The True Identity of My Hubby - Bab 4 Menikahi Pria Buta

“Jadi, kalian mengenal satu sama lain.” ujar Teresa Wang yang sejak tadi takut untuk berbicara, “Apa mungkin bagi Direktur Yi untuk memaafkanku kali ini? Aku sudah mengembalikan jam tanganmu. Kaca jendela hanya perlu diperbaiki sedikit.”

Justin Yi menatapnya sambil tersenyum, “Maaf, aku dan Nona Yuan tidak saling kenal.”

“Ah, jadi kamu tetap mau menempuh jalur hukum?” tanya Teresa Wang. Dia lalu berlutut dan menangis, “Aku tidak ingin masuk penjara. Aku mohon biarkan aku pergi kali ini. Tolonglah, Direktur Yi…”

Clarissa Yuan menatap ibunya lalu menoleh ke Justin Yi, “Direktur Yi, apa ad acara lain untuk menyelesaikan masalah ini selain dengan memanggil polisi?”

“Aku tidak tahu apakah Nona Yuan akan berkenan dengan cara lain.”

“Ya! Asal jangan panggil polisi, Clarissa-ku akan melakukan apa saja.” ujar Teresa Wang.

Justin Yi menatap Clarissa Yuan sambil menunggu jawabannya.

Clarissa Yi merasa sesuatu yang buruk akan terjadi padanya, “Katakan saja, Direktur Yi.”

“Kakakku menjadi pendiam dan introvert karena dia buta. Tidak ada wanita yang mau menikahinya. Dia pikir kamu adalah wanita baik-baik, jadi…”

Justin Yi tidak melanjutkan kata-katanya. Clarissa Yuan terkejut. Justin Yi lalu melanjutkan, “Apa kamu bersedia menikahinya?”

Menikahi pria buta adalah satu hal, namun menikahi pria buta, yang pendiam, juga introvert adalah cerita yang berbeda.

“Ya!” jawab Teresa Wang.

“Ini tidak mungkin!” timpal Clarissa Yuan.

“Jadi,” Justin Yi menoleh ke Terewa Wang, “Tante, bukannya kamu tidak ingin membantumu.”

“Dia mau. Tentu, dia mau menikahinya!” Teresa Wang berdiri dengan senang sambil menarik puterinya, “Gadis bodoh, Keluarga Yi adalah keluarga kaya raya di Kota A. Kamu akan memiliki cukup makanan dan baju setelah kamu menikahinya.”

“Ibu, aku baru bertemu dengan anak tertua Keluarga Yi satu kali dan dia buta. Bagaimana bisa Ibu menyuruhku untuk menikahinya?” tanya Clarissa Yuan setengah percaya. Apa benar dia adalah ibunya?

“Memangnya kenapa kalau dia buta? Dia punya banyak uang untuk memberimu makan dan minum, juga untukmu bersenang-senang. Kamu bahkan tidak perlu bekerja setelah kamu menikahinya. Kamu tidak lagi harus tinggal di apartemen kecil denganku. Enak sekali, ‘kan?”

“Ibu! Ibu terlalu berlebihan!”

“Ada apa denganku?” tanya Teresa Wang dengan kesal, “Sejak kamu putus dengan Charlie Shen, kamu belum membuka hatimu untuk pria lain, ‘kan? Bukannya kamu bilang kamu tidak bisa jatuh cinta lagi seumur hidupmu? Cepat atau lambat, kamu juga harus menikah. Mengapa kamu tidak menikah dengan pria kaya raya saja?”

Clarissa Yuan terkejut.

Benar. Dia tidak lagi percaya dengan cinta.

Kini, dia harus menikahi pria itu?

Dia buta. Bagaimana mungkin dia menghabiskan sisa hidupnya merawat orang buta?

“Clarissa…” Teresa Wang tahu memaksanya tidak akan berbuah baik. Dia lalu mengubah nada bicaranya. Dia berlutut sambil menangis, “Apa kamu tega melihat ibumu tiggal di penjara selama sepuluh tahun? Ibu mungkin mati dalam kurun waktu itu. Clarissa, kamu harus menyelamatkan Ibu. Aku ini ibumu. Bagaimana mungkin kamu tega dengan Ibu?”

“Ibuku…” Clarissa Yuan tersenyum pahit sambil menatap ibunya, “Apa Ibu pernah memasak sarapan sekalipun? Apa Ibu pernah mengepel lantai sekalipun? Yang Ibu lakukan hanyalah berjudi.”