The True Identity of My Hubby - Bab 267 Keadaan yang Baik

Sarapan pagi sudah lama tidak seramai ini, nenek sambil mengambil lauk untuk Liam dan Natasia, sambil berkata kepada Julius Yi, "Julius, beberapa hari ini kamu tidak usah pergi ke perusahaan, tinggalah di rumah temani Liam dan Natasia agar mereka dapat cepat beradaptasi."

Julius Yi menyetujuinya sambil tersenyum.

Nenek kembali berkata kepada Liam dan Natasia, "nanti ayah mengajak kalian pergi ke aula untuk bermain pesawat ya?"

"Baik." Liam menganggukkan kepalanya.

Justin Yi yang berada di samping tersenyum tipis berkata, "nenek, besok Liam dan Natasia harus pergi ke sekolah, tidak ada gunanya juga kakak tinggal di rumah."

"Kenapa tidak ada? Liam dan Natasia pulang sekolahnya cepat." Setelah nenek selesai berkata, dia menatap Justin Yi dan berkata, "Justin, kamu lihatlah kakakmu yang lahir di hari yang sama denganmu, anak-anak kakakmu sudah besar, kamu kapan akan menikah?"

Justin Yi tidak menjawabnya, menundukkan kepala dan memakan sarapannya.

"Jangan berpura-pura bodoh setiap kali membahas topik ini, hari ini kamu harus memberiku jawaban yang bisa diandalkan."

Justin Yi tetap terdiam.

Clarissa Yuan melihat ke arah Julius Yi dan ke arah nenek sambil tersenyum berkata, "nenek, sebentar lagi."

"Hah?" Mata nenek bersinar-sinar menatap dia berkata, "benarkah?"

Clarissa Yuan menganggukan kepalanya, ketika menoleh, dia melihat tatapan penuh peringatan pada mata Justin Yi. Tetapi dia tidak mempedulikannya. Dia dan Evelin sedang saling melawan siapa yang kuat, , jika terus melawan tidak tahu harus menunggu hingga kapan, jadi dia harus membantunya di saat-saat penting seperti ini.

"Gadis yang mana?" Nenek mendekati tubuhnya dan bertanya dengan wajah penasaran.

"Yaitu....." Clarissa Yuan mengabaikan tatapan penuh peringatan Justin Yi dan berkata, "yang muncul bersama dia ketika di ruangan rapat."

"Nona Ke?" Ternyata mereka tertarik satu sama lain?"

"Benar."

"Sangat baik, Nona Ke sangat enak dilihat dan sepertinya mudah diajak interaksi."

"Yang penting aku dan Justin merasa cocok, betul kan Justin?" Clarissa Yuan melihat ke arah Justin Yi sambil tersenyum.

Justin Yi meletakkan sumpitnya dan menatap Julius Yi berkata, "Julius, aku selalu mengira istrimu itu orang yang bermartabat dan cantik. Ternyata juga suka bergosip, memang cocok dengan Evelin."

"Ini disebut sejenis barang berkumpul bersama-sama." Julius Yi merangkul pundak Clarissa Yuan dan berkata, "terkadang aku juga tidak bisa menerima sifatnya."

Clarissa Yuan tidak senang dan berkata, "kamu juga bisa merasakan tidak bisa menerima aku? Kapan? Jelas-jelas kamu mengatakan aku 360 derajat tidak ada yang kurang.

"Seperti kamu sedang membahas artis yang mana yang cantik, artis yang mana memiliki buah dada yang besar, pinggang yang ramping. Menurut kamu, apakah pantas kamu menceritakan ini kepada pria yang sudah menikah? Terutama suamimu sendiri."

Clarissa Yuan terdiam, ini semua merupakan pengaruh Evelin.

"Omong-omong kembali ke pembahasan awal, kapan bisa mengajak Nona Ke untuk bertemu dengan keluarganya?" Nenek bertanya.

"Kakak ipar tertua ibarat ibu, aku yang akan mengurusi masalah ini." Clarissa Yuan mengajukan dirinya.

Nenek segera menanggukkan kepala dan setuju, "aku rasa bisa."

Tiba-tiba Justin Yi menjadi sangat serius berkata, "sudah tidak lama lagi aku dan Evelin akan membahas pernikahan, kalian jangan ikut campur, begitu ada kabar baik aku akan segera memberitahu kalian."

"Menunggu kamu? Tunggu hingga kapan?" Nenek tidak tahu harus berkata apa.

"Mungkin saja tidak lama lagi." Justin Yi segera beranjak berdiri dan berkata, "sudahlah, aku pergi kerja dahulu. Julius, rapat hari ini aku akan menggantikan kamu untuk mengurusnya, kamu bawalah Liam dan Natasia untuk pergi bermain."

Selesai berbicara Justin Yi segera pergi.

Begitu dia pergi, nenek menggibaskan tangannya dan berkata kepada Clarissa Yuan, "jangan hiraukan dia, kamu bantu aku untuk mencari tahu maksud Nona Ke, wanita baik tidak boleh dilewatkan begitu saja."

"Baik." Clarissa Yuan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Setelah selesai sarapan, Julius Yi dan Clarissa Yuan pun membawa Liam dan Natasia pergi bermain ke aula yang dekat dengan Sungai A untuk bermain pesawat-pesawatan.

Karena masih pagi, aula terlihat tidak terlalu ramai. Tempatnya juga cocok untuk bermain pesawat, satu keluarga bereempat kembali berkumpul kembali merupakan suatu perasaan yang berbeda.

Terlebih ketika mendengar Liam dan Natasia memanggil sebutan 'ayah dan ibu', membuat Julius Yi dan Clarissa Yuan sangat senang dan bersemangat.

Liam dan Natasia sedang memegang remote kontrol, Julius Yi sambil tersenyum membawa Clarissa Yuan ke dalam pelukannya, mencium rambutnya berkata, "perasaan ini seperti mimpi, bagaimana denganmu?"

Clarissa Yuan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ke arahnya berkata, "aku juga merasa seperti mimpi."

“Kalau begitu apakah kita harus mencubit satu sama lain untuk menunjukkan apakah kita sedang mimpi atau tidak?"

"Tidak perlu, jika memang mimpi, pasti merupakan mimpi yang sangat panjang, mimpi indah yang tidak bisa terbangun selama seumur hidup." Dulu kita masih menggunakan status paman dan bibi menemani Liam dan Natasia, hanya hari ini...."

"Iya, hari ini merupakan hari pertama. Tetapi untungnya untuk kedepannya, kita bisa mendengar Liam dan Natasia memanggil kita ayah dan ibu seperti hari ini." Julius Yi menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya."

"Ayah, ibu....kalian sedang melakukan apa?" Tiba-tiba Natasia bertanya dengan penasaran.

Begitu Julius Yi mendengar suaranya, dia langsung melepaskan Clarissa Yuan dan tersenyum berkata, bukan apa-apa, kita sedang.....bermain."

"Kalau begitu mengapa kalian tidak bermain bersama Natasia?"

"Ayah akan bermain dengan Natasia sekarang."

Di pinggir jalan Sungai A, Sisca melihat wajah Gwendolyn Tsu yang dingin, dengan berhati-hati berkata, "Nona Tsu, ayo kita pulang."

Tadi begitu Gwendolyn Tsu kembali ke Mansion Keluarga Yi, nenek sengaja memberitahu dia bahwa Julius Yi dan keluarganya bermain pesawat di aula Sungai A. Gwendolyn Tsu pun bersikeras ingin pergi, akhirnya dia pun membawa dia untuk datang ke aula Sungai A.

Dia benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan Gwendolyn Tsu. Jelas-jelas tidak senang melihat pemandangan seperti ini, tetapi sengaja jauh-jauh datang kemari. Lalu membuat dirinya marah.

"Mereka sudah menganggap aku sudah mati ya?" Gwendolyn Tsu berkata sambil tersenyum dingin.

"Kamu lihat, mereka begitu bahagia, mana mungkin mempedulikan kamu?" Sisca membujuknya sambil menghela nafas dan berkata, "dulu Tuan Muda Yi juga tidak menyukai Anda Nona Tsu, sekarang Anda juga tertimpa masalah itu. Tuan Muda Yi semakin tidak menyukai Anda, Nona Tsu lepaskan saja..........."

"Masalah yang mana?" Tiba-tiba Gwendolyn Tsu berteriak dengan emosional, "kamu bicara yang jelas masalah yang mana! Aku sekarang kenapa? Aku juga masih menjadi aku, aku baik-baik....."

"Maaf....." Sisca terkejut melihat amarahnya yang tiba-tiba dan bergegas meminta maaf, "maaf bukan begitu maksud aku, maksud au adalah Tuan Muda Yi tidak pantas untuk Anda, Anda tidak perlu marah dan sedih demi dia."

Gwendolyn Tsu kembali berteriak dengan marah, "bahkan kamu saja juga meremehkan aku ya? Bahkan kamu juga merasa aku itu kotor? Aku beritahu kamu, apapun yang terjadi padaku, aku tetap lebih hebat daripada Clarissa Yuan wanita jalang itu! Lebih baik dari dia!"

"Iya.....Nona Tsu tentu lebih hebat daripada dia." Sisca terus mengucapkan kata-kata yang baik untuk membujuk dia, melihat dia sudah tidak marah kembali baru dia menghela nafas lega.

Bukan suatu hal yang mudah menunggu Evelin ada waktu luang, Clarissa Yuan melihat dia dengan kebingungan berkata, "perlukah kamu bekerja dengan sebegitu keras?"

"Salah, aku hari ini mendapatkan dividen." Evelin mengangkat gelas yang berisi air lemon dan meminumnya seteguk sambil melihat dia berkata, "ada apa mencariku?"

"Kamu mendapatkan dividen? Sebegitu enaknya?"

"Tentu saja, jika tidak buat apa aku bekerja sebegitu kerasnya?" Evelin melanjutkan, "alasan utamanya karena sekarang ini banyak orang yang mencintai kecantikan, yang melakukan operasi juga banyak, dan banyak mahasiswa yang melakukannya ke tempat aku."

"Bukankah semuanya memiliki kemiripan yang hampir sama?"

"Ehm, bisa disebut seperti itu." Evelin kembali menatap dia mengatakan, "kamu orang yang begitu sibuk dan bisa meluangkan waktu untuk bertemu dengan ku, sebenarnya ada masalah apa?"

Clarissa Yuan terdiam sejenak lalu tertawa terkekeh berkata, "sebenarnya tidak ada apa-apa, hanya saja nenek aku ingin bertemu denganmu, apakah kamu ada waktu luang?"

"Kenapa?"

"Ehm...bisa karena urusan apalagi? Tentu saja urusan kamu dan Justin."

"Ada apa dengan aku dan Justin?"

"Sudahlah, kamu jangan berpura-pura kembali, aku sedang berbicara serius." Clarissa Yuan meliriknya dengan kesal.

"Aku juga mengatakan serius denganmu, aku dan Justin Yi sudah hampir 10 hari tidak berkomunikasi, menurut kamu ada apa di antara kita?"

"Benarkah?" Clarissa Yuan merasa curiga.

10 hari, terdengar sangat lama. Sedangkan jarak tempat kerja mereka berdua sangat dekat, meskipun sesibuk apa pun mereka, setidaknya ada waktu untuk makan siang bersama bukan?

"Tentu saja benar."

"Kalau begitu...........apakah kalian ada saling berkomunikasi?

"Tidak ada."

"Pusing."

"Kenapa pusing? Aku sudah mengatakan dari awal bahwa kami tidak ada hubungan apa-apa." Evelin kembali mengangkat segelas air lemon dan meminumnya berkata, "jadi sampaikan ucapan terima kasih aku kepada nenekmu."

Mendengar perkataan dia, Clarissa Yuan merasa sedikit kecewa berkata, "aku mengira akan ada kesempatan untuk menjadi kakak adik dengan kamu, sia-sia sudah."

"Bahkan wanita seperti Yuliana Liu saja kamu tidak bisa menang bertarungnya, kamu masih ingin bertarung denganku?" Evelin meremehkan.

"Apakah harus saling bertarung jika menjadi kakak adik?"

"Sangat sia-sia jika wanita-wanita kaya tidak bertarung hingga babak belur." Evelin tersenyum berkata, "omong-omong, bagaimana hubungan kamu dengan Liam dan Natasia akhir-akhir ini? Apakah anak-anak sudah terbiasa dengan kehidupan Keluarga Yi?"

Clarissa Yuan melihat dia yang tersenyum dengat santai, semakin lihat semakin palsu, dia sangat susah mempercayai bahwa di antara dia dan Justin Yi tidak ada hubungan apa-apa.

"Sudah lumayan membaik, tetapi setiap malam masih merengek mencari ayah." Clarissa Yuan mengambil segelas air putih dan meminumnya. Melalui sudut matanya tiba-tiba dia melihat seseorang yang sangat familiar.

Dia tertegun sejenak, bukankah itu Ibu Tiri Gloria?"

Karena dia dan Evelin duduk di luar ruangan cafe, sebelah cafe adalah aula kecil. Sedangkan Gloria sambil menyeret tempat sambil memegang sapu dan membersihkan sampah-sampah yang berada di aula.

Nyonya Yi dulunya adalah wanita yang berada di 'atas', sekarang menjadi pembersih? Bukannya Juwono Yi sudah mengambil jumlah uang yang banyak? Menapa Gloria bisa menjadi seperti ini?

"Kenapa? Kamu mengenalnya?" Evelin melihat sekilas ke arah Gloria yang berpakaian polos, dan wajahnya yang suram.

"Kenal." Clarissa Yuan melihat Gloria yang akan pergi sambil menyeret tempat sampah, dia segera beranjak dan menghalanginya sambil menatapnya dari arah depan.

Pada awalnya Gloria sedang menundukkan kepalanya, ketika menyadari ada orang yang menghalangi jalannya, dia pun mengangkat kepalanya. Ketika dia melihat Clarissa Yuan, wajahnya muncul ekspresi terkejut dan rasa malu. Lalu segera menundukkan kepalanya.

"Ibu tiri, kenapa kamu bisa ada di sini?" Clarissa Yuan menatapnya dengan cemooh melanjutkan, "bukannya kamu seharusnya hidup bahagia di luar negeri bersama Juwono?"

Gloria menatapnya dengan dingin berkata, "Clarissa Yuan, apakah kamu datang untuk menertawakan aku? Apakah kamu pantas?"

"Mengapa aku tidak pantas? Dulu ketika kamu membuat Perusahaan Besar Yi berada di ujung tanduk, kamu menjebak Julius menandatangani kontrak penjualan rumah. Bukan hanya aku yang meremehkankamu, semua orang juga meninggalkan kamu."

Jika bukan karena dia, Julius Yi tidak akan menandatangani kontrak tersebut.

"Clarissa Yuan, jika dengan kamu memarahi aku bisa membuatmu lebih bahagia. Kamu marah saja, aku tidak peduli." Gloria baru saja menarik tempat sampah untuk pergi.

"Tunggu." Clarissa Yuan memegang lengannya dan mendorongnya kembali berkata, "aku ingin kamu untuk pergi bersamaku untuk menyerahkan diri dan mengembalikan nama baik Julius. Beritahu kepada semuanya jika kamu yang menjebak Julius dan membuat Julius menandatangani kontraknya."

Begitu Gloria mendengarnya berkata seperti itu, dia tertawa dingin berkata, "Clarissa Yuan, kamu jangan berkata aku tidak bersedia menjadi saksi, meskipun aku pergi, kesaksianku juga tidak akan berguna. Pada saat aku memberikan kontrak kepada Julius untuk ditandatangani, Kak Sarah juga berada di sana. Kak Sarah melihat Julius yang menandatanganinya. Dan juga, pada saat itu Julius Yi tidak benar-benar buta, melainkan berpura-pura. Tentu saja dia memiliki kemampuan untuk membedakannya."

Wajah Clarissa Yuan menjadi muram, dia melewatkan poin ini. Pada saat itu Julius Yi sedang berpura-pura buta. Baru saja dia melihat sedikit harapan ketika melihat Gloria, tetapi harapannya sudah musnah sekarang.

Kelihatannya dia terburu-buru untuk membantu Julius Yi lepas dari jeratan untuk masuk penjara. Jadi dia kehilangan kemampuan untuk membedakan.

"Ibu tiri, Keluarga Yi sangat baik terhadapmu dan Juwono, mengapa kamu melakukan seperti itu?" Dia bertanya dengan datar.

Ini merupakan pertanyaan yang ingin ditanyakan Julius Yi, hari ini dia mengganti Julius Yi untuk bertanya.

"Jika orang tidak mengolah diri mereka sendiri, mereka tidak akan dapat ditoleransi oleh dunia." Gloria hanya memberikan dia penjelasan seperti ini, lalu tersenyum datar dan pergi menjauh.

Jika mengatakan tidak menyesal, tentu saja itu terdengar sedang membohongi orang-orang. Bagaimana pun juga dirinya bisa menjadi seperti ini karena keserakahan dirinya sendiri. Jika tidak serakah, dia tidak akan bekerja sama dengan Noah Tsu lalu dibuang oleh dia.

Tetapi dia sudah terlambat untuk kembali, dia juga tidak bisa kembali kepada Keluarga Yi. Jadi untuk mempertahankan harga dirinya yang terakhir, dia tidak akan menunduk dan meminta maaf kepada Keluarga Yi.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu