The True Identity of My Hubby - Bab 32 Dia Hanya Buta

"Aku hanya merasa bersalah pada Julius."

"Julius sendiri saja tidak menyentuhmu, masa dia melarang pria lain untuk menyentuhmu?"

"Apa yang kau katakan!" Clarissa memelototinya.

Catherine berkata lagi, "Lagipula, kau dan Charlie dulu tinggal serumah. Sudah lama kau bukan perawan, untuk apa memedulikan hal ini."

"Cath, bisakah kau jangan membahasnya?"

"Ya, ya, ya, aku tidak akan membahasnya," nada bicara Catherine melembut, "Sebenarnya aku hanya berharap agar kau jangan terlalu tertekan. Apalagi kau hanya mencium Justin dalam keadaan mabuk. Itu bukan hal yang besar."

"Aku sungguh berharap bisa jadi sepertimu, memperlakukan apapun dengan optimis," Clarissa mendesah, lalu bangkit dari sofa, "Sudahlah, tidur."

Clarissa menginap di rumah Catherine selama 2 hari. Meskipun kamarnya kecil, tapi di sana ia merasa jauh lebih bebas dibandingkan dengan di Vila West Town.

Kalau bukan karena kemunculan Justin, ia masih berencana menginap beberapa hari lagi di rumah Catherine.

Sore hari sepulang kerja, dalam perjalanan ke halte bus, Clarissa tidak sengaja melihat mobil Justin. Ia sedikit kaget. Saat Clarissa berencana berpura-pura tak melihatnya, mobil itu membunyikan klaksonnya.

Clarisa mau tak mau membalik badannya. Ia melihat wajah tampan Justin perlahan muncul dari dalam jendela yang diturunkan.

"Naiklah," perintahnya dengan nada serius.

Clarissa ragu-ragu sejenak, lalu berjalan mendekati mobil Justin dan naik ke sana. Mobil pun perlahan melaju.

Clarissa menoleh menatapnya, lalu berkata dengan galak, "Justin, walaupun kau adalah General Manajer Perusahaan Besar Yi, tapi aku adalah kakak iparmu. Apakah kau boleh memerintahku dengan nada seperti itu?"

"Maaf, sudah terbiasa."

"Apa kau juga seperti itu terhadap Gwendolyn? Aku tidak percaya."

Raut wajah Justin sedikit berubah. Ia menoleh menatap Clarissa, "Apa kau sedang cemburu?"

"Gila!" Clarissa menoleh.

Cemburu? Cemburu pada Gwendolyn? Apa pria ini tidak bisa lebih sombong?

"Apa kau sudah selesai? Kalau sudah, sekarang giliranku yang bicara," kata Justin.

"Kau ingin bicara apa?" nada bicara Clarissa sedikit melembut.

Justin menghentikan mobilnya di area lampu merah. Ia menoleh pada Clarissa dan menatapnya, "Kudengar kau tidak pulang ke Vila West Town sejak kembali dari kota S?"

Lagi-lagi Justin mengurusi urusan antara dirinya dan Julius.

Clarissa hanya berdehem mengiyakan tanpa ekspresi.

"Kenapa?" nada bicara Justin sedikit mendingin.

"Dia tidak membutuhkanku, juga tak ingin bertemu denganku. Apa penting bagiku mau pulang atau tidak? Lagipula..." Clarissa menoleh dan berkata dengan galak, "Tuan Muda Kedua, kenapa kau senang ikut campur dalam urusanku dengan Julius?"

Julius saja tidak peduli, lalu demi apa Justin mengurusinya?

"Urusan kakakku adalah urusanku juga, tentu saja aku harus mengurusnya."

"Julius hanya tidak bisa melihat. Dia punya pemikiran dan cara hidup sendiri."

"Clarissa, jangan lupakan perjanjian kita dulu," kata Justin serius.

Satu kalimat itu membuat Clarissa terdiam.

Benar, dia memang telah menandatangani perjanjian pranikah. Di dalam perjanjian itu tertulis jelas bahwa di manapun Julius tinggal, ia juga harus tinggal di sana, tidak ada pengecualian.

Sepertinya ia sudah terbiasa diabaikan oleh Julius hingga lupa bahwa ia telah menjual dirinya ke keluarga Yi.

Mobil berhenti di depan Vila West Town. Julius membuka pintu mobil dan berkata pada Clarissa, "Selanjutnya, selain bekerja, kau harus melapor pada Kak Sarah jika hendak keluar, tidak peduli mau pergi satu jam atau seharian."

Clarissa mengangguk tanpa ekspresi. Ia membuka pintu mobil lalu berjalan masuk ke vila.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu