon padamu, jika Perusahaan Besar Yi tidak tertolong, aku akan mati tidak tenang……”

“Yah, biarkan dokter periksa dulu, kita akan membahas ini lain waktu.” Julius berkata dengan cemas.

Gloria malah memburu-buru dari samping: “Masalah apa, serius sekali, cepat kamu setujui!”

“Benar, Julius, cepat turuti permintaan Ayah.” Clarissa menggandeng tangan Julius sambil berkata.

Meski dia tidak mendengar isi pembicaraan Ayah dan anak itu, tetapi tanpa perlu banyak berpikir dia telah berhasil menebaknya. Jika tidak, Carter tidak mungkin menyuruh dirinya pergi.

Saat ini situasi sangat darurat, dia hanya takut jika Julius tidak menurutinya, sesuatu yang parah akan teradi pada Carter.

Julius tidak berdaya melihat tatapan mata Ayah, jauh lebih tidak berdaya menuruti permintaannya, hingga pada akhirnya pun dia tidak menganggukkan kepala. Atas anjuran dokter, dia pun melangkah keluar kamar.

Begitu keluar dari kamar, Gloria langsung memanfaatkan kesempatan menyalahkan Julius: “Tuan Muda, kamu sungguh kejam, keadaan Ayahmu sudah seperti itu, sekalipun harus mengorbankan nyawa sendiri, kamu juga harus menurutinya!”

Julius berdiri di tepi dinding. Berkata dengan ekspresi wajah suram: “Jika dia memang menginginkan nyawaku, aku akan memberikannya.”

Sayangnya yang Ayah inginkan bukanlah nyawanya, melainkan memaksanya menikahi seorang perempuan yang tidak ingin dia jumpai lagi seumur hidup ini, juga memaksanya menceraikan Clarissa, ini jauh lebih menakutkan daripada nyawanya sendiri!

“Kalau begitu apa yang dia minta? Hingga membuatmu kewalahan seperti ini? Gloria tetap menatapnya dengan tajam, berbicara dengan nada tinggi: “Apakah kalian tidak malu mengatai Juwono berkhianat, tidak malu memukuli wajahnya hingga bengkak, kenapa tidak lihat sendiri apa yang pernah kalian lakukan untuk Keluarga Yi? Jika kali ini Ayahmu tidak sadarkan diri lagi, kita lihat apa yang akan kamu lakukan, bagaimana menyembuhkan rasa menyesal dalam hati!”

Akhirnya mendapatkan sebuah kesempatan emas, tentu saja Gloria akan menuduhkan semua kesalahan pada diri Julius.

Saat ini Julius telah menjadi orang yang tidak berbakti, Juwono pun berkesempatan terlepas dari cap buruk atas penjahat Keluarga Yi.

“Bicaralah! Kenapa tidak berbicara? Mulai takut?” Gloria menatapnya sambil berteriak.

Clarissa bisa melihat Julius masih terus menahannya, menahan ledakan emosi pada Gloria.

Tanpa perduli lagi dengan prinsip hormat pada orang tua, dia ikut menatap Gloria dan berkata: “Ibu tiri, Julius tidak mengambil uang perusahaan untuk meminjamkannya dengan bunga besar, juga tidak menjual saham perusahaan secara diam-diam. Ayah sakit dan dirawat di rumah sakit juga bukan karena salahnya, Ibu jangan memindahkan segala kesalahan Juwono pada Julius, ini sama sekali tidak adil bagi Julius.”

Gloria tidak terima dengan perkataannya, langsung membantah: “Baru saja kamu juga sudah melihat situasinya, dialah yang membuat penyakit Tuan kambuh.”

“Kamu sama sekali tidak mengerti keadaannya, juga tidak tahu permintaan apa yang disebutkan Ayah, kenapa malah terus menyalahkan Julius? Bagaimana jika permintaan Ayah adalah mengusir Juwono keluar dari Keluarga Yi, dan sebagai saudara yang baik Julius tidak mau menurutinya? Apakah kamu masih akan menyalahkan dia?”

“Kamu……” Gloria kehabisan kata-kata karenanya.

“Jadi, sebelum memahami keadaan yang sebenarnya, tolong jangan menyalahkan Julius dengan sembarang.” Selesai berkata, Clarissa baru ingin membawa Julius pergi, saat berbalik badan bary tersadar Julius telah menghilang entah kemana.

Dia terkejut sesaat, segera melihat ke sekeliling, hanya saja tidak menemukan bayangan Julius Yi lagi.

“Dimana Julius?” Dia bertanya dengan refleks, tentu saja tidak berharap Gloria menjawabnya, melainkan mulai mencari ke berbagai arah.

Hingga pada akhirnya, dia menemukan bayangan Julius di balkon tempat dia membantu mengobati lukanya waku itu. Dari kejauhan, dia melihat Julius sedang menumpukan badan di besi pembatas, menatap keramaian di luar tanpa bergerak sedikitpun.

“Julius……” Dia berjalan menghampiri, memeluknya dari belakang. Wajah kecilnya ditempelkan ke punggung laki-laki itu: “Jika hanya itu satu-satunya cara, kamu turuti saja, tidak perlu memikirkanku.”

Julius menggigit gigi sambil menjawabnya: “Jika dibolehkan, aku sungguh ingin melompat dari sini saja.”

“Jangan menakutiku.” Clarissa memeluknya dengan erat, berkata: “Ayah hanya panik dan ingin menyelamatkan Perusahaan Besar Yi, jangan salahkan dia.”

Akhirnya Julius berbalik badan, berkata dengan kesal: “Siapa yang tidak ingin menyalamatkan Perusahaan Besar Yi? Siapa tidak ingin? Keadaan yang menimpa Perusahaan Besar Yi saat ini bukan karena aku, kenapa harus aku yang berkorban?’

Dia menendang pot bunga di samping, berkata dengan nada semakin keras: “Sama-sama cucu Keluarga Yi, Juwono boleh menjatuhkan Perusahaan Besar Yi ke dalam bahaya demi kepentingan sendiri, Justin boleh pergi tanpa memerdulikannya, lalu aku? Setiap hari berjuang demi Perusahaan Besar Yi, bekerja mati-matian demi Perusahaan Besar Yi, dan kini perusahaan terkena musibah, aku masih harus menceraikan istri sendiri demi menikahi seorang perempuan yang tidak aku cintai, jika tidak menuruti langsung dikatakan kejam, tidak berperasaan, tidak bersedia berkorban demi Perusahaan Besar Yi!”

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu