The True Identity of My Hubby - Bab 73 Keluarga Yi sudah memiliki cucu pertama

Berada di lift yang sama dengan Justin Yi tidak sampai dua puluh detik, Clarissa Yuan merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman. Dia teringat beberapa hari yang lalu, dia memarahinya gila dan abnormal. Saat itu dia juga tidak tahu dari mana dia memiliki keberanian seperti itu, dan sekarang saat teringat dengan hal ini dia merasa sangat menyesal.

Apa yang terjadi antara dia dan Gwendolyn Tsu itu adalah urusannya, dan mengenai bagaimana sikapnya terhadap masalah dia merebut pacar kakaknya juga merupakan urusannya, jika mau marah juga hanya Julius Yi yang berhak memarahinya.

“Pengacara Yuan, setelah selesai rapat kamu langsung kembali ke kantor?” Juwono Yi bertanya sambil tersenyum.

Clarissa Yuan mengiyakan tanpa ekspresi.

Begitu pintu lift terbuka, Clarissa Yuan langsung melangkah keluar. Juwono Yi mengikuti di belakangnya sambil berkata, " Sebelum kamu kembali ke kantor mau makan siang bersama dulu? Aku akan mentraktirmu makan masakan Prancis."

"Tidak perlu."

"Pengacara Yuan ..." Juwono Yi masih ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba ponsel di dalam sakunya berdering, oleh karena itu dia mengeluarkan ponselnya dan menjawab telepon.

Begitu telepon terhubung, ibunya, Gloria berbicara dengannya dengan nada bicara yang sangat terburu-buru, "Juwono, cepat pulang ke rumah, Sekarang! Segera!"

“Ibu, masalah apa yang begitu mendesak?” Juwono Yi mengerutkan dahinya, “Apakah kamu ingin memperkenalkanku dengan nona besar keluarga kaya lagi?”

Clarissa Yuan, yang berjalan di depannya, akhirnya merasa lega. Dia menggelengkan kepalanya, akhirnya, dia bisa terhindar dari Tuan Muda Ketiga yang menyebalkan ini. Dia benar-benar harus berterima kasih kepada Nyonya Yi.

“Bukan, ini masalah besar, kamu pulang dulu, cepatl!” selesai berbicara Gloria langsung menutup telepon.

Juwono Yi mengatakan ‘halo’ beberapa kali di telepon, karena tidak mendapat balasan dia menurunkan ponselnya.

Menyuruhnya pulang jam segini? Dan begitu terburu-buru, apakah telah terjadi sesuatu?

Sudahlah, asalkan bukan memperkenalkan wanita kepadanya, pulang sebentar juga tidak apa-apa.

Setelah memikirkannya dengan baik, Juwono Yi berbalik dan berjalan kembali menuju lift.

Setelah Juwono Yi sampai dirumah, dia melempar kunci mobilnya dengan asal kepada seorang pembantu, lalu dia melangkahkan kakinya ke dalam rumah.

Yang mengejutkannya adalah di sofa ruang tamu, tidak hanya ada nenek dan ibunya, tetapi juga ada... Yuliana Liu?

Juwono mengerutkan dahinya, hal pertama yang ada dipikirannya adalah untuk apa wanita itu datang ke sini? Apakah dia tidak mau putus dan datang ke Kediaman Keluarga Yi untuk membuat perhitungan dengannya?

Jika benar seperti ini, dia tidak khawatir, wanita seperti apa yang belum pernah dia hadapi? Tentu saja, ini bukan pertama kalinya seorang wanita datang ke rumahnya, dan wanita mana yang tidak diusir ibunya dengan dingin?

Memikirkan hal ini, Juwono Yi akhirnya merasa lega. Dia berjalan menghampiri Nyonya Tua dan duduk disampingnya, sambil melihat Yuliana Liu, dia berkata dengan sinis, "Ada apa? Merasa sepuluh miliyar rupiah terlalu sedikit? Datang kemari untuk meminta uang kepada nenekku?"

Sambil berkata Juwono Yi meletakkan lengannya di bahu Nyonya Tua.

Nyonya Tua menyingkirkan tangannya sambil berpura-pura tidak senang dan menyalahkannya "Bocah tengik, ini sepuluh miliyar rupiah itu sepuluh miliyar rupiah, kamu pikir keluarga kita membuka bank?"

"Nenek, bukankah kamu yang membiarkanku melakukan ini."

“Oh, aku membiarkanmu melakukannya sekali, kamu jadi melakukannya setiap kali.” Meskipun Nyonya Tua memarahinya, tapi di wajahnya malah ada senyuman indah yang seindah bunga.

“Aiya, sudah , sudah, kita bicarakan urusan yang sesungguhnya.” Gloria sudah sedikit bersemangat, dia mengenggam tangan Yuliana Liu sambil tersenyum dan berkata: “Juwono, akhirnya kamu melakukan satu hal yang benar. Sungguh dmudah. "

“Soal apa?” Juwono Yi bingung.

“Kamu akan menjadi ayah, keluarga Yi akan segera memiliki seorang cucu.” Gloria sangat bangga dan bersemangat, suaranya menjadi lebih keras. "