The True Identity of My Hubby - Bab 79 Ada Kecurigaan (1)

Kedua, Clarissa Yuan terbangun dari tidurnya oleh sebuah bunyi dering dari ponselnya.

Dia membalikkan tubuhnya, seperti kebiasaannya mengulurkan lengannya meraba-raba mencari di atas meja nakas di samping kepala ranjang, namun bagaimanapun tidak berhasil menyentuh ponsel yang tidak hentinya berbunyi. Diapun bangun dan duduk, dengan masih setengah mengantuk mencari-cari arah suara itu berasal, akhirnya ketemu juga ponselnya di atas kursi di samping ranjang.

Melihat nomor telepon Evelin di layar ponselnya, mendadak dia menjadi tidak sabar: “Masalah apa sih, pagi sekali.”

Evelin di ujung telepon tertanya renyah: “Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin menelepon menanyakan kabarmu kemarin malam….apakah di ranjangmu terjadi sesuatu yang…..hehehehe.”

Clarissa Yuan tertegun, rasa kantuknya seketikan hilang separuh, ketika dia melayangkan padang ke sekelilingnya, saat dia menemukan ini sama sekali bukanlah kamarnya sendiri, sisa kantuknya pun menjadi sirna sama sekali.

Bengong untuk beberapa lama, akhirnya barulah dia mulai membuka suara: “Evelin apa yang kamu lakukan terhadap aku? Bagaimana bisa aku sampai tidur di rumah orang lain?”

Reaksinya yang paling pertama adalah, Evelin telah menyerahkan dirinya kepada beberapa pria yang bersama minum arak tadi kemarin malam.

“Ah…kamu sekarang berada di rumah orang lain?” Evelin seketika ingin menangis, tampak wajah bersalahnya ditambah rasa penyesalannya berkata: “Maaf ya Clarissa, kemarin malam kebetulan berpapasan dengan tuan muda kedua Yi, dialah yang memaksa ingin mengantarmu pulang, aku tidak menyangka dia….”

Justin Yi? Clarrissa Yuan yang sedang tertunduk memperhatikan tubuhnya sendiri terkejut, mengapa dia lagi?

Setelah menutup telepon, Clarissa Yuan memejamkan matanya, berusaha keras mengingat-ingat apa yang dia sebenarnya lakukan tadi malam, apakah seperti waktu itu mabuk berat lalu memeluk dan menciuminya.

Dia yang hampir saja menggigit putus kukunya tiba-tiba tubuhnya terperanjat, mengapa sepertinya dia merasa kemarin malam mengulangi kesalahan yang sama, berciuman dengan Justin Yi?

Sebenarnya apakah ini sungguh terjadi? Ya atau tidak?

Clarissa Yuan menundukkan kepalanya menyapukan pandangannya pada dirinya sendiri, dilihatnya pakaian yang dikenakannya masih baik-baik saja, tidak tampak ada jejak-jejak melakukan dosa. Dia turun dari ranjang, sembari menilai ruangan yang asing ini, sembari berjalan menuju pintu untuk keluar, ketika dia melangkah keluar ke ruang tamu, hampir saja dikagetkan oleh keberadaan Justin Yi yang sedang duduk santai di sofa sambil mengoprek laptopnya.

Mendengar ada suara, Justin Yi memutar kepalanya melihatnya sekilas dan menyapanya datar: “Sudah bangun?”

“Aku….” Clarissa Yuan mengatur sejenak perasaannya, sambil menatapnya dengan wajah bersalah berkata: “Maaf, kemarin malam sebetulnya tidak ada rencana minum arak, Evelin baru saja menjalin hubungan dengan pacar yang baru, dia mau memperkenalkannya kepada kami. Lalu tidak bisa menahan diri, minumlah 1 gelas, sungguh…hanya satu gelas.”

Justin Yi menutup teleponnya, memutar kepalanyanya memandanginya sambil berkata mengejek: “Salah, kemarin malam kamu pergi mencari Charlie Shen-mu, karena tidak berhasil ditemukan perasaanmu menjadi galau, jadi kamu minum sampai mabuk.”

Clarissa Yuan melongo, ini pun dia tahu?

“Kamu….bagimana kamu bisa tahu?”

“Kamu sendiri yang bilang.”

Clarissa Yuan gugup, tidak mungkin ah? Ternyata dia sungguhan mabuk berat? Kalau begitu urusan ciuman itu apakah benar?

Dia menundukkan kepala, dan menyatukan kedua telapak tangannya, dengan nada memohon berkata: “Tuan muda kedua, nanti lagi tidak peduli aku mabuk sampai seperti apapun, anggaplah mabuk sampai mati di pinggir jalan pun, kamu juga jangan pedulikan aku lagi ya, aku mohon padamu….”

Dia sungguh tidak puny acara mengontrol dirinya sendiri yang sedang mabuk, bisa-bisanya beberapa kali setelah mabuk bertemu dengan dia, membiarkan penampilan jeleknya semuanya diperlihatkan padanya.

Justin Yi melihat dia dengan tampang menyesal seperti mau mati itu, tersenyum menggodanya: “Mengapa kamu tidak memohon-mohon pada dirimu sendiri agar lain kali tidak mabuk-mabukan lagi?”

Clarrisa Yuan terdiam tak dapat berkata-kata.

“Clarissa Yuan, kamu sepertinya tidak menaruh perkataanku dalam hatimu?” kata Justin Yi.

“Maaf…” Selain permintaan maaf, Clarissa Yuan tidak tahu lagi dirinya bisa berkata apa.

Justin Yi pernah berpesan padanya tidak boleh minum arak, ketika meninggalkan Villa West Town walau hanya sebentar pun harus melapor pada kak Sarah, sebaliknya dia kemarin malam….semalaman tidak pulang!

“Aku pulang dulu ya.” Clarissa Yuan yang sendirinya merasa malu berhadapan dengannya, menunduk dan berjalan menuju pintu utama untuk pergi.

“Kata sandi pintu utama lantai satu adalah ulang tahunku dan Julius.” Justin Yi kembali membuka layar laptopnya, berkata tanpa mengangkat kepalanya.

Keluar dari pintu utama di lantai satu pun perlu kata sandi? Rumah orang kaya terlalu aneh ya? Clarissa Yuan sejenak di depan pintu merasa ragu, barulah memutar kepalanya bertanya dengan sungkan: “Itu…bolehkah aku bertanya…ulang tahun kalian itu tanggal berapa ya?”

Justin Yi mengeryitkan alisnya, dengan dingin berkata: “Tidak boleh.”

Clarissa Yuan tidak bisa berkata lagi.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu