The True Identity of My Hubby - Bab 262 Tidak Memiliki Tenaga Untuk Berjuang

"Julius, aku mengerti perasaanmu." Justin Yi menghirup nafas, lalu mengambil ponsel yang berada di atas meja.

"Apa yang kamu lakukan?" Julius Yi mengangkat alisnya dan bertanya.

Justin Yi menatap dia: " Tidak bolehkah aku menelepon polisi?"

Meskipun Julius Yi tidak ingin dia berbuat seperti itu, tetapi dia terdiam.

Justin Yi menelepon polisi, dan memberitahukan situasi Gwendolyn Tsu kepada polisi.

Setelah mematikan panggilan, Justin Yi kembali membicarakan pekerjaan, tetapi terlihat jelas pikirannya tidak berada di sini.

Kali ini Julius Yi balik menatapnya, lalu dia balik bertanya: "Kenapa kamu melihatku?"

"Apakah kamu masih mencintai Gwendolyn Tsu?" Julius Yi bertanya langsung.

Jika bukan karena dia masih mencintainya, kenapa dia ingin segera menyelamatkannya ketika mendengar dia sedang dalam bahaya?

Justin Yi meletakkan dokumen, lalu berkata dengan serius: "Aku merasa kasihan pada Gwendolyn, walaupun dia terus melukai orang lain, tetapi dia juga terus melukai diri sendiri, dan terus kehilangan. Dan perbuatan yang dia lakukan ini, semua karena dia sangat menginginkanmu, jika akhirnya dia tidak hanya tidak mendapatkanmu, tetapi juga ditindas sampai mati oleh orang lain, itu sangat menyedihkan."

"Dia tidak cukup kejam, untuk menjadi senjata yang mematikan." jawab Julius Yi.

Ponsel Justin Yi berbunyi, dia mengambil ponselnya lalu mematikannya setelah beberapa saat, dia berkata pasa Julius Yi: "Polisi berharap aku bisa bekerja sama dengan mereka untuk melakukan pengintaian, jika tidak, akan sulit dilakukan jika hari sudah gelap."

Julius Yi menatap dia, setelah beberapa saat dia mengatakan kalimat yang pendek: "Pergilah."

"Jika kamu merasa aku tidak seharusnya pergi, maka aku tidak akan pergi."

"Bukankah kamu merasa kasihan padanya?" Julius Yi tertawa mengejek: "Semoga setelah dia selamat, dia akan tersadarkan dari perbuatannya yang dulu dia lakukan."

Justin Yi menganggukkan kepalanya, lalu membalikkan badan dan berjalan meninggalkan ruangan.

Ketika Gwendolyn Tsu dibawa ke pabrik rusak, hari masih belum gelap.

Ketika dia melihat Andi yang sedang duduk di atas kursi kulit yang rusak, dia segera berjuang untuk melepaskan tubuhnya, Andi menyuruh bawahannya untuk mengeluarkan kain dari mulutnya.

Gwendolyn Tsu berteriak dengan marah ketika mulutnya terbebas dari kain: "Andi, kamu berani menculikku? Apakah kamu tidak ingin hidup lagi?"

"Kenapa aku tidak berani? Aku tidak hanya berani menculikmu, aku juga berani menyentuh dan menciummu." kata Andi sambil mencondongkan badannya ke depan, meraih lengannya dan menarik badannya ke depan, lalu mencium lehernya.

Gwendolyn Tsu berusaha melawan, tetapi kakinya tidak bisa bergerak, kedua tangannya juga diikat ke belakang, dia sama sekali tidak bisa melawan Andi.

Andi terus mencium dia, dia mencium sambil menghirup aroma yang memabukkan: "Sangat wangi, Nona Muda memang berbeda....."

"Lepaskan aku! Lepaskan.....!" Gwendolyn Tsu menangis ketakutan.

Andi segera melepaskan dia, sebagai gantinya, dia meremas wajah kecilnya yang cantik lalu tersenyum jahat: "Nona Tsu sangat beruntung, dulu aku merasa jijik ketika ingin menyentuh Clarissa Yuan, lihatlah betapa baiknya aku kepadamu. Kamu tenang saja, kamu biasanya menyuruhku melakukan ini itu, seperti sedang memarahiku, ketika aku sudah puas denganmu, aku akan menyuruh bawahanku yang lain untuk melayanimu dengan baik, mereka biasa melakukannya dengan pelacur, jadi wajar saja, jika mereka memiliki AIDS dan sifilis."

"Kamu berani......!?"

"Apa yang harus kutakutkan? Lagipula aku juga akan segera di tangkap oleh polisi." kata Andi: "Setelah aku ditangkap, aku akan membeberkan semua kejahatan yang telah kamu perbuat, dengan begini, bukankah kita akan bersama di dalam penjara?"

"Tidak.....!" Gwendolyn Tsu akhirnya tidak bisa menahannya lagi, dia menurunkan harga dirinya dan memohon: "Andi, aku mohon kamu jangan berbuat seperti ini, bukankah kamu ingin uang? Aku akan memberikannya padamu, berapapun yang kamu minta...."

"Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu tidak akan memberikanku uang satu sen pun?"

"Tidak, aku salah, aku akan memberikannya padamu, aku segera memberikannya padamu!"

"Baik." Andi mengeluarkan ponsel dari belakangnya, lalu meletakkannya di hadapan dia: "5 juta yuan satu sen pun tidak boleh kurang, transferkan uangnya sekarang ke rekeningku."

Seseorang segera melepaskan tali di tangan Gwendolyn Tsu.

Gwendolyn Tsu dengan cepat mengambil ponsel, ketika dia ingin mentransfer uang melalui ponsel, dia baru ingat bahwa semua akun bank dia telah dibekukan oleh Frans Tsu, uang 5 juta yuan, uang 500 yuan saja dia tidak bisa mentransfernya.

"Kenapa? Tidak rela?" Andi mengerutkan keningnya.

"Bukan, aku....aku sekarang tidak punya uang." walaupun mengatakan kalimat ini sangat memalukan, tetapi dia memang benar-benar tidak mempunyai uang.

"Nona Tsu tidak memiliki uang? Kamu sedang membohongi siapa?"

"Aku tidak bohong, kartuku dibekukan oleh kakakku."

Andi sama sekali tidak percaya dengannya, mengira dia tidak ingin memberikan uangnya, lalu dia mendorongnya jatuh ke tanah: "Kalau begitu jangan menyalahkanku, kamu yang membuat dirimu seperti ini!"

Andi menekannya ke tanah, dia dengan kasar mencium leher, wajah, dan pada saat yang bersamaan, dia menarik gaun dari tubuh dia.

Gwendolyn Tsu menangis ketakutan, dia memohon sambil berusaha menghindar:" Lepaskan aku! Aku benar-benar tidak memiliki uang, kumohon....."

"Dasar jalang! Kamu tidak memiliki uang tapi berani menyuruhku? Membuatku ditangkap oleh polisi?" Andi memikirkan kehidupannya akan tamat, amarah dia semakin naik, dia semakin kasar padanya.

Jika dia bersedia memberikannya uang, membantu dia melarikan diri dari Kota A, dia dari awal sudah pergi, mengganti wajah dan mengganti identitas untuk menjalani kehidupannya dengan tenang, dan tidak akan menjadi seperti ini!

"Kamu yang membuatku seperti ini! Jangan berharap kamu akan hidup dengan tenang!" Andi menabrak tubuh dia dengan keras sambil memarahinya, seolah-olah dia melampiaskan semua amarahnya saat ini.

Dan ketika dia memasukinya dengan kasar, Gwendolyn Tsu putus asa, suara tangisannya terdengar menyedihkan.

Andi berkata dia akan membuat dia merasakan rasa sakit yang diderita oleh Clarissa Yuan, dia juga mengatakan bahwa Clarissa Yuan dulu juga berada di sini, di lantai ini.

Tetapi Clarissa Yuan lebih beruntung daripada dia, dia mempunyai Julius Yi yang akan mempertaruhkan nyawanya untuk menolong dia, dan menyelamatkannya. Tetapi dia tidak, dia bahkan tidak melihat bayangan Julius Yi.

1 jam berlalu, langit mulai gelap, Gwendolyn Tsu tidak ingat dirinya sudah dimasuki berapa kali oleh berapa pria, dia tidak memiliki tenaga untuk mengingatnya.

Saat ini rambutnya berantakan, bajunya entah terlempar kemana, tubuhnya sakit seperti telah dibelah. Tenggorokkannya kering karena terus berteriak, air matanya mengering, pada saat ini suasananya sunyi.

Dia merasa dirinya seolah-olah telah berada di dunia lain, dunia yang asing, tetapi dingin.

Pria lain masih merasa tidak puas, ingin melakukannya sekali lagi, tetapi dihentikan oleh Andi.

Andi menyeretnya keluar dari sudut, lalu menyerahkan ponsel kepada dia: "Apakah kamu ingin melakukannya sekali lagi? Jika tidak ingin, segera transfer uangnya."

Gwendolyn Tsu mulai tersadar, menatap dia dengan datar, lalu mengambil ponselnya dan melemparkannya ke muka dia.

Andi berteriak kesakitan ketika ponselnya mengenai mata dia, dengan marah dia berdiri, lalu berteriak kepada bawahan di belakangnya yang tidak puas: "Siapa yang masih belum puas? Puaskanlah sekarang!"

Ketika para pria mendengar, mereka segera bergegas berdiri dan berjalan ke arah dia.

Gwendolyn Tsu menjadi panik, secara spontan mendorong mereka dengan kedua tangannya, dan berteriak: "Aku benar-benar tidak memiliki uang, walaupun kalian membunuhku aku juga tidak memiliki uang.......aku mohon jangan memperlakukanku seperti ini.......!"

"Terlalu baik jika aku membunuhmu." lalu Andi berkata kepada bawahannya: "Masuki dia dengan kasar, tidak perlu sungkan!"

Dan pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara sirene polisi dari jauh.

Mereka tertegun sejenak, menatap satu sama lain, kemudian mengenakan pakaian mereka dengan tergesa-gesa untuk segera melarikan diri.

"Siapa yang lapor kepada polisi?" Andi berkata dengan marah.

"Tidak tahu!" mereka menggelengkan kepalanya, mereka tidak sempat melarikan diri, karena suara sirene polisi telah mengelilingi seluruh bangunan pabrik.

Mendengar suara ini, Gwendolyn Tsu akhirnya dapat merasa lega, air mata kegembiraanya mengalir.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu