The True Identity of My Hubby - Bab 35 Cincin Pertunangan（1）

"Jangan-jangan benar seperti kata Diana, ada hubungannya dengan Yuliana?" Tanya Kelvin menyambung pertanyaannya.

Tiba-tiba Clarissa mendapatkan firasat, bahwa pemuda yang ceria ini terkadang juga menyebalkan.

Ia tak ingin berbohong, juga tak ingin mengakui, ia pun hanya tersenyum tipis tanpa mengatakan apapun.

Diam artinya benar, Kelvin pun mengatakan "Ooo..." yang panjang dengan wajah mengerti.

Sebagai penasihat hukum, Clarissa memasuki Perusahaan Besar Yi tanpa memerlukan daftar atau janjian, bahkan ia bisa menuju ke area perkantoran di lantai paling atas dengan lancar tanpa halangan apapun.

Di pintu lift, Clarissa bertemu dengan Asisten Lin yang sedang mengantarkan kepulangan klien, Asisten Lin pun tersenyum padanya.

"Apakah Direktur Yi ada?" Tanya Clarissa.

"Ada, langsung saja ke sana," ujar Asisten Lin sambil melambaikan tangannya dan menemani kliennya masuk ke dalam lift.

Clarissa melangkah lebar, Kelvin di belakangnya berdecak kagum, "Ckckck, perusahaan besar memang tak sama ya? Seperti masuk surga saja, mengagumkan!"

Clarissa berbalik dan mengetuk dahinya, lalu berkata marah, "Bisa tidak jangan seperti orang tua yang masuk ke taman besar."

Kelvin mengelus dahinya dan tersenyum malu.

Clarissa langsung menuju ke pintu kantor Justin, pintunya tidak terkunci, ia mengetuk pintu kemudian membuka pintu dan masuk.

Tetapi, baru saja masuk ia langsung tertegun melihat pemandangan di dalam kantor, ekspresi wajahnya pun juga ternganga.

Gwendolyn? Mengapa ia di sini?

Saat itu Gwendolyn sedang bersandar di atas tubuh Justin dengan intim, di tangannya terbuka sebuah majalah, dan tepat saat Clarissa melangkahkan kakinya ke dalam kantor ini, Gwendolyn kebetulan sedang mengecupkan bibir merahnya di bibir Justin.

Ia yang tiba-tiba masuk juga mengagetkan kedua orang dalam kantor itu, mereka mendongak bersamaan menatapnya.

"Maaf, aku... Kalian silakan lanjutkan..." Ujar Clarissa dengan perasaan bersalah, ia menunduk pada kedua orang itu, kemudian berbalik, menarik tangan Kelvin dan pergi.

"Pengacara Yuan," panggil Gwendolyn sambil tersenyum.

Clarissa terpaksa berbalik dan menyapa dengan senyuman canggung, "Halo, Nona Tsu."

Ia sangat bersyukur Gwendolyn tidak memanggilnya kakak ipar di hadapan Kelvin.

"Pengacara Yuan, kedatanganmu tepat sekali, aku dan Justin akan memesan cincin pertunangan, setelah memilih seharian mata kami jadi buram, tolong bantu kami pilihkan, ya?" Ujar Gwendolyn sambil tersenyum tipis.

Kecantikan Gwendolyn termasuk tipe yang berwibawa, itu adalah keahlian yang tak dimiliki Clarissa, juga adalah tipe yang disukai pria.

Pertama kali melihatnya, Clarissa pun terpesona oleh kecantikannya.

Juga hanya dia, yang pantas bersanding dengan Justin yang tampan dan kaya raya, sang Tuan Muda Yi yang elegan ini!

Ia memandang Justin yang berada di sisi Gwendolyn, Justin kebetulan juga sedang menatapnya, pandangannya beralih dari wajah Clarissa ke tangannya yang mencengkeram tangan Kelvin, sorot matanya pun tampak dingin.

Clarissa melepaskan tangan mungilnya yang menggenggam lengan Kelvin sekuat mungkin, bagaikan tertangkap sebagai pencuri.

Ia tertawa garing dan berkata, "Baik, tetapi seleraku sepertinya juga tak bagus."

"Tak masalah, beri masukan saja juga tidak apa-apa," kata Gwendolyn.

Clarissa masuk dan menghampiri mereka, tangan Justin yang sedang merangkul pinggang Gwendolyn itu dilepas, kemudian ia berdiri dan pindah ke sofa.

Di meja kaca terpampang model-model cincin dari suatu perusahaan perhiasan, segala macam cincin ada di sana.

Gwendolyn menunjuk sepasang cincin dengan batu permata biru dan sepasang cincin dengan batu permata merah, lalu bertanya, "Menurutmu mana yang lebih cocok denganku?"