The True Identity of My Hubby - Bab 239 Bertemu untuk yang terakhir kalinya (1)

Clarissa Yuan memasak seadanya di rumah, sore ini dia berencana pergi ke toko buku untuk membeli beberapa buku pendidikan anak usia dini. Begitu dia masuk ke dalam mobil, ponselnya berdering.

Dia melirik layar ponselnya, lalu dia mendapati nomor yang menghubunginya adalah nomor telepon rumah, tetapi jelas sekali bukan dari Perusahaan Besar Yi, dia langsung merasa lega dan menjawab panggilan itu.

Tidak menunggunya berbicara, dari balik telepon terdengar suara seseorang yang panik: "Apakah anda Nyonya Yi? Ini dari Sunshine Hospital."

Clarissa Yuan terdiam sejenak, lalu secara naluriah dia menjawab : "Benar."

Setelah menjawab dia baru ingat dia dan Julius Yi sudah bercerai . Oleh karena itu dia kembali berkata: "Bukan."

“Sebenarnya benar atau bukan?” Suara wanita di telepon terdengar sedikit tidak berdaya, lalu dia kembali bertanya: “Apakah anda Nona Yuan?”

"Iya."

"Begini, siang ini Tuan Yi melompat dari Royal Building, saat ini dia sedang berada di Sunshine Hospital untuk mendapatkan pertolongan darurat..."

“Apa yang kamu katakan?”Clarissa Yuan langsung tercengang, otaknya langsung kosong.

Perawat melanjutkan berbicara: "Saat ini Tuan Yi sedang sekarat, dia ingin bertemu denganmu untuk yang terakhir kalinya. Apakah kamu bisa datang?"

Clarissa Yuan yang sedang dalam keadaan linglung, sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaannya. Dia mengira dia pasti salah dengar. Mana mungkin Julius Yi pergi ke Royal Building untuk melompat dari gedung? Bukankah tadi dia baik-baik saja, dan dia masih mengajaknya makan siang.

Apakah karena dia menolaknya jadi Julius tidak berpikir panjang dan melompat dari gedung?

“Nyonya Yi, waktu Tuan Yi tidak banyak. Apakah anda bisa datang?,”desak nona perawat.

Clarissa Yuan terisak-isak, lalu dia berkata sambil menangis: "Aku akan pergi kesana sekarang, tolong selamatkan dia."

"Kami akan melakukan yang terbaik," kata perawat.

Setelah menutup telepon, Clarissa Yuan mengangkat tangannya dan mendapati wajahnya penuh dengan air mata, dan hatinya seperti tertimpa oleh sesuatu dan membuatnya kesulitan bernafas.

Dia menarik nafas dalam-dalam, setelah menenangkan diri dia menyalakan mobil dan pergi ke Sunshine Hospital.

Sunshine Hospital berada di dekat Royal Building. Ketika dia tiba di rumah sakit, dia bahkan tidak mematikan mobilnya,dan langsung bergegas ke unit gawat darurat.

Dia mengenggam seorang perawat sambil bertanya dengan panik, "Di mana Julius Yi ?"

"Julius Yi?" Perawat itu terlihat kebingungan lalu dia menggelengkan kepalanya: "Aku tidak tahu, tanyakan kepada orang lain."

Clarissa Yuan menghapus air mata di wajahnya, lalu dia bergegas mencari perawat lain: "Numpang tanya Julius Yi ada di mana? Bagaimana kondisinya?"

Tidak menunggu perawat wanita itu menjawab, seorang perawat muda yang berada di depan menghampiirnya, melihat Clarissa Yuan wajahnya penuh dengan air mata, dia bertanya, "Apakah anda Nyonya Yi?"

“Iya, benar!” Clarissa Yuan segera mengangguk.

“Tolong ikut dengan saya.” Perawat berbalik dan berjalan ke ujung koridor.

Clarissa Yuan mengikuti perawat itu sambil bertanya, "Bagaimana kondisi Julius Yi? Bagaimana kondisinya sekarang?"

Dia terus mengulangi kata-kata ini di mulutnya, tetapi nona perawat hanya melihat lurus ke depan dan berjalan ke pintu kamar pasien tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sebelum membuka gagang pintu, dia berkata kepada Clarissa Yuan dengan raut wajah serius: "Nyonya Yi, saya harap anda memiliki persiapan, Tuan Yi ..."

Nona perawat berhenti berbicara, dia tidak tega melanjutkan kata-katanya.

Ketika pintu dibuka dengan perlahan-lahan, di dalam kamar pasien Clarissa Yuan melihat Julius Yi yang terbaring di atas tempat tidur rumah sakit sudah ditutupi dengan kain putih . Saat melihat semua ini, dia menangis dengan putus asa, dan di saat yang bersamaan kakinya langsung lemas, dia duduk di atas lantai dalam keadaan hancur.

Apakah Julius Yi sudah mati? Dia tidak bisa mempercayainya, dan dia tidak ingin mempercayainya, tetapi kakinya sangat lemas dan dia tidak sanggup berjalan kesana untuk membuka kain putih dan melihat kebenarannya.

"Aku tidak percaya! Kamu bohong kepadaku! Kamu bohong kepadaku!" Dia menangis sambil berteriak kepada perawat.

Perawat menghela nafas dengan tidak berdaya, lalu dia menghiburnya: "Nyonya Yi, lepaskanlah kepergiannya, Tuan Yi sudah tiada. Sebelum meninggal Tuan Yi berulang kali meminta untuk bertemu dengan anda untuk yang terakhir kalinya , oleh karena itu kami menunggu anda datang setelah itu kami akan memindahkan dia ke kamar mayat. "

Perawat itu diam sejenak, lalu dia kembali berkata, "Nyonya Yi, cepat temui Tuan Yi untuk yang terakhir kalinya. Setelah itu, aku akan memindahkan Tuan Yi ke kamar mayat."

“Aku tidak percaya ...!” Clarissa Yuan masih menggelengkan kepalanya dan mengulangi kalimat yang sama, sambil menangis dengan putus asa.

“Kalau Nyonya Yi tidak ingin melihatnya, maka kami akan memindahkannya.” selesai mengatakannya perawat melangkah maju dan hendak mendorong tempat tidur.

"Jangan!" Clarissa Yuan bergegas menghampirinya dan langsung tersungkur di tubuh Julius Yi , lalu dia menangis dengan keras: "Jangan bawa dia pergi, tolong jangan ..."

Saat Clarissa menghampirinya, kain putih yang menutupi Julius Yi sedikit tergeser dan menunjukkan wajahnya.

Clarissa Yuan akhirnya melihatnya, wajahnya pucat seperti kertas, kepalanya penuh dengan lilitan kain kasa ...

Tangisannya semakin menjadi-jadi.

Perawat yang berada di samping berkata: "Tuan Yi berkata harapan terbesarnya adalah bisa mendengar Nyonya Yi mengatakan kamu mencintainya sebelum dia meninggal."

"Aku mencintaimu ..." Clarissa Yuan bahkan tidak berpikir dan langsung memeluk Julius Yi sambil menangis dengan getir dan terus mengulangi: "Aku mencintaimu ... Julius aku mencintaimu ... Tidak bisakah kamu tidak meninggalkanku, aku mohon jangan tinggalkan aku seorang diri……."

“Tuan Yi juga berkata, dia memilih untuk melompat dari gedung karena Nyonya Yi tidak menginginkannya lagi.” Perawat itu kembali berkata.

"Mana mungkin aku tidak menginginkannya ..." Clarissa Yuan terisak-isak sambil mengguncang tubuh Julius Yi : "Julius , kenapa kamu begitu bodoh, mana mungkin aku tidak menginginkanmu, aku berbohong kepadamu, aku terpaksa meninggalkanmu. Aku meninggalkanmu agar kamu bisa hidup lebih baik, bukan untuk membuatmu menganggap remeh kehidupan seperti yang kamu lakukan sekarang ini, Julius ... "

“Akhirnya kamu bersedia mengatakan yang sebenarnya?” Tiba-tiba dari atas kepalanya terdengar suara yang acuh tak acuh.

Clarissa Yuan tercengang, tangisannya langsung berhenti, lalu perlahan-lahan dia mengangkat wajah kecilnya.

Ketika dia melihat Julius Yi yang sedang melihat dirinya dengan mata terbuka, setelah tercengang selama beberapa saat, tiba-tiba tangisannya menjadi semakin keras.

Julius Yi ! Dia mengira Julius benar-benar sudah mati, dan dia tidak akan pernah bangun lagi, dia mengira dia tidak akan pernah bisa melihatnya lagi!

Julius Yi melepas kain kasa yang membaluti kepalanya, lalu sambil meliriknya dia berkata: "Apa yang kamu rasakan saat ini adalah perasaan yang aku rasakan saat mendengar kamu mengatakan ingin bercerai denganku? Bukankah ini mengguncang?"

Sangat mengguncang! Sangat mengguncang sampai-sampai jantungnya hampir tidak bisa berdetak lagi.

"Julius, kamu pikir ini lucu!?" Clarissa Yuan menangis sebentar, lalu dia bangkit dari tubuhnya, dan berteriak dengan marah: "Dasar kekanak-kanakan! Dasar gila!"

Selesai berteriak, dia berbalik dan hendak pergi, tetapi Julius Yi dengan cepat bangun dan duduk di atas tempat tidur: "Tunggu sebentar!"

“Apa yang kamu inginkan?”saat Clarissa Yuan yang baru saja mengalami suka cita dan duka cita, melihat Julius Yi duduk di tempat tidur Sunshine Hospital dalam keadaan baik-baik saja, langsung marah hingga menggertakkan giginya.

Apakah dia tidak tahu tadi dirinya hampir dia buat mati ketakutan? Tak disangka dia membohonginya seperti ini, dan dirinya bahkan dengan bodohnya tertipu olehnya dan mengatakan kebenaran kepadanya.

Jika dia berpura-pura lebih lama sedikit, bukankah dia juga akan memberitahukan soal Liam dan Natasia kepadanya?

Yang paling penting adalah dia benar-benar mengira Julius benar-benar sudah mati!

“Dikarenakan aku sudah tahu kamu terpaksa meninggalkan aku, bukankah kamu harus tetap tinggal dan memberikan penjelasan kepadaku.” Julius Yi turun dari tempat tidur Sunshine Hospital, lalu dia berjalan menghampirinya, saat sampai di depannya dia memegang wajah kecilnya sambil mencibir, "Lihat wajah kecil ini menangis hingga air mata memenuhi wajahnya."

Clarissa Yuan mengangkat tangannya memegang pergelangan tangan Julius dan berusaha menyingkirkan tangannya, tetapi telapak tangan Julius seakan menempel di wajahnya dan tidak bisa didorong sama sekali. Clarissa hanya bisa menghapus air mata di wajahnya dengan lengan bajunya.

Tadi dia memang menangis dengan sejadi-jadinya, sampai sekarang wajahnya masih penuh dengan air matanya.

"Yang mengatakan sudah tidak mencintaiku lagi adalah kamu, orang yang menangis dan memohon padaku untuk hidup juga kamu. Kamu benar-benar hebat." Julius Yi menghapus air mata di pipi Clarissa dengan ibu jarinya sambil berkata, "Biar aku pikirkan, kejadiannya seharusnya begini, kalian semua, termasuk ayah dan anak Keluarga Tsu, bersatu untuk membohongiku, kalian membuat sandiwara dengan menggunakan properti keluarga Yi dan Justin di tangkap oleh polisi agar aku bercerai denganmu. Tujuannya adalah agar aku menikahi Gwendolyn Tsu, benarkan?"

Clarissa Yuan akhirnya tidak menahan air matanya lagi dan membiarkannya mengalir, dia menatapnya sambil berkata dengan terisak-isak: "Semuanya adalah sandiwara, kecuali soal kontrak penjualan rumah itu benar, meskipun memberitahukan semua kebenaran kepadamu memangnya bisa apa? Apakah kamu akan menceraikan Gwendolyn Tsu? Apakah kamu bersedia melihat Justin ditangkap oleh polisi?"

Clarissa menggelengkan kepalanya: "Ini adalah fakta yang tidak bisa diubah. Bahkan sekarang, selain menahan rasa sakit dan berpisah, apakah kita masih ada cara lain? Lebih baik tidak tahu."

“Tentu saja berbeda.” Julius Yi menggelengkan kepalanya, “Setidaknya aku tahu kamu mencintaiku, setidaknya aku tidak harus kesulitan tidur karena merasa sedih kamu sudah berpindah ke lain hati.”

"Julius ..." Clarissa Yuan meraih lengannya dan menatapnya dengan serius: "Bisakah kita menganggap apa terjadi hari ini tidak pernah terjadi? Saling menjaga jarak seperti sebelumnya, dan anggap dalam kehidupan ini kita tidak berjodoh, dan tidak bisa tetap bersama seumur hidup. "

"Dikarenakan aku sudah tahu kebenarannya, aku tidak akan melepaskanmu."

"Kalau begitu apa yang kamu inginkan!" Clarissa Yuan sengaja berkata dengan marah, "Apakah kita akan bersikap egois dan terus hidup bersama tanpa mempedulikan hidup dan mati Justin? Sebelumnya, kita sudah membiarkan Direktur Yi mati dengan mambawa penyesalan, apakah kita masih harus ... . "

"Aku akan memikirkan cara untuk mengatasi masalah ini!"

"Cara apa yang bisa kamu pikirkan? Bisakah kamu membujuk Gwendolyn Tsu atau Noah Tsu? Jelas-jelas kamu tahu demi bisa bersamamu Gwendolyn Tsu bisa melakukan apa saja."

“Jadi bagaimana denganku? Haruskah aku membiarkannya melakukan yang dia inginkan dan melepaskan orang yang aku cintai dan hidup sampai tua bersamanya?” Julius Yi juga mulai marah.

"Bahkan jika kamu tidak bersedia, ini adalah satu-satunya cara." Clarissa Yuan berkata kepadanya: "Julius , tidak peduli apakah kamu tahu kebenarannya atau tidak, kamu tidak dapat merubah keputusanku. Aku harap kamu bisa tenang dan memikirkan apa yang merupakan hal yang paling tepat. "

Clarissa mengangkat tangannya dan melirik arlojinya: "Maaf, aku tidak punya waktu untuk menemanimu bermain di sini, aku harus pergi ke sekolah untuk menjemput Liam dan Natasia pulang."

Selesai berbicara, dia mengelak dan berjalan ke pintu, Julius Yi mengejarnya dengan marah sambil berteriak, "Clarissa! Berhenti! Clarissa Yuan !"

Clarissa Yuan tidak menghiraukannya, dia bahkan mempercepat langkah kakinya, sampai dia mendengar seseorang berseru dengan kaget: "Tuan! Apakah kamu baik-baik saja?"

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu