The True Identity of My Hubby - Bab 213 Anakku Ada dimana?

Sebenarnya dia tidak membutuhkan siapa pun untuk mengantarnya, karena dia sudah tidak bisa menahannya lagi, dia ingin sendirian, dia ingin menangis sekencang-kencangnya, tidak harus berpura-pura tegar lagi.

Dia hanya membiarkan Justin Yi mengantar hingga ke pintu lift dan membalikkan badanya berkata, "Justin, kamu kembalilah."

Justin Yi menatap dia dan berkata, "walaupun kamu dan Julius sudah bercerai, tetapi kamu masih menjadi teman dari Keluarga Yi, masih sebagai penasihat hukum Perusahaan Besar Yi. Jangan pergi terlalu jauh, kalau tidak aku dan nenek akan khawatir. Hidup sendirian pasti tidak akan mudah, jika membutuhkan bantuan Keluarga Yi, beritahu kami kapan saja."

"Tenang saja, aku akan baik-baik saja." Clarissa Yuan tersenyum dan memukul pelan lengannya berkata, "Julius sudah banyak berkorban untukmu, kedepannya apabila bertemu dengan masalah apapun, jangan menyerah terhadap dia."

"Aku tahu." Justin Yi menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu aku pergi dahulu." Kebetulan lift juga sudah sampai, Clarissa Yuan segera membalikkan badan dan masuk ke dalam.

Begitu dia menghilang dari penglihatan Keluarga Yi, Clarissa Yuan tidak lagi menahan air matanya dan menangis. Bahkan dia tidak menghiraukan pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia menangis tanpa memedulikan apa pun.

Bila bertemu orang yang sedang menangis di rumah sakit tentu bukan suatu hal yang aneh. Orang-orang sekitar hanya melihat dia dengan tatapan simpati, tidak ada respon yang lain. Begitu pintu lift terbuka, Clarissa Yuan segera keluar dengan bercucuran air mata.

Teresa Wang yang sedang menunggu lift di lantai satu terkejut, menunggu dia berhasil mencerna apa yang barusan dia lihat, Clarissa Yuan sudah keluar dari gedung rumah sakit. Dia mengejarnya dengan cemas, sembari cemas dia juga berteriak, "Clarissa! Clarissa, kamu kenapa.....kamu ingin pergi ke mana!"

Clarissa Yuan seolah-olah tidak mendengar panggilan dia, segera berlari ke arah tempat parkir dan dengan cepat masuk ke dalam mobil.

Pedal gas ditekan di depan Teresa Wang, Teresa Wang menjerit dan melompat mundur lalu mengejarnya. Clarissa Yuan menangis dengan sangat sedih, pergi dengan terburu-buru seperti itu, membuatnya sangat khawatir!

Tetapi Clarissa Yuan yang terburu-buru untuk pergi dari sini tidak menyadari keberadaan ibunya. Setelah mobil melewati pagar, belok kanan lalu masuk ke jalan raya.

"Clarissa....!" Teresa Wang melambaikan tangannya kepada dia, dalam keadaan darurat seperti ini, dia langsung membuka pintu taksi dan masuk ke dalam tanpa mempedulikan apakah ada calon penumpang yang akan masuk dan berkata, "tolong bantu aku untuk mengejar mobil yang di depan sana, yang berwarna putih..."

Supir melihat ke arah penumpang yang memarahinya di luar mobil, dan melihat ke arah Teresa Wang, dia masih ragu ingin mengantarnya atau tidak. Dengan tidak sabar Teresa Wang berteriak, "cepat jalan! putriku sudah mau bunuh diri! Kamu kenapa masih saja ragu-ragu? Takut aku tidak memberikanmu uang?"

Begitu mendengar ada yang ingin bunuh diri, dia langsung menjalankan mobilnya dan mengejarnya.

Mobil itu mengejar hingga ke pinggiran kota, Teresa Wang terus menerus menelepon Clarissa Yuan sambil berkata, "cepatlah angkat, kenapa kamu tidak mengangkatnya....."

"Kak, kamu yakin putrimu pergi untuk bunuh diri?"

"Aku yakin, kamu melihat keadaan dia yang seperti itu selain bunuh diri apakah ada yang lain?"

"Jika memang ingin bunuh diri, bukannya dia bisa langsung lompat dari atas gedung rumah sakit?"

"Aish, bukannya anak muda zaman sekarang sangat mementingkan 'romantis'? Pasti mencari tempat yang memiliki kenangan untuk bunuh diri." Teresa Wang dengan cemas berkata, "bukannya ini arah ke Dragon Mountain? Dia baru saja pergi beberapa hari yang lalu dengan suaminya."

"Apakah suaminya sudah meninggal?" Sang supir bertanya lebih lanjut.

Teresa Wang merasa kesal, menoleh dan melototinya berkata, "apa hubungannya denganmu? Menyetirlah dengan benar!"

Setelah dimarahi oleh dia, Sang supir langsung mengkunci mulutnya.

Meskipun Teresa Wang tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi dia bisa menebak garis besarnya. Hari ini hari dimana Julius Yi melakukan operasi, 80% operasinya gagal, sudah tidak ada harapan.

Iya, pasti seperti itu. Dia berpikir dalam hati.

Dengan kecepatan mobil yang seperti ini hanya menggunakan waktu 40 menit untuk sampai ke Dragon Mountain. Sang supir memegang jantungnya dan dengan gemetar berkata, "kak, aku tidak pernah mengendarai secepat ini sebelumnya, kamu harus membayarku dua kali lipat.........."

Tidak menunggunya selesai berbicara, Teresa wang langsung melemparkan uang kepadanya dan berjalan pergi.

Karena supir bersikeras tidak mau mengendarai ke atas gunung, mau tidak mau Teresa Wang mengandalkan sepasang kakinya untuk berjalan naik.

Clarissa Yuan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang berada di tengah-tengah gunung. Segera berlari ke tempat dimana berciuman dan berpelukan dengan Julius Yi sebelumnya dan menangis kencang. Air matanya mengalir turun seperti air sungai.

Akhirnya dia bisa melepaskan emosinya dengan lega setelah mendendam emosi ini selama setengah hari.

Mulai dari detik ini dia tidak lagi memiliki hubungan apa pun dengan Julius Yi, tidak ada lagi!

Dulu pada saat Charlie Shen pergi, dia juga sama seperti hari ini menangis sangat sedih. Mengapa dia harus merasakan untuk kedua kalinya perasaan yang menyakitkan ini? Mengapa ketika dia ingin pergi, dia baru mengetahui hubungan di antara Julius Yi dan Charlie Shen?

Apakah ini hukuman untuknya? Adakah yang bisa memberitahunya sebenarnya kesalahan apa yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya?

"Kenapa! Kenapa berbuat seperti itu kepadaku!" Dia berteriak dengan putus asa di tebing, tidak ada yang memberinya jawaban, hanyalah gemaan.

Beberapa hari yang lalu Julius Yi masih memeluk dia di sini, menciumnya dan berkata kedepannya akan sering membawanya ke sini untuk melihat matahari terbit. Dalam sekejap, dia bukan lagi miliknya.

Julius Yi tidak salah, yang salah itu takdir, dia hanya menyalahkan takdr, menyalahkan dia...........

Tetapi tidak ada gunanya jika menyalahkan dia, dia merasakan kakinya lemas, dan terhuyung-huyung di tepi tebing.

Akan sangat bagus jika dia bisa langsung melompat dari sini, tidak perlu merasakan perasaan ssakit ini lagi. Tetapi dia tidak boleh berbuat seperti itu, dia takut ketika Julius Yi mengetahui bahwa dia telah pergi dan mengalami kesedihan sama seperti dirinya yang sekarang.........

Teresa Wang dengan susah payah berhasil naik ke atas, begitu mengangkat kepalanya, dia melihat pemandangan dimana Clarissa Yuan sedang duduk di pinggir tebing, dia terduduk karena terkejut, dan bergegas melambaikan tangan ke arah dia berteriak, "Clarissa, kamu jangan melakukan hal bodoh! Jika kamu loncat begitu saja, kamu pasti akan meninggal, Clarissa.............."

Clarissa Yuan menoleh, dan melihat ibunya yang terduduk di lantai dengan tercekat berkata, "ibu, kamu beritahu aku, apa maknanya aku untuk terus melanjutkan hidup? Kamu beritahu aku..........!"

"Makna untuk melanjutkan hidup........." Teresa Wang terkejut, hingga tergagap berkata, "tentu saja ada maknanya.......banyak pria baik di dunia ini, banyak juga pria yang kaya, ibu kembali mencari pria kaya untukmu........"

"Aku tidak meninginkan pria kaya, aku hanya menginginkan Julius............jika tidak ada Julius apa maknanya aku untuk terus hidup?"

"Anak bodoh, banyak pria yang lebih baik daripada Julius Yi.......kamu beri ibu waktu satu bulan, ibu pasti akan memberimu sepuluh pilihan untuk kamu yang tinggal memilihnya."

"Tidak mau, aku tidak mau............" Clarissa Yuan menggelengkan kepalanya dan berkata, "aku tidak menginginkan pria lain. Ibu, Julius sudah tidak ada, aku sudah ditakdirkan seumur hidup untuk sendirian dan kesepian, bagaimana ini."

"Bukannya kamu masih memiliki aku? Aku tidak akan berjudi kembali, dan mendengarkan semua perkataanmu ya? Clarissa.....ibu takut akan ketinggian, kamu jangan menakuti ibu lagi ya..............."

Clarissa Yuan merintih berkata, "mengapa Tuhan melakukan ini kepadaku? Anak-anak sudah pergi, Julius juga sudah bukan milikku, kenapa.......?"

"Tidak apa-apa jika anak sudah tidak ada, teknologi begitu canggih saat ini, dokter pasti bisa menyembuhkan penyakitmu!"

"Kamu membohongi aku! Bohong!" Clarissa Yuan tiba-tiba menjerit.

Biar pun dokter bisa menyembuhkannya, lalu apa? Biar pun jika dia bisa hamil, lalu apa? Bukan lagi kristal percintaan antara dia dan Julius Yi, bukan lagi!

"Clarissa........!" Teresa Wang terkejut seperti jiwanya sudah terjatuh karena melihat tubuh Clarissa Yuan yang terhuyung-huyung di pinggir tebing dan berkata, "Clarissaa Yuan aku harus berbuat apa agar kamu ingin berjalan masuk? Apakah kamu harus memaksa aku mengatakan keberadaan Sang anak, jika begitu lebih baik kamu memaksaku untuk mati saja!"

Meskipun angin di sini sangat kencang, tangisan Teresa Wang yang membuat ucapannya menjadi tidak jelas. Tetapi Clarissa Yuan tetap mendengar perkataan dia, dia seketika lupa cara untuk menangis, menoleh dan melihat ke arah ibunya yang sedang menangis kencang.

Teresa Wang semakin merasa bersalah dan tidak berani menatapnya melihat keadaanya yang sekarang ini.

"Ibu, apa yang kamu katakan?" Dia bertanya dengan terkejut.

Teresa Wang menghapus air matanya, mengalihkan tatapan dia dan berkata, "aku bilang........kamu tidak akan hidup sendirian dan kesepian karena kamu pasti bisa hamil kembali."

"Bukan, kamu bukan mengatakan itu tadi." suara Clarissa Yuan bergetar.

"Aku tadi memang mengatakan itu." Teresa Wang menyesal mulutnya yang teralu cepat berbicara itu.

Clarissa Yuan melambaikan tangannya ke tebing bawah dan berteriak dengan marah, "jika kamu tidak mengatakan kebenarannya, aku akan lompat dari sini!"

"Jangan, jangan......kamu jangan lompat. Aku akan mengatakannya........" Teresa Wang menatapnya dengan tatapan cemas dan takut berkata, "Clarissa, ibu tidak berani memberitahumu kebenarannya karena takut kamu membenci ibu. Kamu berjanji padaku jangan marah ya kepada ibu?"

"Katakan!" Clarissa Yuan berteriak kencang.

"Aku akan mengatakannya......" Teresa Wang menelan ludahnya dengan susah payah berkata, "sebenarnya anakmu dan Charlie Shen tidak mati, dulu aku yang memberikannya kepada orang lain. Clarissa.....aku....."

"Benarkah?" Clarissa Yuan memotongnya dengan suara yang bergetar.

Teresa Wang menganggukkan kepalanya dengan takut.

"Nyonya Wang! Aku akan membunuhmu!" Setelah tertegun selama beberapa detik, Clarissa Yuan maju dan berteriak histeris. Teresa Wang langsung memeluk kedua kakinya dan kembali menangis kencang berkata, "maaf Clarissa, ibu sudah tahu ibu salah, dulu karena ibu melihatmu belum menikah, tidak memliki pekerjaan dan ibu takut anak ini akan menghancurkan masa depanmu, takut kamu tidak bisa menikah kedepannya maka dari itu ibu diam-diam memberikannya kepada orang lain. Ibu melakukan ini demi kebaikanmu.........."

Clarissa Yuan masih berteriak berkata, "demi kebaikanku? Kamu jelas-jelas tahu bahwa anak ini adalah nyawa dan segalanya bagiku. Dulu aku melepaskan pekerjaan yang bagus demi dia, demi dia aku hidup susah , aku........."

"Aku tahu! Clarissa, aku tahu kamu tidak akan memaafkan aku kali ini, aku juga tidak bisa memaafkan diriku sendiri, aku tidak pantas menjadi ibumu, ibu akan melompat dari sini untuk menebus kesalahanku!"

Begitu Teresa Wang selesai berbicara, dia langsung beranjak dan lari ke arah pinggir tebing.

Clarissa Yuan menangkap lengannya dan menariknya mundur sambil melototinya dan berteriak, "Nyonya Wang! Jika kamu ingin mati juga harus membantuku mencari anakku terlebih dahulu lalu kamu boleh mati!"

Teresa Wang membuka mulutnya dan terdiam di tempatnya.

Sebenarnya dia tidak memiliki nyali untuk pergi mati, dia melakukan ini agar emosi Clarissa Yuan mereda.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu