The True Identity of My Hubby - Bab 148 Apa Kebenarannya

“Bagaimanapun sehati, ada kasih sayang baru bisa sehati.” Nyonya Ling menghela nafas: “Tetapi bisa merebut kembali hak mengasuh anak, aku sudah sangat bersyukur, benar-benar sangat terima kasih, tidak hanya membantuku memenangkan sidang ini, juga membantuku menemukan pekerjaan yang begitu baik.”

“Tidak usah begitu sungkan, aku juga bisa mengerti perasaan kamu kehilangan anak, jadi aku berusaha sebisa mungkin untuk membantu kamu, kalau masalah pekerjaan, kamu berterima kasih padanya saja.” Clarissa Yuan menepuk lengan Julius Yi.

“Terima kasih Tuan Muda Yi.” Nyonya Ling membungkukkan badan pada Julius Yi.

“Tidak perlu berterima kasih, bukan hal sulit.” Julius mengulurkan tangan dan meraih pinggang langsing Clarissa Yuan, tertawa dan berkata: “Kan suami istri sehati.”

Nyonya Ling tertawa dan berkata: “Kalau begitu aku tidak ganggu kalian bermesraan lagi, sampai jumpa.”

“Sampai jumpa, semangatlah.” kata Clarissa Yuan.

“Iya, aku akan semangat.”

Nyonya Ling melambaikan tangan pada keduanya dan pergi.

Di dekat jalan raya, Gwendolyn Tsu melihat Julius Yi dan Clarissa Yuan yang penuh kemesraan, melihat lengan Julius Yi yang merangkul pinggang Clarissa Yuan dengan mesra, dia sangat kesal dan marah, tangan yang sedang memegang setir juga semakin erat.

Benar-benar suami istri sehati!

*****

Setelah Clarissa Yuan membuka pintu dan membiarkan Julius Yi masuk ke dalam mobil, dirinya juga masuk dan duduk di kursi pengemudi.

Dia sambil memakaikan Julius Yi sabuk pengaman, sambil tertawa dan bertanya: “Malam ini ingin makan apa? Aku traktir kamu.”

“Aku saja yang traktir kamu, merayakan lebih awal kamu menang sidang.”

Clarissa Yuan melihat dia sangat tulus, mengangguk: “Baiklah kalau begitu, kamu ingin traktir aku makan apa?”

“Sementara aku rahasiakan dulu, tunggu sampai di sana kamu juga tahu.”

“Dirahasiakan segala?” Clarissa Yuan mengamati dia, tertawa dan berkata: “Kalau begitu kamu harus beritahu aku dong restoran yang mana? Kalau tidak kita tidak bisa pergi kan.”

“Ke menara pemandangan Mall City.”

“Menara pemandangan?” Clarissa Yuan terkejut, sedikit tidak tega: “Tidak terlalu baik kali?”

Pemandangan malam menara pemandangan Mall City sangat terkenal di dalam negeri, tentu saja dia suka, tetapi Julius Yi tidak bisa melihat, pergi ke sana hanya bisa menambah kesedihan.

Julius Yi tentu saja mengerti apa yang sedang dipikirkannya, tersenyum dan berkata: “Tidak apa-apa, aku menyukai tempat itu, yang paling penting, aku ada sebuah kejutan untukmu.”

“Kejutan apa?” Clarissa Yuan bertanya dengan gembira.

“Beritahu sekarang namanya bukan kejutan lagi.” Julius Yi mengulurkan tangan dan membelai rambutnya, tertawa dan berkata: “Ayo jalan.”

Walaupun dia tertawa, tetapi dalam senyumannya ada sedikit kesedihan.

Bilangnya kejutan, dia takut nanti Clarissa hanya merasa kaget tetapi tidak senang, bahkan mungkin bisa marah dan tidak mempedulikannya.

Tadi malam dia berpikir sangat lama, pada akhirnya juga memutuskan memberitahu dia kebenaran saat Clarissa Yuan selesai sidang. Dia tidak ingin menipunya lagi, juga sudah tidak bisa terus menipu lagi.

Dia dan Clarissa Yuan setiap hari sarapan dan makan malam bersama, setiap hari tidur di satu ranjang, sudah tidak ada banyak waktu kosong untuk istirahat seperti dulu dalam memainkan sebuah peran.

Dulu dia bisa tidak pulang ke Villa West Town selama beberapa hari, hampir setiap malam tinggal di Kediaman Yi, tetapi sekarang sudah tidak bisa. Dia merasa di depan Clarissa Yuan, sungguh tidak perlu melelahkan diri di depan Clarissa.

Maka dia memilih memberi tahu segalanya padanya malam ini.

“Clarissa.” panggil dia dengan pelan.

“Iya?” Clarissa Yuan membalik kepala dan melihatnya.

“Aku boleh tanya kamu satu hal tidak? Kamu harus jawab dengan jujur.”

“Aku selalu jujur, kamu tanya saja.”

“Kalau kamu tahu aku membohongi kamu, apakah kamu akan marah dan tidak mempedulikan aku?”

“Lihat dulu kamu bohong apa padaku.”

“Misalnya……Eemm……pokoknya hal yang tidak bisa dimaafkan.”

“Kalau begitu…….” Clarissa Yuan memiringkan kepala dan berpikir, tertawa dan berkata: “Kalau begitu aku batasi hari ini kamu jujur apa yang pernah kamu bohong padaku, kalau sikap kamu cukup tulus……aku bisa mempertimbangkan untuk memaafkanmu.”

“Benaran?” Julius Yi senang diam-diam.

Tidak tahu apakah menyewa menara pemandangan untuk candlelight dinner dan ditambah cincin pernikahan yang ‘abadi’ cukup tulus? Atau mau ditambah apa lagi? Bunga? Perhiasan? Bunga pasti ada, kalau perhiasan……sepertinya dia tidak terlalu tertarik dengan ini.

Beberapa hari ini Julius Yi tidak memberitahu dia, dirinya sudah membeli cincin ‘abadi’ itu dari pasar gelap. Dia ingin mecari sebuah kesempatan, memakaikan kembali cincin di jari manisnya.

*****

Clarissa memberikan mobil pada penjaga pintu Mall City dan masuk ke dalam lobby bersama Julius Yi.

Dulu keluar rumah selalu Clarissa Yuan yang menyuruh Julius Yi duduk di kursi istirahat dan menunggu, kali ini terbalik, Julius Yi yang menyuruh Clarissa Yuan menunggu di lobby lantai satu, dirinya masuk dulu bersama manager yang sudah janjian sebelumnya.

Clarissa Yuan melihat bayangan Julius Yi yang pergi, tertawa dan menggeleng kepala, berpikir dalam hati, makan malam saja dibuat misterius.

Dia sambil mengambil sebuah majalah dari meja dan membacanya.

Baru membuka satu halaman, terdengar suara perempuan yang tidak asing.

Dia mengangkat kepala dengan terkejut, mangamati Gwendolyn Tsu yang di depan matanya dan bertanya: “Gwendolyn? Kamu kenapa ada di sini?”

“Aku ingin bicara denganmu, boleh tidak?” Ekspresi Gwendolyn Tsu tidak ramah seperti biasanya, malah ada sedikit dingin.

Clarissa Yuan melihat sekilas ke arah lift dan meminta maaf: “Maaf, aku sibuk malam ini, lain hari saja.”

“Hanya lima menit, sangat cepat.”

“Sungguh tidak bisa, Julius akan turun sebentar lagi.”

Gwendolyn Tsu tertawa dengan dingin: “Menyewa menara pemandangan untuk candlelight dinner? Tetapi aku jamin setelah bicara denganku, kamu tidak akan ingin makan malam lagi.”

“Apa maksudnya?” Clarissa Yuan mengerutkan dahi, lalu tertawa dingin: “Gwendolyn, aku tahu kamu belum bisa melepaskan Julius dan ingin merebutnya dari sisiku. Yang ingin kamu bicarakan padaku, paling adalah kata-kata untuk mengadu domba hubunganku dengan Julius, hal seperti ini dulu kamu tidak jarang melakukannya, tetapi kali ini aku tidak akan terpancing, kamu juga tidak usah buang-buang pikiran.”

“Oh ya? Kalau yang ingin aku bicarakan kali ini adalah identitas asli dan masalah mata Julius? Kamu juga tidak ingin dengar?”

“Identitas asli Julius?”

“Kelihatannya kamu ingin mengetahuinya.” Gwendolyn Tsu tertawa dengan bangga, lalu menunjuk cafe di seberang dengan dagunya dan berkata: “Ayo, tidak akan menunda banyak waktumu.”

Gwendolyn Tsu membalik badan dan jalan menuju luar lobby.

Walaupun Clarissa Yuan tahu Gwendolyn Tsu tidak bermaksud baik, tetapi dia juga sangat penasaran apa maksud kata-kata yang diucapkannya tadi, identitas dan masalah mata Julius?

Dia berdiri dari sofa dan mengikutinya.

Gwendolyn Tsu melihat dia mengikut, senyuman di wajahnya semakin terlihat.

Dia tahu malam ini Julius Yi membayar mahal menyewa menara pemandangan untuk candlelight dinner, ini adalah perlakuan bahagia yang dia tidak pernah ada, mana mungkin tidak iri?

Dia sengaja ingin membuat mereka tidak jadi candlelight dinner, tidak jadi menikmati pemandangan malam!

Setelah sampai di cafe dan duduk di tempat dekat jendela, Clarissa Yuan melirik Gwendolyn Tsu dan berkata: “Baiklah, kamu bicarakan, aku dengar saja.”

Setelah memesan dua gelas kopi best seller dengan pelayan, dia melihat ke Clarissa Yuan, menatapnya dan berkata: “Sebenarnya hari ini aku mencari kamu, adalah pesan dari Nenek, Nenek yang suruh aku datang.”

Melihat Clarissa Yuan tidak berkata, dia menyambung: “Nenek berharap kamu bisa meninggalkan Julius, jauhi dia, kalau masalah ganti rugi, Keluarga Yi akan berusaha membuat kamu puas.”

Clarissa Yuan tertawa dan menggeleng kepala: “Gwendolyn, kamu tidak usah bicarakan lagi, aku tidak akan meninggalkan Julius?”

“Kenapa?”

“Karena aku mencintai Julius, Julius juga mencintai aku.”

Gwendolyn Tsu tidak menduga dia akan menolak dengan cepat, dia kesal dan tertawa dingin: “Julius mencintaimu? Kamu yakin dia sungguh mencintaimu?”

“Aku lebih yakin daripada siapapun.”

“Kalau dia mencintaimu, dia tidak akan terus membohongi kamu, terus menganggapmu sebagai orang bodoh dan mempermainkanmu.”

“Apa yang dia bohong padaku?” tanya Clarissa Yuan.

Gwendolyn Tsu masih tertawa dingin: “Apakah kamu mengira dia benaran buta?”

Clarissa Yuan terkejut dan melihat dia dengan tertegun.

“Kelihatannya kamu masih dibohongi olehnya, tahu tidak kenapa dia selalu berhasil membohongi kamu?”

Clarissa Yuan terkejut sampai tidak bisa berkata, juga tidak bisa membalas katanya.

Dia jelas tahu tidak seharusnya mempercayai kata-kata Gwendolyn Tsu, tetapi pikiran dia tak terkendali dan terpikir beberapa hal, Julius mengambilkan obat untuknya, mencarinya ke Lover Island, skenario dia selalu mudah beraktivitas di rumah, dia malah tidak pernah mencurigai matanya.

Dia terpikir lagi pertanyaan yang ditanyakan Julius Yi tadi: Kalau kamu tahu aku membohongi kamu, apakah kamu akan marah dan tidak mempedulikan aku?

Jangan-jangan yang Gwendolyn Tsu bilang itu benar? Mata dia sebenarnya tidak buta?

“Kenapa? Kamu tidak percaya?” tanya Gwendolyn Tsu dengan sinis.

Clarissa Yuan mengambil nafas dan berkata: “Kalau seperti yang kamu bilang, selanjutnya kamu ingin menertawakan aku bodoh kan? Makanya dia baru bisa membohongi aku?”

“Kamu salah.” Gwendolyn Tsu menggeleng kepala: “Bukan kamu yang bodoh, tapi Julius Yi sama sekali tidak memberimu kesempatan untuk mengetahui rahasianya. Setelah menikah, apakah setiap hari kamu makan bersama dia? Tidur bersama dia? Mungkin bertemu saja sulit? Di kondisi seperti ini, bagaimana kamu bisa tahu dia sedang berpura-pura?”

Benar juga! Sebelum dia kecelakaan, dalam seminggu bertemunya tiga kali pun sulit, kesempatan makan dan tidur bersama menjadi lebih sedikit. Walaupun setelah dia terjadi kecelakaan, ada beberapa lama Julius Yi juga membiarkannya tinggal di rumah Ibu dia, kadang-kadang baru mencarinya di malam hari.

Waktu bersama memang sudah sedikit, dia juga tidak berpikir tentang hal itu, tentu saja tidak menemukan bahwa dia pura-pura buta.

Tetapi……kenapa dia berbuat begitu? Kenapa dia membohonginya?

Ada keuntungan apa berbuat seperti ini?

“Kenapa? Baru begitu sudah tidak tahan?” Gwendolyn Tsu mencibir: “Aku belum selesai membicarakan intinya.”

Awalnya dia tidak ingin memberitahu Clarissa Yuan bahwa Julius Yi pura-pura buta, dia khawatir berbuat seperti ini akan membuat Clarissa Yuan semakin tidak ingin meninggalkan Julius Yi. Tetapi sekarang dia sudah tidak peduli lagi, karena Clarissa sudah benar-benar tidak ingin pergi, dia hanya bisa memancingnya dengan cara seperti ini.

“Saat hari-hari Julius Yi tidak bertemu denganmu, kamu kira dia sungguh mengurung diri karena sifatnya tertutup? Kamu salah, di saat kamu khawatir dia bisa gila karena kesepian, dia sudah meninggalkan villa sejak awal, mengganti identitas dan berhubungan denganku.”

Clarissa Yuan tertegun sebentar, berkata dengan takut: “Tidak mungkin! Kamu bohong!”

“Tidak percaya aku? Kamu boleh tanya sendiri pada Julius Yi, atau boleh tanya pada Kak Sarah.”

“Aku…….” Clarissa Yuan terbata-bata, benar juga, jika yang dikataan Gwendolyn Tsu benar, kalau begitu Kak Sarah pasti orang yang paling tahu.

Setiap dia ingin bertemu Julius Yi, Kak Sarah selalu mencegahnya dengan berbagai cara, ternyata saat Kak Sarah mecegahnnya, semuanya saat Julius Yi tidak ada di dalam rumah?

“Kenapa dia berbuat seperti ini?” tanya dia dengan melotot pada Gwendolyn Tsu.

Gwendolyn Tsu tertawa: “Karena dia mencintaiku.”

“Kalau dia mencintaimu, dia sepenuhnya bisa menikahimu, kalau begitu kenapa dia menikah denganku?”

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu