The True Identity of My Hubby - Bab 218 Dibawa Pergi Oleh Polisi

Clarissa Yuan bertanya: "Apakah guru Shen.......percaya?"

"Kamu tenang saja, dengan kata-kata yang kuucapkan tadi, dapat membuat dia sedih selama beberapa hari." tiba-tiba Andre Mo tersenyum lebar: "Bagaimana? Bisakah kamu menceritakan kepadaku permainan apa yang sedang kalian lakukan?"

"Tidak ada permainan yang seru, aku hanya ingin putus dengan dia."

"Kamu ingini putus dengan guru Shen? Apakah aku memiliki kesempatan lagi?" wajah Andre Mo terlihat senang.

Clarissa Yuan terdiam.

Andre Mo tersenyum dan melanjutkan: "Lihatlah kamu yang ketakutan seperti ini, aku hanya bercanda denganmu, bulan lalu aku sudah menjadi seorang ayah, tidak ada waktu untuk menemanimu bermain."

Setelah mendengar dia berkata seperti itu, Clarissa Yuan akhirnya dapat bernafas dengan lega.

Tidak mungkin pria seperti dia tidak melirik wanita lain, tidak mungkin juga dia masih menyukainya sampai sekarang?

"Sayang sekali, padahal aku ingin bersama denganmu setelah aku membuang guru Shen, tetapi tampaknya itu tidak mungkin terjadi."

"Hah?" Andre Mo dengan terkejut membuka mulutnya.

"Aku hanya bercanda." kata Clarissa Yuan: "Sudahlah, aku tidak niat untuk bercanda denganmu lagi, kita akan berhubungan lagi jika ada kesempatan."

Setelah mematikan panggilan, Clarissa Yuan menurunkan ponselnya dari sebelah telinganya, dia bersandar di pagar pembatas dan melihat pemandangan di luar, kekhawatirannya terhadap Julius Yi semakin mendalam.

Tidak tahu apa reaksi dia setelah mendengar ucapan Andre Mo, apakah dia sangat marah, apakah dia akan terjadi sesuatu? Dia mengendarai mobil dengan cepat.......

Selain merasa khawatir, dia tidak tahu dirinya harus melakukan apa.

Sudah lama Julius Yi tidak pernah minum arak dengan menyedihkan seperti ini, terakhir dia minum seperti ini adalah 4 tahun yang lalu, ketika dia menyadari hubungan Gwendolyn Tsu dengan Justin Yi.

Waktu itu dia terus minum tanpa berhenti, hampir saja membuat lambungnya berdarah.

Dia mengira dirinya akan belajar dari kesalahan, tidak akan dengan mudah mempercayai seseorang, tidak disangka dia masih saja melakukan kesalahan yang sama, dengan bodohnya dipermainkan oleh seorang wanita.

"Tuan Muda Yi, untuk apa kamu minum sebanyak ini?" wanita cantik yang duduk di seberangnya mengulurkan tangan dan meraih gelasnya: "Kehidupan keluarga konglomerat tidak ada cinta sejati, apakah kamu tidak pernah mendengarnya?"

Julius Yi menatap wanita di seberangnya, tertawa dingin: "Apakah Nona Ding masih saja mengikuti hubungan percintaanku?"

"Tentu saja, aku selalu mencintaimu." jawab Vhelly Ding sambil tersenyum. Sebenarnya tidak mungkin dia mengikuti hubungan percintaannya, dia hanya menebaknya saja, melihat dia sendirian minum arak, jelas terlihat jika dia sedang bertengkar dengan istrinya.

Melihat ekspresinya, apakah tebakan dia benar?

"Mungkin yang kamu dan dia cintai bukanlah aku, tetapi harta Keluarga Yi." cibir Julius Yi.

Vhelly Ding tidak mengelak, mengangkat bahunya dan berkata: "Sejujurnya, aku cinta kamu dan juga cinta uangmu, tetapi jika aku dapat menikah denganmu, aku tidak akan seperti istrimu yang tidak menarik, mungkin inilah kelebihanku dari dia."

"Jelas kamu lebih menarik daripada dia." Julius Yi meraih gelasnya dari tangan dia, menuang arak sampai penuh, lalu dia meneguk sampai habis.

Alkohol tersebut memasuki tenggorokannya, dia memejamkan matanya dengan tidak nyaman, tidak tahu kabut di matanya itu disebabkan oleh alkohol atau kesedihannya.

Dia berbaring dengan sedikit mabuk di atas meja, dan mengarahkan jarinya ke gelas kosong untuk menyuruh Vhelly Ding mengisinya lagi.

Vhelly Ding menatap dia, dan melihat gelas kosongnya, bibirnya terangkat, dia dengan senang hati menuangkan arak di gelasnya sampai penuh.

Setelah bertahun-tahun bekerja seperti ini, tentu saja dia tidak akan membuat pelanggannya minum dengan sedikit.

"Tuan Muda Yi, aku akan menemanimu minum." dia mengangkat gelasnya dan memberikan kepada Julius Yi, sambil tersenyum.

Julius Yi tidak menolak, mengangkat gelasnya dan ber-toss dengan dia, lalu dia meminumnya dengan kepala terangkat ke atas.

Justin Yi melihat Julius Yi yang sedang akan mengangkat gelasnya, dengan cepat dia berjalan, dan mengambil gelas dari tangannya: "Julius, matamu belum sepenuhnya pulih, tidak boleh meminum banyak arak."

Dia melambaikan tangan untuk menyuruh Vhelly Ding pergi, Vhelly Ding menatap kakak beradik itu, dengan tidak senang dia berjalan menjauh.

"Ayo, aku akan mengantarmu pulang." Justin Yi memegang pundak Julius Yi untuk menarik dia berdiri.

Julius Yi mengangkat kepalanya, samar-samar tersenyum mencela: "Apa hubungannya dengan kepulihan mataku? Lagi pula pulih atau tidak aku tetap saja tidak bisa melihat isi hati seseorang."

"Julius, kamu jangan seperti ini."

"Sini, duduk dan temani aku minum." Julius Yi berkata kepadanya.

Justin Yi melihat dia yang tidak ingin pergi, mau tidak mau dia duduk di seberangnya, dan berkata: "Setelah minum dua gelas, kita akan kembali."

"Baiklah." Julius Yi menganggukkan kepalanya, dan menuang arak untuk mereka berdua.

Sebenarnya dia sama sekali tidak mabuk, dia masih sadar, dia tidak suka seperti ini, dia berharap dirinya mabuk dan bermimpi sampai mati, dan menyelesaikan semua masalahnya!

Justin menyesap araknya dan menatapnya: "Julius, aku tahu kamu sakit hati, tetapi, kamu termasuk tidak terlambat dalam mengetahui sifat asli Clarissa Yuan, mungkin ini yang dimaksud dengan mendapat berkah dalam suatu masalah."

"Berkah dalam suatu masalah?" cibir Julius Yi

"Kamu jangan bersedih kepada orang yang tidak pantas untuk kamu sedihkan, lupakanlah masalah itu, jangan membuat kesalahan seperti empat tahun yang lalu."

"Tenanglah, aku tidak akan melakukannya." Julius Yi menggelengkan kepalanya: "Aku tidak akan bersembunyi dari masalah, tidak akan kabur dari rumah lagi, tidak akan......."

"Baguslah kalau begitu, mari kita pulang." Justin Yi meletakkan gelasnya dan berdiri dari sofa.

Julius Yi mengerutkan keningnya dan menatap dia: "Apakah kamu tidak bisa menemaniku sebentar lagi?"

"Aku khawatir dengan matamu."

"Aku saja tidak khawatir, untuk apa kamu khawatir? Cepat duduk." Julius Yi menarik ujung lengannya, dan kembali menuangkan arak di gelas mereka.

Dan pada saat ini, tiba-tiba terjadi keributan di depan pintu bar, sebelum mereka bereaksi, sudah ada beberapa polisi yang berdiri di depan mereka.

Julius Yi yang sedang memegang botol arak menengadahkan kepalanya, dengan matanya yang sedikit kabur karena mabuk dia melihat polisi tersebut, dan berkata dengan nada mengejek: "Kenapa? Aku tercampak dan aku melanggar hukum?"

Polisi menatap mereka berdua, lalu bertanya dengan nada datar: "Siapakah yang bernama Justin Yi?"

Kakak beradik itu saling menatap, lalu Justin Yi menjawab: "Saya, apakah ada masalah?"

Polisi menunjukkan kartu identitasnya dan berkata: "Seseorang melaporkan kepada polisi bahwa Anda dicurigai telah melakukan penipuan komersial karena menjual lebih dari satu kamar. Sekarang Anda perlu membantu biro dari departemen industri dan perdagangan untuk menyelidiki masalah ini. "

Justin Yi berdiri dari sofa, menatap kerumunan dan berkata: "Menjual lebih dari satu rumah? Bagaimana mungkin? Apakah Pak Polisi tidak salah?"

"Kita melakukan kesalahan atau tidak, akan diketahui setelah melakukan pemeriksaan." Pak Polisi membuat isyarat: "Tuan Yi, silahkan ikut dengan kami."

"Tunggu, masalah ini tidak mungkin terjadi......"

Justin Yi menatap Julius Yi dan berkata: "Julius, kamu tidak perlu panik, aku hanya melakukan pemeriksaan, aku akan mengetahui masalah ini jika pergi dengan mereka."

"Aku ikut denganmu."

"Tidak perlu, kamu sedang mabuk." Justin yi melanjutkan: "Kamu duduk dahulu di sini, aku akan menelepon Steve untuk mengantarmu pulang."

Justin Yi dibawa pergi oleh polisi, membuat Julius Yi sangat cemas.

Saat ini dia tidak ingin mabuk lagi, dengan cepat dia keluar dari pintu bar, dia menelepon orang-orang ketika dia sedang menunggu Steve datang, dia menyuruh Asisten Lin dan Kepala Wang bergegas berkumpul di perusahaan.

Lalu dia pergi ke kamar mandi dan membasahi mukanya dengan air dingin, saat ini dia sudah sedikit lebih sadar.

"Tuan Muda Pertama, apakah kamu baik-baik saja?" Steve menyerahkannya segelas air putih.

Julius Yi mengambil gelas tersebut, dan meneguknya sampai habis, setelah merasa dia sudah tidak mabuk lagi, baru dia berjalan meninggalkan kamar mandi.

Julius Yi menatap mereka berdua: "Kenapa ada masalah seperti ini? Kenapa Direktur Yi bisa dibawa oleh polisi?"

Asisten Lin menyerahkan map di tangannya dan berkata: "Saya juga baru saja mendengar beritanya, Direktur Yi menjual bangunan ketiga yang baru mencapai fase kedua kepada sebuah perusahaan untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal karyawan."

"Bukankah bangunan itu sudah terjual dari awal?" tanya Julius Yi.

"Saya juga tidak tahu kenapa bisa menjadi seperti ini, Direktur Yi sendiri yang menanganinya."

Julius Yi menatap map di tangannya, dia memijat pelipis dengan tangannya, setelah beberapa saat dia mendongak dan bertanya: "Sejak kapan ini terjadi?"

"Dalam perjanjiannya tertulis dua bulan yang lalu." jawab Asisten Lin dengan sedikit nada bersalah, dia melihat Julius Yi dan berkata: "Direktur Yi tidak mungkin tidak tahu konsekuensinya jika menjual lebih dari satu kamar, dia tidak mungkin akan melakukan kesalahan, mungkingkah ada orang yang ingin mencelakainya?"

"Betul, menurutku pasti ini ulah Noah Tsu." jawab Kepala Wang: "Perusahaan yang bernama Minghui Technology Company akhir-akhir ini baru saja muncul, saya tidak pernah mendengar nama ini sebelumnya."

Noah Tsu lagi......!

"Dia lagi?!" Julius Yi memukul meja dengan tangannya.

Justin Yi kembali ke Kediaman Yi pada larut malam, ketika dia memasuki Kediaman Yi, Nyonya Tua dengan raut wajah khawatir menghampiri dia dan bertanya: "Bagaimana? Justin, apakah kamu baik-baik saja?"

"Saat ini aku baik-baik saja, nenek." Justin Yi menepuk-nepuk pundak Nyonya Tua.

"Saat ini baik-baik saja? Berarti sebelumnya kamu tidak baik-baik saja? Sebenarnya ada apa dengan masalah ini?"

Justin Yi tidak tahu cara membujuk Nyonya Tua, dia menatap Julius Yi dan berkata dengan nada penuh penyesalan: "Kakak, aku minta maaf, malam itu aku mabuk, dan terjebak dalam jebakan Noah Tsu."

Dia berpikir sejenak, lalu melanjutkan dengan ekspresi penuh rasa bersalah dan penuh dengan dendam: "Aku jelas-jelas ingat orang itu mengucapkan bangunan ketiga fase ketiga, lalu di kontrak tertulis bangunan ketiga fase kedua, jelas ini disengajai, salahkan aku yang terlalu ceroboh pada waktu itu."

"Kamu memang terlalu ceroboh, apakah kamu tahu konsekuensinya?"

"Aku tahu, orang-orang dari biro industri dan perdagangan sudah memberitahuku." Justin Yi duduk di atas sofa, berkata dengan sedih: "Aku menyalahkan diriku sendiri, ketika mendengar bos Minghui berkata ingin membeli seluruh bangunan, aku berpikir akhirnya rumah yang sudah lama kubangun bisa dijual sesuai dengan harga pasar, aku terlalu senang sampai kehilangan akal untuk berpikir, dan menandatangani kontrak dalam kondisi mabuk."

"Bagaimana ini? Kenapa Noah Tsu masih tidak ingin melepaskan kita?" Nyonya Tua sangat cemas sampai air matanya akan keluar lagi, dia mengertakkan gigi dan mengutuk ayah dan putri Keluarga Tsu tersebut.

Julius Yi menghela nafas, menatap Justin Yi dan berkata: "Bagaimana kamu akan menyelesaikan masalah ini?"

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu