Istri Direktur Kemarilah - Bab 133 Sepertinya Dia Keguguran (1)

“Kak!Cepat kamu bawa kakak ipar pergi dari sini! Tidak usah pedulikan diriku!”

Sheila tertegun mendengarnya, dengan kondisi ada racun di dalam tubuh Denis, yang bisa dilakukan hanyalah membawa dia pergi!

“Sisi, maafkan aku!” Sheila berkata sambil menggigit bibir, memutuskan perkara sebenarnya tidaklah sulit, namun kali ini hatinya sakit seperti diiris-iris!

Sama seperti telapak tangan dan punggung tangan, sama-sama merupakan bagian dari tubuh kita.

“Kak! Aku disini cukup baik, Tuan Huo juga baik kepadaku, aku rela tinggal disini.”

“Kak, kamu harus segera bawa kakak ipar pergi dari sini, aku bisa jaga diri baik-baik….”

Sheila berusaha keras menahan tangisnya supaya tidak keluar, dia bukannya tidak terpikir untuk menyuruh Jack pergi mencari obat penawarnya, dengan pengaruh yang dimiliki oleh Denis harusnya penawar itu bisa didapatkan, masalahnya sudah tidak ada waktu lagi….

Mereka berdua tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Regen Huo juga telah memperkirakan kalau Sheila akan memilih Denis, kemudian dia memerintahkan orang untuk mengambil obat penawar serta melonggarkan ikatan Sheila, lalu menyuntikkan obat penawar tersebut.

Obat penawar itu efeknya sungguh cepat, tak lama setelah disuntikkan rona hitam di pinggiran luka Sheila mulai memudar.

Napas Denis juga mulai stabil.

Jack berniat memindahkan Denis ke dalam mobil RV dan dia memerintahkan orang untuk mengeluarkan tandu, dia melihat Denis antara sadar dan tidak sadar masih memeluk Sheila dengan erat, seakan tidak mau melepaskan dirinya, Sheila pun berusaha melonggarkan pegangan tangannya sambil berkata : “Denis, lepaskan dulu tanganmu.”

Tapi tetap saja Denis memeluk erat-erat dan tidak mau melepaskan dirinya, seakan-akan kalau dia melepaskan pelukannya maka detik berikutnya Sheila akan langsung menghilang.

Akhirnya Sheila hanya bisa membiarkan Jack memapahnya, dan mereka berdua memapah Denis naik ke mobil.

“Nyonya Muda, dokter dan segala peralatan medis yang dibutuhkan sudah disiapkan di rumah keluarga Wijaya.” Jack telah mengurus semuanya lalu melaporkannya ke Sheila.

Karena jarak antara rumah keluarga Wijaya dengan keluarga Salim sekitar 1 jam penerbangan, ditambah lagi helikopternya juga berhenti di rumah keluarga Wijaya, jadi mereka memutuskan untuk pulang dulu ke rumah Wijaya.

Jalan yang dilalui oleh mobil mereka adalah jalan kecil di tengah hutan, disampingnya hanya ada kegelapan yang pekat, dan hanya terdengar suara bambu berderik yang tertiup angin.

Sheila juga telah mendapatkan suntikan obat penawar, dan keadaannya tidak separah Denis karena sebelumnya Denis telah menghisap racunnya keluar.

Denis berbaring diatas sofa di dalam mobil RV, wajahnya masih terlihat agak pucat, dan di sudut mulutnya ada noda darah.

Kedua matanya terpejam, bulu matanya yang lentik, bibirnya yang tipis, serta sisa keringat yang tertinggal di keningnya.

Sheila memandanginya lekat-lekat, lalu tiba-tiba mobilnya mengerem mendadak, responnya adalah mengulurkan tangan untuk menjaga Denis.

Ketika mobil sudah berhenti, dia turun dari mobil dan melihat pemandangan yang mencengangkan!

Puluhan pengawal menodongkan senjata ke arah mereka…..

Jas hitam yang diatas kantongnya ada simbol bunga Bauhenia, itu adalah simbol keluarga Salim….

“Nyonya Muda, Tuan Besar meminta kami untuk membawa Tuan Muda pergi.” Dia mendengar ada suara orang yang berbicara, dan Sheila mengenali suara itu, orang itu adalah pengawal pribadi Tuan Besar.

Tapi kenapa Tuan Besar ingin membawa pergi Denis?

Sheila dan Jack saling bertatapan, sedangkan Denis masih dalam kondisi pingsan di dalam mobil, responnya adalah dia mengulurkan tangan dan menghalangi mereka.

“Sekarang dia tidak bisa ikut dengan kalian, dia terkena bisa ular, harus segera diobati.”

“Kami sudah menyiapkan dokter, obat-obatan dan segala peralatan yang dibutuhkan, kami bisa menjamin kalau tidak akan terjadi apa-apa pada Tuan Muda.”

“kenapa kalian ingin membawa dia pergi?” Sheila tidak ingin membiarkan Denis dibawa pergi oleh mereka, karena Denis telah mengorbankan diri demi dirinya, meskipun sudah diberikan obat penawar tapi masih belum sepenuhnya sembuh, dia khawatir kalau mereka tidak bisa mengurus Denis dengan baik.

“Tuan Besar bilang kamu sendiri tahu alasannya kenapa.”

“……”

Raut wajah Jack berubah, lalu berbisik ke Sheila : “Nyonya Muda, sepertinya Tuan Besar sudah tahu tentang perjanjian cerai anda dengan Tuan Muda…”

“Tidak bisakah tunggu dia sembuh dulu baru kalian bawa dia pergi?”

Dia berusaha bernegosiasi tapi malah ditolak mentah-mentah : “Maaf, aku hanya menjalankan tugas.”

“Aku ingin pergi bersamanya.” Masalah ini disebabkan oleh dia, jadi dia juga harus memikul tanggung jawab ini.

“Nyonya Muda, begitu Tuan Besar menerima kabar kalau tuan muda terkena bisa ular karena anda, beliau sangat marah, kami sudah mengatur orang untuk mengantar anda pulang ke rumah utama sehingga Nyonya Besar bisa memberikan pelajaran.”

Sheila belum sempat menjawab, sudah langsung terdengar perintah : “Bawa nyonya muda pulang.”

Jack memandang dengan tatapan ragu dan berkata : “Nyonya Muda, perintah Tuan Besar tidak bisa dilanggar, aku akan mengikuti tuan Muda, kalau ada apa-apa aku akan segera menghubungi anda.”

Jack menatap Sheila dalam-dalam : “Begitu pulang ke rumah utama, anda harus menjaga diri anda baik-baik, dan percayalah Tuan Muda akan segera pulang.”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu