The True Identity of My Hubby - Bab 175 Levin

"Julius Yi —!" Clarissa Yuan melepaskannya dan berteriak dengan marah, "Apa maksudmu? Siapa yang kamu katakan wanita galak?"

Julius Yi berbalik sambil tersenyum, dan menatapnya dengan marah, "Berpura-pura menjadi orang lain apakah sangat menyenangkan?"

Clarissa Yuan tersenyum dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu ini aku?"

“Karena tubuh Sekretaris Lee lebih montok dan lebih lembut daripada tubuhmu.” Julius Yi meliriknya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, melihat senyuman di wajahnya menghilang, Julius tersenyum dan menariknya kedalam pelukannya: "Lihat, kamu tidak bisa di ajak bercanda, tapi masih belajar mengerjai orang."

Dia menekan kunci mobil, lalu menariknya ke mobil: "Ayo, kalau masih tidak masuk ke dalam mobil waktu pulang kerja akan segera tiba."

Clarissa Yuan juga khawatir mereka ketahuan oleh orang lain, oleh karena itu dia tidak jadi menghukumnya dan masuk ke dalam mobil bersamanya.

Di dalam mobil, Julius Yi meliriknya dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan hari ini? ."

"Aku pergi ke rumah Paman Feng."

“Kamu benar-benar kesana?”Julius Yi sangat terkejut. Awalnya dia berencana mencari waktu untuk pergi kesana sendiri.

"Tentu saja, hal-hal yang perlu dilakukan dengan bermuka tebal biar aku yang melakukannya. Kamu hanya perlu terus bersikap elegan dan berwibawa," Clarissa Yuan berkata sambil tertawa.

"Kalau begitu apakah kamu melakukan sesuai dengan apa yang aku katakan? Bagaimana tanggapan Paman Feng?"

"Sudah, begitu mendengar nama Martin Zhang raut wajah Paman Feng langsung berubah ."

"Dia tidak marah dan mengusirmu keluar?"

“Awalnya dia ingin mengusirku, tetapi dihentikan oleh istrinya.” Clarissa Yuan tersenyum dengan bangga: “Tuan Muda Yi, kamu lupa apa pekerjaanku? Aku mendapat makan dengan mengandalkan mulutku, apa yang bisa mempersulitku?”

Julius Yi menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas sedang berwarna merah, dia menjulurkan tangan kanannya dan menarik leher Clarissa ke depan, lalu dia menatapnya, "Kalau tidak ada saran dariku, apakah kamu bisa menakutinya?"

"Apa yang kamu inginkan? Merebut jasaku?"

"Aku tidak berani, apa yang kamu inginkan setelah memberikan kontribusi sebesar ini?"

"Itu tergantung kamu," Clarissa Yuan mengangkat bahu.

Ketika lampu hijau menyala, Julius Yi melepaskannya sambil tersenyum lalu dia kembali menjalankan mobilnya.

Lima belas menit kemudian, mobil berhenti di depan pintu Royal Building.

Clarissa Yuan menatap bangunan megah di luar jendela mobil lalu dia berkata, "Aku rasa tidak perlu seperti ini. Sekarang kita adalah orang miskin, tidak sanggup menikmati kemewahan seperti ini."

Julius Yi melepaskan sabuk pengamannya lalu dia membantu Clarissa melepaskan sabuk pengamannya, setelah itu dia mencondongkan tubuhnya dan mengenggam kedua bahu Clarissa, lalu dia menatapnya dengan penuh kasih sayang, "Awalnya aku ingin menyematkan cincin itu kembali ke tanganmu, lalu menemanimu melihat pemandangan malam. Tapi kemudian semua rencanaku dikacaukan oleh Gwendolyn Tsu, dan semuanya gagal. Aku selalu menyimpan penyesalan ini di dalam hatiku. Belakangan ini, karena terlalu sibuk, aku tidak punya waktu dan tidak punya mood. "

"Kalau hari ini? Kamu punya waktu dan tidak punya mood?" Tanya Clarissa Yuan .

Julius Yi merenung sejenak lalu dia mengangguk: "Dikarenakan sekarang aku masih sanggup mentraktirmu, aku harus menebus penyesalan ini. Palingan mulai besok setiap hari kita akan makan mantou, bagaimana?"

“Siapa yang mau makan mantou bersamamu,” kata Clarissa Yuan memarahinya sambil tersenyum.

“Tentu saja kamu.” Julius Yi mengangkat tangannya dan mengelus rambutnya, “Ayo, naik ke atas.”

Selesai berbicara, Julius membuka pintu mobil dan keluar dari dalam mobil, lalu dia berjalan ke sisi lain mobil dan membantu Clarissa keluar dari dalam mobil, setelah itu dia menyerahkan kunci mobil kepada petugas valet.

Di tuntun oleh pelayan, mereka berdua naik ke lantai paling atas dan memasuki restoran berputar.

Setelah masuk kedalam, Clarissa Yuan baru menyadari tidak ada seorang pun disana kecuali beberapa pelayan, musik yang lembut bagaikan air mengalun dengan indah dari setiap sudut restoran.

Melihat tatapan iri dari para pelayan, Clarissa Yuan langsung sadar akan sesuatu dan dia langsung menoleh dan menatap Julius Yi dengan kaget: "Apakah malam ini kamu menyewa seluruh restoran ini?"

“Hmm, ini pertama kalinya aku menemanimu melihat pemandangan malam, tentu saja tidak boleh berdesakan dengan orang-orang.” Julius Yi tersenyum lalu menuntunnya ke kursi yang menghadap ke laut dan dekat dengan jendela.

Saat ini langit belum gelap, dan waktu ini sangat tepat untuk melihat pemandangan laut. Clarissa Yuan bersandar di jendela kaca dan melihat laut di kejauhan. Untuk pertama kalinya, dia melihat pemandangan laut dari tempat setinggi ini. Dia tidak bisa menahan diri untuk merasa kagum: " Jika dilihat dari sini, laut jadi kelihatan tidak begitu jauh dari daerah perkotaan, dan hanya perlu berkendara sekitar setengah jam. "

Selesai mengagumi, Clarissa kembali berkata , "Ternyata benar dari sini kita bisa melihat seluruh Kota A."

"Kalau tidak, menurutmu kenapa tempat ini begitu terkenal?"

“Julius, kenapa kamu duduk saja, cepat berdiri dan nikmati pemandangan yang indah ini bersama-sama.”Clarissa Yuan menariknya dari kursi.

Julius Yi tersenyum dan menemaninya melihat pemandangan, restoran yang berputar 360 derajat tidak memiliki sudut mati, jadi tidak heran Clarissa sangat kaget dan bahagia.

Tak lama, pelayan sudah selesai mengatur meja makan. Seperti yang terlihat di dalam TV, di atas meja ada cahaya lilin, bunga mawar, red wine, dan seorang pria yang tersenyum dengan menawan ...

“Masih ada candle light dinner?” Clarissa Yuan bertanya sambil tersenyum.

"Candle light dinner adalah keharusan." Julius Yi mengangkat gelas winenya dan bersulang kepadanya: "Ini adalah Chateau Lafite Rothchild tahun 1982, rasanya sangat enak."

"Lebih baik tidak usah. Toleransi alkoholku tidak baik. Aku takut mabuk lagi ..." Wajahnya memerah, dan mengingat kembali kejadian dulu saat dirinya mabuk dan dia membuat Julius kewalahan.

Sebenarnya, dia tidak tahu apa-apa tentang red wine, dan dia tidak bisa menikmati cita rasanya, kendatipun yang dia minum adalah Chateau Lafite Rothchild tahun 1982 baginya rasanya sama saja .

Julius Yi tersenyum: "Aku bahkan tidak merasa takut, apa yang kamu takutkan?"

Clarissa Yuan tersenyum dengan canggung, lalu dia mengangkat gelas dan bersulang kepadanya, kemudian dia menyesapnya.

Mereka berdua tidak makan terlalu banyak dan tidak minum terlalu banyak. Saat berdiri dari kursi, Clarissa Yuan menghela nafas dan berkata: "Tidak peduli betapa indahnya candle light dinner, tetapi tidak bisa menandingi satu hidangan sampingan di rumah. "

“Kenapa kamu berbicara seperti itu?” Julius Yi juga ikut berdiri dari kursi.

Hari sudah gelap, lampu di luar jendela baru di nyalakan, sangat terang dan menawan.

Clarissa Yuan melihat pemandangan malam yang indah lalu dia tersenyum dan berkata, "Tidakkah kamu merasa semua ini seperti ilusi, dan terasa tidak nyata? Dan juga... selalu membuat orang merasa gelisah."

Clarissa berbalik dan menatapnya, "Aku rasa setiap hari saat aku membuka mata bisa melihatmu, saat makan bisa melihatmu, dan saat tidur bisa melihatmu, bagiku semua itu jauh lebih menarik dari pada pemandangan indah apa pun."

“Benarkah?” Julius Yi memegangi wajah kecilnya dengan kedua tangannya, lalu dia menatapnya sambil tersenyum: “Kamu tidak sedang melantur karena mabuk?”

"Apa, aku hanya minum satu gelas kecil ..."

Julius Yi menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya.

Dia tahu Clarissa tidak mabuk, dan dia juga merasa sangat senang mendengar kata-katanya, dia merasa sangat terharu hingga tidak bisa menahan diri dan ingin menciumnya. Mengabaikan tatapan mata pemain biola dan para pelayan yang berada di samping, dia menciumnya dalam-dalam.

Setelah beberapa saat, dia menggerakkan bibirnya ke telinganya dan berkata dengan lembut: "Aku tidak tahu apa yang akan menungguku di masa depan, mungkin Perusahaan Besar Yi akan benar-benar menghilang dari dunia ini, mungkin aku akan menjadi sangat miskin, sangat miskin hingga demi makan tiga kali sehari aku harus berjuang mati-matian diluar. Mungkin kita akan bertengkar karena beras, minyak, garam dan sedikit pekerjaan rumah tangga, tapi aku berjanji kepadamu, tidak peduli kelak aku akan menjadi seperti apa, orang yang paling aku cintai tetap kamu. Jadi tolong kamu juga berjanji kepadaku, tidak peduli kelak aku akan berubah menjadi seperti apa, selamanya jangan pernah meninggalkan aku? "

Clarissa Yuan mendongak dan menatapnya, "Bolehkah aku meminjam kata-kata yang baru saja kamu katakan, tidak peduli apa pun yang akan terjadi di antara kita, tidak peduli aku akan menjadi seperti apa, kamu jangan pernah meninggalkan aku?"

“Boleh.” Julius Yi mengangguk dan mencium bibirnya lagi.

Dikarenakan takdir telah mengikat mereka, mereka harus menjaga hubungan ini dengan baik, dan selamanya tidak akan berpisah!

Karena bercengkrama hingga larut malam, keesokan paginya ketika Clarissa Yuan bangun hari sudah siang, dia menjulurkan tangan dan menyentuh sisi tempat tidur di sampingnya, ketika dia tidak merasakan Julius Yi , dia langsung membuka kedua matanya.

Dia melirik ke sekeliling kamar, akhirnya dia melihat jam di dinding. Sudah jam sepuluh, Julius Yi mungkin sudah pergi bekerja sejak tadi.

Jelas-jelas hari ini adalah hari Sabtu, tetapi Julius Yi masih harus sibuk dengan pekerjaannya.

Mengingat tengah malam Julius baru tidur, dan pagi ini dia harus bangun pagi-pagi sekali, sesaat Clarissa Yuan merasa sedikit tidak tega.

Dia mengambil ponselnya dari nakas di samping tempat tidur dan menelepon Julius Yi. Tak lama suara lembut Julius Yi terdengar di telinganya: "Sudah bangun?"

"Hmm, apakah kamu bangun pagi-pagi sekali? Aku bahkan tidak tahu sama sekali."

"Lebih kurang jam tujuh, sekarang aku berada di Xili."

"Untuk apa kamu pergi ke Xili ?"

“Tidak apa-apa, aku hanya datang untuk melihat-lihat.” Julius Yi tersenyum dan bertanya: “Bagaimana denganmu, apa yang akan kamu lakukan hari ini?”

"Aku ..." Clarissa Yuan berpikir sejenak: "Aku berencana untuk keluar dan jalan-jalan."

"Hati-hati saat keluar rumah."

"Kamu juga harus jaga diri dan berhati-hati dengan penduduk desa di sana."

“Aku akan jaga diri,” kata Julius Yi .

Setelah menutup telepon, Clarissa Yuan bangun, lalu dia pergi mandi dan berganti pakaian, setelah itu dia keluar untuk sarapan.

Clarissa yang tidak ada kerjaan, menelepon Catherine Yao. Hasilnya dia mendapati, Catherine Yao ikut dengan Ben kembali ke kampung halamannya, setelah itu dia menelepon Evelin, hasilnya dia mendapati Evelin sedang bertugas di rumah sakit.

Setelah menutup telepon, Clarissa Yuan menyadari tempat tinggalnya hanya berjarak satu jalan dari rumah sakit bedah plastik tempat Evelin bekerja. Memikirkan tidak ada tempat yang bisa dia datangi dia memutuskan berjalan ke arah rumah sakit.

Ternyata Evelin memang sedang bertugas, seorang perawat membawanya ke depan pintu kamar pasien dan mengatakan kepadanya Evelin berada di dalam.

Setelah perawat itu pergi, Clarissa Yuan duduk sendirian di kursi di depan pintu kamar pasien dan menunggu Evelin keluar, tapi setelah menunggu dalam waktu yang lama dia tidak melihatnya keluar.

Dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor Evelin , tetapi tepat pada saat ini teriakan singa Evelin terdengar dari dalam kamar pasien: "Kamu bahkan berani memukuliku, bajingan, kamu sudah bosan hidup ya?"

Lalu suara buk bak buk bak, dan teriakan Evelin yang aneh terdengar dari dalam.

Clarissa Yuan yang terkejut bergegas bangkit dari kursi dan mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu kamar pasien. Tapi tepat pada saat ini, pintu kamar pasien tiba-tiba dibuka dari dalam. Evelin dan bantal besar didorong keluar dari dalam.

"Bajingan yang tidak tahu balas budi! Kali ini aku ingin memutuskan hubungan denganmu!" Evelin yang habis didorong dan belum berdiri dengan stabil, masih terus memarahinya dengan kesal.

Clarissa Yuan bergegas memapahnya, dengan raut wajah khawatir dia bertanya: "Evelin, kamu tidak apa-apa kan? Apa yang terjadi?"

Sambil mengangkat Evelin, secara naluriah mata Clarissa melirik ke dalam kamar pasien, di dalam kamar pasien, tepat pada saat itu pria yang mengenakan pakaian rumah sakit kebetulan berbalik dengan cepat,dan punggungnya menghadap ke arah pintu.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu