The True Identity of My Hubby - Bab 159 Menyembunyikan Sangat Dalam ( 1)

Kak Sarah tertawa dan berkata, "tetapi baguslah sekarang aku tidak perlu was-was kembali, Seperti kata Tuan Muda sebelumnya, perasaan seperti ini benar-benar baik."

"Akulah orang yang tidak mudah itu." Clarissa Yuan tidak mau kalah berkata, "setiap kali Tuan Muda tidak mau bertemu dengan aku, aku yang selalu bingung kenapa dia tidak mau bertemu denganku, apakah dia kesal dengan aku. Tidak memikirkan aku akan sedih, Tuan Muda ini melainkan biasa-biasa saja."

"Tuan Muda bisa pergi kemana, selain perusahaan dan mansion." Kak Sarah melanjutkan, "jika Tuan Muda tidak tinggal di sini, biasanya akan kembali ke mansion tinggal bersama keluarga."

"Jadi setiap pagi aku tidak bisa menemukan dia." Clarissa Yuan memukul dada Julius Yi dan berkata, "menyembunyikannya sangat dalam ya!"

"Jika tidak sembunyikan dengan dalam, bagaimana bisa berhasil membohongi kamu si bodoh ini?" Julius Yi memegang tangannya dan menciumnya, serta memajukan lehernya melihat ke dalam wajan bertanya, "sedang memasak apa? Sangat wangi."

"Tidak ada urusan denganmu."

"Mengapa bisa tidak ada urusan denganku? Kamu memasak ini untukku kan?"

"Mimpi kamu."

"Sudahlah, kamu mengaku saja Nyonya Muda. Dan juga mohon kalian untuk keluar jangan berdempetan di sini." Kak Sarah mendorong mereka keluar dan menarik pintu yang memiliki ukiran bunga.

"Kamu lihat, bahkan Kak Sarah pun tidak terbiasa melihat kamu yang begitu menggelikan." Clarissa Yuan menarik kembali tangannya dan menatapnya dengan serius bertanya, "kamu nanti kemana? Perusahaan?"

"Iya, kalau kamu?"

"Aku pastinya akan ke kantor."

"Kamu bukannya istirahat beberapa hari terlebih dahulu di rumah, ajak dua temanmu itu untuk berjalan-jalan, dan menceritakan tentang kejelekan aku? Dia tertawa, wanita bukannya sangat ahli dalam hal seperti ini.

"Aku sebenarnya ingin, tapi takut tidak tertahan, menceritakan apa yang tidak perlu diceritakan." Clarissa Yuan juga tertawa dan berkata, "aku sudah memberitahu mereka aku baru saja pulang dari tamasya."

"Kalau begitu kamu tidak perlu bicara kembali." Julius Yi berpikir sejenak, menatapnya dengan tatapan meminta maaf berkata, "dan juga, malam ini aku harus pulang ke mansion menemani nenek makan malam, sekalian menginap di sana."

Clarissa Yuan menjawab "oh" di dalam hatinya.

Kelihatanya malam ini dia akan sendirian.

Julius Yi tertawa dan memukul mukanya pelan berkata, "jangan seperti itu, aku sudah lama tidak ke sana."

"Aku hanya merasa sedikit kecewa." Clarissa Yuan tersenyum dan berkata, "kamu pergilah dengan tenang, malam ini aku, Evelin beserta yang lainnya akan pergi makan. Setelah makan aku akan pulang."

"Tidak boleh pergi minum-minum dengan pria tampan."

"Tenang saja, aku sudah pernah karena minum anggur dan memberikan diriku kepada adik iparku sendiri. Mana berani aku untuk minum kembali."

"Pintar berbicara." Julius Yi tertawa sambil mencubit pelan hidungnya.

"Bubur jawawut sudah matang, Tuan Muda dan Nyonya Muda makanlah selagi masih panas." Kak Sarah berjalan keluar dari dapur dan menaruh dua mangkok bubur jawawut di atas meja.

"Kak Sarah, kamu juga makanlah." Clarissa Yuan tersenyum tipis.

"Tidak, kalian makan duluan saja. Aku nanti baru makan." Kak Sarah terburu-buru melambaikan tangan.

Meskipun Tuan Muda dan Nyonya Muda baik terhadapnya, tetapi tetap saja antara majikan dan pembantu ada yang membedakan, dia tidak berani melanggarnya.

Setelah selesai sarapan, Julius Yi meninggalkan vila menggunakan mobil Steve seperti biasanya. Clarissa Yuan juga sudah berjalan ke kantor, dia begitu terburu-buru untuk masuk kerja karena dia ingin secepatnya bekerja di Perusahaan Besar Yi.

Meskipun bagi Perusahaan Besar Yi peran kecil dia itu tidak ada apa-apanya, tetapi dia tetap ingin saja ke perusahaan tersebut, meskipun hanya diam-diam menemani Julius Yi dari kejauhan.

Baru saja memasuki kantor, Kelvin Qin tersenyum dan bertanya, "Kak Yuan, kamu bukannya mengambil izin selama satu bulan? Mengapa masuk lebih cepat?"

"Kembali lebih cepat." Clarissa Yuan duduk pada kursinya menatapnya dan berkata, "selama aku tidak ada di kantor, apakah Perusahaan Besar Yi ada masalah?"

"Tidak ada masalah serius, hanya setelah masalah kualitas Waterfront Park, beberapa Park kecil juga terkena dampaknya, angka penjualan menurun cukup banyak."

"Ini masih disebut bukan masalah serius?" Clarissa Yuan meliriknya sekilas.

Kelvin Qin menjawab, "Keluarga Besar Yi sudah berdiri 50 tahun, masyarakat tidak mungkin tidak bisa membedakan yang baik dan yang buruk bukan?"

Clarissa Yuan tersenyum, belum tentu. Masyarakat terbiasa mengikuti apa yang di dengar, terlebih setelah mendengar masalah kualitas dan keamanan pasti akan lebih waspada karena bagaimana pun juga harga satu rumah mencapai jutaan bahkan lebih.

Awalnya sore ini tidak perlu pergi ke Perusaan Besar Yi, tetapi Clarissa Yuan mencari alasan untuk tetap pergi.

Hubungan dia dan Kepala Bagian Wang sangat baik, begitu sampai di Perusahaan Besar Yi dia langsung melangkah masuk ke dalam ruangan Kepala Bagian Wang.

Kepala Bagian Wang menyambutnya dengan hormat sambil tersenyum berkata, "aku pikir Nyonya Muda tidak akan datang kembali ke Perusahaan Besar Yi."

"Mana mungkin, dua minggu lalu aku pergi bertamasya, jadi tidak datang ke perusahaan." Clarissa Yuan ragu-ragu sejenak dan menatapnya berkata, "aku mendengar bahwa selama aku pergi dalam dua minggu itu, perusahaan mengalami masalah yang memberikan pengaruh besar kepada penjualan ya?"

Kepala Bagian Wang menganggukan kepalanya dan menghela nafas berkata, "tidak tahu siapa yang membocorkannya, aku tebak kemungkinan besar Perusahaan Besar Tsu yang melakukannya."

"Proyek Waterfront Park sebenarnya ada masalah atau tidak? Kalau tidak ada, mengapa wartawan melaporkannya?"

"Memang ada masalah dalam kualitasnya, tetapi hanya sebuah kecelakaan." Kepala Bagian Wang melihat sekilas pintu luar, dengan nada suara rendah berkata, "bahan-bahan material yang dibeli Tuan Muda Ketiga bermasalah, tetapi Tuan Muda Ketiga langsung mengatakan pasti pihak penjual mengantar salah tipe. Siapa yang tahu kebenarannya seperti apa."

"Lagi-lagi Tuan Muda Ketiga?"

"Iya, aku mendengar dia mendapatkan banyak potongan harga." Kepala Bagian Wang menempelkan telunjuknya di bibirnya memberi kode untuk merahasiakannya berkata, "Ketua Direktur pasti sudah mengetahui hal ini, hanya takut berdampak buruk jadi memilih untuk berdiam diri saja. Pengacara Yuan anggap saja kamu tidak tahu apa-apa."

"Baik, aku mengerti." Clarissa Yuan menganggukan kepalanya.

Setelah keluar dari ruangan Kepala Bagian Wang dan berdiri di depan lift, Clarissa Yuan sedang ragu-ragu apakah harus naik ke lantai atas untuk melihat Justin Yi, tetapi berpikir dia pasti sedang sibuk saat ini, dia pun memutuskan untuk tidak menganggunya.

Dia menekan tombol turun pada lift.

Dengan cepat pintu lift terbuka, di dalam lift ada lima hingga enam orang pria dan wanita yang mengenakan jas. Di antaranya ada Justin Yi dan Asisten Lin. Clarissa Yuan membeku sejenak dan menganggukan kepala kepada semua orang, lalu melangkah masuk.

Setelah Clarissa Yuan masuk ke dalam lift, dia berinisiatif berdiri di sudut kiri.

Pintu lift perlahan tertutup dan mulai menurun.

Julius Yi sedang membahas pekerjaan dengan seorang pria paruh baya yang menjadi kepala. Selain interaksi antara dia dan pria paruh baya itu, tidak ada suara yang lain, semuanya terlihat sangat serius dan berhati-hati.

Clarissa Yuan yang berada di sudut merasa sangat canggung. Untungnya lift dengan cepat sampai ke lantai satu. Saat pintu lift terbuka, Asisten Lin menyambut para tamu untuk keluar dari lift. Clarissa Yuan tetap berada di sudut lift dan menunggu semua orang keluar barulah dia keluar.

Julius Yi sengaja terakhir keluar, menolehnya ke arah dia dan merangkul pinggangnya dengan lengannya, dengan ekspresi datar berkata, "pergi ke ruanganku untuk menungguku sebentar."

Clarissa Yuan terkejut, belum sempat untuk bertanya kenapa, Julius Yi sudah melangkah keluar.

Clarissa Yuan membeku sejenak di dalam lift dan menekan tombol naik dan sampai ke lantai teratas.

Ini pertama kalinya saat dia memasuki ruangan Julius Yi, hatinya tidak merasa serius dan kagum, melainkan manis. Ini juga pertama kalinya setelah dia memasuki ruangan, dia dengan berani perlihat desain dan pajangan serta berani duduk pada bangku yang berada di belakang meja.

Begitu memejamkan mata, bisa merasakan nafas dia menyelimuti seluruh tubuhnya.

Nafas dia semakin dekat, selanjutnya tiba-tiba menutupi bibirnya dengan kuat.

Clarissa Yuan terkejut, membuka matanya dengan cepat dan melihat wajahnya yang tampan dan tatapan lembut, sangat berbeda dengan wajah datar dan serius tadi pada lift.

Julius Yi menciumnya sejenak baru melepaskannya sambil tersenyum dan bertanya, "apa yang sedang kamu lakukan?"

"Aku sedang memikirkan masalah." Clarissa Yuan mendorong mundur dadanya dan berkata, "kenapa kamu berjalan tidak ada suaranya, membuat aku terkejut."

"Kamu yang teralu tenggelam dalam memikirkan masalah." Tubuh Julis Yi mundur sedikit, bersandar pada meja dengan kedua tangan terlipat di dada menatapnya dan bertanya, "apa yang kamu pikirkan?"

"Tidak mau memberitahumu." Clarissa Yuan tersenyum halus.

Tidak boleh memberitahunya kan bahwa dia sedang memikirkan dia.

"Katakanlah,kamu menyuruhku naik untuk apa?" Clarissa Yuan menanyakan kembali.

Julius Yi tertawa dan berkata, "kamu sengaja datang ke Perusahaan Besar Yi bukannya untuk melihat aku? Mana mungkin membuatmu sia-sia datang kemari?"

Clarissa Yuan memutar matanya dan berkata, "Julius Yi, kamu tahu tidak terlalu percaya diri itu disebut tidak punya malu?"

"Hingga mati tidak mau mengaku pun juga termasuk tidak punya malu."

"Tidak mau berbicara denganmu kembali. Aku masih mau pergi makan bersama dengan Evelin dan yang lainnya." Clarissa Yuan beranjak dengan wajah merona, pada saat berjalan melewati Julius Yi, langsung dipeluk ke dalam dekapannya.

"Sudah menjadi suami istri, masih malu saja." Dia tersenyum sambil meangkat arlojinya dan meliriknya berkata, "lagipula jam pulang kerja masih ada setengah jam, kamu di restoran sendiran untuk makan angin?"

"Aku...itu jauh lebih baik daripada dilecehkan oleh kamu di sini."

"Ini menggoda, bukan melecehkan." Julius Yi tersenyum sambil mecium bibirnya dan berkata, "ini merupakan normal di antara suami istri, mengerti?"

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu