The True Identity of My Hubby - Bab 155 Permintaan Maaf (2)
"Jadi.......kamu sambil bersama dengan Gwendolyn Tsu, sambil menikah denganku?" tanya Clarissa Yuan dengan gemetar.
Julius Yi menggelengkan kepalanya: "Gwendolyn Tsu sebenarnya sangat mencintai Justin, dan aku dari awal sudah melepaskan hubunganku dengan dia, tentu saja aku tidak memisahkan mereka. Aku dan dia bersama karena demi melindungi Perusahaan Besar Yi, dan juga demi melindungi hubungannya dengan Justin. Ketika Justin menghilang selama 3 tahun, Gwendolyn Tsu menghabiskan sebagian waktunya di luar negeri, waktu ketika kita bersama tidak banyak, setiap kali ketika bersama dengan dia, aku merasa sangat tidak nyaman. Aku harus menghadapi antusiasmenya, juga harus menjaga jarak darinya, dan harus melakukan sedemikian rupa agar dia tidak curiga. Dalam masalah ini walaupun aktingku sangat bagus, sangat sulit untuk membohongi dia 100%. Mungkin kamu tidak akan percaya, beberapa kali, Gwendolyn Tsu melepaskan bajunya di hadapanku, tetapi pada akhirnya aku menggunakan air dingin untuk meredakan keinginan biologisku. Menurutku mungkin itu sebabnya dia bisa mengetahui kebenarannya, lagipula dia memang tidak bodoh."
"Maksudmu.....kamu sama sekali tidak mencintainya? Kamu juga bukan berpura-pura menjadi Justin Yi untuk bersama dengan dia? Kamu menikah denganku juga bukan untuk menutupi hubungan kalian berdua?"
"Bukan!" Julius Yi sedikit panik: "Jika aku benar-benar ingin bersama dengannya, aku sama sekali tidak perlu memedulikan Justin, dan langsung menikah dengannya. Aku mengakui waktu aku menikah denganmu memang ada alasan yang lain, yaitu agar keluargaku tidak khawatir, agar Gwendolyn bisa bertunangan dengan Justin Yi, dan juga untuk menyemangati diriku sendiri. Dan aku memilihmu, itu karena ketika malam itu aku menabrakmu, aku langsung jatuh cinta kepadamu pada pandangan pertama."
"Kamu jatuh cinta kepadaku pada pandangan pertama?" Clarissa Yuan menunjuk dirinya sendiri, sama sekali tidak percaya.
"Betul, setelah mendengar suaramu, tiba-tiba aku merasa telah jatuh cinta kepadamu." Julius Yi tersenyum pahit: "Kalau tidak karena ibumu tertabrak mobil, aku tidak akan bertemu denganmu, dan juga tidak akan memaksamu untuk menikah denganku."
"Aku tidak membunuh Justin, juga tidak berpikir untuk merebut harta kekayaan Keluarga Yi, setelah putus dengan Gwendolyn Tsu, aku sama sekali tidak berhubungan lagi dengan dia." Julius Yi memegang lengan Clarissa Yuan: "Aku hanya mencintaimu seorang, jika kamu bersedia, aku akan mencintaimu seumur hidupku, kamu tanyakan saja apa yang tidak kamu mengerti, aku akan terus menjelaskannya padamu."
Clarissa Yuan menatapnya, hati dia sangat berantakan.
Kenapa menjadi seperti ini? Kenapa kebenaran yang dikatakan oleh Julius Yi dan Gwendolyn Tsu sangat berbeda, apakah dia telah ditipu?
Ini adalah pengalaman yang sangat tragis, tetapi Gwendolyn Tsu memutarbalikkan faktanya, Clarissa Yuan merasa sedikit bersalah, merasa bersedih, dan bahkan merasa kasihan terhadap masa lalu Julius Yi.
Dia berkata: "Tetapi Gwendolyn Tsu berkata ketika hari dimana kamu dan aku tidak bertemu, kamu sedang bersama dengannya, dia berkata kamu mecintainya....."
"Kalau sekarang? Apakah kamu masih mempercayai ucapan dia?" Julius Yi balik bertanya.
Clarissa Yuan menggelengkan kepalanya: "Aku tahu aku tidak boleh mempercayainya, tetapi hatiku sangat tidak nyaman, aku merasa masalah ini sangat rumit, sangat berantakan."
"Sama sekali tidak rumit, kamu hanya perlu percaya bahwa aku membohongimu karena ada suatu alasan, hanya perlu percaya bahwa aku mencintaimu, dan itu sama sekali tidak rumit." kata Julius Yi: "Sebelum aku menikah denganmu, aku sudah pura-pura buta dan berperan menjadi Justin, aku tidak melakukan itu untuk membohongimu. Tetapi aku juga memiliki kesalahan, aku salah karena tidak mempercayaimu, aku takut kamu tidak akan bisa menerima kenyataan, aku takut kamu akan membenciku, dan kabur dari rumah seperti sekarang....."
"Apakah di dalam pikiranmu, aku adalah orang yang dingin, dan lemah?"
"Bukankah kamu juga berpikir demi mendapatkan harta kekayaan dan wanita aku dengan teganya membunuh adik laki-lakiku sendiri?" Julius Yi tersenyum pahit: "Omong-omong, kita bisa seperti ini karena kita tidak saling mempercayai satu sama lain."
"Jika Gwendolyn Tsu tidak memberitahuku kebenarannya, apakah kamu memutuskan akan membohongiku seumur hidup?"
"Tidak." Julius Yi menggelengkan kepalanya: "Sebenarnya malam itu aku memutuskan akan mengajakmu untuk makan bersama denganku, menemanimu melihat langit malam, dan memberitahukan kebenarannya padamu. Aku ingin kamu tahu, bahwa aku tidak rela kamu pergi bukan karena aku membutuhkanmu untuk merawatku, tetapi karena aku mencintaimu. Aku ingin kamu tahu, bahwa aku juga bisa menemanimu melihat langit malam, dan aku juga ingin meminjam malam romantis itu, untuk memasangkan kembali cincin ini di jari manismu......."
Julius Yi seperti sedang melakukan trik sulap, tiba-tiba sudah ada cincin di atas telapak tangannya, cincin yang tidak sengaja dihilangkan oleh Clarissa Yuan.
Clarissa Yuan dengan terkejut menatapnya: "Darimana kamu mendapatkannya?"
"Aku menemukannya di pasar gelap ketika ingin mencari gelang." Julius menggenggam tangan kecilnya, dia ingin memasangkan kembali cincin tersebut di jari manisnya, tetapi secara spontan Clarissa Yuan menarik tangannya.
Julius Yi tampak sangat kecewa, sepertinya dia masih belum memaafkannya.
"Maaf, hatiku sekarang sangat berantakan, aku memerlukan waktu untuk berpikir." kata dia.
Julius Yi menganggukkan kepalanya: "Baik, semoga kamu dapat memaafkanku."
Dia tahu kebenarannya pasti akan mengejutkan dia, jadi dia dapat memahaminya.
"Akhir-akhir ini perusahaan mempunyai banyak masalah, ayah juga jatuh pingsan, perusahaan dari pagi sampai malam terus menyuruhku untuk kembali, aku memutuskan akan kembali besok, jika kamu dapat memaafkanku, maka kembalilah bersama denganku. Jika kamu tidak dapat memaafkanku, setelah beberapa hari, aku akan kembali mencarimu lagi."
"Ada apa dengan perusahaan? Dan juga ayah...."
"Gwendolyn tidak akan dengan mudah melepaskanku, jadi perusahaan juga akan terkena masalah, kalau ayah.....penyakitnya masih sama." Julius Yi menatap dia: "Bagaimana denganmu? Bukankah kamu juga seharusnya menjelaskan kepadaku kenapa bisa datang ke Inggris bersama dengan Frans Tsu? Sampai tinggal bersama dengannya? Apakah kamu sedang membalas dendam padaku? Apakah kamu tahu, ketika aku mengetahui kamu keluar negeri bersama dengan Frans Tsu, aku sangat panik, dan sangat marah?"
Semakin dia berbicara, dia semakin marah.
Clarissa Yuan segera menjelaskan: "Aku dan Frans Tsu bertemu di bandara, waktu itu aku tidak ada tujuan, dan aku juga melihat kedua anaknya sangat lucu, jadi aku memutuskan untuk mengikuti dia datang ke Inggris."
"Tetapi Gwendolyn tidak berkata seperti itu padaku."
"Dia berkata apa padamu?"
"Dia berkata malam itu dia bertemu denganmu di Royal Building, dan dia hanya memberitahumu bahwa Frans Tsu sedang bertengkar dengan orang tua nya, dan dia memutuskan untuk keluar negeri, lalu kamu menjadi panik, dan mengikuti dia keluar negeri."
"Apakah kamu percaya dengan ucapan Gwendolyn Tsu?"
"Iya, apakah kamu juga percaya dengan ucapan Gwendolyn Tsu?" Julius Yi balik bertanya.
"Aku....." Clarissa Yuan tidak bisa berkata apa-apa.
Julius Yi menggelengkan kepalanya: "Aku tidak percaya, jadi aku memutuskan untuk mendatangimu di Inggris dan meminta penjelasan darimu. Bagaimana denganmu? Setelah mendengar omong kosong dia, bukankah kamu seharusnya segera mencariku untuk meminta penjelasan, tetapi kamu malah memilih untuk kabur dari rumah bersama dengan seorang pria, apakah perbuatanmu benar?"
Dia tertawa: "Pada kenyataannya, kita berdua adalah orang yang bodoh, kita telah dibohongi oleh Gwendolyn Tsu."
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengMi Amor
TakashiMore Than Words
HannyThis Isn't Love
YuyuAwesome Guy
RobinUnplanned Marriage
MargeryThe True Identity of My Hubby×
- Bab 1 Déjà vu
- Bab 2 Bawa Dia
- Bab 3 Apa Bisa Tidak Dilaporkan Ke Polisi
- Bab 4 Menikahi Pria Buta
- Bab 5 Ini Maharnya
- Bab 6 Pindah ke daerah orang kaya
- Bab 7 Bertemu kepala keluarga
- Bab 8 Merk terkenal palsu
- Bab 9 Keluarga dia
- Bab 10 Menikah demi uang
- Bab 11 Pernikahan
- Bab 12 Mabuk
- Bab 13 Malam Pengantin Baru
- Bab 14 Membeli Mobil Untuknya
- Bab 15 Memanggilnya Nyonya Muda
- Bab 16 Penolong Dari Masalah
- Bab 17 Pertama Kali Bertemu
- Bab 18 Makan Bersama
- Bab 19 Mengacaukan Dunia
- Bab 20 Masa Lalunya
- Bab 21 Beli Satu Gratis Satu
- Bab 22 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 23 Tombol Milik Siapa?
- Bab 24 Ternyata Bukanlah Mimpi
- Bab 25 Sangat Mirip Dengan Seseorang
- Bab 26 Sakit Lambung(1)
- Bab 27 Sakit Lambung (2)
- Bab 28 Mabuk (1)
- Bab 29 Mabuk(2)
- Bab 30 Mabuk (3)
- Bab 31 Hanya Cantik Saja Tidak Berguna
- Bab 32 Dia Hanya Buta
- Bab 33 Tidak Pernah Masuk ke Kamarnya
- Bab 34 Suami Istri Tidak Perlu Terlalu Sungkan
- Bab 35 Cincin Pertunangan(1)
- Bab 36 Cincin Pertunangan (2)
- Bab 37 Membawa Teman Ke Rumah
- Bab 38 Tiba-tiba Menampakkan Diri
- Bab 39 Banyak Bicara Maka Banyak Salah
- Bab 40 Membantu Dia Melakukan Operasi Wajah Secara Gratis
- Bab 41 Terjadi Kecelakan Mobil (1)
- Bab 42 Terjadi Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 43 Masa Lalu Yang Tidak Diketahui
- Bab 44 Menjadi Marah
- Bab 45 Dimana Anaknya
- Bab 46 Mimpi Buruk Lagi (1)
- Bab 147 Mimpi Buruk Lagi (2)
- Bab 48 Memilih Mundur
- Bab 49 Menemaninya Sampai Pertunjukan Selesai
- Bab 50 Apakah Sudah Mengakui Kesalahannya?
- Bab 51 Tidak Berani Bertemu Orang
- Bab 52 Menolak Makan
- Bab 53 Jangan Keras Kepala
- Bab 54 Pria Asing
- Bab 55 Ingin Pelukan
- Bab 56 Bersembunyi Sendiri
- Bab 57 Tertidur di Hotel
- Bab 58 Keamanannya
- Bab 59 Rumor
- Bab 60 Berterima Kasih Atas Bantuannya
- Bab 61 Dikejar orang yang ingin membunuhnya?
- Bab 62 Tiba-tiba berkunjung
- Bab 63 Meminta bantuannya
- Bab 64 Mendoakannya dengan berbesar hati
- Bab 65 Menolak berulang kali
- Bab 66 Pusing Mual
- Bab 67 Berlelucon
- Bab 68 Strategi Yuliana 1
- Bab 69 Strategi Yuliana 2
- Bab 70 Mulai Sekarang Saling Tidak Melanggar
- Bab 71 Rencana jahat berhasil
- Bab 72 Rencana jahat berhasil 2
- Bab 73 Keluarga Yi sudah memiliki cucu pertama
- Bab 74 Memaksa menikah
- Bab 75 Fitnah
- Bab 76 Tidak takut diolok-olok
- Bab 77 Dia atau bukan
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (1)
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (2)
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (3)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (1)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (2)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (3)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (1)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (2)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (3)
- Bab 81 Tuan Muda Pertama Tidak Punya Masa Depan? (1)
- Bab 81 Tuan Muda Pertama Tidak Punya Masa Depan? (2)
- Bab 82 Bukan Sengaja Menguping (1)
- Bab 82 Bukan sengaja ingin mendengar (2)
- Bab 83 Sakit (1)
- Bab 83 Sakit (2)
- Bab 83 Sakit (3)
- Bab 84 Penghinaan Di Depan Publik (1)
- Bab 84 Penghinaan Di Depan Publik (2)
- Bab 85: Menjadi Tidak Sopan (1)
- Bab 85 Menjadi Tidak Sopan (2)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (1)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (2)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (3)
- Bab 87 Sudah Hamil (1)
- Bab 87 Sudah Hamil (2)
- Bab 88 Siapa Ayah dari anak ini (1)
- Bab 88 Siapa Ayah dari anak ini (2)
- Bab 89 Anak ini tidak boleh dipertahankan (1)
- Bab 89 Anak ini tidak boleh dipertahankan (2)
- Bab 90 Janji Dulu (1)
- Bab 90 Janji Dulu (2)
- Bab 90 Janji Dulu (3)
- Bab 91 Bertengkar (1)
- Bab 91 Bertengkar (2)
- Bab 92: Membuktikan Satu Hal (1)
- Bab 92 Membuktikan Satu Hal (2)
- Bab 93 Sebuah Masalah (1)
- Bab 93 Sebuah Masalah (2)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (1)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (2)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (3)
- Bab 95 Tuan Muda Menghilang (4)
- Bab 95 Tuan Muda Menghilang (5)
- Bab 96 Mencari tahu (1)
- Bab 96 Mencari tahu (2)
- Bab 97 Mengajaknya menonton konser musik (1)
- Bab 97 Mengajaknya menonton konser musik (2)
- Bab 98 Kebetulan bertemu (1)
- Bab 98 Kebetulan bertemu (2)
- Bab 99 Tidak akan menyerah (1)
- Bab 99 Tidak akan menyerah (2)
- Bab 100 Tuan Muda menggila (1)
- Bab 100 Tuan Muda menggila (2)
- Bab 101 Menggila karena alkohol (1)
- Bab 101 Menggila karena alkohol 1 (2)
- Bab 101 Menggila karena alkohol 2 (1)
- Bab 102 Menggila karena alkohol 2 (2)
- Bab 103 Menjadi istri orang (1)
- Bab 103 Menjadi istri orang (2)
- Bab 104 Emosinya (1)
- Bab 104 Emosinya (2)
- Bab 105 Terjebak Api (1)
- Bab 105 Terjebak Api (2)
- Bab 106 Lebih Mengejutkan Dibanding Melukai (1)
- Bab 106 Lebih Mengejutkan Dibanding Melukai (2)
- Bab 107 Intrik Melawan Satu Sama Lain
- Bab 108 Di Depan Umum (1)
- Bab 108 Di Depan Umum (2)
- Bab 109 Tidak Akan Meninggalkanmu (1)
- Bab 109 Tidak Akan Meninggalkanmu (2)
- Bab 110 Kesalahpahaman (1)
- Bab 110 Kesalahpahaman (2)
- Bab 111 Bukankah kamu hilang ingatan? (1)
- Bab 111 Bukankah kamu hilang ingatan? (2)
- Bab 112 Sayang sekali kamu tidak bisa melihatnya (1)
- Bab 112 Sayang sekali kamu tidak bisa melihatnya (2)
- Bab 113 Kenapa tiba-tiba jadi tidak senang? (1)
- Bab 113 Kenapa tiba-tiba jadi tidak senang? (2)
- Bab 114 Saling Balas Dendam (1)
- Bab 114 Saling Balas Dendam (2)
- Bab 115 Melindungi Dengan Tubuh
- Bab 116 Terluka Dan Pingsan
- Bab 117 Bertengkar (1)
- Bab 117 Bertengkar (2)
- Bab 118 Terkena Flu
- Bab 119 Hal di luar perkiraan
- Bab 120 Tidak ingin terus seperti ini (1)
- Bab 120 Tidak ingin terus seperti ini (2)
- Bab 121 Jangan Takut, Ada Aku (1)
- Bab 121 Jangan Takut, Ada Aku (2)
- Bab 122 Cincin Pernikahan (1)
- Bab 122 Cincin Pernikahan (2)
- Bab 123 Terlambat Pulang(1)
- Bab 123 Terlambat Pulang (2)
- Bab 124 Memintanya Bantuannya (1)
- Bab 124 Memintanya Bantuannya (2)
- Bab 125 Cincin Itu Hilang
- Bab 126 Pengakuan Dia
- Bab 127 Pertama Kalinya di Hina Pria (1)
- Bab 128 Pertama Kalinya di Hina Pria (2)
- Bab 128 Kecelakaan
- Bab 129 Kecelakaan (Bagian 2)
- Bab 130 Kecelakaan (3)
- Bab 131 Kita Berpisah Saja
- Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (1)
- Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (2)
- Bab 133 Saya Memberikanmu Dua Pilihan
- Bab 134 Ada Yang Mencurigakan (1)
- Bab 134 Ada Yang Mencurigakan (2)
- Bab 135 Dia Merasa Bersalah
- Bab 136 Ditolak Mentah-mentah (1)
- Bab 136 Ditolak Mentah-mentah (2)
- Bab 137 Regenerasi
- Bab 138 Hari Sulit, Aku Masih Bisa Melewatinya
- Bab 139 Pertengkaran Panas
- Bab 140 Penebusan Kesalahan
- Bab 141 Kesepian Sorang Diri
- Bab 142 Balas Dendam Kebencian
- Bab 143 Perempuan Dan Laki-Laki Sama Saja
- Bab 144 Mengadopsi Anak
- Bab 145 Meninggalkannya
- Bab 146 Bawa Dia Pergi
- Bab 147 Suami Istri Sehati
- Bab 148 Apa Kebenarannya
- Bab 149 Petir di Siang Bolong
- Bab 150 Pergi dari Rumah
- Bab 151 Terlihat Asing
- Bab 152 Balik Melawan
- Bab 153 Dengan Enggan
- Bab 154 Paman yang Asing (1)
- Bab 154 Paman yang Asing (2)
- Bab 155 Permintaan Maaf (1)
- Bab 155 Permintaan Maaf (2)
- Bab 156 Permintaan Maaf (Bagian 3)
- Bab 157 Memberanikan Diri Sekali
- Bab 158 Perjanjian ( 1)
- Bab 158 Perjanjian ( 2)
- Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam ( 1)
- Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam (2)
- Bab 160 Rencana Gagal
- Bab 161 Berkhianat
- Bab 162 Tentang Surat Wasiat (1)
- Bab 162 Tentang Surat Wasiat (2)
- Bab 163 Kenapa Selalu Dia yang Berkorban
- Bab 164 Selalu Menemanimu (1)
- Bab 164 Selalu Menemanimu (2)
- Bab 165 Hidup dalam Ketakutan
- Bab 166 Ancaman yang Jelas (1)
- Bab 166 Ancaman yang Jelas (2)
- Bab 167 Aku Juga Bisa Bermain Trik
- Bab 168 Konflik
- Bab 169 Memanfaatkan Kekacauan Ini
- Bab 170 Kejadian Tidak Terduga
- Bab 171 Menghidupinya seumur hidup
- Bab 172 Marah
- Bab 173 Membantu
- Bab 174 Kebohongannya
- Bab 175 Levin
- Bab 176 Bayang-bayang yang Familiar
- Bab 177 Diam-diam Membawa Mereka Pulang
- Bab 178 Dirinya yang Dulu
- Bab 179 Belajar Berbohong
- Bab 180 Siapa yang Mengatakan Ingin Cerai
- Bab 181 Semuanya demi dia
- Bab 182 Pembagian warisan
- Bab 183 Ada kamu saja sudah cukup
- Bab 184 Kesempatan terakhir
- Bab 185 Yuliana melahirkan! (1)
- Bab 185 Yuliana melahirkan (2)
- Bab 186 Memohon Untuk Dimaafkan
- Bab 187 Justin Yi
- Bab 188 Perubahan Baik
- Bab 189 Kebenaran
- Bab 190 Senang Terlalu Awal
- Bab 191 Penculikan
- Bab 192 Penculikan 2
- Bab 193 Terjatuh Dari Lantai Tiga
- Bab 194 Menjadi Orang Buta Sesungguhnya?
- Bab 195 Keberanian Untuk Tetap Hidup
- Bab 196 Balas Dendam
- Bab 197 Ini adalah pembalasan karma
- Bab 198 Kesadaran yang kacau
- Bab 199 Rahasia pada dirinya
- Bab 200 Rahasia pada dirinya 2
- BAB 201 Misteri Charlie Shen Hilang
- Bab 202 Kasih Kalian Melihat Sebuah Dokumen
- Bab 203 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 2
- Bab 204 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 3
- Bab 205 Memaksa Dia Berlutut
- Bab 206 Negosiasi
- Bab 207 Dicurigai
- Episode 208 Kekanak-kanakan
- Bab 209 Mengingat Masa Lalu
- Bab 210 Janji Sebelum Berpisah
- Bab 211 Masuk Kembali ke Rumah Sakit.
- Bab 212 Pergi
- Bab 213 Anakku Ada dimana?
- Bab 214 Harapan Baru
- Bab 215 Persetujuan Perceraian
- Bab 216 Keteguhan Hatinya
- Bab 217 Berakting Seperti di Film Hollywood
- Bab 218 Dibawa Pergi Oleh Polisi
- Bab 219 Frans Tsu Kembali
- Bab 220 Undangan Pernikahan
- Bab 221 Pertemuan Tidak Disengaja Yang Mencanggungkan
- Bab 222 Acara Pernikahan
- Bab 223 Malam pengantin
- Bab 224 Bertemu lagi dan menjadi orang asing
- Bab 225 Dipecat
- Bab 226 Pemikiran yang tidak seharusnya ada
- Bab 227 Terjadi pertengkaran
- Bab 228 Dihina
- Bab 229 Anak-anak hilang
- Bab 230 Anak-anak hilang 2
- Bab 231 Meminta Bantuan Padanya
- Bab 232 Foto Keluarga
- Bab 233 Kanker
- Bab 234 Menyadari Sesuatu
- Bab 235 Kecuali Meminta Maaf Padaku
- Bab 236 Hanya bisa membantu sampai disini
- Bab 237 Mabuk (1)
- Bab 237 Mabuk (2)
- Bab 238 Kegilaan saat mabuk
- Bab 239 Bertemu untuk yang terakhir kalinya (1)
- Bab 239 Betemu untuk yang terakhir kalinya (2)
- Bab 240 Tes DNA
- Bab 241Menggoda Suamiku
- Bab 242 Menghindar (1)
- Bab 242 Menghindar (2)
- Bab 243 Bertemu Setiap Hari
- Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (1)
- Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (2)
- Bab 245 Biarkan Aku Hidup
- Bab 246 Biarkan Aku Hidup (2)
- Bab 247 Pergi menjauh
- Bab 248 Fakta
- Bab 249 Natasia Hilang (1)
- Bab 249 Natasia Hilang (2)
- Bab 250 Bukan Sengaja Membohongi
- Bab 251 Hukuman dari Dia
- Bab 252 Kontrak (1)
- Bab 252 Kontrak (2)
- Bab 253 Surat perceraian
- Bab 254 Suami istri yang tidak saling mencintai
- Bab 255 Liam
- Bab 256 Liam 2
- Bab 257 Berbuat jahat lagi
- Bab 258 Panik
- Bab 259 Orang yang Berbahaya (1)
- Bab 260 Orang yang Berbahaya (2)
- Bab 261 Menolong Dia atau Tidak
- Bab 262 Tidak Memiliki Tenaga Untuk Berjuang
- Bab 263 Apakah Aku Salah?
- Bab 264 Tidak Berubah (1)
- Bab 264 Tidak Berubah ( 2)
- Bab 265 Kemarahan yang Menyerang Hati
- Bab 266 Berkumpul
- Bab 267 Keadaan yang Baik
- Bab 268 Akibat Membuat Dia Marah
- Bab 269 Bencana
- Bab 270 Mau Membantunya Tidak
- Bab 271 Jangan Lompat Gedung
- Bab 272 Menandatangani Surat Perceraian
- Bab 273 Apa Kamu Masih Akan Menikahiku?
- Bab 274 Masih Mencintainya
- Bab 275 Reaksi Evelin
- Bab 276 Tidak Ingin Ribut Lagi
- Bab 277 Permintaan Maafnya
- Bab 278 Undangan Pernikahan
- Bab 279 Tidak menginginkan anak
- Bab 280 Akhirnya bersama
- Bab 281Pemikiran yang saling bertentangan
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Perasaan itu terbalaskan
- Bab 284 Kebahagiaan berlangsung selamanya (akhir)
- Bab 284 Kebahagiaan berlangsung selamanya (akhir)