Istri Direktur Kemarilah - Bab 118 Tidak ada Perceraian (2)

Seli dan Suni saling bertatapan satu sama lain dengan tatapan benci, tidak disangka kalau Denis berani mengucapkan janji penting seperti itu di depan pers!

“Tuan Muda, maaf telah membuat anda terkejut, saya segera mengutus orang untuk mencari tahu siapa yang menyebarkan foto itu, saya pasti akan menangkap orang itu dan menyeretnya ke hadapan Tuan Muda supaya diberi pelajaran!” Ketika orang-orang sudah pada pergi barulah Harry Wijaya buru-buru mendatangi Denis yang berada di atas tangga sambil membungkuk memberikan penjelasan kepada Denis yang berada di atas tangga, dia merendah sampai tidak bisa lebih rendah lagi.

Sorot mata Denis begitu kelam : “Tidak perlu.”

“Kenapa tidak perlu diusut?” Tiba-tiba Sheila muncul dari atas putaran tangga, dia mengenakan gaun offneck berwarna hijau muda yang menampilkan punggungnya, seperti peri yang muncul dari dalam hutan.

Pipinya agak memerah, tapi bukan karena dia baru saja keluar dari ruang ganti, melainkan karena dia tadi mendengar kalimat : “tidak ada perceraian, yang ada hanyalah pasangan yang ditinggal mati.

Dia tahu Denis mengucapkan kalimat itu demi menutup mulut pers, namun ketika kalimat itu sampai ke telinganya, dia merasakan ada semacam sarkasme di dalamnya.

Sheila menuruni anak tangga, tepat disaat Denis melihat keatas, pandangan keduanya bertemu, yang ada dalam benak Sheila, hanya tersisa satu kalimat itu saja --- tidak ada perceraian, yang ada hanyalah pasangan yang ditinggal mati.

Hatinya sungguh terasa sangat kacau.

Dia memaksakan dirinya untuk tenang, karena bukan dia yang menyebarkan foto itu, dan dia juga masih harus mencari kejelasan.

Di dalam aula hanya tersisa anggota keluarga Wijaya, awalnya dia mengira harus menghadapi para wartawan, ternyata mereka sudah diusir keluar oleh Denis, jadi sekarang sudah tidak ada lagi orang luar disana.

“Sheila! Tuan Muda sudah bilang tidak usah diusut lagi.” Masalah ini jelas sudah membuat Denis tidak senang, dan Harry takut kalau Sheila malah membuat Denis marah lagi untuk yang kedua kalinya, maka akibatnya tak terbayangkan.

“Kenapa tidak diusut? Kamu tahu, masalah ini membuat semua orang melihat keluarga Wijaya sebagai lelucon, bahkan mengadakan sebuah jamuan pesta saja bisa membuat malu, kalau ini dilakukan oleh anggota keluarga Wijaya, lalu dirimu kami anggap apa? Kamu adalah kepala keluarga, dimana harga diri dan wibawamu ?”

Harry terpana ketika Sheila berbicara kepadanya seperti itu, satu per satu kata-katanya, tepat sasaran dan melucuti harga dirinya sebagai seorang lelaki.

Ekspresinya sontak menjadi kaku, dan dia menyahut : “Apa kamu mengira pelakunya adalah keluarga kita?”

“Kalau tidak diusut bagaimana kita bisa tahu?”

“Bagaimana caranya?”

Tiba-tiba Suni berbicara dengan nada yang menarik perhatian orang : “Ayah, coba lihat sepertinya ada yang aneh dengan handphone ini!? “

Ternyata itu adalah handphone wartawan yang tadi terjatuh, lalu dipungut oleh Suni, dan dia mengecek pesan yang ada di handphone tersebut : “Lihat ini, ada pesan tentang kiriman foto tersebut!”

“Bawa kemari,” perintah Denis.

Dengan cepat Jack mengambil handphone tersebut lalu mengelapnya dengan sapu tangan berulang kali, dia membuka layar handphone baru diserahkan ke Denis.

Terlihat di layar monitor, ada sebuah akun yang bernama Sisi mengirimkan foto tersebut ke handphone itu….

Waktu pengiriman foto adalah 3 hari yang lalu, sedangkan foto profilnya adalah foto Sisi Wijaya….

“Sisi Wijaya?” tanya Denis dengan suara yang dingin, alisnya berkerut.

Kebetulan Sheila sedang berdiri di samping Denis, jadi dia bisa melihat semuanya dengan jelas.

Tiba-tiba dia tertawa, bagaimana mungkin pelakunya adalah Sisi, siapapun yang ada disini bisa jadi adalah pelakunya, namun hanya ada satu orang yaitu Sisi yang paling tidak mungkin!

“Nona Sisi sedang di toilet…. Akan saya panggilkan!”

Jack baru saja naik beberapa langkah, kemudian dari atas tangga terdengar suara langkah menuruni tangga.

Sisi yang telah selesai memakai make up, telah keluar dari toilet.

Dengan sentuhan make over dari penata gaya Josiah, berhasil menyembunyikan paras Sisi yang polos dan tidak berpengalaman, menjadi cantik dan bersinar.

Namun sayangnya, Sisi yang tadinya berdandan untuk menjadi tokoh utama jamuan pesta malam ini, ternyata malah harus berhadapan sebuah bencana di depan mata, kalau memang benar dia yang menyebarkan foto perjanjian cerai itu, meskipun dia adalah adik dari Nyonya Muda, maka tidak ada ampun baginya.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu