The True Identity of My Hubby - Bab 266 Berkumpul

Malam itu juga, Frans Tsu mengantar Liam dan Natasia pulang ke Mansion Keluarga Yi.

Begitu Keluarga Yi mendengar bahwa Frans Tsu akan mengantar Liam dan Natasia untuk pulang, mereka sangat terkejut, terlebih sang nenek, dia tidak bisa berhenti tersenyum dan menyambut mereka dengan sangat meriah.

Frans Tsu merangkul Liam dan Natasia sambil menunjuk ke arah Julius Yi dan Clarissa Yuan berkata dengan halus, "panggil ayah dan ibu."

Begitu panggilan ayah dan ibu keluar dari mulut mereka, Julius Yi dan Clarissa Yuan merasa terharu dan senang. Terlebih Clarissa Yuan sangat terharu hingga matanya berkaca-kaca.

Setelah menunggu begitu lama, akhirnya bisa berkenalan dengan mereka.

"Sayang, akhirnya aku mendengar kalian memanggil aku ibu." Dia dengan sangat emosional memeluk Liam dan Natasia sambil menangis.

Dia melepaskan pelukannya setelah memeluknya sejenak, dan menarik mereka ke depan Julius Yi berkata,"ini adalah ayah, biarkan ayah memeluk kalian."

Julius Yi melihat mereka yang tidak begitu senang dia pun mengerti karena mereka tidak akan bisa menerima dalam waktu dekat. Dia hanya memeluk mereka pelan karena cemas menakuti mereka dan berkata, "ayah sangat merindukan kalian."

"Ada aku juga, aku adalah nenek buyut kalian." Nenek dengan tidak sabar melangkah ke arah mereka dan memperkenalkan dirinya sendiri.

"Kemari, biarkan nenek buyut memeluk kalian." Nenek membuka kedua tangannya, meskipun Liam dan Natasia enggan, tetapi mereka akhirnya juga masuk ke dalam pelukan nenek.

"Kesayanganku, akhirnya nenek buyut tidak lagi merasa kesepian." Nenek tidak rela melepaskan mereka seperti baru saja mendapatkan dua harta terbaik. Mulutnya tidak berhenti berucap, "sangat baik, akhirnya kita sekeluarga bisa berkumpul, sangat baik......"

Melihat mereka sekeluarga sudah berkumpul kembali, Frans Tsu menarik nafas pelan, dan mengatur perasaannya yang ada sebersit kesedihan dan berkata kepada Clarissa Yuan, "akhirnya aku mengembalikan Liam dan Natasia kepadamu."

"Terima kasih, aku pasti akan menjaga mereka dengan baik." Clarissa Yuan menjawab dengan penuh rasa terima kasih.

"Aku tenang mengenai ini." Frans Tsu tersenyum.

Julius Yi jalan ke sisi Clarissa Yuan dan merangkul pundaknya, menatap Frans Tsu berkata, "meskipun kedua keluarga kita memiliki banyak masalah, tetapi mengenai Liam dan Natasia, aku harus mengucapkan terima kasih. Terima kasih kamu sudah menjaga Liam dan Natasia selama tiga tahun ini."

Frans Tsu melirik sekilas tangan dia yang berada di pundak Clarissa Yuan, tersenyum sedih lalu membalikkan badan dan berjalan ke arah mobilnya.

"Ayah...." Liam dan Natasia menangis begitu melihat Frans Tsu yang akan pergi berkata, "ayah, aku ingin kembali bersamamu."

Frans Tsu menghentikan langkahnya, memejamkan matanya, membalikkan badan lalu tersenyum ke arah Liam dan Natasia, dan mengelus kepala mereka berkata, "bukannya tadi kita sudah membicarakan ini dengan jelas? Liam dan Natasia harus bersama ayah dan ibu kalian, menjadi anak yang bahagia. Kedepannya tidak ada lagi yang akan mengejek kalian tidak mempunyai ibu."

"Tetapi kami ingin bersama ayah."

"Ayah sudah berjanji kepada kalian, ayah akan sering datang menemui kalian." Frans Tsu membujuknya, "anak baik, biarkan ibu membawa kalian untuk beristirahat ya?"

Frans Tsu kembali masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Mansion Keluarga Yi setelah membujuk Liam dan Natasia dengan tidak mudah.

Melihat mobil Frans Tsu yang semakin jauh, Liam dan Natasia menangis semakin kencang, sambil berucap, "kami ingin kembali bersama ayah, kami tidak mau tinggal disini........."

Julius Yi dan Clarissa Yuan saling menatap dan tidak tahu harus berbuat apa. Julius Yi melangkah maju dan memeluk Liam berkata, "Liam, di sini adalah rumahmu yang sebenarnya, kedepannya kamu akan tinggal bersama ayah dan ibu, sedangkan Ayah Tsu kalian juga akan memiliki anaknya sendiri. Mereka barulah satu keluarga yang sebenarnya."

Liam menganggukkan kepalanya berkata, "ayah sudah memberitahu kepada kita."

"Kalau begitu sudah benar." Julius Yi menghapus air matanya dan berkata, "Liam jangan menangis lagi ya? Ayah dan ibu membawa kalian naik untuk melihat kamar kalian yang baru ya?"

Melihat Liam yang tidak tertarik, Julius Yi kembali melanjutkan, "di atas ada banyak mainan loh! ada pesawat-pesawatan dan robot yang bisa menari kesukaan Liam, dan juga ada boneka barbie dan kuda laut yang bisa bernyanyi kesukaan Natasia."

"Kuda laut yang bisa bernyanyi?" Akhirnya wajah Natasia muncul seulas senyuman.

"Tentu saja."

"Kalau begitu aku ingin naik untuk melihatnya."

"Baik, ayah membawa kamu naik." Julius Yi menarik tangan Natasia dan bertanya kepada Liam, "Liam apakah kamu ingin bersama-sama?"

Liam menghapus air matanya dan ikut naik dengan terpaksa.

Julius Yi dan Clarissa Yuan membawa Liam dan Natasia naik ke lantai atas. Melihat punggung satu keluarga empat orang tersebut yang sedang berjalan naik, nenek dengan bersemangat menarik-marik baju Kak Vero dan berkata,"kamu lihat tidak Kak Vero, mereka adalah cicit buyut dari Keluarga Yi, mereka sangat baik dan imut bukan?"

Kak Vero tersenyum sambil menepuk pelan punggung tangan dia berkata, "iya betul, mereka sangat baik dan imut. Bahkan hampir mirip dengan Tuan Muda waktu masih kecil. Selamat Nyonya Besar!"

"Betul, mengapa dulu aku tidak menyadari kedua cucu dari Keluarga Tsu sangat mirip dengan Julius?" Nenek berkata.

Sebelum Julius Yi dan Clarissa Yuan menikah meskipun Keluarga Yi dan Keluarga Tsu suka berselisih, tetapi di luarnya mereka masih berhubungan baik. Terkadang akan berkumpul bersama, nenek pernah melihat Liam dan Natasia satu dua kali. Pada saat itu merasa kedua anak ini sangat lucu dan berparas cantik, sama sekali tidak menyadari wajah mereka yang mirip dengan Julius Yi.

Meskipun menyadari adanya kemiripan juga tidak berani mengatakan apa-apa. Karena pada dasarnya anak-anak itu milik mereka, dia tidak mungkin memaksa membuat anak-anak itu menjadi keluarga dia.

Liam dan Natasia melihat mainan di dalam kamar menjadi sangat senang, tidak lagi merengek mencari ayah.

"Wow! Pesawat yang sangat besar!" Liam bergegas melangkah ke sudut ruangan dan memegangnya dengan penuh rasa sayang.

Julius Yi tersenyum berjalan ke arah sana, dan berjongkok di sisinya berkata, "pesawat besar ini bisa terbang ke atas langit. Tetapi sekarang sudah malam, tunggu besok pagi kita terbangkan dia di taman ya?"

"Baik." Liam menganggukkan kepala.

"Ayah, aku juga ingin pesawat besar." Natasia berkata.

Julius Yi tersenyum dengan mengelus kepalanya dengan lembut berkata, "milik Natasia juga ada, semuanya ada." Sambil berkata sambil mengambil pesawat merah dan menaruh di depan muka dia berkata, "lihat, berwarna merah."

"Sangat cantik, terima kasih ayah." Natasia berucap dengan nada manis.

Panggilan ayah ini membuat Julius Yi sangat bahagia.

Seumur hidup dia belum pernah dipanggil sebutan ayah, lumayan juga.

Clarissa Yuan ikut tersenyum melihat wajahnya yang bahagia.

Meskipun Julius Yi dan Clarissa Yuan mendekorasikan kamar Liam dan Natasia, tetapi anak-anak hanya bersemangat dalam sesaat, begitu perasaan tertarik itu sudah lewat, mereka kembali merasa bosan.

Clarissa Yuan melihat jam pada dinding berkata dengan lembut, "sayang, sudah sangat malam sekarang. Sudah waktunya tidur."

Liam berdiri dari sekumpulan mainan, menatapnya berkata, "aku ingin kembali ke tempat ayah dan tidur di sana."

"Aku juga ingin kembali ke tempat ayah." Natasia juga ikut berdiri.

Clarissa Yuan mengikuti mereka mengerucutkan bibirnya berkata, "bukannya tadi kita sudah membicarakannya? Bermain sebentar lalu tidur."

"Tidak mau! Aku ingin kembali ke tempat ayah, aku tidak mau di sini, aku tidak suka tempat ini........" Anak-anak menangis bersama.

Julius Yi dan Clarissa Yuan kembali tidak tahu harus berbuat apa, sambil memeluk mereka sambil membujuk mereka.

Untungnya karena sudah lewat jam tidur, tidak lama setelah Liam dan Natasia merengek, mereka tertidur di dalam pelukan Julius Yi dan Clarissa Yuan.

Mereka akhirnya menghela nafas lega setelah menaruh Liam dan Natasia di atas ranjang dan menyelimuti mereka.

"Tidak menyangka hubungan mereka terhadap Frans Tsu begitu dalam." Julius Yi berkata dengan masam.

Clarissa Yuan tersenyum berkata, "karena Frans Tsu selalu berada di sisi mereka."

"Semoga mereka bisa beradaptasi dengan cepat." Julius Yi merangkul pinggang dia dan berkata, "ayo pergilah, kita juga harus kembali ke kamar dan beristirahat."

Beraktivitas hingga malam seperti ini, Julius Yi juga sudah merasa mengantuk.

Clarissa Yuan melepaskan rangkulan tangan dia yang ada di pinggangnya, menatapnya dan berkata, "Julius, kamu kembali ke kamar dan tidurlah. Aku tidur di sini menemani mereka."

Ekspresi Julius Yi seketika berubah mendengar perkataannya.

Clarissa Yuan buru-buru menjelaskan, "Liam dan Natasia baru sampai, tentu tidak bisa membiarkan mereka tidur dengan pembantu. Jika mereka tengah malam sadar dan tidak menemukan aku, pasti akan merasa takut. Apalagi selama beberapa waktu lalu selalu aku yang menemani mereka tidur."

Julius Yi menghela nafas dengan tidak berdaya dan berpura-pura sedih mengatakan, "jika karena sudah memiliki anak dan kita harus tidur terpisah, ide memiliki anak ini bukan hal yang baik."

"Apa yang kamu katakan."

"Aku mengucapkan kebenarannya saja, jangan-jangan kita akan terus tidur terpisah untuk kedepannya?" Julius Yi memegang kedua pundak dia dan terus mengeluh berkata, "aku pun juga tidak tahu kapan aku akan masuk ke dalam penjara dan hidup sendiri. Aku ingin memanfaatkan waktu ini untuk memelukmu, jika tidak kapan lagi?"

"Aku tahu." Clarissa Yuan merasa sedih dan tak berdaya, "tetapi Liam dan Natasia......."

Bagaimana dengan mereka? Tidak mungkin membiarkan mereka tidur dengan pembantu bukan?

Julius Yi melihat wajah dia yang kebingungan, tiba-tiba tertawa, sambil mencubit hidungnya berkata, "aku hanya bercanda, kamu temani Liam dan Natasia saja. Tunggu hingga mereka terbiasa, baru biarkan pembantu yang mengurusi mereka."

Meskipun dia tertawa, tetapi Clarissa Yuan tidak bisa tertawa.

Mengingat urusan dia dan Gwendolyn Tsu membuat dirinya tidak bisa merasa senang.

Situasi dia dan Gwendolyn Tsu sekarang sedang membeku, Gwendolyn Tsu tidak mau bercerai, sudah pasti tidak akan mengungkit masalah penjara. Tetapi ini bukan cara jangka panjang, tidak tahu jika suatu saat nanti Gwendolyn Tsu menggugat Julius Yi.

Melihat Liam dan Natasia yang tertidur pulas, Clarissa Yuan menghela nafas dengan tidak berdaya, tubuhnya perlahan-lahan menyender tubuh Julius Yi dan memeluknya dengan erat.

Julius Yi seperti bisa merasakan kesedihan dia, dia pun dengan lembut membalasnya dan memeluk erat tubuh dia.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu