Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 87 Melahirkan Semakin Banyak Anak Semakin Banyak Berkah (1)

"Tidak, nanti masih harus pergi ke perusahaan. Bagaimana kalau aku mengantarmu pulang?" Jonathan berkata tanpa ekspresi.

"Kelemahan Cynthia sudah terungkap. Image dewi di matamu sudah rusak, kenapa kamu tidak ada reaksi apapun?" aku mengangkat alis sambil menatapnya.

"Dewi di hatiku hanya ada satu, yaitu wanita di depanku yang kepo, suka marah, keras kepala, dan bermarga Mo ini." selesai berkata, Jonathan tersenyum padaku.

Aku menunjukkan sikap lebay di hadapannya lalu berkata dengan centil padanya, "Tuan Yi, boleh tidak kamu mengantarku pulang ke rumah Keluarga Yi? Aku takut ibumu tidak tahan terhadap hal ini. Aku harus pulang untuk menghiburnya."

"Menghibur bohong, mengejek baru benar." Jonathan mengetahui sifatku yang baik itu. Mana mungkin aku mengejek ibu, hanya menertawakan saja.

Jonathan memaksaku menghabiskan bubur baru mengantarku pulang ke rumah Keluarga Yi.

Begitu masuk ke dalam rumah, aku melihat ibu Jonathan duduk sendirian di sofa ruang tamu. Aku memandang sekeliling dan bertanya, "Dimana Bella?"

Ibu Jonathan melirik ke arahku lalu menjawab dengan nada emosi, "Pergi ke Tk."

"Oh." aku menjawab dengan datar. Awalnya aku datang ingin mengejek, tapi begitu melihat wajah ibu yang sedih dan serius itu, aku rasa sebaiknya aku pergi dengan tenang lebih baik.

Aku berbalik, baru saja berjalan dua langkah, aku mendengar ibu Jonathan bicara di belakangku.

"Kamu pulang untuk menertawaiku bukan?" pertanyaan ibu membuat kakiku berhenti. Aku berbalik menatap ibu dan balik bertanya, "Ibu, apa tadi kamu bertanya padaku?"

"Kalau tidak?" ibu Jonathan bertanya dengan lemas.

Aku sedikit terkejut. Dia hari ini inisiatif mengajakku bicara. Biasanya begitu melihatku akan mengejek, atau mungkin menyindir. Hari ini berbeda sekali.

"Yang ibu maksud masalah Cynthia bukan!" aku maju, membuka tirai jendela.

Ibu Jonathan mengangguk dengan canggung.

Aku tersenyum tidak berdaya. Sepertinya image wanita itu yang polos tidak jahat sedikitpun hancur, ibu tidak dapat menerimanya saja.

"Siapa yang mempunyai dendam pada Cynthia, menidurinya, memfotonya, bahkan menyerahkannya pada media. Bukankah ini namanya memaksa Cynthia masuk ke dalam jalan buntu." ibu Jonathan berkata dengan tidak tega, "Dia sekarang pasti sangat sedih."

Ternyata ibu Jonathan kasihan pada Cynthia Ouyang. Aku benar-benar kehabisan kata-kata. Dia menyuruhku menetap di sini, bukan ingin aku menghiburnya 'kan. Kalau benar begitu, maka dia benar-benar salah. Aku melihat Cynthia Ouyang disebarkan fotonya seperti itu, senang saja tidak sempat, sama sekali tidak mempunyai perkataan menghibur, tapi perkataan mengejek banyak.

Aku bukan orang yang suci, hanya seorang wanita yang biasa. Melihat orang yang selalu ingin mencelakaiku mendapat balasannya. Sudah termasuk baik aku tidak merayakan dengan melepaskan kembang api, tapi kalau mau menyuruhku mengampuni wanita licik itu, aku benar-benar tidak bisa.

"Ibu, aku ingin memberitahumu satu hal." aku melihat ibu Jonathan dengan datar. Dia hanya menatapku dengan tatapan bingung.

"Ada apa, jangan-jangan masalah Cynthia ini kamu yang ..." dia belum selesai berkata, aku sudah memotong pembicaraannya.

"Aku hamil lagi." selesai berkata, ibu Jonathan ternganga.

"Selain hamil anak, apakah kamu tidak melakukan hal lain lagi?" ibu Jonathan memelototiku, "Apa menurutmu dengan melahirkan banyak anak, bisa mendapat lebih banyak uang?"

"Apa ibu juga menganggap prinsip banyak melahirkan anak semakin banyak berkah?" aku mengejek dan tertawa, sedangkan ibu Jonathan dibuat kesal sampai tidak bisa berkata-kata.

"Kamu ..."

"Ibu, apa sampai sekarang kamu masih mengira Cynthia adalah gadis polos seperti saat masih kecil?" nada bicaraku jauh lebih serius, dan menatap lurus ibu Jonathan, "Orang sudah dewasa, bisa berubah menjadi egois, sombong, bahkan jahat. Foto yang ibu lihat hari ini hanya sebagian kecil saja, Cynthia sudah melakukan banyak hal yang kelewatan yang kamu tidak tahu."

"Tidak mungkin." ibu Jonathan menolak dengan yakin.

Aku tersenyum datar, "Masalah nenek, aku sekarang tidak mempunyai bukti jelas, tidak berani berkata banyak. Tapi Cynthia menjebak kakakku meminjam pada rentenir, juga membuat kecelakaan yang membuat Keluarga Mo masuk ke dalam kesulitan ekonomi. Semua ini aku lalui. Sekarang aku memberitahumu dengan serius, semua yang aku katakan ini benar." perkataanku membuat ibu Jonathan terdiam.

Dia tidak seperti dulu membantah perkataanku. Aku tahu ini karena foto di berita tadi pagi membuat dia sedikit goyah.

Melihat dia tetap tidak percaya, aku juga tidak bisa berkata apa-apa lagi, "Ibu, jaga dirimu baik-baik. Aku pulang dulu."

Aku berbalik dan pergi. Saat berjalan sampai ke pintu, aku mendengar ibu Jonathan berkata, "Kalau hamil cepat tinggal di sini! Daripada nanti dibicarakan orang kalau mertua menindas menantu."

Aku tersentak dan menoleh dengan terkejut. Melihat wajah serius ibunya, meskipun tadi sudah mendengar dengan jelas, tadi aku masih ingin mendengarnya sekali lagi.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu