The True Identity of My Hubby - Bab 98 Kebetulan bertemu (2)

Julius Yi menertawakannya: "Bukankah kamu suka mendengarkan konser musik?"

"Aku ..." Clarissa Yuan kembali merasa malu, akhirnya dia mengaku: "Sebenarnya aku tidak suka, aku hanya merasa ..."

Orang seperti dirinya yang sama sekali tidak tertarik dengan musik, bagaimana mungkin suka mendengarkan konser musik? Jika bukan karena Julius Yi menyukainya, dan karena dia ingin menemaninya mendengarkan konser pianis profesional, mungkin seumur hidup dia tidak akan datang ke tempat seperti ini.

Ternyata benar begitu dia masuk, dia langsung tertidur dan dia tidur dengan sangat pulas dan nyaman.

Dia mengusap sudut mulutnya dengan tangannya, untung saja, dia tidak tertidur dengan sangat jelek.

“Ayo pulang.” Julius Yi berdiri dari tempat duduknya lalu dia mengangkat tangannya dan merangkul bahu Clarissa.

Tentu saja, dia mengerti maksud baiknya, tapi ...

Clarissa Yuan bertanya dengan canggung sambil membantunya menyingkirkan barang yang menghalangi jalannya "Apakah konsernya bagus?"

Benar-benar memalukan, tiket yang sangat berharga itu benar-benar disia-siakan olehnya.

Setelah Julius Yi memikirkannya sejenak, dia mengangguk: "Tidak buruk."

Kalau begitu semuanya sepadan, pikir Clarissa Yuan.

Sesampainya di Villa West Town, karena dia melihat tidak ada Kak Sarah ruang tamu di lantai satu, dia menduga mungkin Kak Sarah sudah beristirahat. Diam-diam Clarissa Yuan menghela nafas lega.

“Ada apa?” merasakan gerak geriknya, Julius Yi menoleh dan bertanya kepadanya.

“Aku takut Kak Sarah akan marah lagi.” Clarissa Yuan berkata sambil tersenyum: “Dia paling tidak suka aku membawamu keluar.”

“Kak Sarah hanya takut terjadi sesuatu kepadaku,” jelas Julius Yi .

“Aku tahu.” Begitu Clarissa Yuan selesai berbicara, Kak Sarah berjalan keluar dari dalam rumah, melihat wajahnya yang mengantuk jelas sekali dia baru saja bangun dari tempat tidur.

"Kalian sudah pulang." Kak Sarah datang untuk memapah Julius Yi, lalu dia berkata kepada Clarissa Yuan: "Nona muda, kamu sudah bisa kembali ke kamar untuk mandi dan tidur. Biar aku yang membawa tuan muda ke atas"

Tanpa memberi Clarissa Yuan kesempatan untuk menolak, Kak Sarah sudah memapah Julius Yi naik ke atas.

Melihat punggung kedua orang berjalan ke lantai atas, dan memikirkan raut wajah Kak Sarah yang tidak senang, Clarissa Yuan merasa sedikit bersalah, dia merasa bersalah hingga bahkan tidak sempat mengucapkan selamat malam kepada Julius Yi

Tetapi ketika dia memikirkannya, dia merasa sangat sedih.

Dia adalah istri Julius Yi , apakah dia tidak memiliki hak untuk membawanya keluar untuk jalan-jalan? Jelas-jelas dia juga bisa merawatnya, tapi dia belum pernah diberikan kesempatan ini.

Tanpa sadar dia mengangkat telapak tangannya dan meletakkannya di perutnya, apakah karena anak ini ...?

Setelah Kak Sarah selesai menyiapkan air panas, dia keluar dari kamar mandi. Melihat Julius Yi sedang berdiri di teras sambil melamun, dia berjalan menghampirinya, lalu berkata kepadanya: "Tuan Muda, lusa ini adalah hari pertemuan keluarga Yi dan Keluarga Tsu untuk membahas acara pertunangan, apakah kamu akan pulang? "

Julius Yi tersontak, kemudian dia menggelengkan kepalanya, "Biarkan Clarissa yang pergi kesana saja."

"Bagaimana denganmu? Minggu ini kamu tidak pulang ke Kediaman Keluarga Yi ?"

"Tidak pulang."

"Baik." Kak Sarah mengangguk, "Aku akan memberitahu Nona Muda."

"Jalan ke Kediaman Yi tidak terlalu bagus, suruh Steve mengantarnya."

Kak Sarah terkejut, lalu dia menatapnya dan bertanya, "Tuan Muda, apakah kamu jatuh cinta kepada Nona Yuan?"

Selain Gwendolyn Tsu, kapan Tuan Mudanya ini pernah peduli kepada seorang wanita? Ini benar-benar aneh.

Julius Yi juga terperanjat, setelah itu dia tersenyum getir: "Kak Sarah, aku tahu apa yang sedang kamu khawatirkan. Tenang saja, aku akan memperhatikannya."

Dia terdiam sejenak, lalu dia melanjutkan berkata, "Clarissa sedang hamil, mengemudi sendiri tidak terlalu baik."

“Aku mengerti, aku yang tidak cukup perhatian kepadanya.” Kak Sarah mengangkat tangannya lalu menepuk pundak Julius: “ Air panas sudah aku siapkan, kamu cepat pergi mandi dan langsung pergi istirahat.”

Selesai berbicara Kak Sarah berbalik dan pergi meninggalkan kamarnya.

Hari minggu, agar tidak membuat Julius Yi menunggu, Clarissa Yuan bangun pagi-pagi sekali.

Selesai mengganti baju, dia turun ke bawah, dan tentu saja, dia tidak melihat sosok Julius Yi dibawah.

Biasanya Julius Yi akan duduk di lantai satu dan menunggunya untuk sarapan bersama lalu mereka akan pergi ke Kediaman Yi bersama.

Melihat di atas meja hanya satu porsi sarapan, dia ingin bertanya kepada Kak Sarah, tapi belum sempat bertanya Kak Sarah sudah berbicara duluan: "Nona muda, hari ini adalah hari pertemuan keluarga Yi dan keluarga Tsu secara resmi. Tuan muda tidak leluasa pergi ke sana, kamu wakilkan dia pergi kesana. "

"Maksudmu, tuan muda tidak ingin bertemu tuan muda kedua?" Tanya Clarissa Yuan.

"Yang paling tidak ingin dia temui adalah keluarga Tsu."

“Oh, aku mengerti.” Clarissa Yuan mengangguk, jika dia adalah Julius tentu dia juga tidak akan suka melihat keluarga mantan pacarnya datang untuk membahas pertunangan, dan orang yang akan bertunangan dengan mantan pacarnya adalah adiknya sendiri.

Hari ini kediaman Yi sangat ramai, antusiasme keluarga Yi dalam mneyambut keluarga Tsu membuat Yuliana Liu merasa sangat iri, bisa dikatakan jauh lebih mewah daripada menyambut walikota.

Setelah bertegur sapa, semua orang duduk di ruang tamu.

Nyonya Tua tersenyum dan menyerahkan tanggal yang sudah dipilih kepada Nyonya Tsu : "Ini adalah tanggal baik yang sudah kami tentukan, besanku coba kamu lihat apakah ada masalah atau tidak."

Gloria ikut menimpali: "Nyonya Tsu, hari baik yang kami pilih adalah hari yang paling dekat, bukankah ini sudah membuktikan betapa Keluarga Yi sangat berharap Gwendolyn segera menikah ke keluarga kami."

Carter Yi berdeham untuk memperingatkannya menutup mulutnya.

Nyonya Tsu melihat tanggal yang diberikan kepadanya, lalu meletakkannya di atas meja. Kemudian dia berkata sambil tersenyum: "Nyonya Tua sudah sangat menyukai Gwendolyn sejak dia masih kecil. Aku tahu akan hal ini, tapi aku rasa jika tanggal pertunangan mereka terlalu dekat juga tidak terlalu baik. Aku hanya punya satu anak perempuan saja, tentu saja aku berharap dia bisa memiliki acara pertunangan yang tak terlupakan. Aku rasa lebih baik mengundur tanggalnya hingga tiga atau empat bulan lagi, dengan begitu kami juga memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan acara pertunangan yang spektakuler. "

Begitu Nyonya Tsu selesai berbicara, suasana ruang tamu langsung menjadi hening, jelas sekali semua orang merasa terkejut saat mendengar ucapannya.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu