The True Identity of My Hubby - Bab 135 Dia Merasa Bersalah

Clarissa Yuan tersadar dari pikirannya, lalu menggelengkan kepalanya: “Tidak apa-apa. Aku akan masuk ke dalam.”

“Baik, Nyonya Muda Pertama.” Pelayan tersebut membungkukkan badannya.

Clarissa Yuan menenangkan emosinya, lalu berjalan menuju rumah utama.

Ketika Nyonya Besar melihat dia, dia segera bangkit dari sofa, menggenggam tangannya dan melihat tubuh dia dari atas sampai bawah: “Lihatlah, kamu menjadi kurus sekarang, apakah tubuhmu sudah pulih?”

“Aku sudah pulih, nenek.” Jawab Clarissa Yuan.

“Oh, baguslah jika sudah pulih, seterusnya aku akan menyuruh Kak Sarah untuk merawatmu.” Nyonya Besar menuntun dia untuk duduk di sofa.

“Terima kasih, nenek.” Clarissa Yuan menatapnya dengan pandangan bersalah: “Anakku sudah tiada, nenek pasti merasa sangat kecewa.”

Nyonya Besar menggelengkan kepalanya: “Yang terpenting adalah kamu baik-baik saja, kamu juga masih bisa hamil lagi, lagipula kamu dan Julius masih muda.”

“Baik, aku akan merawat tubuhku sesegera mungkin, dan memberikan nenek satu cucu lagi.”

“Memberikan nenek satu cucu lagi?” Nyonya Besar tertawa:

“Seharusnya memberikan Julius satu anak lagi.”

Clarissa Yuan ikut tertawa.

Dari tampang luar dia tertawa dengan Nyonya Besar, tetapi hatinya tidak merasa tenang, rahasia tak terduga yang dia temukan tadi membuat dia tidak bisa tenang, dia bahkan mulai mencari keberadaan Yuliana Liu di dalam rumah.

Yuliana Liu tidak berada di lantai satu, apakah dia berada di kamarnya yang terletak di lantai dua?

“Oh ya, kenapa Julius tidak datang bersamamu?” Nyonya Besar bertanya padanya.

“Julius ada urusan, dia akan datang keesokan harinya.” Clarissa Yuan kembali berfokus pada Nyonya Besar.

“Oh.” Nyonya Besar menganggukkan kepalanya.

Ketika waktu makan sudah tiba, akhirnya Clarissa Yuan melihat Yuliana Liu, dia terlihat baik-baik saja, seperti tidak ada masalah yang menimpanya, lalu dia bertanya: “Kakak Ipar Pertama, apakah tubuhmu baik-baik saja?”

Clarissa Yuan tersenyum padanya: “Ini semua berkat supir yang handal, jadi aku tidak terluka parah.”

“Lihatlah apa yang kamu katakan, seolah-olah ada orang yang sengaja menabrakmu.” Dia tersenyum lebar: “Tetapi lain kali kamu harus lebih berhati-hati, sekarang di jalan raya banyak mobil, jika tidak hati-hati kamu akan tertabrak lagi.”

“Terima kasih sudah mengingatkanku, lain kali aku akan lebih berhati-hati.”

Setelah selesai makan, Clarissa Yuan menghalangi Yuliana Liu yang akan kembali ke kamarnya yang terletak di lantai dua, Yuliana Liu menatapnya, dan bertanya: “Ada masalah?”

“Aku dengar awal bulan lalu kamu membawa mobilmu ke 4s untuk melakukan perawatan mobil?”

Begitu Clarissa Yuan bertanya, Yuliana Liu sedikit terkejut, kewaspadaannya meningkat, tetapi dia dengan tenang berkata: “Iya betul, mobil baru memang harus dibawa ke 4s untuk perawatan dalam kurun waktu tiga bulan, apakah ada masalah?”

“Tidak ada masalah, tetapi kamu baru membelinya satu bulan yang lalu dan sudah membawanya ke tempat perawatan? Bukankah itu terlalu dini untuk melakukannya?”

Yuliana Liu panik, dia hanya ingin dia segera pergi dari pandangannya, dengan muka yang marah dia bertanya: “Apa hubungannya denganmu?”

“Tentu saja tidak ada hubungannya denganku, karena aku mengingatnya dengan jelas, mobil yang menabrakku bewarna merah.” Clarissa Yuan tertawa dengan dingin: “Sebelum datang ke Kediaman Yi, aku masih berpikir bahwa kecelakaanku tidak disengajai, jika dipikirkan lagi sekarang, sangat mencurigakan. Malam itu aku berdiri pinggir jalan, tiba-tiba ada mobil yang menabrakku, dan setelah tabrakan, mobil itu dengan cepat melarikan dirinya.”

Yuliana Liu menatapnya, kedua kakinya gemetar.

Dia diam-diam mengingatkan dirinya sendiri, dia tidak akan mengakuinya, lagi pula dia tidak mempunyai bukti, jadi dia tidak bisa melakukan apapun.

“Apa maksudmu? Kamu mencurigaiku?” Jawab Yuliana dengan marah.

“Apakah aku salah? Jika bukan karena telah menabrakku, kamu tidak perlu segera membawa mobilmu untuk melakukan perawatan.”

“Aku hanya melakukan perawatan, toko 4s mempunyai catatan perawatan.” Jawab Yuliana Liu.

Malam itu karena ada kejadian tabrakan, mobil bagian depannya memang ada sedikit yang rusak, tetapi dia tidak bodoh, dia sudah memberikan uang kepada orang yang memperbaikinya di sana untuk menutup mulut dia.

“Dan juga, jika aku ingin menabrakmu, aku tidak mungkin menggunakan mobilku sendiri.” Tambah Yuliana Liu

Dia sangat merasa menyesal, pada saat itu dia sangat marah, jadi dia mengendarai mobilnya, sama sekali tidak terpikir akan akibatnya. Setelah menabrak dia, dia baru dengan panik menghancurkan semua bukti.

Clarissa Yuan sudah menduga dia pasti tidak akan mengakuinya, lagi pula dia tidak memiliki bukti yang menyatakan dia yang menabraknya.

Sebelum makan, Clarissa Yuan tidak berani sepenuhnya yakin Yuliana Liu yang melakukannya, tetapi sekarang dia melihat Yuliana Liu tidak bisa menyembunyikan kepanikannya, dia jadi semakin yakin.

“Yuliana Liu, setelah melakukan hal yang tidak patut dilakukan ternyata kamu masih bisa hidup dengan tenang.” Clarissa Yuan menatapnya sambil mengertakkan giginya: “Kamu juga akan menjadi seorang ibu, setelah membunuh anak orang lain, apakah kamu bisa tidur dengan tenang? Apakah kamu tidak takut anakmu akan terkena karma buruk? Apakah kamu akan takut jika suatu hari aku belajar darimu, dan membunuh anakmu yang masih belum lahir di dalam perutmu?”

Yuliana Liu dengan spontan melangkah mundur, melihat ekspresi dingin Clarissa Yuan, membuat bulu kuduk dia berdiri.

Clarissa Yuan tersenyum melihat kepanikannya: “Jika suatu hari anakmu sudah tiada, maka hari dimana kamu dikeluarkan dari Keluarga Yi sudah tiba, lalu, Juwono Yi tidak akan mencintaimu lagi, ibu juga tidak akan melindungimu lagi, kamu tidak memiliki latar belakang yang kuat seperti Gwendolyn Tsu, bahkan tidak akan ada orang yang akan membantumu, bayangkanlah adegan yang mengerikan itu, apakah sangat menyeramkan?”

“Clarissa Yuan, kamu sudah gila!” Yuliana Liu teriak dan memotong pembicaraannya: “Kenapa kamu mempunyai pikiran yang sangat jahat? Kecelakaan mobilmu tidak ada hubungannya denganku, aku…..”

“Aku tidak jahat, jika dibandingkan denganmu.” Clarissa Yuan menatapnya, menurunkan pandangannya, dan menatap perutnya yang berisi, dan tersenyum samar: “Anak yang malang, kuharap dia bisa datang ke dunia ini dengan selamat.”

Setelah mengatakan kalimat ini, Clarissa Yuan memperlihatkan wajahnya yang dingin kepada Yuliana Liu, dan berjalan menuju kamarnya.

Dia kembali ke kamar, dan menutup pintu, kedua lututnya tidak bisa menopang dia lagi, lalu dia terjatuh di lantai.

Takut orang lain akan mendengarnya, dia menangis dengan sedih dan berusaha memendam suaranya, tangannya dengan lembut menyentuh perutnya yang sudah rata.

Dia merasa bersalah pada anak ini, dia sangat jelas mengetahui

Yuliana Liu sangat membencinya, tetapi dia tidak waspada, dan telah memberikan dia kesempatan. Dia juga membenci dirinya sendiri tidak bisa membalaskan dendam anaknya, karena dia tidak berani untuk membunuh seorang anak yang belum lahir.

Yang dia katakan di depan Yuliana Liu tadi hanyalah untuk menakut-nakuti dia saja, jika dia diharuskan untuk membunuh seorang anak yang belum lahir, dia tidak akan berani melakukannya. Yang bisa dia lakukan, hanyalah menakut-nakuti Yuliana Liu, membuat dia tidak bisa tidur, memiliki beban, dan membuat dia menyesal!

Dia hanya bisa melakukan itu saja.

Dia, Clarissa Yuan, memang sangat lemah, dan tidak berguna…..!

Yuliana Liu benar-benar ketakutan, ketika dia menutup matanya dia dikelilingi oleh mimpi buruk, ketika dia sadar, dia segera ingin merasakan pergerakkan bayinya apakah masih hidup.

Anak yang berusia lebih dari empat bulan, mulai mempunyai sedikit pergerakkan di dalam janin, hanya ketika dia merasa bayinya bergerak, dia baru bisa bernafas dengan lega.

Dia bahkan tidak berani keluar dari kamarnya, tidak berani bertemu dengan Clarissa Yuan.

Dia yang tidak pernah percaya akan karma buruk, segera menyuruh supir untuk pergi ke kuil dan meminta jimat untuk dia taruh di bawah bantal.

Pada malam hari, Clarissa Yuan yang sedang berada di dalam pelukan Julius Yi, bertanya dengan suara rendah: “Julius, apakah kamu membenci orang yang menabrakku?”

Julius Yi tertegun sejenak, dia bertanya dengan bingung: “Kenapa tiba-tiba menanyakannya?”

“Aku hanya ingin mengetahuinya, jika ada orang lain yang membunuh anakmu, kamu akan melakukan apa?” Tanya Clarissa Yuan.

Akhir-akhir ini dia terus berpikir, bahkan dia sampai bermimpi ingin membunuh Yuliana Liu, tetapi dia terus berkata di dalam hatinya, jangan dibutakan oleh kebencian, jangan menjadi seperti Yuliana Liu, tetapi….dia baru menyadari bahwa menjadi orang baik adalah hal yang sangat sulit.

Julius Yi merenung sejenak, lalu mencium dahinya dengan lembut:

“Clarissa, aku tahu kamu tidak bisa melupakan anakmu, tetapi hal itu sudah terjadi, jika ingin menyalahkan, salahkan saja kita berdua yang tidak ditakdirkan dengan anak tersebut. Jangan memendam perasaan benci di dalam hatimu, karena seperti itu kamu akan hidup dengan lelah, dan akan kehilangan dirimu sendiri.”

“Tetapi aku tidak bisa menerimanya.” Clarissa Yuan mengertakkan

giginya.

“Jangan seperti ini.” Julius Yi memeluknya dengan erat: “Kamu masih mempunyaiku, aku akan menemanimu seumur hidupku, dan membuatmu senang.”

“Benarkah?” Clarissa Yuan tersenyum.

“Benar.” Julius Yi menganggukkan kepalanya, raut wajahnya serius:

“Aku suka Clarissa Yuan yang dulu, yang di dalam hatinya tidak mempunyai dendam, dan lemah lembut.”

Clarissa Yuan berpikir, demi Julius, dia akan menenangkan amarahnya.

Gwendolyn Tsu dengan malas duduk di sofa depan meja rias dan membungkukkan badannya ke atas meja, dia mengangkat jari-jarinya, dan cincin berliannya yang indah dimainkan olehnya dengan hati-hati.

Tiba-tiba tatapan matanya berubah menjadi tatapan jijik.

“Nona Tsu, apakah benar cincin yang ini?” Pria yang berdiri di seberangnya bertanya dengan sopan.

Gwendolyn Tsu menatapnya, dan tersenyum: “Benar, cincin yang ini.”

Cincin ini, merupakan cincin satu-satunya di dunia ini, Julius Yi memberikannya kepada Clarissa Yuan sebagai cincin pernikahan mereka. Cincin tersebut juga memiliki nama yang tidak enak didengar tetapi sangat mengharukan, yaitu terus bersama-sama sampai akhir hayat.

Pria di seberangnya tertawa, dan berkata: “Saya baru menemukannya di pasar gelap setelah setengah bulan mencarinya, sama sekali tidak mudah.”

Gwendolyn Tsu terkekeh, melempar cincin tersebut ke ujung meja rias, dan berkata dengan tenang: “Tetapi aku tidak tertarik dengan cincin ini.”

“Lalu kenapa Anda menyuruhku mencarinya?” Pria itu tampak kebingungan.

Gwendolyn Tsu meliriknya: “Aku belum selesai bicara.”

“Silahkan lanjutkan, Nona Tsu.”

“Aku lebih tertarik dengan gelang giok yang berada di pergelangan tangan Kak Clarissa, dan aku ingin meminjamnya.”

“Gelang giok?” Pria itu terkejut, lalu mengannggukkan kepalanya:

“Nona Tsu tidak perlu khawatir, aku akan mencarinya untukmu.”

“Baik, ketika kamu mendapatkan gelang giok itu, aku akan memberimu cincin ini.” Gwendolyn Tsu mengangkat dagunya yang indah dan menunjuk ke cincin yang berada di atas meja rias.

“Benarkah?” Pria tersebut sangat terkejut.

“Tentu saja, omong-omong, aku lupa memberitahumu, cincin ini merupakan cincin satu-satunya di dunia ini, harganya sangat tinggi, kamu jangan seperti orang itu yang tidak mengetahui apa-apa, yang bisa dengan mudah menjualnya dengan harga murah.”

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu