The True Identity of My Hubby - Bab 264 Tidak Berubah ( 2)

"Jadi, aku percaya keadaan Gwendolyn Tsu sekarang pasti sangat tidak baik, dan aku juga mengerti mengapa Frans Tsu menyalahkan kamu, menyalahkan kamu tidak pergi menjenguk Gwendolyn Tsu."

"Clarissa, jangan mengungkit masalah dulu kembali." Julius Yi menjawab dengan sedih.

"Kamu bisa sedih kepadaku, itu membuktikan kamu mengerti penderitaaan itu," Clarissa Yuan ragu-ragu sejenak lalu membujuk, "kamu naiklah menjenguk dia, anggap saja kamu bersimpati kepada dia."

"Clarissa.......!" Julius Yi tidak tahu harus berkata apa.

Clarissa Yuan bergegas berkata, "aku tahu kamu tidak ingin memberinya harapan, tetapi dia tidak bisa melewati rintangan ini, benar-benar menyedihkan."

"Aku tidak akan pergi, Clarissa, kamu jangan lupa akan sakitnya meskipun lukanya sudah sembuh." Julius Yi melanjutkan, "sudahlah, kamu lekas beristirahat, jangan membujuk aku kembali."

Clarissa Yuan tahu dia tidak akan berhasil membujuk dia, menghela nafas dan berkata, "baiklah, kamu juga lekas beristirahat."

Setelah memutuskan panggilan, dia mendengar suara dari lantai bawah, dia pun beranjak dan berjalan ke bawah.

Rupanya Frans Tsu sudah pulang, dengan wajah sedih, dia melempar kunci mobil dan tas kerja di sofa, sambil menjatuhkan tubuhnya ke sofa.

Clarissa Yuan ragu-ragu sejenak, lalu turun perlahan-lahan ke lantai bawah, menuang segelas air putih dan menaruh di depannya bertanya, "keadaan Gwendolyn tidak begitu baik ya?"

Frans Tsu mengadahkan kepala menatap dia, dan tersenyum ringan, "tidak menyangka kamu masih menanyakan dia."

"Aku bukan perhatian kepada dia, hanya merasa dia menyedihkan." Clarissa Yuan menjawab.

Frans Tsu mengangguk-anggukan kepalanya, dia juga tidak berharap masih ada orang yang memberi perhatian kepada adiknya.

"Omong-omong, kamu pasti belum makan malam ya?" Clarissa Yuan bertanya. Sejak sore dia bergegas pulang, begitu sampai langsung pergi menjenguk Gwendolyn Tsu.

"Tidak ada nafsu, tidak mau makan." Frans Tsu menjawab.

"Bagaimana bisa jika tidak makan? Aku memasak semangkok mi untukmu." Selesai berbicara Clarissa Yuan segera beranjak dan berjalan ke arah dapur,

Merupakan suatu hal yang baik jika ada seorang wanita di rumah, Frans Tsu melihat punggung Clarissa Yuan yang sedang sibuk di dalam dapur, tanpa tertahankan dalam hatinya berpikir bahwa dia sudah seharusnya mencari seseorang untuk hidup bersama-sama.

Frans Tsu melhat sisi samping tubuhnya bertanya, "Liam dan Natasia seharusnya sudah menerima kamu dan Julius kan ya?"

Clarissa Yuan berpikir sejenak, dan tersenyum tipis menjawab, "sejauh ini baik-baik saja. Tetapi terkadang masih merajuk menginginkanmu. Kamu lihat Natasia, setiap malam harus kembali ke sini baru ingin tidur."

"Biarkan dia beradaptasi perlahan-lahan saja." Frans Tsu berkata, "tunggu Liam keluar dari rumah sakit, aku akan mencari waktu yang tepat memberitahu dia kebenarannya, lalu kalian bisa bersama-sama pindah dari sini."

Clarissa Yuan tidak menyangka dia akan berkata seperti itu, dalam hatinya sangat terharu dan berkata, "terima kasih."

"Terima kasih untuk apa? Pada dasarnya Liam dan Natasia memang merupakan anakmu dan Julius. Mereka pindah keluar dan tinggal bersama kalian juga merupakan suatu hal yang wajar." Frans Tsu mengambil semangkok mi dari dia, setelah mengucapkan terima kasih, dia berkata, "kamu cepatlah kembali ke kamar untuk tidur, tidak perlu mengurusi aku."

Clarissa Yuan mengangguk-anggukan kepalanya, melihat dia sebentar dan membalikkan badannya naik ke lantai atas.

Ketika dua orang polisi masuk ke dalam ruangan rawat inap Gwendolyn Tsu, Gwendolyn Tsu sedang menghancurkan barang-barang, melihat dia yang seperti ini, kedua polisi saling menatap dan tidak tahu harus melakukan apa.

Nyonya Tsu melihat ke arah mereka dan bertanya, "polisi, ada keperluan apa?"

Seorang polisi bergegas menjawab, "oh, seperti ini, kamu membutuhkan Gwendolyn Tsu bekerja sama untuk memberikan kami keterangan."

Nyonya Tsu pun berjalan ke sisi tubuh Gwendolyn Tsu, memegang tangannya dan bekata, "Gwendolyn, jangan berulah lagi, polisi menginginkan kamu bekerja sama untuk memberikan keterangan."

Gwendolyn Tsu melihat sekilas ke arah pintu rawat inap dengan tatapan dingin melototi kedua polisi berkata, "apa yang ingin kamu tanyakan? Apa yang harus ditanyakan? Tidak melihat aku yang sudah menjadi orang lebih baik mati daripada hidup?"

Kedua polisi ini khawatir dengan sikapnya. Tetapi demi menyelesaikan kasus ini, mereka harus tetap bertanya, "apa hubungan Nona Tsu dengan Andi?"

"Siapa itu Andi?"

"Si penculik yang terjatuh lalu meninggal itu."

"Jika sudah tahu dia itu penculik, mengapa menanyakan pertanyaan bodoh seperti ini? Apakah aku bisa mengenal seorang penculik?"

"Tetapi berdasarkan pernyataan dua tersangka lainnya, Nona Tsu dan Andi sudah mengenal sejak dulu. Nona Tsu juga berhutang uang kepada Andi dengan jumlah yang tidak sedikit. Jadi Nona Tsu bisa mengalami penculikan."

"Aku tidak mengenal dia, aku sudah bilang tidak kenal ya tidak kenal!" Gwendolyn Tsu dengan marah menatap kedua polisi dan berteriak, "aku Gwendolyn Tsu apakah mungkin berhutang uang kepada orang seperti itu? Apakah kamu percaya?"

Kedua polisi saling menatap satu sama lain, meskipun tidak ada yang percaya, bukankah ketika menangani sebuah kasus itu berdasarkan spekulasi dan tebakan?

Gwendolyn Tsu lanjut berteriak, "dengan jelas mereka merupakan orang jahat, tetapi ingin melempar begitu saja semua tanggung jawab kepadaku, kalian ingin melindungi mereka ya? Iya bukan!?"

Gwendolyn Tsu sangat emosional dan marah memelototi mereka serta lanjut berteriak, setelah seleasi berteriak kembali berkata, "kalian semua menindas aku! Semuanya brengsek!"

"Gwendolyn, kamu jangan seperti ini." Nyonya Tsu buru-buru memeluk tubuh dia dan menenangkan dia lalu menatap kedua polisi itu berkata, "putriku sudah seperti ini, tolong kalian jangan mengungkit masalah itu kembali ya. Tolong."

Kedua polisi melihat keadaan Gwedolyn Tsu yang seperti ini pun mengerti tidak akan mendapatkan hasil apa-apa. Mereka pun pergi dengan tidak berdaya.

Gwendolyn Tsu terus berteriak, "ibu, mengapa Julius tidak menjengukku? Aku sudah menjadi seperti ini, mengapa dia tidak menjengukku?"

"Gwendolyn, kamu kenapa masih tidak menyerah?" Nyonya Tsu bertanya dengan sedih dan putus asa.

"Menyerah? Kenapa aku harus menyerah?" Tiba-tiba Gwendolyn Tsu memegang lengan Nyonya Tsu sambil berlinangan air mata bertanya, "apakah Julius menghina aku? Dia merasa aku sudah kotor jadi tidak menginginkan aku lagi ya?"

"Bukan." Nyonya Tsu menggelengkan kepalanya dan berkata, "kamu tidak kotor, kamu masih putri kesayangan ibu. Hanya saja sejak awal Julius Yi sudah tidak mencintaimu, dia mencintai orang lain. Jadi tidak peduli kamu berubah menjadi apa, dia tidak akan sedih, tidak akan peduli dan tidak akan datang menjengukmu."

"Bagaimana dia boleh seperti itu!" Gwendolyn Tsu mengeluarkan suara 'wa' dan menangis, "dia sudah kelewatan, sudah kelewatan!"

"Gwendolyn......"

"Pasti Clarissa Yuan yang melarang dia untuk datang, pasti!" Belum sempat menghapus air matanya, Gwendolyn Tsu langsung mengeluarkan ekspresi jahat dan menggertakan gigi berkata, "aku tidak akan melepaskan dia, aku pasti tidak akan melepaskan dia!"

"Sudah mengalami kejadian seperti ini, mengapa kamu masih tidak mendapatkan pelajaran?" Nyonya Tsu menghela nafas dengan putus asa. Dia tidak tahu harus bagaima terhadap putri kesayangannya yang satu ini.

Mendapatkan pelajaran? Gwendolyn Tsu menahan air mata dan tersenyum dingin. Julius Yi begitu tidak memiliki belas kasihan kepada dia, mengapa dia harus mendapatkan pelajara dan membiarkan mereka bersama, melihat mereka berbahagia? Dia tidak mau!

Meskipun Nyonya Tsu dan Frans Tsu memiliki niat untuk menyembunyikan hal ini, tetapi Noah Tsu tetap mengetahui masalah yang menimpa Gwendolyn Tsu.

Noah Tsu yang memiliki sifat kompetitif, kuat dan harga diri yang tinggi begitu mendengar putrinya diperkosa orang, dia sangat marah hingga hampir saja tidak bisa bernafas, membuat Nyonya Tsu sangat terkejut.

"Siapa yang melakukannya? Siapa yang berani memperkosa putriku........aku tidak akan membuat dia mati dengan mudah!" Noah Tsu sambil terbatuk sambil menggertakkan giginya.

Nyonya Tsu bergegas berkata, "tuan, kamu jangan emosional, kesehatanmu lebih penting."

"Bagaimana mungkin aku tidak emosional? Berani menyentuh putriku, aku.....aku....." Noah Tsu terbatuk hingga tidak bisa berkata-kata, mukanya sangat merah.

Nyonya Tsu melihat dia yang sesak nafas, buru-buru meminta pembantunya untuk memanggil Dokter Huang.

Dokter Huang sampai dengan cepat, setelah beberapa saat, Noah Tsu kembali tenang dengan tidak mudah.

"Bagaimana, Dokter Huang?" Nyonya Tsu bertanya dengan khawatir.

Sejak penyakit demam yang terakhir, akhir-akhir ini Noah Tsu sering batuk, kelihatannya semakin parah.

Ekspresi Dokter Huang yang sangat membantu dan menenangkan berkata, "Direktur Tsu seharusnya menjalankan kemotrapi di rumah sakit, obat-obat tradisional sudah tidak bisa menahannya, sekarang kemotrapi merupakan satu-satunya pilihan."

"Bukannya obat tradisional bisa mengontrolnya kemungkinan selama tiga tahun?" Begitu mendengar perkataan Dokter Huang, air mata Nyonya Tsu langsung mengalir turun.

"Itu untuk orang yang tubuhnya sehat, dan emosinya yang stabil." Dokter Huang menghela nafas dan kembali berkata, "Direktur Tsu orang yang tidak sabar, mudah emosi. Ini sangat buruk untuk kesehatan tubuhnya."

"Kalau begitu apakah dengan kemotrapi memiliki kesempatan untuk sembuh?"

"Bicara jujurnya, itu tidak mungkin." Dokter Huang berpikir sejenak dan melanjutkan, "jika tidak melakukan kemotrapi, Direktur Tsu juga harus menginap di rumah sakit sekarang untuk melakukan pengawasan. Kualitas di rumah sakit jauh lebih baik dibandingkan terus memaksa di rumah."

Noah Tsu menggelengkan kepalanya dan berkata, "tidak, tidak usah. Aku ingin di rumah saja."

"Tetapi Direktur Tsu, jika Anda memaksakan diri itu sangat mudah............" Dokter Huang tidak ingin melanjutkan perkatannya.

Nyonya Tsu menangis semakin kencang karena khawatir, memegang tangan Noah Tsu berkata, "tuan, kamu dengarlah perkataan Dokter Huang, pergi ke rumah sakit untuk beberapa saat."

"Tidak mau." Noah Tsu memejamkan matanya.

"Tuan, di saat seperti ini kamu tidak boleh memiliki masalah apapun, jika kamu pergi siapa yang akan menjaga aku dan Gwendolyn? Kamu lakukan saja demi kami berdua ya?"

Noah Tsu menarik nafas dalam, dan menyetujui pada akhirnya.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu