The True Identity of My Hubby - Bab 95 Tuan Muda Menghilang (4)

“Kamu mencari pria tampan, ‘kan? Mengapa kamu malah menyuruhku pergi?” ujar pria besar itu sambil mencoba meraih tangan Clarissa Yuan.

Clarissa Yuan menghindar dan menepis tangan pria itu dengan kesal, “Kalau kamu tidak minggir aku akan teriak!” ujarnya geram.

Dulu, dia pasti takut menghadapi pria hidung belang seperti ini. Pria hidung belang ini datang dengan sekelompok teman-temannya. Namun, kini Clarissa Yuan sangat khawatir dengan keberadaan Julius Yi. Dia sangat khawatir jadi dia lupa kalau dia takut.

Dia menampar pria besar itu. walaupun pria itu tidak punya malu, tapi dia tidak ingin dianggap khalayak ramai sebagai pria mesum dan ditahan polisi. ada banyak turis di pantai saat itu. jika wanita ini teriak, dirinya bisa celaka.

Setelah berpikir dua kali, pria ini lalu mengurungkan niatnya.

Clarissa Yuan tidak peduli dengan pria itu. dia langsung balik badan dan lanjut mencari Julius Yi.

Setidaknya butuh 40 menit untuk sampai ke pantai timur dari Villa West Town. Dia tidak bisa hanya duduk diam dan menunggu Steve tiba. Dia juga tidak bisa menelepon polisi, jadi dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.

Setelah menyusuri area pantai, Clarissa Yuan kembali dan duduk di muka restoran. Dia menangis.

Jika Julius Yi benar menghilang, bagaimana dia harus menjelaskan hal itu ke keluarganya? Dimana dia harus menaruh mukanya?

Ketika dia sudah putus asa, tiba-tiba penjaga restoran menghampirinya lalu membungkuk dan menepuk pundaknya, “Nona, bukannya itu suamimu?”

Saat Clarissa Yuan mendengarnya, dia langsung berdiri dan menarik tangan si penjaga itu, “Dimana?” tanyanya sambil menatapnya.

Dia tidak tahu apakah orang ini hanya menggodanya seperti pria hidung belang tadi atau tidak. Clarissa Yuan seketika merasa senang setelah mendengar penjaga itu berbicara.

Si penjaga menunjuk ke seberang jalan, “Disana. Dia sepertinya akan menyeberang jalan.”

Mereka baru saja makan di restoran ini dan Julius Yi sangat tampan, jadi penjaga itu mengingat wajah Julius Yi.

Clarissa Yuan melihat ke seberang jalan. dia mendapati Julius Yi sedang berdiri dan menunggu lampu hijau.

Clarissa Yuan melompat gembira. Dia langsung berteriak ke Julius Yi sambil melambaikan tangannya, “Julius Yi! Tetap berdiri disana. Jangan bergerak. tunggu aku!”

Dia khawatir Julius Yi mungkin tidak mendengarnya, “Julius Yi, apa kamu mendengarku? Berdiri disana dan jangan bergerak!”

Dia sangat takut Julius Yi tertabrak mobil jika dia melangkah kedepan. Dia takut Julius Yi akan hilang selamanya.

Ketika lampu menghijau, sekerumunan orang mulai menyeberang jalan. Julius Yi tetap berdiri ditempatnya. Sepertinya, dia mendengarnya.

Seorang wanita cantik melihat Julius Yi berdiri terpaku. Dia pikir pria itu takut untuk menyeberang jalan. Jadi, dia berinisiatif, “Tuan, aku bisa membantumu menyeberang.”

“Tidak perlu. Isteriku sebentar lagi tiba.” ujarnya sambil tersenyum.

Wanita cantik melihat ke seberang jalan dan mendapati Clarissa Yuan yang sedang berjalan menghampiri mereka. Dia terlihat kecewa, lalu berjalan pergi.

Julius Yi mendengar Clarissa Yuan meneriakkan namanya dengan penuh kekhawatiran. Dia jadi merasa bersalah.

Clarissa Yuan langsung memeluk Julius Yi.

Dia melingkarkan lengannya ke leher Julius Yi sambil terisak, “Julius Yi! Kemana saja kamu? Aku pikir aku tidak akan bertemu denganmu lagi!’

Julius Yi melingkarkan lengannya ke pinggang Clarissa Yuan yang masih terisak, “Maafkan aku. Aku berjanji aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi. Aku ini tidak berguna juga asal. Untung saja aku menemukanmu, kalau tidak—”

“Kalau tidak kenapa?”

“Aku bisa mati juga.”

“Ha?”

Clarissa Yuan memukul dada Julius Yi sambil setengah tertawa, setengah menangis, “Jika terjadi apa-apa denganmu, keluargamu bisa membunuhku, ‘kan?”

“Jadi, itu yang kamu khawatirkan? Kupikir kamu khawatir denganku.” Julius Yi kecewa.

“Tentu, aku khawatir denganmu. Aku juga khawatir aku akan menjadi janda muda.” Clarissa Yuan tersenyum. Dia lalu melepaskan pelukannya. Dia melangkah mundur sambil menatap Julius Yi, “Apa kamu baik-baik saja? Apa terjadi sesuatu?” tanyanya khawatir.

Julius Yi menggenggam tangan Clarissa Yuan. Dia mengusap pipi wanita itu dengan satu tangannya yang lain. Julius Yi menghapus air matanya dan berkata, “Dengar, aku tadi hanya ke kamar kecil. Aku sedikit tersesat, tapi aku kembali lagi tidak sampai 30 menit.”

“Tapi, 30 menit itu terasa seperti 30 tahun untukku. Lama sekali. Rasanya aku tidak ingin hidup lagi.”

“Jangan berlebihan begitu.” Julius Yi menggenggam tangannya, “Kamu lihat aku baik-baik saja, ‘kan?”

“Tidak!” Clarissa Yuan melepaskan diri dari pelukannya. Dia lalu menarik Julius Yi ke kursi terdekat, lalu berkata sambil menatapnya tajam, “Aku sudah memastikan untuk menjagamu dengan baik tadi. Mengapa kamu ke kamar kecil tanpaku? Mengapa kamu berjalan-jalan sendiri? Apa kamu tidak tahu aku bisa khawatir dan mencarimu ke sekeliling dunia? Julius Yi! Kamu harus menjelaskan sikapmu padaku!”

“Aku pergi ke kamar kecil pria. Pasti kamu tidak nyaman menemaniku kesana.” jelasnya sambil tersenyum.

“Aku bisa menunggumu diluar.”

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu