The True Identity of My Hubby - Bab 225 Dipecat

“Dulu aku mempekerjakan Future Law Office karena kamu menikah dengan aku, sekarang karena memang kita sudah berpisah, tentu saja tidak akan terus mempekerjakan Future Law Office.” Tiba-tiba Julius satu langkah lebih maju, tangannya merangkul pinggang Clarissa dan menariknya ke dekatnya : “Kamu ingin tetap menjadi pengacara Future Law Office? Kecuali kamu menjadi wanitaku.”

Dia tersenyum, senyumnya tampak kejam.

Clarissa dikunci di dalam pelukannya, badannya menempel ke tubuh Julius, dia bahkan bisa merasakan suhu tubuh dan detak jantung yang tidak stabil dari Julius, wajah Clarissa memerah.

Mungkin karena sudah terlalu lama tidak sedekat ini, di detik ini muncul ketidakrelaan untuk berpisah dalam hati mereka, Clarissa tidak meronta, Julius juga tidak melepas.

Rasanya ingin sekali......tetap berada dalam pelukannya seperti ini, selamanya tidak berpisah.

“Kenapa? Hatimu tergerak?” Julius meniup di tepi telinganya : “Bukankah kamu suka uang? Buka harga, mau berapa pun bisa kuberi.”

Akhirnya Clarissa tersadar, didorongnya Julius dengan wajah yang semakin memerah, serta di saat yang bersamaan ia melayangkan satu tamparan.

“Tolong tuan muda Yi jangan lupa dengan statusmu sekarang!” Clarissa melototinya dengan emosi.

“Apa statusku? Mantan suami?” Julius mengelus pipi yang ditampar Clarissa, tenaganya tidak kuat, hampir tidak merasa sakit.

“Jangan lupa kamu adalah pria yang baru saja menikah, punya istri tapi masih berniat menggoda karyawan wanita, menurutmu apakah boleh demikian?”

Wajah Julius menjadi suram, dia tidak suka mendengar Clarissa mengungkit Gwendolyn, sungguh tidak suka sekali!

Clarissa juga tahu Julius tidak suka, tapi di situasi demikian, selain berbicara seperti itu, apa lagi yang bisa ia lakukan?

“Kamu cemburu?” Tanya Julius.

“Tuan muda Yi, kamu berpikir terlalu banyak.” Clarissa berkata dengan tidak berekspresi : ”Aku hanya merasa kalau memang sudah bercerai, tidak seharusnya ada tindakan yang mesra begitu, tidak baik bagi aku mau pun kamu.”

“Dan......” Clarissa mengangkat kepala menatapnya : “Sekarang aku bersama Frans, harap kamu jangan mengganggu kami lagi.”

Wajah tampan Julius yang sudah membaik tadi langsung suram lagi, api emosi berkobar-kobar dalam tubuhnya, dia pun melototi Clarissa agak lama, lalu mengangkat tangan menunjuk ke arah pintu : “Pergi kamu!”

Clarissa tidak berkata apa-apa lagi, ia membalikkan badan keluar.

Sekali Clarissa pergi, Julius marah hingga membanting semua berkas yang ada di atas meja.

Keluar dari kantor Julius, Clarissa menarik nafas dalam-dalam dengan membelakangi pintu, baru kemudian melangkahkan kaki pergi.

Justin yang sedang menunggu lift di sana melihat Clarissa datang, ia melirik sekilas ke ruang kantor komisaris dan bertanya : “Bagaimana? Apakah dia mempersulit kamu?”

Clarissa tersenyum pahit : “Sekarang dia menjadi sangat tidak masuk akal.”

“Iya, jadi lebih emosian, tidak melukai kamu bukan?”

“Melukai sih tidak.” Clarissa menggeleng : “Tapi kelihatannya dia pasti tetap memecat Future Law Office.”

Justin berpikir sejenak : “Atau aku coba bicara dengannya.

“Tidak perlu.” Clarissa menahannya : “Kalau demikian bisa membuat hatinya nyaman, ganti ya ganti saja.”

“Terus kamu......”

“Aku tidak masalah, lagi pula hanya pekerjaan, bisa dicari lagi di mana pun.”

“Atau......aku kenalkan satu perusahaan, kebetulan mereka sedang mencari pengacara juga.”

“Sementara tidak perlu, aku pergi dulu, lihat apa yang dikatakan presiden Zhang.” Clarissa melambaikan tangan ke dia : “Sudahlah, kamu sibuk saja, aku pergi dulu.”

****

Reaksi Presiden Zhang sudah tertebak oleh Clarissa, pasti akan marah besar.

Tapi yang tidak tertebak olehnya adalah, Presiden Zhang dengan tidak masuk akalnya menyalahkan semua kesalahan ke dirinya, selama setengah jam dia dimarahi Presiden Zhang.

Dipikir-pikir memang dirinya adalah penyebab Future Law Office dipecat oleh perusahaan Yi, maka Clarissa hanya bisa bersabar dengan omelan Presiden Zhang.

Melihat dia tidak bersuara, Presiden Zhang tetap menyalahkan : “Kenapa kalian begitu tidak berguna? Waktu itu pada berebut untuk menikah ke keluarga Yi, lalu sekarang? Yuliana masuk penjara, kamu ditinggalkan oleh Komisarius Yi, juga membuat aku kehilangan klien yang begitu besar.”

Berbicara sampai di sini, akhirnya Clarissa tidak tahan lagi, ia mengangkat kepala menatapnya : “Presiden Zhang, bisakah kamu masuk akal sedikit? Kamu tidak lihat bagaimana level Future Law Office, dulu perusahaan Yi bisa memilih Future Law Office, tidakkah merupakan jasa dari aku dan Yuliana? Sekarang aku bercerai dengan Julius, kerja sama pun berhenti, tidakkah ini wajar saja?”

“Masih wajar? Kalau tidak apa-apa kenapa bercerai? Tidakkah tahu Future Law Office memerlukan perusahaan Yi?” Ujar Presiden Zhang.

“Aku sudah membantu Future Law Office mendapatkan keuntungan 10 milyaran, apalagi yang kamu inginkan? Aku dan Yuliana adalah karyawan kamu, bukan nona-nona yang kamu pelihara, yang masih perlu membantu kamu menghasilkan uang dengan tubuh!” Clarissa membanting berkas di tangannya ke tubuhnya : “Kalau jago, andalkan kemampuanmu sendiri untuk bersaing, aku tidak menemanimu bermain lagi!”

“Woi! Mau kemana kamu?” Dengan emosi meluap-luap Presiden Zhang melototi sosok dia yang pergi.

“Pergi mencari perusahaan yang berdarah dan berdaging!”

“Kamu mengancam aku dengan cara mengundurkan diri?” Presiden Zhang mengejar.

“Iya!”

“Kamu.....Jangan pergi kamu! Kembali ke sini!” Presiden Zhang memanggil dengan panik.

Meskipun dia sangat marah, merasa sangat menyesali hilangnya kesempatan kerja sama dengan perusahaan Yi, tapi Clarissa termasuk karyawan yang bisa diandalkan di Future Law Office, sayang kalau dia pergi.

Namun Clarissa tidak mempedulikannya, dia kembali ke meja kantornya dan mulai membereskan barang, bagaimana pun presiden Zhang membujuk juga tidak ada gunanya.

Setelah Clarissa pergi, Presiden Zhang kepikiran satu ide, segera dia berjalan ke meja dan menelepon.

Telepon itu dilanjutkan dari sekretaris ke ruang kantor Julius, Julius menyebut halo dengan datar, Presiden Zhang segera berkata dengan berseri-seri : “Komisaris Julius, saya sangat sedih mendengar kabar perceraiannya dengan pengacara Yuan, juga sangat terkejut, wanita sekarang sungguh bukan wanita baik, komisaris Julius, anda jangan terlalu bersedih. Saya beritahu komisaris Julius satu berita baik, saya sudah memecat Clarissa, yang berarti Clarissa sudah tidak ada hubungan apa pun dengan Future Law Office.”

“Terus?” Julius bertanya dengan acuh tak acuh sambil mengoperasikan komputernya.

“Terus menurut anda, apakah kerja sama Future Law Office dengan perusahaan Yi bisa tetap dilanjutkan?”

“Kalau presiden Zhang percaya diri dengan pekerjaan kamu sebagai pengacara, bulan ini boleh mempersiapkan berkasnya, bulan depan mulai perlombaan, terima kasih, sekian.”

“Ha? Harus lomba dulu? Halo......Komisaris Julius.....!” Presiden Zhang memanggil panik ke telepon yang sudah dimatikan, setelah beberapa kali memanggil, akhirnya hanya bisa menutup panggilan dengan putus asa.

Lomba? Bukankah sama saja dengan tidak ada kesempatan?

****

Meskipun nyonya tua memberikan lima villa tersebut ke Clarissa, tapi Clarissa tidak pernah ingin memilikinya. Jadi demi kelangsungan hidupnya, dia tetap perlu mencari pekerjaan.

Pagi-pagi sekali, Clarissa pergi ke employment market untuk mencari pekerjaan, keluar dari sana, dia tetap tidak mendapat pekerjaan yang ia sukai.

Sambil menyimpan nomor dengan ponselnya, ia berjalan ke lift, kemudian masuk ke dalam mengikuti rombongan orang.

“Clarissa?” Saat dia sedang konsentrasi. Tiba-tiba terdengara suara yang familiar.

Dia menoleh dengan terkejut, di tengah kerumunan orang, Frans berdiri di bagian paling dalam lift.

“Kenapa kamu datang ke tempat seperti ini?” Clarissa mengamatinya dengan wajah curiga, orang kaya seperti dia apakah masih perlu datang mencari lowongan pekerjaan?

“Aku datang ke perusahaan pelayanan rumah tangga yang di lantai atas.” Frans mengamatinya : “Kamu?”

“Aku datang mencari pekerjaan.” Keduanya keluar bersama mengikuti arus kerumunan, Frans menunjuk restoran barat di seberang : “Mumpung sudah ketemu, makan siang bersama saja.”

“Boleh, aku traktir kamu.” Ujar Clarissa, setiap kali selalu Frans yang mengeluarkan biaya, dirinya benar-benar tidak pernah mentraktirnya makan.

Keduanya datang ke restoran barat bersama, setelah memesan makanan, Frans menyodorkan daftar menu ke tangan pelayan, mengamati Clarissa dan berkata : “Kamu bilang apa tadi? Kamu datang mencari pekerjaan?”

“Iya, aku dipecat sama bosku.” Ujar Clarissa sambil menghela nafas.

“Kenapa?”

“Palingan bos merasa aku sudah tidak pantas dipekerjakan lagi.” Ujar Clarissa meringankan isi cerita, bukannya dia sengaja menyembunyikan, melainkan sungguh merasa tidak ada keharusan untuk memberitahu Frans.

“Karyawan yang begitu baik seperti kamu dia masih meremehkan?” Frans tertawa : “Dan berdasarkan kemampuan kerjamu, tidak seharusnya mencari pekerjaan di tempat seperti ini, cari di job hunter, di sana lebih banyak pekerjaan.”

“Job hunter hanya untuk posisi di atas manager bukan?” Clarissa menggeleng : “Lupakan saja, aku tidak punya kemampuan seperti itu.”

“Oh iya, kamu ke perusahaan pelayanan rumah tangga untuk apa? Cari pembantu?” Clarissa balik bertanya.

“Bukan, aku ingin mencari pengasuh muda yang berpendidikan dan berbudaya, lagi pula anak-anak sudah mulai membentuk karakternya, lingkungan hidup dan tumbuh bersama orang yang bagaimana adalah hal yang sangat penting.

“Kamu mau mencari pengasuh?” Diam-diam Clarissa merasa senang.

“Kamu punya kenalan yang baik?”

“Ada.” Clarissa menunjuk dirinya sendiri : “Menurutmu aku bagaimana?”

“Kamu?” Frans mengamatinya dengan tercengang.

Clarissa mengangguk berkali-kali : “Benar.” Melihat Frans ragu-ragu, dia berkata lagi : “Jangan menatap aku dengan pandangan meragukan, aku sangat cerdas tahu! Cukup ikut pelatihan 3 bulan sudah bisa langsung dipekerjakan.”

“Aku bukan takut kamu tidak bisa mengasuh dengan baik, melainkan......” Frans tertawa dan terus mengamatinya : “Kamu yang seorang pengacara besar tidak bekerja sesuai profesi, malah pergi menjadi pengasuh?”

“Memangnya kenapa dengan jadi pengasuh, apalagi kalau menjadi pengasuh Liam dan Natasia, gratis pun aku mau.”

“Kenapa?”

“Karena.....” Clarissa berpikir sejenak, karena takut dirinya tampak terlalu antusias, ia pun tersenyum : “Karena Liam dan Natasia benar-benar lucu sekali, suasana hatiku jadi senang ketika bersama mereka.”

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu