The True Identity of My Hubby - Bab 85 Menjadi Tidak Sopan (2)

Melihat mata amarah Justin Yi yang berwarna merah, lalu melihat Juwono Yi yang mabuk sedang duduk di tepi sofa, kemudian melihat air mata Clarissa Yuan mengalir yang sedang meringkuk di atas sofa. Carter Yi sudah menebak kira-kira apa yang terjadi, tetapi dia masih bertanya dengan suara rendah: "Apa yang terjadi?"

Yuliana Liu juga bisa menebak apa yang baru saja terjadi, saat itu dia merasa marah juga merasa tidak sabar, dia tidak menyalahkan Juwono Yi, tetapi menatap Clarissa Yuan penuh dendam.

Gloria menyayangi putranya, bergegas menghampirinya dan merangkul Juwono Yi dengan suara rendah, berkata dengan heran: "Juwono, ini sudah larut malam apa yang kamu lakukan di sini?"

"Aku datang untuk melihat Clarissa ... Sekalian bertanya kepadanya mengapa dia menolak untuk menikahi dengan aku ..." Juwono Yi ternyata masih sangat mabuk, sehingga saaat ini dia juga tidak tahu hidup atau mati.

Carter Yi hampir terkesiap dan tidak bernafas lagi, dia menatap Clarissa Yuan, bertanya, "Clarissa, apa Juwono dia menggertak kamu?"

Clarissa Yuan tidak mengatakan apa-apa, bukan karena dia tidak berani mengatakan apa-apa, tapi karena dia sudah sangat malu.

Sebagai gantinya, Justin Yi yang membuka mulut, berkata dengan suara dingin: "Apakah masih perlu bertanya lagi? Jika bukan karena aku yang buru-buru datang ..."

Dia mengertakkan gigi, dan akhirnya merasa malu untuk mengatakan kata-kata itu.

“Bocah bodoh ini, benar-benar butuh disiplin.” Nyonya besar juga marah.

Carter Yi dengan marah, bergegas ke arah Juwono Yi dan menampar wajahnya, kemudian membalikkan badan, dan bergegas ke arah dua penjaga keamanan yang baru saja tiba dan memberi perintah: "Bawa Tuan Muda Ketiga ke bawah dan bangunkan dia dengan air dingin!"

Tamparannya terasa sangat keras, hingga tepi mulut Juwono Yi berdarah. Kedua penjaga keamanan masuk ke dalam, dan salah satu dari mereka berdiri di samping Juwono Yi, menyangga tubuhnya, lalu membalikkan badan dan berjalan ke bawah.

Melihat putranya diseret pergi, Gloria buru-buru berbalik ke arah Carter Yi dan berkata: "Tuan Muda, Juwono telah melakukan sebuah kesalahan, tetapi sekarang dia sudah menikah dan juga minum-minum, jadi maafkan saja dia! "

“Apakah itu alasan untuk mabuk?” Carter Yi meliriknya dengan tatapan dingin, lalu mengalihkan amarahnya dan mencela dia: “Jika kamu memohon-mohon lagi, aku juga akan menghukum kamu bersama dengan dia, anak itu akan menjadi sangat berani seperti ini itu karena kamu yang membiasakannya seperti ini.”

Meskipun Gloria takut, tetapi terlihat dari wajahnya bahwa dia tidak puas: "Apanya yang dimaksud dengan karena aku membiasakannya seperti ini? Jika hanya dari satu pihak yang menganggu pasti tidak akan terjadi apa-apa, jika bukan karena Clarissa Yuan merayu Juwono sepanjang malam, apa Juwono bisa melakukan ini kepadanya? Apa bisa kita menyalahkan Juwono saja? "

Pada awalnya Clarissa Yuan perlahan menjadi tenang, tiba-tiba dia mendengar Gloria mengatakan hal ini tentang dirinya, dia dengan marah mendongakkan kepalanya dan melotot padanya, membalas perkataannya: "Aku tidak begitu!"

“Kamu tidak begitu?” Gloria menoleh padanya, melihatnya dengan tatapan dingin: “Dengan menggunakan profesi, kamu merayu Juwono, dan masih menyembunyikan fakta jika kamu menikah dengan Julius, apa yang kamu inginkan? Mengetahui Juwono ingin menikah dengan Yuliana, kamu cemburu dan diam-diam memotong gaun pengantin Yuliana, membuatnya menjadi jelek di depan para tamu, bukankah kamu mau menyingkirkan Julius dan menikah dengan

“Jangan bicara sembarangan!” Nyonya Besar juga memarahi Gloria.

Gloria menggertakkan giginya dan mencibir: "Kalian semua melindunginya bukan? Kalau begitu baiklah, percayalah kepadanya, anakku adalah milikku, dan aku akan mengajarinya dengan baik, kalian tidak perlu khawatir."

Selesai bicara, Gloria membalikkan badannya keluar dengan nafas memburu.

Yuliana Liu memberi tatapan dingin kepada Clarissa Yuan, lalu berbalik dan keluar.

Carter Yi menghela nafas lega, menatap Clarissa Yuan dan berkata: "Clarissa, kamu istirahatlah terlebih dahulu, dan besok pagi ceritakan kejadian yang terjadi antara kamu dan Juwono secara menyeluruh.”

Setelah itu, dia berbalik untuk merangkul Nyonya Besar: "Ibu, aku akan menuntun kamu kembali untuk beristirahat."

Nyonya Besar menghela nafas, lalu mengatakan sebuah kalimat: "Melakukan hal jahat." Setelah selesai, menggelengkan kepalanya dan pergi.

Di dalam kamar hanya tersisa Justin Yi dan Clarissa Yuan yang sudah kembali tenang.

Justin Yi tahu bahwa tidak pantas bagi dirinya untuk tetap berada di sini, tetapi dia tidak tahan jika hanya pergi seperti ini, karena dia hanya memperhatikan bahwa jari-jari Clarissa Yuan yang sedang memegang erat mantel itu berdarah.

Noda darah menodai mantel milik Julius Yi yang berwarna coklat emas, dan juga pagi ini kedua jarinya sudah bengkak seperti sosis.

“Apakah kamu baik-baik saja?” Dia akhirnya masih mondar mandi ke sana kemari, sambil menatapnya, dia bertanya kepada Clarissa.

Clarissa Yuan tidak menjawab pertanyaannya, tetapi mengencangkan pegangannya di mantel yang membungkus badannya, dan tertawa kecil: "Aku ingin menikahi Juwono? Dan juga karena cemburu, lalu aku memotong gaun pernikahan Yuliana Liu?"

“Kamu tidak perlu terlalu memperdulikan kata-kata Gloria.” Justin Yi membungkukkan badannya untuk mengambil botol obat yang jatuh berserakan di lantai, lalu mengambil sebotol alkohol dan sebungkus kapas, membuka tutupnya, meletakkan kapas di atas meja, mengulurkan tangannya: "Ulurkan tanganmu, aku akan membantu mengobati luka kamu."

Tetapi Clarissa Yuan otomatis langsung menyembunyikan telapak tangannya.

"Jika kamu tidak mengobatinya dengan benar, lukanya akan membengkak," kata Justin Yi dengan sabar.

Clarissa Yuan tidak mengelak lagi, membiarkannya memegang tangannya, dan menggunakan kapas yang telah dicelupkan ke dalam alkohol untuk membantunya mengobati luka, tetapi saat cairan obat itu menyentuh lukanya, dia tidak bisa menahan tubuhnya gemetaran karena rasa sakit itu.

Jarinya pada awalnya sudah mulai sembuh, tetapi setelah perseteruan tadi, mulai membuka luka, mengeluarkan darah, dan itu lebih menyakitkan daripada tadi pagi.

Justin Yi melihatnya dengan kuat menahan rasa sakit, berpikir bahwa wanita ini cukup kuat, dan menggantinya dengan wanita lain yang dari awal sudah meneteskan air mata.

“Bertahanlah, sebentar akan membaik,” Lalu dia mengendurkan pegangan tangannya.

Setelah membalut luka, dia membereskan kotak obat, Justin Yi berkata kepadanya dengan kepala tertunduk lalu berkata: "Nanti waktu kamu mendengar ada seseorang yang mengetuk, pertama-tama tanyakan dengan jelas siapa itu, barulah buka pintunya, ini adalah dasar pengetahuan tentang keamanan, tahu itu? "

Clarissa Yuan mengangguk.

Justin Yi berkata lagi: "Juwono, dia mabuk."

Teringat akan apa yang baru saja terjadi, Clarissa Yuan mulai meneteskan air matanya, tentu saja dia tahu bahwa Juwono mabuk, tetapi itu tadi hampir saja apa yang dilakukan oleh Juwono hampir berhasil.

Hati Justin Yi terasa sakit, dia merentangkan lengannya, lalu dengan lembut memeluknya, dan berkata di telinganya, "Menangis juga tidak ada artinya ..."

“Mengapa siapa pun juga menindas aku?” Dia merintih.

Dia tahu bahwa Justin tidak seharusnya tidak meminjam pundaknya lagi, dan dia juga tahu bahwa jika orang di rumah itu yang melihatnya, dia pasti akan dituduh merayu Tuan muda kedua.

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu