The True Identity of My Hubby - Bab 166 Ancaman yang Jelas (2)

Nyonya Tua tersenyum pahit, dan berkata kepadanya: "Gwendolyn, Nenek tahu kamu tulus, Nenek juga selalu menyukaimu, tapi seberapa besar Nenek menyukaimu juga tidak ada gunanya. Julius tidak suka, dan lagipula dia sudah menikah......"

Nyonya Tua tidak tahu bagaiman dia harus membicarakan tentang hal ini dengan Gwendolyn, sampai akhirnya dia hanya bisa menghembuskan nafas panjang.

Saat Gwendolyn menerima telepon Kak Vero, dia tahu apa maksud dan tujuan Nyonya Tua, dan dia pun sudah memperisapkan diri. Dia berkata dengan suara bersalah: "Nenek, aku mengerti, aku juga tahu pernikahan tidak bisa dipaksakan."

"Jika begitu mengapa kamu terus bersikeras untuk menikah dengan Julius?"

"Itu maksud Ayah." Gwendolyn Tsu menunjukan wajah acuh: "Ayahku hanya memiliki aku seorang anak perempuan, secara natural dia ingin aku menikah dengan orang yang kucintai, dan hidup bahagia selamanya."

"Tapi Julius tidak bisa menikahimu, kamu relakan dia saja, ya anak manis?"

"Nenek, jika tidak Nenek saja yang berbicara langsung pada ayah, semua ini ayah yang mengurus." Gwendolyn Tsu berusaha berkelit.

"Jika kamu tidak mengiyakannya, bagaimana ayahmu bergerak?"Nyonya Tua tertawa pahit sambil menggelengkan kepala, dan menatap Gwendoyn sambil memohon: "Gwendolyn, Perusahaan Yi adalah hasil keringat darah kakek dan ayah, juga adalah pokok dasar keluarga Yi, bisakah kamu tidak menjadikannya rencana pernikahan? Anggaplah Nenek sedang memohon kepadamu ya?"

"Aku juga berharap yang terbaik untuk Perusahaan Yi, tapi Julius tidak, dia tidak peduli, dia hanya peduli akan dirinya seniri, hanya peduli tentang Clarissa." Gwendolyn menjawab dengan acuh: "Nenek, memohonlah kepada Clarissa dan Julius, aku tidak bisa membantu apa-apa tentang ini."

"Gwendolyn, jangan seperti ini, jika begini meskipun menikah dengan Julius sekali pun kamu tidak akan bahagia."

"Julius itu seorang yang setia, dia penah begitu mencintaiku, esok hari dia pasti bisa mencintaiku, Nenek tenanglah saja." Gwendolyn Tsu terdiam sesaat, kemudian melanjutkan sambil tersenyum, "Nenek, jika Nenek tidak membujuk Julius, Perusahaan Yi akan benar-benar hilang."

"Ini jelas-jelas adalah sebuah ancaman!' Nyonya Tua berkata dengan marah.

"Nenek, jangan mengatakannya dengan begitu buruk, kita nantinya akan menjadi keluarga, kita harus tetap rukun." Setelah berkata demikian Gwendolyn Tsu bangkit berdiri dari sofa, dan kemudian membungkukan badan di depan Nyonya Tua: "Nenek, aku tidak ingin membuat Nenek marah, jadi hari ini cukup sampai di sini saja pembicaraan kita, lain hari aku akan datang lagi untuk menemui Nenek."

Saat Gwendolyn Tsu berjalan keluar, dia berpapasan dengan Yuliana Liu yang baru saja pulang.

Setelah Yuliana Liu turun darimobil, dia pun menatap tajam ke arah Gwendolyn Tsu yang berdiri di depan teras dengan tatapan dengki.

Gwendolyn Tsu yang tidak menyadari arti dari sorotan mata itu, tersenyum dan berkata: "Yuliana, perutmu sudah begitu besar dan kamu masih berani jalan-jalan sembarangan? Tidak takut akan terjadi sesuatu?"

"Aku baru saja pergi ke rumah sakit untuk periksa." Yuliana Liu berkata dengan wajah tanpa ekspresi: "Kamu ada waktu? Kita bicara di atas."

"Baiklah, tepat sekali aku ada waktu." Gwendolyn Tsu mengangguk.

Yuliana mengunci pintu mobilnya, dan berjalan di depan masuk ke rummah, saat melewati ruang tamu dia juga menyapa Nyonya Tua kemudian lanjut naik ke lantai atas, diikuti oelh Gwendolyn Tsu.

Gwendolyn Tsu melihat sikap dingin Yuliana Liu kepadanya, dulunya hubungan mereka sangat baik, jadi dia bertanya-tanya hal apa ingin dibicarakan oleh Yuliana Liu.

Sesampainya di kamar, Yuliana Liu berbalik menghadapnya dan tertawa dingin: "Aku baru berpikir kapan bisa mencari Nona Besar Tsu untuk mengobrol, tidak disangka bisa begitu kebetulan bertemu denganmu di sini, juga tidak menyangka kamu masih punya muka untuk datang ke rumah keluarga Yi."

Gwendolyn melipat kedua tangannya di depan dada, senyum di wajahnya mendadak sirna, dan dia menatap Yuliana dengan kesal: "Mencariku untuk membicarakan apa? Kita berdua bukanlah dari derajat yang sama, bukankah kamu seharusnya berbincang dengan Clarissa yang level hidupnya sebagai manusia rendah sederajat denganmu baru cocok?"

"Tapi mengapa aku merasa kita berdua berada di tingkatan yang sama?" Yuliana Liu tertawa sinis: "Tiga tahun yang lalu aku dan Clarissa Yuan memperebutkan seorang pria, dan hasilnya aku pun kalah, tapi paling tidak pria itu masih bersedia mengakuiku menjadi adik nya. Hari ini tiga tahun kemudian kamu dan Clarissa Yuan memperbutkan Julius Yi, dan hasilnya kamu pun juga kalah, bahkan sampai pada tahap dimana saat Julius Yi melihatmu saja dia langsung mengambil langkah sebaliknya, itu berarti, aku masih lebih mending daripadamu."

Gwendolyn Tsu terdiam.

"Kekayaan Perusahaan Tsu, demi merebut seorang pria yang sudah beristri dengan penuh ambisi, menutup akal sehat, mengatakannya saja aku malu untukmu. Sayang sekali semakin kamu menjadi jahat, mereka berdua semakin mesra, meskipun kamu menggunakan Perusahaan Tsu untuk mengganggu mereka sekali pun mereka juga tidak akan terpisahkan, kamu membuat keributan bahkan sampai seluruh Perusahaan Yi tahu Nona Besar Tsu menggila ingin menikah dengan Tuan Muda Yi, jika aku ada di posisimu, dari awal aku sudah akan mencari lubang untuk bersembunyi karena malu."

"Sudah selesai bicara?" Gwendolyn Tsu menatapnya dengan kesal: "Sekarang bahkan suamimu juga meminta pertolongan dari keluarga Tsu, kamu pikir dengan kamu mengasariku kamu akan mendapat keuntungan apa? Apa kamu yakin kamu tidak akan menyesal?"

"Kamu memanfaatkanku untuk menjebak Clarissa Yuan, membuatku melakukan kejahatan yang begitu besar, kamu kira aku masih akan bisa memperlakukanmu seperti dulu lagi?"

"Aku memanfaatkanmu?" Gwendolyn Tsu mengernyitkan dahi: "Bicara omong kosong apa kamu?"

Secercah rasa bersalah mengkilat di matanya, tapi tidak membiarkan Yuliana Liu melihatnya, tapi sekalipun rahasia nya terbongkar sekali pun juga tidak akan ada orang lain yang tahu.

Dalam pandangannya, Yuliana Liu hanyalah seorang karakter kecil yang tidak signifikan, dia tidak perlu menganggap emosinya serius, misalnya dia tahu sekalipun juga bisa apa?

"Kamu berbohong kepadaku berkata bahwa Clarissa Yuang menjual gelang itu, dan membuatku mengadu kepada Nenek, kemudian kamu sendiri membeli gelang itu kembali untuk menjilat. Kamu membayar Vicvin He untuk berbohong kepadaku bahwa cincin Clarissa Yuan itu adalah pemberian dari Juwono, dengan sengaja membuat kesalahpahaman di antara aku dan Juwono, dan juga menyuruh Vicvin he untuk berbohong kepadaku bahwa anak di kandungan Clarissa Yuan adalah anak Juwono, membuatku terlalu emosi hingga melukai Clarissa Yuan, membuatku hidup dalam kesakitan dan ketakutan setiap hari, kamu......." Air mata Yuliana Liu membuat kata-katanya tercekat hingga tak sanggup berkata-kata.

Menghadapi luapan emosi itu, Gwendolyn merasa bersalah, tapi menyembunyikannya dengan sebuah senyuman: "Ini bisa menyalahkan siapa? Bukankah menyalahkan dirimu sendiri yang bodoh? Tidak melihat suamimu yang begitu lemah, hanya makan enak dan malas, bahkan tidak memilki kemampuan bekerja sedikitpun. Apa yang bisa dilihat oleh Clarissa Yuan? Jika dia mau menggoda sekalipun dia pasti akan menggoda Tuan Muda Kedua."

"Jangan kamu bicara seperti itu tentang Juwoto......! Yuliana berteriak keras.

"Jika kamu tidak sebodoh itu, bagaimana mungkin bisa kumanfaatkan?" Gwendolyn Tsu tertawa dengan acuh tak acuh: "Bilamana pun kamu tahu tentang ku juga bagaimana? Kamu bisa apa? Menabrakku dengan mobil?"

Yuliana Liu yang urka tidak ingin berkelahi dengan Gwendolyn Tsu, setelah menenangkan diri dia menatap Gwendolyn dengan wajah datar: "Menabrakmu itu terlalu mudah bagimu, aku akan memberitahu Julius Yi kebenarannya, biarlah dia tahu seberapa busuk sifatmu ni, biarlah dia seumur hidup membencimu."

"Kamu pikir Julius Yi akan mempercayaimu?"

"Dulu mungkin tidak percaya, tapi sekarang pasti percaya." Yuliana Liu mengeluarkan ponsel yang sedang merekam dari tas nya, dan menunjukannya dari jauh kepada Gwendolyn Tsu: "Kata-katamu barusan semuanya ada di sini, haruskah aku memperlihatkannya kepada Perusahaan Yi dan Perusahaan Tsu? Lalu menyebarkannya di internet, baru akhirnya mengirimkannya kepada Julius Yi?"

"Yuliana Liu....!" Gwendolyn Tsu melangkah maju, dan berusaha utnuk merebut ponsel itu, Yuliana Liu yang sudah membuat persiapan segera mengelak, dan menghempaskan tangan Gwendolyn sambil memelototinya: "Kamu ingin merebutnya? Tidak takut saat merebutnya kamu mendorongku hingga membuatku keguguran? Kemudian menambah daftar kesalahanmu menyakiti orang dengan sengaja? Kamu pasti takut kan? Tapi aku tidak."

Yuliana Liu menunjuk perut nya yang besar, dan tertawa acuh tak acuh: "Lagipula dia juga bukan darah daging cucu keluarga Yi, cepat atau lambat akan ditendang keluar dari keluarga Yi, mengapa tidak keguguran sekarang saja. Tapi kamu, setelah kamu membuatku keguguran karena merebut ponselku, apa kamu bisa lari dari keluarga Yi? Ibu pasti akan menghajarmu."

Meskipun kata-katanya terdengar tidak masuk akal, tetapi setiap kalimat itu sebenarnya masuk akal.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu