The True Identity of My Hubby - Bab 133 Saya Memberikanmu Dua Pilihan
“Boleh saja saya melanjutkan investasi, tetapi harus tunggu Gwendolyn menikah dengan Keluarga Yi, keluarga kita berdua akan menjadi saudara besanan, ketika Perusahaan Besar Yi sudah membaik, anak perempuan kesayanganku juga akan membaik.” Noah Tsu berpikir, dan berkata: “Tetapi masalah ini harus dipikirkan kembali, lagi pula bisa jadi kerugiannya semakin besar, Perusahaan Besar Tsu juga tidak sekuat yang dibayangkan orang-orang.”
Sejauh ini, maknanya sudah terlihat jelas.
Carter Yi melirik dua anak muda di seberangnya, dan tidak menyinggung persoalan ini lagi.
Setelah selesai makan, Carter Yi berjabat tangan dengan Noah Tsu, lalu dia memanggil Justin Yi: “Justin, kamu temani Gwendolyn jalan-jalan sebentar di luar, hati-hati di jalan.”
“Baik, aku mengetahuinya.” Justin Yi merangkul Gwendolyn Tsu untuk berpamitan dengan kedua orang tua.
Setelah kedua orang tua tersebut pergi, Justin Yi menurunkan tangannya yang berada di atas pundak Gwendolyn Tsu, Gwendolyn Tsu membalikkan badannya, menjauhkan dirinya dari lengan ramping dia, dan tersenyum: “Justin, demi sebuah modal kamu bisa diam tidak berkutik, benar-benar tidak mirip denganmu, atau jangan-jangan kamu menjadi lebih lemah dibandingkan dulu? Aku lebih suka pria yang lemah, seperti Julius Yi yang sekarang.”
“Gwendolyn Tsu, kamu sebenarnya ingin apa?”
“Ayah saya, dengan penarikkan investasi kali ini, kerugiannya akan setidaknya mencapai 5 miliyar yuan, tetapi, dia masih mempunyai uang 5 miliyar lain yang tidak terhitung, tetapi putrinya hanya ada aku seorang.”
“Aku tahu, Keluarga Tsu sangat kaya, tetapi kamu melakukan ini tentu ada tujuannya bukan?” Jawab Justin Yi dengan sabar.
“Tujuanku sangat mudah, saya ingin menikah dengan Keluarga Yi, tetapi tidak ingin menikah denganmu.” Dia mengangkat dagu dia dengan jarinya: “Apakah kamu tahu bagaimana Julius Yi menyakitiku beberapa waktu lalu? Aku ingin dia membayar semua perbuatannya.”
“Kamu ingin menikah dengannya?” Justin Yi menariknya.
“Betul sekali.” Gwendolyn Tsu menjawab dengan cepat.
“Kamu ingin selamanya melayani orang buta?”
“Bukankah orang buta lebih penurut? Aku ingin dia setiap hari berada di sampingku, dan bukan seperti Tuan Muda Kedua sepertimu, dua tiga hari sudah pergi entah kemana.” Gwendolyn Tsu menatapnya, tiba-tiba tersenyum padanya: “Jika kamu bisa menjadi orang penurut, mungkin saya akan menikah denganmu?”
“Gwendolyn Tsu, kamu sangat tidak masuk akal, bahkan orang yang ingin kamu nikahi kamu tidak tahu?”
“Aku mengetahuinya, aku mencintai Julius, aku ingin menikah dengan Julius, tetapi Julius tidak hanya berubah pikiran, dia juga menyakitiku dengan kata-kata yang kejam. Hubungan kita berdua sudah bertahun-tahun, tetapi dia lebih memilih bersama dengan seorang wanita yang baru ditemuinya beberapa bulan dan membuangku, apakah kamu mengetahui betapa sakitnya hatiku?”
“Apakah kamu lupa? Orang yang mengkhianati dia terlebih dahulu adalah kamu.”
“Pengkhianatanku itu dipaksa, dan aku tidak berdaya, tetapi aku selalu mencintai dia.” Gwendolyn Tsu tiba-tiba memegang lengan dia dan berkata: “Justin, bisakah kamu membicarakan hal-hal yang baik tentangku di depan dia, dan membujuknya? Tidak peduli dia menjadi seperti apa, aku bersedia mencintainya seumur hidupku, seumur hidup mendampingnya, dan….tidak peduli jika Mall City maupun Waterside Garden kekurangan modal, Perusahaan Besar Tsu akan membantu memberikan modalnya.”
Justin Yi dengan ekspresi datar mendorongnya menjauh: “Julius sudah menikah, dan tidak mungkin bercerai dengan Clarissa Yuan, kamu jangan terlalu berharap.”
“Dia sama sekali tidak cocok dengan Clarissa Yuan!”
“Julius merasa mereka cocok, kamu tidak perlu khawatir.”
Gwendolyn Tsu dengan marah berkata: “Apakah Clarissa Yuan bisa membantu Perusahaan Besar Yi? Apakah dia bisa membantu memberikan modal? Dia saja tidak bisa melindungi anaknya sendiri, seumur hidup ini dia bisa melakukan apa?”
“Dia memang tidak bisa membantu Perusahaan Besar Yi, tetapi dia tidak akan membahayakan Perusahaan Besar Yi, karena inilah Julius lebih mencintainya daripada kamu.” Justin Yi menatapnya dengan datar dan berkata: “Sekarang Julius Yi dan Juwono Yi sudah menikah, jika kamu ingin menikah dengan Keluarga Yi, selain aku, kamu tidak ada pilihan lain.”
Gwendolyn Tsu menggertakkan giginya, tiba-tiba dia tersenyum: “Justin Yi, apakah kamu sangat menyukaiku?”
“Jika kamu masih ribut seperti ini, aku pikir rasa tertarikku padamu akan perlahan-lahan berkurang.”
“Kamu ingin menikahiku bukan? Itu boleh-boleh saja.” Gwendolyn Tsu tersenyum dengan lebar: “Kamu juga tahu, kakak laki-lakiku tidak mengurus urusan perusahaan, jika Julius Yi, aku akan mengorbankan diriku, dan menikah dengan Keluarga Yi. Tetapi jika kamu Justin Yi, setelah kamu menikah denganku, kamu harus bergabung dengan Perusahaan Besar Tsu, dan bersama-sama menjalani Perusahaan Besar Tsu.”
“Aku terlihat sangat rendahan di matamu?” Justin Yi mengerutkan alisnya.
“Tidak rendahan, keluarga kami sudah menyerahkan Perusahaan Besar Tsu padamu, itu masih termasuk rendahan?” Gwendolyn Tsu menggelengkan kepalanya, tersenyum: “Daripada itu…..dulu Keluarga Tsu yang ingin kita berdua segera menikah, tetapi sekarang berubah menjadi keluarga kalian, bukankah keluarga yang ingin kita berdua segera menikah harus mengorbankan lebih banyak?”
Justin Yi menjawab dengan marah: “Gwendolyn Tsu, apakah kamu harus menikah dengan salah satu dari kita berdua? Padalah masih banyak pria di luar sana.”
“Betul, kehidupan kali ini aku hanya ingin menikah dengan salah satu dari kalian, karena pria di luar sana tidak bisa dibandingkan dengan kalian.” Gwendolyn Tsu mengjinjitkan kakinya, dan berkata didekatnya: “Sayangku, aku sudah memberimu dua pilihan, kamu pilihlah salah satu.”
Justin Yi menggelengkan kepalanya dengan acuh: “Dua pilihan itu tidak mungkin.”
Gwendolyn Tsu mengencangkan lengannya, memeluk dia dengan erat, mencium dagu dan pipinya dan berkata: “Justin, kamu terlihat sangat mencintaiku, jika mencintaiku, kenapa kamu tidak ingin mengorbankan hal sekecil ini untukku?”
Ciumannya sangat lembut dan memabukkan, tetapi sayangnya pada saat ini Justin Yi tidak berniat untuk membalas ciumannya, dengan dingin dia melepaskan dia dari pelukannya, dan berkata: “Nona Tsu, tolong perhatikan tindakanmu.”
“Kamu…..!” Gwendolyn Tsu terlempar ke sofa di sampingnya, menatapnya dengan marah.
Justin Yi menghapus jejak bekas ciumannya dengan tangan dia, dia mencibir: “Tadi kamu baru saja bilang kamu hanya mencintai Julius Yi, tetapi sekarang kamu malah mencium adiknya, bukankah kamu sangat munafik?”
Setelah itu, dia membalikkan badan dan pergi meninggalkannya.
Dengan marah Gwendolyn Tsu bangkit dari sofa, dia berteriak menghadapi punggungnya yang semakin menjauh: “Justin Yi! Suatu hari kamu akan menyesalinya!”
Ketika Justin Yi sampai di rumah Keluarga Yi, Carter Yi baru saja duduk sambil meminum teh.
Ketika melihat dia masuk, dia bertanya dengan nada curiga: “Kenapa kamu sudah pulang sekarang? Gwendolyn dimana? Tidak pulang bersama denganmu?”
Justin Yi berjalan ke arah sofa dan duduk, dia menatap Carter Yi dan berkata: “Ayah, selain menikah, apakah tidak ada jalan lain? Kita bisa mencari pinjaman dari bank, atau kita bisa mencari modal dari Perusahaan Wind Investment, aku tidak percaya, dengan reputasi dan kekuatan Perusahaan Besar Yi, tidak ada perusahaan yang tidak mau memberikan pinjaman modal.
“Aku baru saja mendapat kabar dari Asisten Chen, ada seseorang yang menyebarkan berita bahwa Prusahaan Besar Yi akan mengalami krisis, bank tidak akan meminjamkan uang kepada kita, kamu dan aku sama-sama mengetahui, orang yang menyebarkan berita ini adalah Noah Tsu, dalam keadaan seperti ini, perusahaan modal mana yang akan meminjamkan modalnya kepada kita?” Carter Yi meletakkan cangkir tehnya, dan menatap dia: “Apakah kamu bertengkar dengan Gwendolyn Tsu?”
Justin Yi tidak menjawab.
“Kamu dan aku sama-sama mengetahui, Noah Tsu tidak akan menyerah jika dia belum mencapai tujuannya, tiga tahun yang lalu dia pernah membantu kita, dan dia tidak hanya mengambil 5% saham kita, tetapi dia juga diam-diam memperingatkan kita, bahwa setelah Gwendolyn memasuki keluarga kita dia harus diperlakukan dengan baik, jika Gwendolyn dirugikan sedikit saja, dia akan membuat kita mengulangi krisis ekonomi seperti tiga tahun lalu. Ambisi dan kemampuannya, kita tidak bisa melawannya, maupun menghindarnya.”
Carter Yi menghela nafas: “Justin, tidak peduli Gwendolyn menawarkan perjanjian apapun, kamu setujui saja, 20 tahun kemudian, ketika Noah Tsu sudah berada di dalam tanah, kamu dapat melakukan apapun yang kamu inginkan, dan kamu juga dapat menikahi siapapun.”
Carter Yi bangkit dari sofa, menepuk pundaknya: “Kamu pikirkanlah yang benar, aku akan naik ke lantai atas.”
Justin Yi memperhatikan punggung ayahnya yang jelas terlihat lebih lemah dari biasanya, dia merasa tidak berdaya.
Setelah Clarissa Yuan selesai sarapan, dia berjalan-jalan di taman, tiba-tiba dia mendapat telepon dari Presiden Zhang.
Presiden Zhang berkata dengan cemas: “Clarissa, apakah kamu tahu Perusahaan Besar Yi sedang mengalami masalah?”
Clarissa Yuan menegang, dan bertanya “Masalah apa?”
“Tidak tahu muncul berita darimana, Perusahaan Besar Yi akhir-akhir ini sedang mengalami masalah kekurangan modal, banyak mitra yang menarik modal mereka, bahkan gedung Mall City yang sedang dalam proses pembangungan mengalami pemberhentian .” Presiden Zhang berkata dengan sedih: “Bagaimana bisa kita berdua sangat sial, kita baru saja bekerja di perusahaan besar, tiba-tiba muncul masalah seperti ini, huh…..”
Clarissa Yuan memotong pembicaraanya dan berkata: “Kamu juga tahu Perusahan Besar Yi adalah perusahaan yang besar, tidak mungkin akan bangkrut, kamu jangan sembarangan berbicara.”
“Aku tidak sembarangan bicara, pagi ini saham Perusahaan Besar Yi tidak bergerak, sepertinya rumor itu benar.” Kata presiden Zhang, lalu dia berkata lagi: “Oh ya, Clarissa, tidak peduli apa masa depan Perusahaan Besar Yi, kamu harus membayarku biaya layanan selama bulan terkakhir ini, saya bergantung padamu.”
“Presiden Zhang! Kamu sangat tidak berperasaan, pada saat seperti ini kamu masih bisa memikirkan uangmu?”
“iya, kamu masih hutang beberapa ratus ribu…..”
“Aku malas berbicara denganmu.” Clarissa Yuan mematikan teleponnya.
Walaupun dia berkata Perusahaan Besar Yi tidak akan bermasalah, tetapi setelah mematikan teleponnya Clarissa Yuan tertegun sejenak, baru melangkah ke arah rumah.
Dia bergegas ke kamarnya dan membuka laptop, dia melihat kondisi saham Perusahaan Besar Yi tidak bergerak sama sekali.
Biasanya saham Perusahaan Besar Yi sangat stabil, jika bukan karena krisis, sahamnya tidak akan jatuh seperti ini.
Clarissa Yuan sangat ingin mengetahui kondisi Perusahaan Besar Yi, tetapi dia tidak tahu ingin bertanya kepada siapa, Carter Yi baru saja dipulangkan dari rumah sakit, tidak baik untuk bertanya padanya, Justin Yi dan Juwono Yi juga tidak baik, Julius Yi tidak pernah bertanya tentang kondisi perusahaan.
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineAkibat Pernikahan Dini
CintiaHalf a Heart
Romansa UniverseBlooming at that time
White RoseThe Richest man
AfradenWonderful Son-in-Law
EdrickThe True Identity of My Hubby×
- Bab 1 Déjà vu
- Bab 2 Bawa Dia
- Bab 3 Apa Bisa Tidak Dilaporkan Ke Polisi
- Bab 4 Menikahi Pria Buta
- Bab 5 Ini Maharnya
- Bab 6 Pindah ke daerah orang kaya
- Bab 7 Bertemu kepala keluarga
- Bab 8 Merk terkenal palsu
- Bab 9 Keluarga dia
- Bab 10 Menikah demi uang
- Bab 11 Pernikahan
- Bab 12 Mabuk
- Bab 13 Malam Pengantin Baru
- Bab 14 Membeli Mobil Untuknya
- Bab 15 Memanggilnya Nyonya Muda
- Bab 16 Penolong Dari Masalah
- Bab 17 Pertama Kali Bertemu
- Bab 18 Makan Bersama
- Bab 19 Mengacaukan Dunia
- Bab 20 Masa Lalunya
- Bab 21 Beli Satu Gratis Satu
- Bab 22 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 23 Tombol Milik Siapa?
- Bab 24 Ternyata Bukanlah Mimpi
- Bab 25 Sangat Mirip Dengan Seseorang
- Bab 26 Sakit Lambung(1)
- Bab 27 Sakit Lambung (2)
- Bab 28 Mabuk (1)
- Bab 29 Mabuk(2)
- Bab 30 Mabuk (3)
- Bab 31 Hanya Cantik Saja Tidak Berguna
- Bab 32 Dia Hanya Buta
- Bab 33 Tidak Pernah Masuk ke Kamarnya
- Bab 34 Suami Istri Tidak Perlu Terlalu Sungkan
- Bab 35 Cincin Pertunangan(1)
- Bab 36 Cincin Pertunangan (2)
- Bab 37 Membawa Teman Ke Rumah
- Bab 38 Tiba-tiba Menampakkan Diri
- Bab 39 Banyak Bicara Maka Banyak Salah
- Bab 40 Membantu Dia Melakukan Operasi Wajah Secara Gratis
- Bab 41 Terjadi Kecelakan Mobil (1)
- Bab 42 Terjadi Kecelakaan Mobil (2)
- Bab 43 Masa Lalu Yang Tidak Diketahui
- Bab 44 Menjadi Marah
- Bab 45 Dimana Anaknya
- Bab 46 Mimpi Buruk Lagi (1)
- Bab 147 Mimpi Buruk Lagi (2)
- Bab 48 Memilih Mundur
- Bab 49 Menemaninya Sampai Pertunjukan Selesai
- Bab 50 Apakah Sudah Mengakui Kesalahannya?
- Bab 51 Tidak Berani Bertemu Orang
- Bab 52 Menolak Makan
- Bab 53 Jangan Keras Kepala
- Bab 54 Pria Asing
- Bab 55 Ingin Pelukan
- Bab 56 Bersembunyi Sendiri
- Bab 57 Tertidur di Hotel
- Bab 58 Keamanannya
- Bab 59 Rumor
- Bab 60 Berterima Kasih Atas Bantuannya
- Bab 61 Dikejar orang yang ingin membunuhnya?
- Bab 62 Tiba-tiba berkunjung
- Bab 63 Meminta bantuannya
- Bab 64 Mendoakannya dengan berbesar hati
- Bab 65 Menolak berulang kali
- Bab 66 Pusing Mual
- Bab 67 Berlelucon
- Bab 68 Strategi Yuliana 1
- Bab 69 Strategi Yuliana 2
- Bab 70 Mulai Sekarang Saling Tidak Melanggar
- Bab 71 Rencana jahat berhasil
- Bab 72 Rencana jahat berhasil 2
- Bab 73 Keluarga Yi sudah memiliki cucu pertama
- Bab 74 Memaksa menikah
- Bab 75 Fitnah
- Bab 76 Tidak takut diolok-olok
- Bab 77 Dia atau bukan
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (1)
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (2)
- Bab 78 Kekecewaan yang berasal dari pengharapan (3)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (1)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (2)
- Bab 79 Ada Kecurigaan (3)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (1)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (2)
- Bab 80 Akan Segera Menjadi Ayah (3)
- Bab 81 Tuan Muda Pertama Tidak Punya Masa Depan? (1)
- Bab 81 Tuan Muda Pertama Tidak Punya Masa Depan? (2)
- Bab 82 Bukan Sengaja Menguping (1)
- Bab 82 Bukan sengaja ingin mendengar (2)
- Bab 83 Sakit (1)
- Bab 83 Sakit (2)
- Bab 83 Sakit (3)
- Bab 84 Penghinaan Di Depan Publik (1)
- Bab 84 Penghinaan Di Depan Publik (2)
- Bab 85: Menjadi Tidak Sopan (1)
- Bab 85 Menjadi Tidak Sopan (2)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (1)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (2)
- Bab 86 Kecurigaan Gwendolyn (3)
- Bab 87 Sudah Hamil (1)
- Bab 87 Sudah Hamil (2)
- Bab 88 Siapa Ayah dari anak ini (1)
- Bab 88 Siapa Ayah dari anak ini (2)
- Bab 89 Anak ini tidak boleh dipertahankan (1)
- Bab 89 Anak ini tidak boleh dipertahankan (2)
- Bab 90 Janji Dulu (1)
- Bab 90 Janji Dulu (2)
- Bab 90 Janji Dulu (3)
- Bab 91 Bertengkar (1)
- Bab 91 Bertengkar (2)
- Bab 92: Membuktikan Satu Hal (1)
- Bab 92 Membuktikan Satu Hal (2)
- Bab 93 Sebuah Masalah (1)
- Bab 93 Sebuah Masalah (2)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (1)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (2)
- Bab 94 Tuan Muda Menghilang (3)
- Bab 95 Tuan Muda Menghilang (4)
- Bab 95 Tuan Muda Menghilang (5)
- Bab 96 Mencari tahu (1)
- Bab 96 Mencari tahu (2)
- Bab 97 Mengajaknya menonton konser musik (1)
- Bab 97 Mengajaknya menonton konser musik (2)
- Bab 98 Kebetulan bertemu (1)
- Bab 98 Kebetulan bertemu (2)
- Bab 99 Tidak akan menyerah (1)
- Bab 99 Tidak akan menyerah (2)
- Bab 100 Tuan Muda menggila (1)
- Bab 100 Tuan Muda menggila (2)
- Bab 101 Menggila karena alkohol (1)
- Bab 101 Menggila karena alkohol 1 (2)
- Bab 101 Menggila karena alkohol 2 (1)
- Bab 102 Menggila karena alkohol 2 (2)
- Bab 103 Menjadi istri orang (1)
- Bab 103 Menjadi istri orang (2)
- Bab 104 Emosinya (1)
- Bab 104 Emosinya (2)
- Bab 105 Terjebak Api (1)
- Bab 105 Terjebak Api (2)
- Bab 106 Lebih Mengejutkan Dibanding Melukai (1)
- Bab 106 Lebih Mengejutkan Dibanding Melukai (2)
- Bab 107 Intrik Melawan Satu Sama Lain
- Bab 108 Di Depan Umum (1)
- Bab 108 Di Depan Umum (2)
- Bab 109 Tidak Akan Meninggalkanmu (1)
- Bab 109 Tidak Akan Meninggalkanmu (2)
- Bab 110 Kesalahpahaman (1)
- Bab 110 Kesalahpahaman (2)
- Bab 111 Bukankah kamu hilang ingatan? (1)
- Bab 111 Bukankah kamu hilang ingatan? (2)
- Bab 112 Sayang sekali kamu tidak bisa melihatnya (1)
- Bab 112 Sayang sekali kamu tidak bisa melihatnya (2)
- Bab 113 Kenapa tiba-tiba jadi tidak senang? (1)
- Bab 113 Kenapa tiba-tiba jadi tidak senang? (2)
- Bab 114 Saling Balas Dendam (1)
- Bab 114 Saling Balas Dendam (2)
- Bab 115 Melindungi Dengan Tubuh
- Bab 116 Terluka Dan Pingsan
- Bab 117 Bertengkar (1)
- Bab 117 Bertengkar (2)
- Bab 118 Terkena Flu
- Bab 119 Hal di luar perkiraan
- Bab 120 Tidak ingin terus seperti ini (1)
- Bab 120 Tidak ingin terus seperti ini (2)
- Bab 121 Jangan Takut, Ada Aku (1)
- Bab 121 Jangan Takut, Ada Aku (2)
- Bab 122 Cincin Pernikahan (1)
- Bab 122 Cincin Pernikahan (2)
- Bab 123 Terlambat Pulang(1)
- Bab 123 Terlambat Pulang (2)
- Bab 124 Memintanya Bantuannya (1)
- Bab 124 Memintanya Bantuannya (2)
- Bab 125 Cincin Itu Hilang
- Bab 126 Pengakuan Dia
- Bab 127 Pertama Kalinya di Hina Pria (1)
- Bab 128 Pertama Kalinya di Hina Pria (2)
- Bab 128 Kecelakaan
- Bab 129 Kecelakaan (Bagian 2)
- Bab 130 Kecelakaan (3)
- Bab 131 Kita Berpisah Saja
- Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (1)
- Bab 132 Harus Menikah Dengan Dia (2)
- Bab 133 Saya Memberikanmu Dua Pilihan
- Bab 134 Ada Yang Mencurigakan (1)
- Bab 134 Ada Yang Mencurigakan (2)
- Bab 135 Dia Merasa Bersalah
- Bab 136 Ditolak Mentah-mentah (1)
- Bab 136 Ditolak Mentah-mentah (2)
- Bab 137 Regenerasi
- Bab 138 Hari Sulit, Aku Masih Bisa Melewatinya
- Bab 139 Pertengkaran Panas
- Bab 140 Penebusan Kesalahan
- Bab 141 Kesepian Sorang Diri
- Bab 142 Balas Dendam Kebencian
- Bab 143 Perempuan Dan Laki-Laki Sama Saja
- Bab 144 Mengadopsi Anak
- Bab 145 Meninggalkannya
- Bab 146 Bawa Dia Pergi
- Bab 147 Suami Istri Sehati
- Bab 148 Apa Kebenarannya
- Bab 149 Petir di Siang Bolong
- Bab 150 Pergi dari Rumah
- Bab 151 Terlihat Asing
- Bab 152 Balik Melawan
- Bab 153 Dengan Enggan
- Bab 154 Paman yang Asing (1)
- Bab 154 Paman yang Asing (2)
- Bab 155 Permintaan Maaf (1)
- Bab 155 Permintaan Maaf (2)
- Bab 156 Permintaan Maaf (Bagian 3)
- Bab 157 Memberanikan Diri Sekali
- Bab 158 Perjanjian ( 1)
- Bab 158 Perjanjian ( 2)
- Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam ( 1)
- Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam (2)
- Bab 160 Rencana Gagal
- Bab 161 Berkhianat
- Bab 162 Tentang Surat Wasiat (1)
- Bab 162 Tentang Surat Wasiat (2)
- Bab 163 Kenapa Selalu Dia yang Berkorban
- Bab 164 Selalu Menemanimu (1)
- Bab 164 Selalu Menemanimu (2)
- Bab 165 Hidup dalam Ketakutan
- Bab 166 Ancaman yang Jelas (1)
- Bab 166 Ancaman yang Jelas (2)
- Bab 167 Aku Juga Bisa Bermain Trik
- Bab 168 Konflik
- Bab 169 Memanfaatkan Kekacauan Ini
- Bab 170 Kejadian Tidak Terduga
- Bab 171 Menghidupinya seumur hidup
- Bab 172 Marah
- Bab 173 Membantu
- Bab 174 Kebohongannya
- Bab 175 Levin
- Bab 176 Bayang-bayang yang Familiar
- Bab 177 Diam-diam Membawa Mereka Pulang
- Bab 178 Dirinya yang Dulu
- Bab 179 Belajar Berbohong
- Bab 180 Siapa yang Mengatakan Ingin Cerai
- Bab 181 Semuanya demi dia
- Bab 182 Pembagian warisan
- Bab 183 Ada kamu saja sudah cukup
- Bab 184 Kesempatan terakhir
- Bab 185 Yuliana melahirkan! (1)
- Bab 185 Yuliana melahirkan (2)
- Bab 186 Memohon Untuk Dimaafkan
- Bab 187 Justin Yi
- Bab 188 Perubahan Baik
- Bab 189 Kebenaran
- Bab 190 Senang Terlalu Awal
- Bab 191 Penculikan
- Bab 192 Penculikan 2
- Bab 193 Terjatuh Dari Lantai Tiga
- Bab 194 Menjadi Orang Buta Sesungguhnya?
- Bab 195 Keberanian Untuk Tetap Hidup
- Bab 196 Balas Dendam
- Bab 197 Ini adalah pembalasan karma
- Bab 198 Kesadaran yang kacau
- Bab 199 Rahasia pada dirinya
- Bab 200 Rahasia pada dirinya 2
- BAB 201 Misteri Charlie Shen Hilang
- Bab 202 Kasih Kalian Melihat Sebuah Dokumen
- Bab 203 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 2
- Bab 204 Memberi Kalian Melihat Sebuah Dokumen 3
- Bab 205 Memaksa Dia Berlutut
- Bab 206 Negosiasi
- Bab 207 Dicurigai
- Episode 208 Kekanak-kanakan
- Bab 209 Mengingat Masa Lalu
- Bab 210 Janji Sebelum Berpisah
- Bab 211 Masuk Kembali ke Rumah Sakit.
- Bab 212 Pergi
- Bab 213 Anakku Ada dimana?
- Bab 214 Harapan Baru
- Bab 215 Persetujuan Perceraian
- Bab 216 Keteguhan Hatinya
- Bab 217 Berakting Seperti di Film Hollywood
- Bab 218 Dibawa Pergi Oleh Polisi
- Bab 219 Frans Tsu Kembali
- Bab 220 Undangan Pernikahan
- Bab 221 Pertemuan Tidak Disengaja Yang Mencanggungkan
- Bab 222 Acara Pernikahan
- Bab 223 Malam pengantin
- Bab 224 Bertemu lagi dan menjadi orang asing
- Bab 225 Dipecat
- Bab 226 Pemikiran yang tidak seharusnya ada
- Bab 227 Terjadi pertengkaran
- Bab 228 Dihina
- Bab 229 Anak-anak hilang
- Bab 230 Anak-anak hilang 2
- Bab 231 Meminta Bantuan Padanya
- Bab 232 Foto Keluarga
- Bab 233 Kanker
- Bab 234 Menyadari Sesuatu
- Bab 235 Kecuali Meminta Maaf Padaku
- Bab 236 Hanya bisa membantu sampai disini
- Bab 237 Mabuk (1)
- Bab 237 Mabuk (2)
- Bab 238 Kegilaan saat mabuk
- Bab 239 Bertemu untuk yang terakhir kalinya (1)
- Bab 239 Betemu untuk yang terakhir kalinya (2)
- Bab 240 Tes DNA
- Bab 241Menggoda Suamiku
- Bab 242 Menghindar (1)
- Bab 242 Menghindar (2)
- Bab 243 Bertemu Setiap Hari
- Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (1)
- Bab 244 Siapa Ayah dari Anak-anak (2)
- Bab 245 Biarkan Aku Hidup
- Bab 246 Biarkan Aku Hidup (2)
- Bab 247 Pergi menjauh
- Bab 248 Fakta
- Bab 249 Natasia Hilang (1)
- Bab 249 Natasia Hilang (2)
- Bab 250 Bukan Sengaja Membohongi
- Bab 251 Hukuman dari Dia
- Bab 252 Kontrak (1)
- Bab 252 Kontrak (2)
- Bab 253 Surat perceraian
- Bab 254 Suami istri yang tidak saling mencintai
- Bab 255 Liam
- Bab 256 Liam 2
- Bab 257 Berbuat jahat lagi
- Bab 258 Panik
- Bab 259 Orang yang Berbahaya (1)
- Bab 260 Orang yang Berbahaya (2)
- Bab 261 Menolong Dia atau Tidak
- Bab 262 Tidak Memiliki Tenaga Untuk Berjuang
- Bab 263 Apakah Aku Salah?
- Bab 264 Tidak Berubah (1)
- Bab 264 Tidak Berubah ( 2)
- Bab 265 Kemarahan yang Menyerang Hati
- Bab 266 Berkumpul
- Bab 267 Keadaan yang Baik
- Bab 268 Akibat Membuat Dia Marah
- Bab 269 Bencana
- Bab 270 Mau Membantunya Tidak
- Bab 271 Jangan Lompat Gedung
- Bab 272 Menandatangani Surat Perceraian
- Bab 273 Apa Kamu Masih Akan Menikahiku?
- Bab 274 Masih Mencintainya
- Bab 275 Reaksi Evelin
- Bab 276 Tidak Ingin Ribut Lagi
- Bab 277 Permintaan Maafnya
- Bab 278 Undangan Pernikahan
- Bab 279 Tidak menginginkan anak
- Bab 280 Akhirnya bersama
- Bab 281Pemikiran yang saling bertentangan
- Bab 282 Pernikahan
- Bab 283 Perasaan itu terbalaskan
- Bab 284 Kebahagiaan berlangsung selamanya (akhir)
- Bab 284 Kebahagiaan berlangsung selamanya (akhir)