The True Identity of My Hubby - Bab 157 Memberanikan Diri Sekali

Setelah pulang ke negaranya, tidak tahu kapan akan bertemu kembali dengan dua anak lucu ini.

Anak-anak meminta Clarissa Yuan untuk menceritakan sebuah cerita. Setelah mendengar sekali mereka meminta sekali lagi. Clarissa Yuan menghembuskan nafas dengan lega karena tidak mudah membujuk mereka untuk tidur, dia menarik selimut, menyimpan buku cerita dan berbaring.

Sekelilingnya sudah tenang, tetapi hatinya tidak tenang.

Julius Yi mengatakan akhir-akhir ini perusahaan keluarganya tidak dalam kondisi tenang, besok dia akan pulang ke negaranya.

Sedangkan besok.....maukah dirinya pulang bersama-sama dengan dia?

Mengenai masalah ini dia sudah memikirkannya semalaman, bahkan hingga saat ini masih belum ada keputusan akhir.

Hingga dia tertidur pun, juga masih belum ada hasil.

Keesokan harinya, dia terbangun karena suara anak-anak. Natasia sambil tersenyum memberitahu dia bahwa Paman Owen Fang membeli banyak kue yang lezat.

Setelah Clarissa Yuan selesai mandi dan berganti pakaian, dia melihat Owen Fang yang berada di samping meja sambil memegang kue kecil sambil menundukkan kepala sambil tersenyum dan berkata, "Natasia, apakah Bibi Clarissa sudah bangun? Beritahu kepada Bibi Clarissa apabila telat tidak bisa mengejar pesawat."

"Paman Fang, Bibi Clarissa sudah bangun!" Jawab Natasia yang sedang digenggam tangannya oleh Clarissa Yuan.

Clarissa Yuan terkejut dan kebingungan melihat ke arah Owen Fang serta bertanya, "siapa yang katakan aku mau mengejar pesawat?"

Owen Fang mengangkat kepalanya, menatapnya dan berkata, "Frans Tsu yang bilang, Frans Tsu meminta aku membawakan sarapan pagi untuk kallian, sekalian mengantar kamu ke bandara."

"Aku tidak bilang hari ini."

"Lalu kenapa dia bilang kalau kamu menaiki pesawat yang akan lepas landas pukul 10? Owen Fang kebingungan.

"Dimana Frans Tsu? Dimana dia sekarang?"

"Dia bilang dia ada urusan yang harus diurus."

Clarissa Yuan mengambil ponselnya dan menghubungi Frans Tsu. Frans Tsu dengan cepat menjawab panggilannya dan langsung berterus terang mengatakan, "Clarissa, aku tidak bisa mengantarmu ke bandara karena aku khawatir akan berkelahi dengan Justin Yi, tetapi kamu tenang saja, Owen Fang yang akan mengantarmu."

"Aku tidak bilang akan pulang hari ini."

"Kembalilah bersama Justin Yi, jangan ragu-ragu kembali."

"Justin dia pulang hari ini, tetapi aku....." Clarissa Yuan ingin mengatakan bahwa dia belum menyiapkan apa-apa, belum memesan tiket pesawat. Frans Tsu tertawa dan berkata "aku tahu, kemarin malam Justin Yi meminta aku data-data paspor kamu, dia sudah memesan tiket pesawat untuk kamu, dia juga memintaku untuk memberitahu kamu pesawat lepas landas pukul 10, berharap kamu pulang bersamanya."

Pukul 10...........

Clarissa Yuan melihat sekilas jam dinding, sekarang bahkan belum pukul 8.

Frans Tsu tersenyum dan berkata, "sebenarnya aku tidak mau memberikannya kepada dia. Tetapi setiap kali aku mengingat kamu selalu bersedih demi dia, aku pun memberikannya. Karena hanya dia yang bisa membuat kamu bahagia, pergilah bersama dia, jangan memikirkan hal lain kembali."

Setelah mendengar perkataan Frans Tsu, hati Clarissa Yuan perlahan-lahan timbul perasaan haru.

"Terima kasih Frans Tsu." Dia dengan pahit mengehela nafas berkata, "tetapi kamu tidak paham masalah di antara aku dan Julius Yi, kami..."

Dia menarik nafas pelan, tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada Frans Tsu.

Frans Tsu kembali tertawa dan berkata, "itu hanya saran aku, mau atau tidak mau untuk pulang bersamanya tetap kamu yang harus memikirkannya. Kamu masih memiliki waktu setengah jam untuk berpikir."

"Baik, aku akan pikirkan dengan baik."

Begitu panggilan terputus, Clarissa Yuan kembali tenggelam ke dalam keraguannya, sebenarnya pulang atau tidak pulang....?

Sedangkan di dalam bandara, karena Julius Yi khawatir Clarissa Yuan akan datang lebih pagi, khawatir dia tidak akan menemukan dirinya, akhirnya dia pun datang lebih awal satu jam.

Dia telah menunggu di gerbang pos pemeriksaan hampir satu jam tetapi bayangan Clarissa Yuan tetap saja tidak kelihatan. Dari awal hatinya sudah tidak yakin menjadi semakin gelisah.

Ternyata dia masih belum memaafkan dirinya, masih tidak ingin pulang bersama dirinya.

Terdengar pemberitahuan bahwa bagi penumpang yang akan terbang ke Kota A diharapkan masuk ke dalam pesawat. Setelah Clarissa Yuan menenangkan Lian dan Natasia lebih awal, tanpa menunggu Owen Fang memberhentikan mobil dengan baik dia langsung membuka pintu dan masuk ke dalam, dengan cepat untuk pergi ke bandara.

Dia yang memiliki wajah asia, ditambah langkah yang terburu-uru, dia sukses menjadi pemandangan yang aneh di dalam bandara.

Clarissa Yuan sudah tidah bisa peduli begitu banyak, mengikuti papan petunjuk untuk sampai ke pos pemeriksaan.

Dari kejauhan, dia melihat bayangan Julius Yi yang berada di gerbang pos pemeriksaan yang ingin memberikan data-data. Pada saat ini juga, Julius Yi menoleh ke belakang dan melihat ke arah pintu masuk. Lalu, pandangannya terkunci pada dia yang sedang terengah-engah.

Clarissa Yuan kelelahan hingga tidak bisa berbicara. Melihatnya membuat dia ingin menangis, tidak tahu antara bahagia karena melihatnya atau......

Dalam hati Julius Yi terbesit perasaan bahagia, meninggalkan gerbang pos keamanan dan menghampiri dia.

Setelah itu dia berhenti melangkah jarak di antara mereka hanya tersisa dua meter, melihat cara berpakaian dia yang kasual dan bertanya, "kamu datang untuk mengantar aku atau kamu memutuskan untuk pulang bersama aku?"

Perlahan-lahan Clarissa Yuan kembali tenang, melihat ke arah dia dan melangkah maju langsung memeluknya sambil menangis berkata, "aku ingin pulang bersamamu."

"Benarkah?" Julius Yi takut dirinya salah dengar.

Clarissa Yuan mengalungkan tangannya pada leher Julius Yi dengan erat, air mata berjatuhan pada pundak dia, tanpa memedulikan pandangan orang lain berkata, "Julius Yi, dasar pembohong, kamu kenapa tidak memberitahu kepada aku bahwa anak di dalam kandungan aku adalah anakmu? Kamu membuat aku terus hidup dalam menyalahkan diriku sendiri dan kesedihan, kamu membuat aku berpikir bahwa aku istri yang berselingkuh dari suaminya sendiri, kamu juga hampir membuat aku ingin melakukan aborsi, kamu tahu pada masa itu betapa menderitanya aku?"

"Kamu tahu betapa sedihnya aku ketika melihat kamu terus mengurung diri di kamar? Aku setiap hari terus mencari cara untuk membuka pikiranmu, membuat kamu keluar masuk rumah seperti orang pada umumnya. Tetapi aku baru sadar bahwa sejak awal ini hanyalah lelucon. Kamu sebenarnya tidak membutuhkan itu! Setiap kali aku menganggumu untuk membawa kamu keluar, kamu pasti sangat kesal di dalam hati, bahkan kalau bisa ingin mengunciku di dalam kamar, iya bukan?"

"Di saat aku kehilangan anakku, di saat aku ingin menyerah untuk hidup ketika mengetahui bahwa aku infertilitas seumur hidup, kamu menenangkan aku bahwa kamu juga tunanetra, sama-sama cacat. Kamu membutuhkan aku untuk menjagamu. Tapi sekarang? Kamu sudah tidak cacat, kamu ingin menggunakan alasan apa untuk menenangkan aku, untuk membuat aku tetap bersamamu?"

"Julius......bukannya aku tidak percaya padamu dan memaafkanmu. Aku tidak berani memaafkanmu, kamu begitu sempurna, kamu seharusnya tidak menaruh fisik dan hatimu kepada orang yang tidak memiliki apapun. Kamu seharusnya menikah dengan wanita yang sempurna seperti Gwendolyn Tsu, dengan begitu bisa saling memberi kasih sayang, semakin sukses........"

Julius Yi memundurkan dia sedikit, menundukkan kepala dan mencium bibirnya.......

Clarissa Yuan memberontak, ingin mendorongnya menjauh, ingin mengeluarkan semua perkataan yang ada di perutnya. Tetapi dia memeluknya semakin erat dan menciumnya lebih dalam.

Akhirnya dia membiarkannya, membiarkan dia untuk menciumnya.

"Jika kamu datang hanya untuk mengatakan semua ini, tidak perlu dilanjutkan kembali." Bibir Julius Yi berpindah ke samping telinga dia dan berkata, "aku tidak memerlukan kesuksesan, aku tahu kesedihanmu selama ini, aku melihatnya semua dengan mataku. Aku minta maaf, tetapi aku tidak pernah kesal terhadapmu, melainkan setiap kali kamu menganggu aku membuat aku mencintaimu semakin dalam. Mengenai alasan apa yang aku pakai untuk membuatmu tetap bersamaku, aku rasa kamu lebih sadar daripada aku. Aku sekarang hanya ingin menanyakan satu hal, maukah kamu terus berjalan bersamaku, adakah keberanian untuk menghadapi semua rintangan bersamaku?"

Clarissa Yuan buru-buru menganggukan kepalanya berkata, "aku mau! Aku ingin bersamamu melewati semua rintangan, aku juga ingin egois seperti Gwendolyn Tsu untuk dirinya sendiri."

Dia tidak lagi memikirkan akan pandangan apapun, apakah dia pantas untuk pria di hadapannya ini. Terpenting dia mencintai dia, dia pun rela untuk melakukan apapun deminya, biar pun pada akhirnya tidak baik.

"Kalau begitu tidak perlu mengatakan apapun kembali." Julius Yi menundukkan kepalanya dan kembali menciumnya, tidak ada manfaatnya untuk berbicara lebih jauh.

Dia akan membuat dia tahu bahwa dirinya mencintai dia tanpa bisa diukur, dan dibandingkan meskipun ada yang lebih sempurna dibandingkan dengan Gwendolyn Tsu!

"Bibi Clarissa, Bibi Clarissa kamu dimana............?" Dari arah belakang terdengar suara Liam dan Natasia.

Clarissa Yuan terkejut sejenak dan buru-buru melepaskan pelukan Julius Yi dan membalikkan badan untuk mencari Liam dan Natasia miliknya berkata, "Liam, Natasia.......Bibi Clarissa ada di sini!"

"Bibi Clarissa.........!" Anak-anak dengan senang menghampirinya, Clarissa Yuan langsung memeluk mereka ke dalam dekapannya.

"Aku pikir Bibi Clarissa sudah terbang." Wajah Natasia tiba-tiba sedih dan menunjukan ketidak relaan.

"Bibi Clarissa masih belum terbang, tapi sebentar lagi akan terbang."

"Wu.....kami tidak ingin Bibi Clarissa pergi."

"Ehm?" Clarissa Yuan sengaja mendatarkan wajahnya dan berkata, "pada awalnya apa yang telah kalian janjikan kepada Bibi Clarissa?"

Wajah Liam yang sama sedihnya dengan enggan menjawab, "harus mendengar perkataan ayah, tidak boleh menangis dan merajuk........"

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu