The True Identity of My Hubby - Bab 129 Kecelakaan (Bagian 2)

Gloria dan Kak Vero buru-buru menahan tubuh nenek, menatap Kak Sarah terus bertanya, "Kamu apa? Anaknya sudah tidak ada? Hilang begitu saja?"

Kak Sarah mengangguk, dengan ekspresi penuh penyesalan, "maaf, aku tidak menjaga Nyonya Muda dengan baik."

"Ini tidak ada hubungannya dengan kamu." Nenek memejamkan matanya dengan sedih. Kemudian berjalan menghampiri Julius Yi yang tanpa ekspresi lalu duduk di sampingnya, dan mengambil tangannya serta menarik nafas dengan dalam berkata, "Nak, jangan khawatir, Clarissa akan baik-baik saja, anak bisa didapatkan kembali."

Mata Julius Yi memanas, dua tetes air mata turun begitu saja.

"Nenek, aku yang membuat Clarissa menjadi seperti ini.........."

Dia dengan jelas mengetahui ini trik Gwendolyn Tsu, tetapi dia tetap pergi ke Marriot Hotel untuk mendengar pernyataan Frans Tsu kepada Clarissa Yuan. Jika bukan karena dia sengaja bersembunyi, tidak memberi dia kesempatan untuk menjelaskan, dia tidak akan mengalami kecelakaan.......

Akhirnya dia sadar bahwa dirinya merupakan pria yang sangat sensitif, sensitif ini berawal dari Gwendolyn Tsu dan mimpi buruk itu.

Jika pada awalnya dia keluar dari tempat persembunyian, mau mendengarkan penjelasan Clarissa Yuan, kejadian seperti ini tidak akan terjadi.........

"Apa yang kamu katakan?" Nenek dengan sedih kembali berkata, "nasib Clarissa yang tidak baik, tidak ada hubungannya denganmu."

Satu jam kemudian, terhadap nenek dan Carter Yi, Kak Sarah berkata, "Nyonya Besar , Anda pulang dan beristirahatlah. Tuan, Anda juga pergilah bekerja. Di sini ada aku yang menjaganya saja sudah cukup."

Gloria melanjutkan, "Benar, benar, pada pulanglah. Lagi pula Clarissa sedang berada di ruangan perawatan intensif , kita tidak bisa menjeguknya, tetap tinggal di sini pun tidak ada gunanya."

"Benar. Nyonya, Anda juga pulanglah, tidak perlu menunggu di sini." Kak Sarah.

Gloria melambaikan tangan dan berkata, "bagaimana mungkin, aku harus berada di sini hingga Clarissa siuman."

Pada saat ini, seorang perawat berjalan menghampiri dan bertanya, "permisi, siapa yang merupakan sanak saudara Kakak Yuan?"

"Kita semua merupakan sanak saudaranya, ada apa perawat?" Gloria bertanya dengan perhatian.

Perawat kembali bertanya, "permisi, apakah suami Kakak Yuan ada?"

"Aku." Julius Yi bangkit dari duduknya.

"Tolong ikuti saya untuk bertemu dengan dokter." Setelah selesai berbicara, perawat langsung membalikkan badannya dan berjalan ke arah ruangan.

Kak Sarah buru-buru memapah lengan Julius Yi, menemani dia untuk mengikuti perawat ke arah ruangan.

"Ada masalah apa? Rahasia sekali." Gloria menatap punggung dua orang itu yang berjalan jauh dengan tatapan penasaran.

"Tunggu Julius balik dan tanyakan saja ke dia." Carter Yi melirik Gloria sekilas, terlihat dengan jelas dia sangat terganggu dengan ucapan dia.

Julius Yi dan Kak Sarah masuk ke ruangan dokter, dokter menatap Kak Sarah sekilas dan mengatakan, "Aku ingin berbicara dengan suami pasien berdua saja, apakah bisa?"

"Baik." Kak Sarah melihat sekilas ke arah Julius Yi, dan membalikkan badannya keluar.

Dokter sambil melihat hasil laporan, sambil berkata dengan nada berat, "berdasarkan pemeriksaan, istri Anda selain mengalami kerusakan pada otak, pendarahan pada hati, dan bisa melewati dengan selamat dari masa krisis harus melihat kondisi perawatan sebanyak tiga hari. Selain itu, ada satu hal lagi yang harus aku perjelas, dikarenakan istri Anda tertabrak pada bagian perut, endometrium mengalami kerusakan parah. Tidak ada lagi kesempatan untuk hamil kembali. Bahasa lebih mudahnya, infertilitas seumur hidup."

Awalnya dokter mengira setelah dia mengumumkan hal tersebut, Julius Yi akan runtuh, tidak menyangka dia hanya terdiam saja, tidak ada reaksi kaget maupun sedih.

Julius Yi bukannya tidak merasa sedih dan kaget. Hanya saja sejak kejadian kemarin malam, tidak ada yang bisa meruntuhkan dia kecuali dokter mengumumkan bahwa nyawa Clarissa Yuan tidak terselamatkan.

Memang betul infertilitas seumur hidup merupakan suatu hal yang disesalkan. Tetapi bila dibandingkan dengan nyawa Clarissa Yuan, itu tidak menjadi masalah yang begitu penting.

Membutuhkan waktu yang cukup lama, dia menarik nafas dalam dan berkata, "selama dia bisa sembuh itu sudah lebih dari cukup."

Dokter mengangguk-anggukan kepalanya dan berkata, "aku hanya ingin memberitahumu karena kamu merupakan suaminya. Mengenai apakah kamu akan memberitahu keluargamu atau tidak itu merupakan pilihanmu."

Julius Yi buru-buru menjawab, "tolong jangan beritahu mereka, terlebih istriku, aku takut dia tidak bisa menerimanya."

"Tentu saja, kami juga khawatir akan mempengaruhi proses penyembuhan istrimu."

"Tolong Anda selamatkan dia dengan seluruh tenaga."

"Pasti akan kami lakukan." Dokter tidak bisa menahan untuk mengeluarkan ekspresi penuh kekaguman.

DIa bekerja sebagai dokter puluhan tahun, ini pertama kalinya dia bertemu dengan suami yang sangat mencintai istrinya.

Julius Yi keluar dari ruangan dokter, Kak Sarah buru-buru memapah lengannya dan bertanya, "apa yang dokter katakan? Keadaan Nyonya Muda... tidak baik-baik saja bukan?"

Julius Yi tetap tenang, seolah-olah dokter mengumumkan suatu hal yang tidak begitu parah.

Nenek, Carter Yi beserta yang lain menunggu untuk menanyakan kebenarannya.

Julius Yi berhenti sejenak, dan berkata kepada semua orang, "dokter mengatakan harus mengamati Clarissa kembali selama tiga hari, selama tiga hari ini tidak perlu ditemani oleh siapapun." Dia berhenti sejenak kembali melanjutkan, "Semuanya pulanglah."

"Iya, Clarissa itu anak yang beruntung, tidak akan ada masalah, kita pulanglah." Carter Yi.

Nenek menggandeng lengan Julius Yi dan berkata dengan sedih, "Julius, pulanglah ke rumah bersama kita."

Meskipun Julius Yi tidak mengatakan apapun, dengan mata telanjang pun dapat terlihat dengan jelas betapa terpukulnya dia. Dia tidak rela melihat dia untuk terus tetap tinggal di tempat menyedihkan ini.

Tetapi Julius Yi tidak ingin pulang bersama mereka, dia menggelengkan kepala dan berkata, "aku ingin pulang ke Villa West Town saja, di sana lebih tenang."

Baru saja nenek ingin kembali berkata, Carter Yi langsung mengucapkan, "Ibu, biarkan Julius untuk berdiam diri sendirian, jangan memaksanya."

"Nyonya Besar tenanglah, aku akan menjaga Tuan Muda dengan baik." Kak Sarah melanjutkan.

Akhirnya nenek pun merasa tenang, menganggukan kepala, menghela nafas lalu pergi.

Setelah semuanya pergi, Julius Yi terduduk pada kursi, kembali berlarut-larut dalam kesedihan.

Kak Sarah sedih melihatnya yang seperti itu dan menepuk pundaknya berkata, "Tuan Muda, ayo kita pulang."

Dia tahu pasti bahwa tadi dokter pasti memberitahu kabar buruk, jika tidak, dia tidak akan seperti ini.

"Aku ingin tetap di sini." Julius Yi menangkup mukanya, di dalam perkataannya pun tersirat kepedihan yang dalam.

"Tuan Muda, aku paham dengan perasaanmu sekarang, tetapi.....kamu tidak bisa terus-terusan seperti ini. Kamu harus mengumpulkan semangatmu, bukan untuk yang lain, melainkan untuk mencari tahu siapa pelaku yang menabrak Nyonya Muda."

"Setelah mengetahui pelakunya lalu apa? Selain memberi uang, apakah bisa mengembalikan Clarissa dan sang anak?" Julius Yi berkata dengan sedih.

Kak Sarah terdiam.

Memang betul Keluarga Yi tidak kekurangan uang, juga tidak peduli akan diberikannya ganti rugi atau tidak. Tetapi bukan karena tidak peduli, membiarkan begitu saja pelaku tidak dijatuhkan hukuman.

"Tetap saja harus mengumpulkan semangat kembali." Kak Sarah menatapnya, nada bicaranya menjadi lebih serius, "kamu seharusnya sadar akan siapa dirimu, dan apa hal terpenting yang harus kamu lakukan sekarang."

Julius Yi terdiam, dan mengangguk berkata, "aku pulang denganmu, Kak Sarah."

"Ini barulah benar." Diam-diam Kak Sarah menghela nafas dengan lega.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu