Istri Direktur Kemarilah - Bab 124 Satu-satunya Pria yang Bisa Diandalkan

Mobil Aston Martin abu-abu perak memasuki vila mirip hutan yang disebut 'Vila Hutan Hujan Tropis', gaya di sini sangat unik, bangunan bergaya Asia Tenggara, atap hitam runcing, dinding batu putih.

Gerbang besi tinggi yang berukiran bunga terbuka, sederhana nan misterius, tapi tidak memudarkan kemegahan bangunan itu sendiri.

Kepala pelayan berseragam putih dengan senang hati membuka pintu untuk tuannya, lelaki berkacamata hitam yang duduk di kursi pengemudi membungkukkan badan untuk turun dari mobil.

“Tuan Huo.”

Sisi keluar dari tempat duduk sebelah pengemudi dengan perasaan yang penuh kegelisahan, sejak dia kenal dengan Regen dalam waktu setengah tahun, mereka selalu bertemu di hotel, ini adalah pertama kalinya dia datang ke villa keluarga Huo, baru saja satu kakinya keluar dari mobil, dia sudah terkejut.

Seekor ular melata di jalan, menjulurkan lidah, bergerak ke arahnya.

“ARH---” Sisi berteriak karena kaget, dia masuk kembali ke dalam mobil, kedua tangan memeluk tubuh, terlihat jelas bahwa dia ketakutan.

“Keberanianmu hanya segitu? Apakah kamu benar saudara kandung Bunga Wijaya?” Satunya pemberani, berperang dengan raja singa, satunya lagi hanya memiliki keberanian yang kecil bagai tikus, bahkan berbicara pun seperti seekor nyamuk.

Jika bukan karena ada barang yang diinginkan dia dari tubuh Sisi, hari ini dia benar-benar ingin membawa Bunga Wijaya kemari untuk menyaksikan ‘wajah dunia’.

“Tuan Huo… … ular!”

Di belakang Regen ada pohon palem, mata Sisi membelalak, memandangi seekor ular bermotif hitam merangkak turun dari pohon.

ARH---

Ular itu mendekati tubuh Regen, Regen malah menangkap kepala ular dengan mahir, mengatakan sesuatu pada ular, kemudian meletakkan ular itu kembali ke pohon.

“… …!” Sisi ketakutan hingga wajahnya memucat, seluruh tubuhnya gemetar.

“Turun!” Perintah Regen.

Sisi menggeleng-gelengkan kepala, hewan yang paling ditakutinya adalah ular, tapi apakah ini adalah kandang ular? Kenapa begitu banyak ular.

“Tidak mau turun? Nanti kamu masuk sendiri!”

Tidak boleh, bagaimana jika nantinya dia turun sendirian dan kebetulan ketemu ular? Satu-satunya orang yang bisa diandalkannya sekarang adalah pria ini.

Setelah berpikir, barulah dia turun dari mobil dengan tidak tenang, dia mengikuti langkah Regen, tidak berani menjauh darinya.

Masih belum memasuki pintu, aroma parfum menghambur keluar dari pintu, diikuti oleh sekelompok wanita yang mengenakan bikini berkerumun keluar.

“Tuan Huo, Tuan Huo sudah pulang… …”

Sisi: “… …!!!”

Mereka semua terlihat berbeda, tapi memiliki kecantikan masing-masing, postur tubuh dan wajah mereka semua pada bisa dikatakan cantik nan indah.

Sisi menelan ludah, postur tubuh mereka benar-benar berkelas atas, dia hampir ditenggelamkam di dalam kumpulan mereka.

Perhatian mereka semua fokus pada Regen, hanya seseorang yang menemukan bahwa dia tidak menarik sama sekali, berteriak kaget: “astaga, Tuan Huo, apakah kamu bosan dengan yang mewah, sehingga seleramu berubah menjadi bocah kecil ini?”

Bocah yang belum tumbuh dewasa… …

Erh---

Sisi tahu bahwa wanita itu membicarakannya, karena teriakan wanita itu, semua orang menoleh padanya, wajahnya yang mungil menjadi merah total, tersenyum dengan canggung: “hai… semuanya… aku hanya perawat khusus… …”

“Oh--- ternyata perawat khusus, kenapa perawat khusus berpakaian seperti ini? Apakah baru selesai menghadiri pesta?”

“Seperti bocah nakal yang mencuri pakaian ibunya untuk dipakai, masih begitu polos, pastinya masih perawan? Jangan-jangan dipersiapkan untuk perbandingan merawat batu?”

Sisi “… …”

Untungnya, ketertarikan mereka tidak fokus lama padanya, masing-masing dari mereka mencoba untuk masuk ke dalam pelukan Regen: “Tuan Huo, tidak bertemu beberapa hari, apakah kamu merindukan aku?”

“Dengar-dengar kamu menjalani operasi besar, sakit tidak? Biarkan aku lihat sayang, biar tidak sakit lagi.”

“Tuan Huo …”

Sisi mengikuti dari belakang dengan bahu terangkat, para wanita itu tampaknya sudah terbiasa dengan ular-ular yang melata di lantai.

Slit---

Bulu kuduknya berdiri karena melihat ular, dia mempercepat langkah kakinya.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu