The True Identity of My Hubby - Bab 275 Reaksi Evelin

Di sisi lain, di dalam kamar nyonya besar.

Nyonya besar menatap Justin Yi cukup lama, lalu dengan wajah yang serius berkata: "di sini tidak ada orang lain lagi, Justin katakan sejujurnya padaku, mengapa kamu ingin menikahi Gwendolyn Tsu wanita jahat itu?"

Justin Yi tersenyum datar: "Nenek, bukankah tadi aku sudah mengatakan, aku dan Gwendolyn Tsu sangat cocok, kami....."

"Jangan menggunakan kata-kata ini untuk mengelabuiku". Nyonya besar tanpa sungkan memotong pembicaraannya: "Aku mau mendengar yang sejujurnya darimu".

"Nenek......". senyuman di wajah Justin Yi menghilang, dengan kepala tertunduk berkata: "dulu bila aku sanggunp menahan diri dari godaan Gwendolyn Tsu, diam-diam bersama dengannya di belakang Julius, Julius tidak akan lari dari rumah, tidak akan terjadi kecelakaan, dan juga tidak akan terjadi begitu banyak kesulitan seperti saat ini. Ini semua karena diriku, sudah sepantasnya aku mengakhiri semuanya".

"Ternyata kamu sungguh demi Julius menikahi Gwendolyn Tsu?" Nyonya besar dengan marah menatapnya.

"Aku hanya menanggung semua yang pernah aku lakukan".

"Tetapi yang kamu tanggung ini terlalu berat, tidak seharusnya begini". Nyonya besar dengan panik berkata: "Kamu lihat pada saat Julius dan Gwendolyn Yi bersama i, apa itu yang di sebut dengan kehidupan? sama sekali bukan, dengan susah payah dia telah melepas semuanya, bila kamu kembali ikut masuk, kamu akan sama seperti Julius merana seumur hidup".

"Tidak akan, Julius memiliki Clarissa, Liam dan Natasia, ada yang dia sayangi, sehingga dia akan tersiksa. Tetapi aku tidak, aku dapat hidup dengan bebas".

"Kamu tidak ada yang di sayangi? Bagaimana dengan Evelin?"

"Dia.....". Justin Yi terdiam beberapa saat, dan baru menjawab: "Dia tidak akan memikirkanku".

Saat Justin Yi mengatakan hal ini, bahkan dia merasa hatinya bagaikan di tusuk pisau, tetapi dia sama sekali tidak menunjukan ekspresi tersebut.

"Justin, walaupun aku tidak ingin membiarkan Julius masuk penjara, tetapi aku pun tidak ingin kamu hidup tidak bahagia". Nyonya tua menarik tangan Justin dan tersiak: "hidup bersama orang yang tidak di cintai, akan sangat menderita".

"Asalkan Julius hidup dengan baik, maka hatiku akan tenang". Justin tersenyum berkata: "Nenek, bila Justin sungguh masuk penjara, Clarissa akan kehilangan sandaran, Liam dan Natasia selamanya akan merasa malu, dan aku akan merasa bersalah seumur hidup. Kamu pasti tidak berharap seumur hidup, aku hidup dalam penyesalan bukan?"

"Walaupun begitu, tetapi....."

"Nenek". Justin memotong perkataan nyonya tua, menepuk punggungnya dan menghiburnya: "Kamu jangan berpikir terlalu banyak, dan jangan beritahu Justin mengenai hal ini, mungkin menikah dengan Gwendolyn Tsu tidak seburuk yang kita bayangkan".

"Kamu harus pikirkan masak masak".

"Aku sudah memikirkannya baik-baik".

Terhadap keteguahan Justin, nyonya tua tidak tahu bagaimana sebaiknya. Dia sungguh tidak ingin melihat Justun menikah dengan Gwendolyn Tsu, tetapi tidak ingin melihat Julis Yi masuk penjara, sungguh dua pilihan yang sulit.

*****

Pagi hari, ketika Clarissa Yuan keluar dari kamar, dia melihat Justin keluar dari kamar di seberang, Justin melihat Clarissa, dan menyapanya: "Clarissa, selamat pagi".

"Justin, aku ingin berbicara denganmu". Clarissa menatap pria itu dan berbicara.

Justin Yi terlihat tidak merasa aneh, dengan tersenyum dia berkata: "kamu ingin membicarakan mengenai Gwendolyn Tsu denganku? Bila iya, maka tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, semalam aku telah mengatakannya dengan jelas".

"Bukan, Clarissa Yuan menggelengkan kepala, dan menunjuk ruangan di sebelahnya: "Ayo jalan, hanya sebentar".

Justin Yi mengikuti Clarissa Yuan berjalan ke ruangan sebelah, lalu berdiri di belakang wanita itu.

Clarissa Yuan membalikan tubuhnya, menatapnya dan berkata: "saat ini aku tidak ingin bertanya mengenai apakah rasa cintamu kepada Gwendolyn Tsu adalah tulus atau hanya bohongan, aku ingin bertanya kepadamu bagaimana dengan Evelin".

Justin tidak menyangka dia akan menanyakan hal ini, setelah terdiam sesaat dia baru menjawab: "aku ingin tahu sebenarnya apa yang Evelin katakan mengenai hubunganku dengannya".

"Dia mengatakan dirinya tidak memiliki hubungan apa-apa denganmu, tetapi sangat jelas semua orang dapat melihat kamu dan dia memiliki perasaan, bukankah begitu? kamu tiba-tiba memutuskan menikah dengan Gwendolyn Tsu, apakah pernah terpikirkan olehmu bagaimana perasaanya? ada lagi, apakah kamu telah mengatakan hal ini kepdanya?"

Clarissa Yuan meihat Juius tidak menjawab, dia kembali mencecarnya dan bertanya: "jangan-jangan kamu belum memberitahukannya kepada dia?"

Julius Yi terdiam beberapa saat, lalu menghelakan napas dan berkata: "Terhadap Evelin, aku hanya merasa sangat berterima kasih, tidak ada cinta, bila ada hal yang membuat kalian salah paham, aku sungguh meminta maaf".

"Apa...? hanya rasa terimakasih?" Clarissa Yuan menjadi kesal: "bila kata-kata ini di dengar oleh Evelin, dia bisa pingsan".

"Tidak akan". Justin menggelengkan kepala.

"Darimana kamu tahu?"

"Aku mengerti dirinya".

Justin Yi berkata dengan sangat percaya diri, dia ingat dulu ketika Evelin putus dengan Willy, dia hanya menangis beberapa hari, mabuk beberapa hari, lalu akhrinya seperti tidak terjadi apa-apa.

Justin Yi meletakkan tangannya di bahu Clarissa Yuan: "Clarissa, kamu dan Justin selama ini tidak mudah, kalian dengan tenang melewati hari-hari kalian saja, jangan ikut campur lagi".

"Tenang?" Clarissa Yuan tersenyum terpaksa: "Juoius karena kamu tidak tidur semalaman, bagaimana aku dapat tenang".

"Julius terlalu banyak berpikir". Justin Yi mengangkat pergelangan tangannya melihat jam dan berkata: "Sudah, aku harus pergi".

Melihat punggung nya yang berlalu, Clarissa Yuan menghelakan napas tanpa dapat berbuat apa-apa.

Dirinya pun tidak mengerti apakah antara Justin dan Evelin sebenarnya memiliki hubungan atau tidak.

Untuk lebih jelas, Clarissa Yuan setelah mengantar Liam dan Natasia dia pergi klinik kecantikan tempat Evelin bekerja.

Ketika dia tiba, Evelin sedang berbicara dengan customer mengenai perawatan pasca operasi, hingga setelah customer tersebut pergi dia baru menghampiri: "Clarissa, bukankah saat ini seharusnya kamu sekarang di sisi suami dan mengurusi anak, mengapa masih dengan wajah yang sedih seperti tertekan seperti ini?"

Clarissa Yuan memengang wjahnya: "semalam tidak tidur dengan baik".

"Ternyata di......siksa oleh tuan muda Julius sampai seperti ini?: Evelin tersenyum dengan genit.

Clarissa hanya menatapnya, di hatinya berpikir apakah wanita ini sama sekali tidak merasa ada sesuatu yang tidak baik, prianya saja sudah di rebut oleh wnaita lain, tetapi dia masih tertawa dengan sangat gembira

Atau karena dirinya sama sekali tidak peludi terhdap Justin Yi?

Dengan wajah serius Clarissa Yuan berkata: "Evelin, aku ingin mengatakan sesuatu yang serius dengan mu, Justin akan menikah".

Evelun menatapnya, setelah beberapa saat tiba-tiba dia tertawa: "apa hubungannya denganku?"

"Kamu....kamu sama sekali tidak perduli?" Reaksi Evelin membuat Clarissa Yuan menjadi binggung.

"Mengapa aku harus memeperdulikannya?"

"Kamu sama sekali tidak memeliki perasaan terhadapnya?"

"Clarissa Yuan yang kepo....". Evelin menggunakan penggaris menepuk kepala Clarissa: "Kamu sudah cukup atau belum? sebenarnya perlu aku megatakannya berapa kali? berapa kali aku mengatakannya baru dapat kamu mempercayainya".

"Tetapi saat itu, jelas-jelas aku melihat kalian...."

"Makan bersama kan? makan bersama memangnya menandakan apa?" Evelin mentapnya, di dalam hati dia berpikir dasar kepo, menggunakan cara ini untuk memancingnya, dia sama sekali tidak akan membuatnya berhasil.

Sambil tersenyum, Evelin merangkul lengan Clarissa Yuan: "Ayo jalan, kebetulan hari ini tidak ada Cutomer, kita pergi jalan-jalan yuk".

"Ev, Evelin.....". Clarissa Yuan ditarik olehnya, hatinya merasa panik dan tidak tahu harus berbuat apa: "mengapa kau sama sekali tidak peduli terhadap Justin Yi yang akan menikah?bukankah seharusnya kamu mengambil pisau bedah dan membunuhnya? ini baru sesuai dengan sifatmu....."

"Kamu tidak mengerti kan?" Dengan yakin Evelin mmbalikan kepala menatap Clarissa: "bila Justin pantas aku berbuat begitu, aku tidak hanya akan membunuhnya, aku bahkan akan menghancurkan mayatnya".

"Jadi maksudmu, saat ini Justin tidak pantas kamu berbuat begitu?"

"Sama sekali tidak pantas". dengan kesal Evelin memutar bola matanya: "Clarissa sebenarnya kamu sudah puas atau belum? bisakah jangan membicarakan dia lagi?"

Akhirnya Clarissa Yuan terdiam.

Kedua orang itu pergi shoping ke bagian pakaian, Evelin dengan suasana hati yang sangat baik membeli dua buah jaket, samasekali tidak terpengaruh dengan kabar buruk yang dikatakan oleh Clarissa Yuan.

Pada saat siang hari saat mereka akan makan siang Evelin pergi karena di telepon oleh teman kantornya.

Sebelum pergi, Evelin memberikan sebuah kantung kertas kepada Clarissa Yuan dan berkata: "Ini adalah coklat untuk Liam dan Natasia, tolong berikan kepada mereka".

"Kapan kamu membelinya?"

"Tadu, ketika kamu sedang bengong aku membelinya". Evelin melambaikan tangan: "aku jalan dulu".

Clarissa melihat punggung Evelin yang melambaikan tangan padanya, hatinya merasa kecewa, dia Justin dan Evelin seharusnya mempunyai kesempatan bersama.

Ketika sedang berdiri di sana, tiba-tiba dia menerima telepon dari Julius.

"Dimana?: dengan lembut Julius bertanya.

"Di pintu depan Mall City".

"Dengan siapa?"

"Sendirian".

"Kebetulan, kita pergi makan bersama ya". Julius tersenyum dan berkata: "Tunggu aku sebentar".

Segera, Julius Yi tiba, merkea berdua makan di sebuah western restoran di seberang Mall City.

Julius menatap kantung yang di pengang oleh Clarissa dan bertanya: "Beli apa?"

"Oh, ini adalah coklat, Evelin yang membelikannya untuk Liam dan Natasia".

"Tadi kamu bertemu dengannya?"

"Tadi aku bertemu dengannya". dengan sedih Clarissa berkata: "tidak tahu ada apa dengannya, mendegar berita Justin akan menikah, ternyata dia sama sekali tidak perduli, justru mengajakku jalan-jalan".

"Mungkin dia memang tidak mencintai Justin". Julius tersenyum berkata.

"Apakah memang aku yang terlalu banyak berpikir?"

"Mungkin". Julius membelai kepala wanita itu: "begini juga baik, setidaknya tidak ada yang terlukai".

Clarissa yuan menganggukan kepala, dia sungguh khawatir Evelin sedih karena hal ini.

"Bagaimana denganmu? Apakah sudah berbicara kepada Justin?" Clarissa menatap Julius.

Membicarakan hal ini, wajah Julius pun terlihat sedih: "Sudah, tetapi hasilnya sama seperti semalam, dia bersihkeras mengatakan dia mencintai Gwendolyn Tsu, dan tetap akan menikahinya, sepertinya kita tidak akan berhasil mengubah pikirannya".

Clarissa Yuan menatapnya, dengan wajah kasihan berkata: "apakah ada perasaan, melihat mereka berdua menikah, lebih sakit daripada masuk penjara?"

"Betul".

Gwendolyn Tsu, orang yang seperti apa, dia sangat mengerti, Justin menikahinya pasti tidak akan bahagia, dia dulu pernah merasakannya, sehingga dia tidak ingin Justin ikut merasakannya.

Tetapi sayang, Justin tidak mendengarkan mereka.

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu