The True Identity of My Hubby - Bab 114 Saling Balas Dendam (2)

"Iya, di restoran Prancis." Clarissa Yuan menganggukan kepala dan menepuk bahu Julius Yi, "Sudah akan jam 12, ayo cepat bangun."

Setelah selesai berkata, Clarissa Yuan berdiri duluan dari dalam selimut, memakai baju yang ada di lantai dan turun dari ranjang.

Dia khawatir kalau dia tidak bangun lagi, akan digoda sampai panas oleh pria ini. Karena dia dapat merasakan tubuh Julius Yi sudah ada reaksi. Kalau pria ini sampai semangat, meskipun dia dapat menerimanya, tapi anak dalam perutnya belum tentu bisa tahan.

"Begitu tidak sabar?" Julius Yi ikut bangkit dari ranjang dengan wajah suram.

"Sudah hampir jam 12. Memangnya kamu tidak lapar?" Clarissa Yuan menolehkan kepala.

"Tidak lapar." Julius Yi berbaring lagi ke atas ranjang.

"Tapi aku sudah lapar."

"Kalau begitu kamu pergi saja sendiri."

Clarissa Yuan menatap Julius Yi dengan pasrah. Benar-benar sangat kekanak-kanakan. Dia tidak percaya pria itu tidak lapar.

Setelah mandi bersih dan ganti baju, Clarissa Yuan baru membawa baju Julius Yi ke samping ranjang, mendorong bahu pria itu dan tersenyum ringan, "Sayang, kalau tidak bangun lagi, aku pergi sendiri nih ya?"

"Kamu pergi saja. Aku tidak tertarik terhadap makanan Prancis."

"Kalau kamu tidak mau makan makanan Prancis, kita bisa makan makanan Chinese."

Saat ini, ponsel berdering lagi, tapi kali ini yang bunyi adalah ponsel Julius Yi.

Clarissa Yuan melihat sekilas. Nama dia atas layar adalah Gwendolyn Tsu. Dia mengambil ponsel lalu meletakkannya ke tangan Julius Yi, "Dari Gwendolyn."

Julius Yi menekan tombol terima dan nada bicaranya jauh lebih lembut, "Gwendolyn."

"Julius, kita sudah sampai restoran. Setelah kalian siap datang saja ke sini." Gwendolyn Tsu berkata dengan senang.

"Baik." Julius Yi menutup sambungan.

"Bukankah katamu tidak tertarik terhadap makanan Prancis?" Clarissa Yuan mengambil ponsel dari tangan Julius Yi dengan tidak senang.

"Gwendolyn memesankan daging bebek gurih kesukaanku. Aku ingin mencobanya." Julius Yi menyodorkan tangan ke arahnya, "Tolong berikan bajuku padaku."

Clarissa Yuan memelototi Julius Yi dengan tidak berdaya, tidak terlalu rela memberikan kemeja yang ada di tangannya kepada pria itu.

Julius Yi menerima kemeja, meraba tanda jahitan yang Kak Sarah sengaja jahitkan dan melempar balik kemeja itu kepada Clarissa Yuan, "Aku tidak suka yang ini. Tolong bantu aku ambilkan yang lebih bagus."

Clarissa Yuan menundukkan kepala menatap kemeja yang ada di tangannya. Ini adalah kemeja yang sebelumnya dia belikan kepada Julius Yi. Biasanya pria ini juga tidak mengeluh, kenapa hari ini bilang tidak bagus.

Jelas-jelas lebih bagus dari pakaian-pakaian yang Kak Sarah belikan, kenapa pria itu bilang tidak bagus?

Clarissa Yuan kembali ke depan lemari, lalu memilih baju yang berwarna lebih muda dan memberikan padanya, "Bagaimana dengan yang ini?"

Julius Yi meraba lengan baju seperti sebelumnya dan mengangguk, "Yang ini saja."

Saat mereka berdua muncul di restoran Prancis, kedua kakak beradik Keluarga Tsu sudah berada di dalam. Gwendolyn Tsu menilai kemeja yang dipakai Julius Yi dan berkata dengan senang, "Julius, bukankah ini yang waktu itu aku belikan untukmu? Masih bisa dipakai ya, padahal sudah lama sekali."

Clarissa Yuan terkejut dan melihat ke arah Julius Yi. Ternyata alasan pria ini memilih kemeja ini adalah karena ini...?

Rasa sedih di dada kembali muncul.

Julius Yi sebenarnya sedang berlibur dengannya, atau berlibur dengan Gwendolyn Tsu?

Julius Yi tersenyum tipis lalu melingkarkan tangan ke bahu Clarissa Yuan, "Clarissa yang bereskan koperku, dia juga yang membantuku memadukan baju."

Harus membuat Gwendolyn Tsu tidak banyak pikir, juga membalaskan dendam pada Clarissa Yuan, benar-benar sangat menyusahkannya.

Gwendolyn Tsu diam dengan sedikit kesal, tapi segera tersenyum lagi, "Julius, kakak ipar, kalian cepat duduk."

Makanan dengan cepat sudah datang. Clarissa Yuan melihat ternyata benar ada makanan daging bebek yang gurih di atas meja. Dia menggertakan gigi dan sengaja tidak mengambilkan kepada Julius Yi.

"Daging sapi di sini kelihatannya lumayan. Aku sudah membantumu memotongnya." Clarissa Yuan meletakkan daging sapi yang sudah dipotong di hadapan Julius Yi.

"Terima kasih." Julius Yi juga tidak menolak, makan dengan perlahan-lahan dan anggun.

"Sore ini mau jalan-jalan kemana?" setelah Julius Yi makan satu suap, dia menengadahkan kepala melihat kakak beradik Keluarga Tsu.

"Melihat-lihat desa sekitar bagaimana?" Frans Tsu menoleh ke arah Clarissa Yuan, "Clarissa tertarik tidak?"

"Aku?" Clarissa Yuan tersentak lalu tersenyum menatap Julius Yi, "Aku mengikuti perkataan tuan mudaku."

"Julius tertarik tidak?" Gwendolyn Tsu bertanya.

"Boleh, tidak jauh juga."

"Itu tempat apa?" tanya Clarissa Yuan.

Frans Tsu berkata, "Di sini ada desa bernama Desa Chenjia. Bukanlah desa untuk liburan, tapi sangat tradisional, juga tidak ada suasana bisnis yang terlalu kuat, kelihatannya lumayan."

"Iya, waktu itu saat aku pergi dengan Julius, rasanya lumayan." Gwendolyn Tsu menambahkan satu kalimat.

"Oh." Clarissa Yuan menganggukan kepala. Ternyata tempat kenangan antara Gwendolyn Tsu dan Julius Yi lagi.

Sepanjang jalan, Clarissa Yuan terus tidak senang. Bahkan saat masuk ke desa dan melihat pemandangan indah, dia tetap tidak dapat merasa senang.

Hatinya malah merasa sedih karena gerakan Julius Yi dan Gwendolyn Tsu.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu