The True Identity of My Hubby - Bab 143 Perempuan Dan Laki-Laki Sama Saja

Tidak di sangka baru saja tiba di lantai atas, Yuliana Liu tiba tiba ikut naik, Yuliana Liu yang dari tadi bersembunyi darinya, ternyata dia dengan sendirjnya muncul di hadapan dirinya?

Clarissa Yuan memperhatikan matanya yang perlahan memerah, hatinya sudah tahu, pasti ingin beracting menyedihkan?

Ternyata, air mata Yuliana Liu dengan cepat mengaburkan matanya, dengan menatapnya berkata: "Clarissa, aku mohon padamu, kamu jagan begini yah? sungguh bukan aku yang mengendarai mobil dan menabrakmu, kamu lihat aku adalah ibu hamil, mana berani malam-malam membawa mobil menabrakmu...."

Dia sungguh tidak tahan melewati hari-hari yang gemetar setiap kali melihat Clarissa Yuan, bila terus begini, tidak hanya dia bahkan anak yang ada di dalam kadungannya pun akan mengalami masalah.

Clarissa Yuan menatap wanita itu dengan wajah tidak berekspresi: "aku juga mohon padamu, jangan berpura-pura lagi di hadapanku? tidak ada bukti, tidak berarti aku tidak mengetahui hal sebenarnya, kamu terus saja hidup di dalam dunia yang penuh dengan derita di dalam hati".

Yuliana Liu menatap Clarissa Yuan dan tidak menyerah: "Bukankah kamu juga mengatkan? kita adalah teman sekolah, teman kerja, sekarang merupakan satu keluarga....."

"Apakah kamu pernah menganggpku sebagai keluarga?" Clarissa Yuan dengan marah memotong kata-kata wanita itu: "di dalam hatimu selain nama dan kedudukan, masih ada apa lagi? bahkan sepertinya dirimu telah kehilangan jiwamu?"

Yuliana Liu melihat penolakan darinya, dia tahu saat ini tidak ada gunanya berackting menyedihkan, ekspresi wajahnya perlahan berubah dingin, dan menatap Clarissa Yuan: "bila bukan kamu mati-matian tidak tahu malu terus menjerat Juwono, apakah mungkin aku tidak menganggapmu sebagai keluarga? dulu jelas kamu tahu dia adalah kekasihku, tetapi diam-diam mendekatinya, dan mengandung anaknya. aku tidak memberitahu nenek hal yang memalukan ini, sudah merupakan kebaikan hatiku padamu".

"Mengapa? kamu masih ingin melahirkan anak itu, dan selanjutnya dengan bahagia hidup bersama Juwono menjadi pemilik keluarga Yi? Mimpi kamu! bila anak itu memiliki ibu sepertimu, dia pasti tidak akan hidup sampai di lahirkan, dia.....!"

"Anakmu yang tidak akan hidup sampai di lahrikan....!" dengan kesal Clarissa Yuan mengangkat telapak tangannya, dengan ganas melemparkannya di wajah Yuliana Liu.

Yuliana Liu yang di pukul oleh Clarissa Yuan langsung jatuh ke sofa. dia sungguh terkejut, sepasang tangnnya membalas Clarissa Yuan, sambil berteriak: "Tolong! Tolong....!"

Dengan berhasil Clarissa Yuan dibuat kesal olehnya, dirinya sudah tidak dapat menahannya, dia menggunakan kedua tangannya mencekik leher Yuliana Liu, seperti orang gila memarahinya: "pergi mati kamu! pergi mati! pergi termui anakku....!"

Clarissa Yuan kamu gila.....!" dengan ketakutan Yuliana Liu menatapnya.

Dia mulai menyesal, seharusnya dia dapat membayangkan Clarissa Yuan yang baru saja kehilangan anaknya dapat dengan mudah di provokasi.

Julius Yi yang dari tadi terus mengawasi keadaan di atas, begitu mendegar keributan, dia segera berlari ke atas, dengan cepat menarik Clarissa Yuan dari tubuh Yuliana Liu.

Begitu Gloria melihat Yuliana Liu yang di tekan di sofa, dan terdapat bekas kuku di lehernya yang berdarah, dia langsung ketakutan dan berteriak: "Yuliana, Yuliana mengapa kamu bisa ribut dengannya? mengapa bisa begini....."

"Ibu.....". Yuliana Liu ketakutan, dia menatap Clarissa Yuan yang memberontak di dalam pelukan Julius Yi, dia memeluk Gloria dan terisak: "kakak ipar bilang dia ingin membunuhku, dia menyuruhku untuk menemui anaknya....."

Clarissa Yuan di peluk sangat erat oleh Julius Yi, dnegan napas tersengal-sengal dia memberontak, dan akhrinya tidak memberontak lagi, sepasang matanya yang penuh dengan air mata, menatap Yuliana Liu terus-terusan.

"Clarissa Yuan, mengapa kamu begitu mengerikan!!: Golria mengertakkan gigi, setelah memarahinya dia membalikkan tubuh bertanya kepada Yuliana Liu: "Yuliana, apakah perutmu baik-baik saja? apakah merasa tidak enak?"

"Ada apa? apa yang terjadi?" Dipapah oleh Yuwono Yi, nyonya besar masuk, dia menatap sekilas Yuliana Liu yang terlihat menyedihkan dan Clarissa Yuan, lalu dia mengerti apa yang terjadi.

"Ibu, apa yang dulu pernah aku katakan? nyonya besar ini tidak menyukai anak Yuliana Liu, setiap saat dia berpikir untuk membunuhnya, tetapi kamu tetap tidak percaya!" dengan wajah marah Gloria berkata: "bila sesuatu terjadi dengan anak Yuliana, kamu katakan harus bagaimana....?"

"Ibu kecil, tidak boleh begitu mengatakan Clarissa". tubuh Julius Yi yang memeluk erat Clarissa Yuan gemetar, dengan suara yang dalam berkata: "ini adalah kamarku dan Clarissa, bila bukan Yuliana Liu yang masuk dan mencari masalah, Clarissa tidak mungkin bertindak terhadapnya".

Gloria dengan marah berkata: "Tuan muda besar, dia saja hampir mencekik Yuliana , kamu masih melindunginya?"

"Clarissa, kamu kemari". Akhirnya nyonya besar berbicara.

Clarissa sama sekali tidak ingin ke sana, tetapi Nyonya besar menghampiri, lalu memberikan satu tamparan di wajahnya: "tidak peduli siapa yang benar siapa yang salah, kamu tidak boleh berkata menyuruh Yuliana Liu pergi menemui anakmu, dan tidak boleh dengan kelewatan menekan tubuhnya, bila sekali lagi kamu kehilangan akal sehatmu, aku akan mengusirmu dari keluarga Yi".

"Nenek, Clarissa memeiliki kesakitannya sendiri". Julius Yi berkata.

"Tidak dapat menjaga anaknya, itu adalah kesalahannya sediri, tidak boleh menyalahkan orang lain.

"Nenek....".

"Itu adalah salahku?" Clarissa Yuan tertawa ketir, dengan penuh kemarahan dia menatap Yuliana Liu: "sebenarnya hari ini aku telah menyiapkan obat penggugur kandungan untuk mu, sayang sekali di cegah oleh Julius".

"Ibu, kamu dengar.....kamu dengar apa yang dia katakan...." Gloria kembali berteriak.

Wajah Nyonya besar pun berubah menjadi semakin dingin.

Clarissa Yuan memutar tubuhnya menatap Nyonya besar: "Nenek, bila aku mengatakan Yuliana Liu yang menabrakku, mungkin kamu tidak akan percaya kan? walaupun kamu percaya, kamu akan sama seperti tuan muda besar, menyuruhku untuk menahnnya. Karena yang dikandung oleh Yuliana Liu adalah keturunan keluarga Yi, sehingga aku tidak boleh menyentuhnya sedikitpun, aku hanya dapat menelan semua kepahitan ini. Dan setiap akhir pekan aku masih harus datang ke ruamah ini menerima hinaan dari ibu kecil, menerima kegembiraannya di atas penderitaanku, dan ketika kalian memarahiku dengan ganas, aku masih harus dengan senyum meminta maaf kepada kalian dan berkata, ini adalah kesalahanku".

"Betul, aku memang ingin membunuh Yuliana Liu, bahkan bermimpi pun aku ingin membunuhnya, Tuan muda besar yang menahanku, bila tadi bukan karena Yuliana Liu yang datang menghinaku, mungkin sekarangpun aku tidak akan mengucapkan kata-kata kasar ini, dan tidak mempunyai kesempatan untuk mengatakan semua kebenaran ini".

"Omong kosong apa kau?" Gloria dengan marah memelototinya: "kapan aku bahagia di atas penderitaan orang lain? Masih ada lagi, anakmu sudah tidak ada mengapa menyalahkan Yuliana? mengapa mengatakan Yuliana yang menabrakmu?"

Yuliana Liu yang ada di sana dengan marah membantah: "Clarissa Yuan jagan sembarangan menuduh! jelas-jelas kamu iri padaku, ingin membunuh anakku".

"Yuliana Liu, sudah cukup". Julius Yi dengan kesal menarik napas dalam-dalam: "mengenai kecelakaan Clarissa , walaupun saat ini tidak ada bukti, tetapi bila kamu masih tetap seperti ini, maka aku akan mecari buktinya, walaupun kamu mengandung benih keluarga Yi aku tidak akan sungkan".

"Ternyata kamu adalah orang seperti ini?" Juwono Yi menunjuk Yuliana Liu.

Yuliana Liu segera menyangkal: "Aku tidak melakukannya! Juwono Yi kamu liat jelas, aku adalah istrimu! mengapa kamu masih terus melindunginya....hah!"

Tiba-tiba dia merasa perutnya terasa sakit, sakit sekali.

"Ada apa? ada apa?" Gloria mengkhawatirkan perutnya, sama seklai tidak memperdulikan apakah dia yang menabarak Clarissa Yuan.

"Perutku sakit sekali....."

"Harus bagaimana? Cepat! cepat antar ke rumah sakit....". Gloria menegadahkan kepala bekata kepada Yuwono Yi: "mengapa kamu masih berdiri saja? cepat antar Yuliana ke rumah sakit!"

Akhirnya tanpa sadar Yuwono Yi berkata "Oh" lalu maju dan menggendong Yuliana, dengan terburu-buru keluar dari kamar.

Sebelum keluar Gloria berkata kepada Clarissa Yuan: "bila sesuatu terjadi dengan anak Yuliana Liu, aku tidak akan melepaskanmu!"

Clarissa Yuan tertawa dingin: "aku tunggu kamu tidak melepaskanku".

****

Yuliana Liu di antar ke bagian kandugnan, dokter memeriksa.

Gloria yang berada di sana dengan gugup bertanya: "Dokter.....bagaimana keadaan anaknya?"

"Ada pergerakan dan denyut jantung, seharusnya tidak apa-apa, istirahat yang cukup beberapa hari sudah cukup". Dokter menundukan kepala menulis seuatu, dan memberikannya kepada Gloria dan berkata: "Ini adalah surat untuk pengecekan, kamu pergi bayar dulu".

Gloria memberikan surat tersebut kepada Yuwono.

Yuliana Liu dibawa masuk ke ruangan pemeriksaan, perawat memapahnya berbaring di ranjang, gerakannya tidak begitu lembut, Yuliana Liu yang sedang tidak senang dengan kesal memelototinya: "Kamu pelan sedikit!"

"Nona, mohon kamu naik sedikit ke atas".

"Perutku sakit, tidak dapat bergerak".

"Tetapi, kamu begini, kita tidak bisa apa-apa". kedua perawat itu tidak memeiliki cara lain, sehingga menariknya sedikit naik ke atas.

Baru mulai memeriksa, dengan kesal Yuliana Liu mengerutkan alisnya dan bekata: "bisa tidak pelan sedikit, aku kesakitan".

"Nona, aku sudah dengan sangat pelan, kalau pelan lagi tidak dapat mengeceknya dengan jelas". dengan menahan sabar perawat itu menjelaskan, suaranya sangat dingin.

Melihat perawat tersebut yang kesal, Yuliana Liu memelototinya: "Aku lihat kamu sengaja?bahkan kamu pun berharap putraku mati? Aku beritahu padamu, anak yang aku kandung ini adalah cucu laki-laki pertama, adalah penerus dari keluarga Yi, bila ada sesuatu padanya, apakah kamu sanggup mempertanggung jawabkannya?!"

"Nona, mohon kamu jangan banyak bergerak? bila kamu banyak bergerak kita tidak dapat memeriksa".

"Sama seperti Clarissa Yuan yang hina! terserah kamu mau melakukannay atau tidak, tidak mau melakukannya cepat keluar".

"Siapa yang kamu marahi orang hina?" Perawat tersebut mulai marah, dan berkata: "Apanya cucu laki-laki, kamu lihat yang jelas, yang kamu kandung ini anak perempuan, bukan laki-laki, apa yang kamu kesali?"

"Apa yang kamu katakan?" Yuliana Liu tiba-tiba duduk di atas ranjang memelototinya: "kamu mengutukku yah? atau kamu sengaja membohongiku? Clarissa Yuan yang menyuruhmu berbuat demikian kan?"

"Nona, aku tidak tahu siapa itu Clarissa Yuan, juga tidak ada keinginan untuk membunuh anakmu, dan juga tidak membohongimu". Perawat tersebut tahu bila dia salah berbicara, bisa-bisa di pecat dari rumah sakit, sehingga dia menurunkan nada bicaranya: "Kamu lihat, ini adalah gambar d ari anakmu, sungguh adalah perempuan".

Perawat tersebut memutar layar dan memperlihatkannya kepada Yuliana Liu, dengan samar dapat mengetahui itu adalah bayi perempuan.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu