The True Identity of My Hubby - Bab 220 Undangan Pernikahan

Walaupun Clarissa Yuan berkata tidak akan memaafkan dirinya, dia masih tidak bisa benar-benar melepaskannya, dia masih peduli jika mendengar kabar bahwa dia sedang bersama dengan pria lain.

Dia bahkan ingin segera pergi ke bandara, untuk membenarkan ucapan Gwendolyn Tsu.

Dia tidak ingin bertengkar dengan Gwendolyn Tsu di sini, dia berkata dengan dingin: "Aku tidak akan menikah denganmu!"

Dia segera masuk ke dalam lift, meninggalkan Kediaman Keluarga Tsu.

Dia tidak pergi ke perusahaan, tidak juga kembali ke rumah, tetapi dia pergi ke bandara yang berjarak puluhan kilometer darinya.

Jelas-jelas dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengikuti kabar dia dan tidak memedulikannya, tetapi dia bergegas ke bandara dalam waktu yang singkat, dan memberhentikan mobilnya di depan pintu keluar penerbangan internasional.

Saat ini sudah lewat 10 menit dari jam 10, Clarissa Yuan berdiri di depan pintu keluar untuk menunggu Liam dan Natasia. Dia melihat jam tangannya, walaupun dia tahu penerbangan internasional tidak mungkin mendarat tepat waktu, tetapi ketika melihat waktu semakin berjalan, dia semakin khawatir.

Dia bahkan sampai curiga apakah Gwendolyn Tsu sedang menipunya, orang seperti dia, bagaimana mungkin dengan baik hati Gwendolyn Tsu memberitahu dia kapan Frans Tsu akan kembali?

Walaupun merasa curiga, dia tetap menunggu mereka, dia sangat merindukan anak-anak, sampai-sampai dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini.

Kegigihannya membuahkan hasil, ketika dia melihat Frans Tsu, Liam dan Natasia berjalan, dia seketika terpana, hatinya penuh dengan rasa tidak percaya.

Dia melihat mereka selama 10 detik, dia akhirnya mempercayai kenyataan di hadapannya.

Dia segera menghampiri mereka, dan memeluk Liam dan Natasia, memeluk dan mencium mereka, dia menangis bahagia: "Anak-anak, akhirnya kita bertemu lagi, akhirnya......"

Kejadian tersebut terjadi dengan cepat, bahkan Liam dan Natasia terkejut ketika melihat Clarissa Yuan, tiba-tiba tertawa bahagia: "Tante Clarissa! Kenapa kamu datang? Apakah kamu datang secara khusus untuk menjemput kita?"

Panggilan tante membuat hati Clarissa Yuan sedih, dia menatap Liam dan Natasia dengan berlinangan air mata. Dengan susah payah dia mengandung mereka selama 10 bulan, jelas-jelas mereka adalah daging yang dikeluarkan dari tubuhnya, kenapa tidak bisa memanggilnya dia "ibu"?

Saat ini dia berharap dirinya bisa seperti ibu yang lain, bisa mendengar anaknya sendiri dengan senang memanggilnya ibu.

Frans Tsu juga tidak menyangka Clarissa Yuan akan datang, melihat dia yang sangat semangat, membuat dia sedikit terkejut, tetapi tidak curiga sedikitpun, bagaimanapun juga Clarissa Yuan terlihat sangat menyukai Liam dan Natasia.

Dia berdiri di samping dan melihat mereka bertigas yang sedang berpelukkan, hatinya terasa hangat.

"Tante Clarissa, kamu kenapa?" melihat Clarissa Yuan menatap dirinya sendiri sambil menangis, membuat Liam bertanya dengan bingung.

Clarissa Yuan tersadar, menggunakan telapak tangannya untuk menghapus air matanya, dan tersenyum kepada mereka: "Tidak apa-apa, tante Clarissa sangat senang melihat kalian, senang sampai menangis."

Dia kembali memeluk Liam dan Natasia, dan berkata: "Tante Clarissa sangat merindukan kalian."

"Kita juga sangat merindukan tante Clarissa." jawab Natasia.

Frans Tsu yang berdiri di sampingnya akhirnya tidak bisa menahan diri untuk protes: "Hei, apakah kalian sudah cukup berpelukkan? Bisakah tolong perhatikan keberadaanku di sini?"

Setelah dia berkata seperti itu, Clarissa Yuan menghapus sisa air matanya, mengendalikan emosi dia lalu melepaskan Liam dan Natasia, berjalan ke arah Frans Tsu, dan memberikan dia pelukan: "Frans Tsu, terima kasih kamu sudah membawa mereka pulang, terima kasih."

Frans Tsu tersenyum dan berkata: "Clarissa Yuan, bukankah kamu sudah sangat terlalu merindukan mereka?"

"Terlalukah? Tidak mungkin." dia tidak mengaku.

Di bandara terlalu banyak orang dan bising, Julius Yi yang berdiri tidak jauh dari sana tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan, tetapi dia bisa melihat dengan jelas ketika mereka berpelukkan, dan juga melihat Clarissa Yuan mencium Liam dan Natasia.

Akhirnya dia memutuskan untuk kembali, membalikkan badannya dengan hati yang sedih, dan berjalan menuju pintu keluar bandara.

Setelah menunggu Clarissa Yuan mencium Liam dan Natasia, saling melepas rindu, Frans Tsu menatap dia, dan berkata: "Nyonya Muda Yi, ada masalah apa? Gwendolyn menyuruhku pulang untuk menghadiri acara pernikahan dia dengan Julius, dan kamu secara khusus datang menemui aku dan anak-anak, sebenarnya kalian sedang bermain permainan apa?"

Senyum Clarissa Yuan perlahan-lahan menghilang, menatapnya: "Tuan Muda Tsu, bisakah kamu tidak membuatku mengingat masalah itu?"

"Bukankah kamu seharusnya memberitahuku sesuatu?"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya tidak ingin bersama dengan Julius Yi, jadi aku bercerai dengannya."

"Apakah ini ulah ayahku lagi?"

Clarissa Yuan hanya tersenyum, dia tidak menjawab sama sekali.

Dia tahu Frans Tsu tidak bisa membantunya, dan juga tidak bisa membujuk ayahnya, maka dari itu dia bersembunyi di luar negeri.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah ini?"

"Apa yang bisa aku lakukan? Mungkin menjalani kehidupanku." Clarissa Yuan berjongkok, lalu tersenyum kepada Liam dan Natasia: "Selama aku bisa bertemu dengan Liam dan Natasia setiap hari, aku tidak memedulikan yang lainnya."

Malam hari, Julius Yi kembali ke rumah dengan mabuk, Nyonya Tua tidak tidur karena mengkhawatirkannya, ketika melihat dia masuk, dia segera memapahnya: "Julius, kenapa kamu minum arak lagi? Bukankah kamu sudah berjanji pada nenek untuk tidak minum arak lagi?"

Julius Yi memeluk Nyonya Tua, dia tersandung ketika berjalan masuk ke dalam ruangan, dia bergumam: "Nenek, aku sakit hati, hatiku sakit......"

"Nenek tahu kamu sakit hati, tetapi kesehatanmu harus dijaga."

"Nenek tidak tahu, kalian semua tidak tahu......."

"Nenek tahu......., istirahatlah di kamarmu, Nyonya Tua membantunya duduk di atas sofa, baru saja Julius Yi duduk, tiba-tiba dia berdiri lagi, lalu di berkata: "Nenek, kamu jangan beritahu Justin, aku akan menikah dengan Gwendolyn Tsu, aku bersedia menikah dengannya....."

"Apa yang kamu katakan?" Nyonya Tua terkejut.

"Aku bilang.....aku bersedia menikah dengan Gwendolyn Tsu......"

"Benarkah?" Nyonya Tua menangis sedih.

Dulu ketika dia tidak setuju, dia khawatir dan bingung bagaimana membuatnya setuju, sekarang dia sudah setuju, dia malah merasa sedih.

Julius Yi menganggukkan kepalanya: "Benar....."

Dia dengan lemah menjatuhkan tubuhnya di atas sofa.

Nyonya Tua menatap wajahnya dengan lelah, air matanya semakin mengalir dengan seras.

Ketika Justin Yi turun dari lantai atas, Julius Yi sudah tertidur, dia berkata kepada Nyonya Tua: "Nenek, biarkan aku yang membawa dia ke kamarnya."

Justin Yi melihat Julius Yi yang tertidur di atas sofa, dia juga merasa tertekan, tetapi apa yang bisa dia lakukan?

Kembali bekerja di kantor, pasti akan ada rekan kerjanya yang membicarakan dia, tetapi Clarissa Yuan sudah siap menghadapinya.

Dalam beberapa hari terakhir ini banyak orang yang membicarakan dia, tetapi dia tidak peduli dengan itu semua, dan membiarkan mereka mengarang masalah antara dia dengan Julius Yi.

Ketika dia hari ini masuk kantor, biasanya dia akan mendapatkan tatapan aneh dari rekan kerjanya, tetapi dia merasa tatapan mereka hari ini sangat aneh.

Dia berjalan memasuki kantor, dia mendengar ada rekan kerja yang berbicara dengan nada yang bingung: "Kenapa anak konglomerat sangat tidak bisa diandalkan? Mereka baru saja bercerai, lalu dia akan menikah lagi dengan wanita lain?"

"Betul, mereka menganggap pernikahan sebagai permainan." salah satu wanita berkata.

"Oh, lihatlah Yuliana, lalu lihatlah Clarissa, akhirnya aku tidak perlu memimpikan kehidupan konglomerat yang seperti dongeng itu, karena itu bukan milik kami, Cinderella, yang tidak dapat menemukan sepatu kristalnya!"

Para rekan kerja tertawa.

Menikah lagi dengan wanita lain.......

Clarissa Yuan membeku, walaupun dia tahu Julius Yi pasti akan menikah lagi, dan dia juga tahu jika Julius Yi pasti akan menikah dengan Gwendolyn Tsu, tetapi hatinya sakit ketika mendengar berita ini.

Akhirnya mereka akan menikah, akhirnya akan menikah.

Dia kembali ke tempat duduknya, Kelvin Qin menatapnya dengan khawatir, lalu menyerahkan undangan merah kepadanya: "Kak Clarissa, ini adalah undangan pernikahan Direktur Yi dan Nona Tsu, Perusahaan Besar Yi secara khusus menyuruh orang untuk mengantarkannya."

Clarissa Yuan mengambil nafas dalam-dalam, lalu memaksakan sebuah senyuman lalu menganggukkan kepalanya: "Baiklah, aku sudah mengetahuinya."

Untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak peduli, dia membuka kartu undangan tersebut, pengantin pria: Julius Yi, mempelai wanita: Gwendolyn Tsu.

Melihat kedua nama ini, dia tiba-tiba merasa dirinya tidak bisa bernafas.

Kelvin Qin tidak menyadari kondisinya, lalu berkata: "Aku mendengar bahwa karena masalah kaki Nona Tsu, pesta pernikahannya tidak meriah, yang diundang hanyalah kerabat, keluarga terdekat dan teman-teman yang penting."

Lalu Kelvin Qin berkata dengan marah: "Aku tidak mengerti, Kak Clarissa, apakah kamu salah satu kerabat terdekat mereka? Kenapa mereka memberikan undangan ini kepadamu?"

Clarissa Yuan menggelengkan kepalanya, berusaha membuat dirinya tenang.

Dia tidak tahu apakah Julius Yi atau Gwendolyn Tsu yang memutuskan, karena undangan sudah diberikan kepadanya, dia juga tidak mungkin mengembalikannya, mungkin dia tidak akan menghadiri pernikahannya.

Ketika dia merasa akan pingsan karena kesakitannya, biasanya dia akan memikirkan kedua anaknya, setiap kali memikirkan mereka, dia akan menyemangati dirinya sendiri, dan tidak terasa sakit lagi.

Anak-anaknya bisa membuat hati dia senang, untung dia memiliki mereka.

"Kak Clarissa, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Kelvin Qin dengan khawatir.

"Baik-baik saja." Clarissa Yuan menundukkan kepalanya dan mulai membaca dokumen, dia mencoba menghilangkan kesedihannya dengan bekerja.

Kelvin Qin dengan cepat berkata: "Hari ini ada pertemuan dengan Perusahaan Besar Yi, aku saja yang pergi ke pertemuannya."

"Tidak perlu, aku akan pergi."

"Tetapi....."

"Tenang saja, beberapa tahun belakangan ini menikah lalu bercerai adalah hal yang wajar, dan aku tidak selemah itu." dia terus memaksakan dirinya untuk tersenyum.

Sekarang Julius Yi pasti sedang sibuk mengurus pernikahannya, mungkin dia tidak akan bekerja di perusahaan, jadi dia tidak akan bertemu dengannya. Tidak masalah juga jika bertemu dengan dia, karena mereka sudah memutuskan untuk saling melepaskan, maka tidak perlu saling bersembunyi, mungkin akan lebih baik jika mereka bertemu.

Akhirnya Kelvin Qin meninggalkannya, akhirnya Clarissa Yuan juga tidak perlu lagi berpura-pura, dia meletakkan dokumen di tangannya. Dia mengambil kembali kartu undangan yang meriah, membuka undangannya, dan dengan lembut berulang kali mengusap nama Julius Yi dengan ibu jarinya.

"Sampai jumpa lagi, Julius, semoga kamu bisa hidup dengan bahagia dibandingkan diriku." dia berkata dengan suara yang kecil.

Apakah Julius Yi akan bahagia setelah menikah dengan Gwendolyn Tsu? Apakah dia akan melewati harinya dengan bahagia? Dia tidak berani memikirkannya.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu