The True Identity of My Hubby - Bab 130 Kecelakaan (3)

Tiga hari kemudian, Clarissa Yuan akhirnya siuman, tetapi dia masih belum boleh keluar dari ruang perawatan intensif.

Selain Keluarga Yi yang akan datang sesekali, sebagian besar Kak Sarah yang menemaninya di rumah sakit. Bahkan Julius Yi sendiri saja jarang menemaninya.

Mengenai pekerjaan Clarissa Yuan, mau tidak mau meminta tolong kepada Kelvin Qin untuk menyelesaikannya.

Hari ini setelah selesai rapat, Kelvin Qin mengumpulkan keberanian dan bertanya kepada Justin Yi, "Direktur Yi, apakah saya boleh menanyakan sesuatu......... apakah keadaan Kakak Yuan sudah membaik?"

Justin Yi mengerutkan kening, dan meliriknya sekilas dengan datar berkata, "sudah membaik."

"Oh, baguslah kalau begitu." Kelvin Qin mengangguk-anggukan kepalanya, dan tidak bertanya lebih jauh.

Justin Yi menutup berkas, beranjak dan jalan menuju ke ruangan Direktur Utama.

Carter Yi melihat ekspresi anaknya yang muram, dengan bingung bertanya, "kenapa?"

Justin Yi memberikan data statistik aset kepada Carter Yi dan berkata, "ayah, ada suatu hal yang harus aku beritahu kepada kamu, dana penjualan Floral Garden Kota F belum ditarik sama sekali. Penanggung jawabnya adalah Juwono, aku seharusnya tidak bertanya. Tetapi ketika dana tidak masuk, aku tidak dapat membuka proyek Waterfront Park. Juwono terus mencari alasan untuk menghalanginya, membuat aku tidak dapat menyelidiki penjualan Floral Garden.

Carter Yi membalik-balikan berkas yang dia bawakan dan berkata, "mengenaik masalah in aku sudah pernah bertanya kepada Juwono, dia mengatakan dikarenakan ada beberapa kontrak penjualan yang bermasalah, sehingga menghambat penarikan dana."

"Tetapi, yang aku tahu bahwa dia meminjamkan semua uangnya kepada perusahaan investasi."

"Apa yang kamu katakan?" Carter Yi terkejut.

"Serta orang yang memiliki hubungan di dalam ini adalah Noah Tsu."

"Noah Tsu? Mengapa dia berbuat seperti itu?" Carter Yi murka dan menggebrak meja, kembali bertanya, "bocah itu memberi pinjaman berapa banyak kepada Perusahaan Wind Investment?"

"Jumlah penjualan dari Floral Garden untuk saat ini kurang lebih 180 juta." Justin Yi menatap wajah Carter Yi yang sedang murka, dia ragu-ragu sejenak dan berkata, "ayah, ada suatu masalah aku tidak tahu harus....."

"Sudah sampai di sini, masih ingin menutupinya!"

"Mengenai masalah aku dan Gwendolyn Tsu, kita.......sudah putus."

"Kamu dan Gwendolyn sudah putus?" Carter Yi kembali terkaget dan berkata, "kenapa?"

"Masalah ini tidak bisa dijelaskan dengan beberapa kata saja. Ayah, yang aku ingin memperingatkan kamu adalah Noah Tsu melakukan semua ini dikarenakan ingin menekan Perusahaan Besar Yi, dan terobosan mereka adalah Juwono. Jadi..... demi keamanan, untuk beberapa waktu ini Anda harus mengawasi Juwono dengan baik, aku khawatir dia akan dibeli oleh Noah Tsu."

"Justin Yi! Dia itu adikmu, apakah kamu tidak kelewatan? Carter Yi menatap Justin Yi. Semakin bertambah ekspresi marah pada mukanya dan berkata, "Juwono memberi pinjaman kepada Perusahaan Wind Investment untuk dengan uang menghasilkan uang juga. Meskipun cara yang digunakannya salah, akan tetapi tidak mungkin tidak bisa membedakan baik dan buruk seperti yang kamu katakan. Dia itu putra aku Carter Yi, ada alasan apa dia membantu Perusahaan Besar Tsu? Kamu terlihat dengan jelas memiliki prasangka kepada dia!"

"Ayah, bukan begitu maksudku." Justin Yi tidak tahu harus berbuat apa.

"Sudahlah, mengenai Juwono aku akan memarahinya. Mengenai Noah Tsu dia hanya marah sesaat, kamu cukup membujuk Gwendolyn Tsu saja pasti akan baik-baik saja."

"Ayah..."

"Tidak peduli menggunakan cara apapun, Gwendolyn Tsu harus menjadi menantu dari Keluarga Yi, tidak ada yang perlu didiskusikan." Carter Yi memotong pembicaraan dia.

Justin Yi menggertakan gigi, pada akhirnya dia tidak bisa menahannya dan berkata, "pernikahan tidak bisa dipaksakan. Lagipula Gwendolyn Tsu yang tidak bersedia untuk menikah. Ayah, selama kita berhati-hati, kita tidak perlu takut kepada Noah Tsu bukan?"

"Aku tidak takut kepadanya, hanya tidak berharap menambah musuh dalam dunia bisnis. Apalagi musuh yang sekuat itu. Terpenting menikah dengan Keluarga Tsu, menjadi sanak saudara, seumur hidup kita tidak perlu khawatir akan timbulnya masalah perusahaan bisa bangkrut, apa kamu mengerti?" Carter Yi dengan kesal melempar berkas yang ada di tangannya dan melanjutkan, "kamu pasti lebih paham mengenai masalah ini dibanding aku. Aku tidak perlu mengulangnya kembali. Wanita hanya perlu dikejar dan dibujuk, dalam bagian ini kamu memang tidak sebaik Juwono."

Ekspresi Justin Yi sangat muram, dia menundukkan kepalanya sekali ke arah ayahnya, langsung membalikkan badannya dan keluar ruangan.

Begitu Justin Yi keluar, Carter Yi segera menelepon ke kantor Juwono Yi, menggunakan suara yang sangat kencang berkata, "segera menyuruh Juwono Yi untuk ke ruangan saya!"

Yang menjawab panggilannya merupakan sekretaris, dia terkaget-kaget, dia terdiam sebentar lalu dengan tergagap menjawab, "Ke... ketua Direktur, Direktur Yi tidak datang hari ini....."

"Tidak datang lagi?"

"Iya...iya benar."

Carter Yi menggertakan giginya dan berkata, "kamu bantu saya untuk menghubungi dia, dimana pun dia berada, dia harus muncul dihadapan saya dalam waktu 10 menit."

"Baik..." Sang sekretaris memutuskan panggilan dengan gemetar.

10 menit tentu saja tidak mungkin. 20 menit kemudian, Juwono Yi masuk ke dalam ruangan ayahnya dengan ekspresi bersalah.

Sebenarnya pada saat dia mendapatkan panggilan dari sekretaris, dia sudah dapat menebak akan membahas masalah apa. Tetapi melihat wajah Carter Yi yang sudah membiru karena murka, tentu dia merasa sangat takut di dalam hatinya.

"Ayah...." Dia memanggil dengan suara pelan.

Carter Yi mengambil berkas yang ada di meja, melemparnya dan berteriak, "anak kurang ajar! Berani-beraninya kamu menggunakan uang perusahaan dan menaruhnya di riba? Dalam jumlah yang besar pula!"

Juwono Yi memutar lehernya, dan bertanya tanpa rasa takut, "kakak kedua bukan yang melapor kepada Anda?"

"Apakah ini poin pentingnya?"

"Ayah." Juwono Yi menggunakan ekspresi membujuk dan berkata, "aku lakukan ini agar perusahaan mendapat lebih banyak keuntungan, dua sen bunga, bayangkan saja dalam satu bulan hanya bunganya saja kita sudah mendapatkan keuntungan yang banyak."

Mendengar penjelasannya, Carter Yi semakin marah hingga ingin memuntahkan darah, dengan wajah datar berkata, "Juwono Yi, aku memberimu batas waktu sebelum proyek Waterfront Park dimulai, kembalikan semua dana ke dalam rekening perusahaan."

"Ayah, aku sudah tanda tangan kontrak selama 1 tahun dengan Perusahaan Wind Investment."

"Aku tidak peduli kamu menggunakan cara apapun, intinya kamu harus mengembalikan semua uang dalam jangka waktu tercepat, keluar!

"Ayah....." Juwono Yi masih memohon.

"Aku minta kamu keluar!"

"Ayah." Juwono Yi berteriak dan berkata, "meskipun perusahaan membutuhkan uang, tetapi aku sudah memberinya kepada mereka, bagaimana aku bisa memintanya kembali. Kamu bukannya tidak pernah meminjam uang, tidak mungkin tidak tahu kegunaan kontrak bukan?"

"Kamu...!" Carter Yi beranjak berdiri, dadanya sangat nyeri. Salah satu tangannya memegang dada, tangan lainnya menahan di atas meja, menatapnya dan berkata, "kamu berani melawan aku........?"

"Ayah, ayah........anda kenapa? Aku tidak sengaja untuk melawan Anda." Juwono Yi dengan cepat melangkah maju, memapah tubuh ayahnya dan menenangkannya berkata, "ayah.......Anda jangan marah, aku salah, besok aku akan meminta kembali uangnya."

Juwono Yi memapah ayahnya ke atas bangku, sambil mencari obat pada laci, sambil menelepon asistennya untuk bantu mencari.

5 menit kemudian, Carter Yi yang jatuh pingsan dinaikkan ke dalam ambulans.

Di luar ruangan pertolongan pertama, Justin Yi dan Juwono Yi berdiri berjauhan.

Gloria dengan cemas bertanya kepada dua bersaudara tersebut, "sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa ayah kalian tiba-tiba jatuh pingsan?"

Justin Yi melirik Juwono Yi sekilas dan berkata, "tanyalah kepada putramu yang baik."

"Ada apa?" Gloria bertanya kepada Juwono Yi, dengan cemas berkata, "cepat katakanlah, jika nenekmu mengetahui kamu yang membuat ayahmu seperti ini, kamu tidak akan dimaafkan."

Juwono Yi kembali melototi Justin Yi dan menyalahkannya berkata, "jika kamu tidak melapor kepada ayah, ayah tidak akan marah dan mengalami kejadian seperti ini bukan?"

"Dana hampir mendekati 200 juta, kamu pikir bisa menyembunyikannya dari dia berapa lama?" Justin Yi melototi dia kembali.

"Itu urusan aku, tidak ada hubungannya dengan kamu!"

"Masalah perusahaan itu masalah kita semua, bagaimana bisa tidak ada hubungan dengan aku?"

Gloria terbatuk sekali, dengan nada dingin bertanya, "Tuan Muda Kedua, kamu bahkan belum menikah dengan Gwendolyn Tsu, tetapi kamu sudah bersikap seolah-seolah kamu yang mengatur semuanya."

Nada Justin Yi menjadi dingin dan berkata, "ini tidak ada hubungannya dengan menikahi Gwendolyn Tsu atau tidak."

Gloria sangat sadar dalam hatinya, apabila Justin Yi menikah dengan Gwendolyn Tsu, maka posisi direktur utama di masa yang akan datang sudah pasti milik dia. Pada saat itu, sepasang suami-istri bekerja sama. Tidak perlu mengungkit Julius Yi, pada akhirnya Juwono Yi yang paling disayang pun harus bersender di pinggir.

Jadi dia tidak bisa berdiam diri, dia harus mencari jalan terbaik untuk putranya.

"Semoga Tuan baik-baik saja, jika tidak, tidak tahu harus memberi penjelasan apa kepada nenek." Gloria berucap, kembali melanjutkan, "tidak tahu kenapa akhir-akhir ini begitu sial, keluarga kita terus menerus timbulnya masalah."

Untungnya, dengan cepat Carter Yi didorong keluar oleh dokter dari ruangan pertolongan pertama. Gloria buru-buru menghampiri dokter dan menanyakan kabarnya.

Dokter melirik pasien, dengan ekspresi berat berkata, "pasien sudah berumur, jantungnya semakin tidak baik. Usahakan jangan memancing emosinya dan membuatnya kelelahan."

"Baik, kami akan memperhatikannya." Gloria menganggukan kepalanya.

"Pasien harus menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari, kalian atur terlebih dahulu untuk rawat inap." Dokter langsung pergi setelah berbicara.

Melihat sang ayah baik-baik saja, Justin Yi dan Juwono Yi akhirnya merasa tenang.

Julius Yi datang ke rumah sakit, Kak Sarah langsung membuka suara berkata, "tadi Nyonya Muda menanyakan apakah anaknya selamat atau tidak, aku tidak berani memberitahunya bahwa anaknya sudah tidak ada. Tetapi terus menyembunyikannya juga bukan suatu ide yang baik, tetapi tidak tahu harus bagaimana mengatakannya."

Julius Yi terdiam sejenak, mengangguk-anggukan kepalanya dan berkata, "tunggu kondisi dia membaik, aku akan memberitahunya secara langsung."

"Iya." Kak Sarah menganggukan kepalanya.

"Siapa yang ada di dalam sekarang?" Julius Yi menoleh ke arah ruangan pasien, dia mendegar suara tangisan dari dalam.

"Ibu dari Nyonya Muda. Nyonya Yuan sudah datang." Kak Sarah tersenyum pasrah dan berkata, "dia menangis histeris mendegar kabar Nyonya Muda kecelakaan."

"Temani aku masuk ke dalam." Julius Yi berkata.

Kak Sarah mengiyakan, memapahnya jalan ke depan pintu ruangan dan mendorong pintunya.

Teresa Wang sedang menangis dan berbaring di atas tubuh anaknya serta berkata, "Clarissa, apakah kamu mendengar suara ibu? Clarissa kamu tidak boleh mati! Ibu sudah sadar akan kesalahan ibu, tidak seharusnya ibu terus merepotkan kamu, tidak seharusnya memaksa kamu menikah ke dalam Keluarga Yi, tidak seharusnya mencuri cincin milikmu. Ibu sudah sadar akan kesalahan ibu........kamu jangan tinggalkan ibu begitu saja....!"

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu