The True Identity of My Hubby - Bab 21 Beli Satu Gratis Satu

Clarissa memandang punggungnya berjalan ke atas dan menoleh untuk bertanya pada Kak Sarah : "Ada apa dengannya?"

"Kurasa nyonya telah berbicara omong kosong kepadanya lagi." Kak Sarah menghela nafas.

"Maksudmu masalah tentang Nona Su itu?"

"Kamu sudah mengetahuinya?"

Clarissa mengangguk: "Nenek telah memberitahuku."

"Kak Sarah tidak berdaya dan menjadi marah:" Tuan memang telah melupakan hal ini, tetapi istrinya selalu ingin membuat kekacauanm sehingga berkata omong kosong di depannya."

"Lalu bagaimana?" Clarissa melirik ke arah lantai dua.

"Tuan menjadi sangat sensitif setelah dia kehilangan penglihatannya, dan emosinya menjadi tidak stabil. Jangan khawatir tentang dia, biarkan dia menenangkan dirinya sendiri."

Clarissa memikirkan kata-kata wanita tua itu. Dia mengatakan hal yang sama. Biarkan dia diam untuk sementara waktu.

"Ngomong-ngomong, Nona, tidakkah kamu ingin berbelanja? Hari masih pagi, biarkanlah Steve mengantarmu."

Clarissa melirik ke luar, langit tampak cerah dan sangat cocok untuk pergi berbelanja.

"Kalau begitu aku akan keluar sekarang." Clarissa tersenyum kepada Kak Sarah.

"Pergilah."

"Terima kasih, Kak Sarah. Aku tidak akan makan malam di rumah hari ini." Clarissa keluar dengan bahagia.

Yang membuat Clarissa merasa terhormat ialah kehadiran Kak Sarah dan Steve di Daerah West Town ini, bahkan keduanya sangat rukun. Jika situasi serumit rumah lama itu, hidup pasti akan terasa sangat menyedihkan.

Setelah bertemu dengan Catherine, Catherine pun bercanda dengan marah: "Jika sudah menikah maka tidak akan sama lagi. Semuanya keputusan akan tergantung kepada suami, hal ini benar-benar tidak manusiawi untuk lawan jenis."

"Ini adalah aturan keluarga Yi, dan juga merupakan pertama kalinya. Tentu saja, aku tidak bisa menahannya." Clarissa meraih lengannya dan berkata sambil tersenyum : "Ayo pergi dan membeli pakaian."

"Kamu ingin membelikan ku pakaian? Apakah kamu membawa kartu?" wajah Catherine terlihat senang.

Clarissa menatapnya dengan buruk: "Jika kamu ingin terlihat cantik, aku akan menraktirmu makan mie beras yang banyak di malam ini."

"Sungguh pelit, kamu telah dinikahi oleh keluarga kaya di Kota A, tetapi masih sangat pelit ..."

"Catharine, tutup mulutmu!"

Keduanya berlari ke depan, tertawa dan bertengkar.

Ketika berjalan ke sebuah toko pakaian, Catharine menatap wajahnya dan berkata : "Sayangku, baju yang bermerek kelas dua ini tidak cocok untuk identitas kamu bukan?"

"Justru Itu yang saya mau." Clarissa mengambil rok dari rak dan mencobanya.

Clarissa membeli dua set pakaian, kemudian dia diajak oleh Catherine menuju toko bermerek lainnya.

Catherine langsung menuju area pakaian pria di lantai empat. Clarissa sambil harga pakaian, berkata: "Apakah kamu berencana menghabiskan setengah bulan gaji untuk membeli baju untuk Ben?"

"Dengan tidak enak hati, bisakah aku menggunakan kartu kamu?"

"Membahas tentang kartu lagi."

Catherine tertawa, berbalik dan mengotak-atik cermin.

Penjaga toko itu berkata sambil tersenyum: "Nona, hari ini adalah ulang tahun ke 30 perusahaan kami. Sehingga sedang ada beli satu gratis satu. Sangat murah jika membelinya hari ini."

"Beli satu gratis satu? Apakah ada hal yang baik?" Mata Catherine bersinar.

"Ya, jadi akan sangat hemat biaya jika membeli hari ini. Hanya satu hari dalam setahun."

"Beli satu gratis, kamu mau beli?" Catherine menoleh kepada Clarissa.

"Untuk siapa aku bisa membelinya?" Clarissa terdiam, melihat harga baju itu, lalu berkata: "Lagipula satu gratis satu pun harganya masih sangat mahal."

"Untuk suamimu, kamu pasti tidak pernah memberinya hadiah bukan? Beli satu untuknya. Mereka memberimu villa dan kartu kredit, bahkan mereka akan memberimu mobil. Ayolah kita beli." Kata Catherine.

Mendengar Clarissa berkata kepadanya seperti itu, dia benar-benar tersentuh.