Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 15 Menantang

Aku dapat dengan jelas merasakan pandangan Frederik dan Cynthia yang aneh dan merendahkan, aku menahan semua rasa malu dan canggung, berdiri tenang.

Aku sudah mengatakan aku tidak mau datang ke acara pesta ini, Jonathan memaksa aku untuk datang, sekarang jadi seperti ini, kaku, semua perasaan menjadi kacau.

Tangan Jonathan menekan erat aku, sudut bibirnya terangkat, memberikan sebuah tawa menarik, memandang Ardy berkata dengan santai: "Mata Tuan Ardy benar-benar bermasalah, tidak bisa membedakan mata ikan dan mutiara, mungkin kami harus berpikir kembali kalau di kemudian hari kami ingin berbisnis dengan anda."

Melihat keadaan ini Frederik juga menambahkan, dia berkata: "Benar yang dikatakan Tuan Jonathan."

Ardy tidak menyangka reaksi Jonathan begitu cepat, bukan hanya membuatnya kehilangan muka di depan keluarga Frederik, masih membawa urusan bisnis dan merusaknya, Ardy segera menjelaskan dan berkata: “Aku dan Christine berpisah baik-baik, dia seorang wanita yang baik,"

"Tidak menghargai wanita yang baik, berarti kamu bukan lelaki yang baik." Pandangan Jonathan bergerak, tatapan matanya yang dingin memandang Ardy, dia sudah kalah dalam situasi ini, tidak berani berkata apapun.

Situasi menjadi kaku, Frederik yang melihat keadaan ini, memecah kekakuan, dia tertawa, memandang Jonathan berkata: "Jonathan, ikut aku ke ruang baca, kita bahas masalah itu dulu."

"Baik.” Jonathan menjawab, mendekatkan wajahnya ke telingaku dan berkata pelan: "Kamu cari tempat yang tenang dan makan dulu, aku akan segera kembal mencarimu."

Aku menganggukan kepala, dia melepaskan tanganku, berjalan mengikuti Frederik dan pergi.

Cynthia melihat kepergian Jonathan, maju kedepan menghadangku yang awalnya ingin pergi ke pojokan, berkata: "Nona Christine, kita mengobrol sebentar!"

Aku terkejut, menganggukan kepala, aku sudah bisa menebak Cynthia mau bicara apa denganku, melihat pandangannya saja sudah mengerti, dia menyukai Jonathan, lelaki yang punya kekuasaan dan wajah tampan, sudah pasti ada banyak wanita di acara ini yang ingin mendekatinya.

Cynthia mendekatiku dengan anggun, berdiri disampingku, dia mencium aroma tubuhku, berkata pelan: "Parfum Channel edisi terbatas ini pasti kakak Jonathan yang memilihkannya untukmu?"

"Benar." tidak ada yang harus disembunyikan, aku menjawab dengan sangat terbuka.

"Nona Christine dulu jadi model apa?" Cynthia sepertinya tertarik pada masa laluku, dia seharusnya sedang memancing, ingin tahu kenapa aku bercerai, lalu bagaimana aku bisa menggaet Jonathan, pikiran wanita tidak perlu ditebak, sudah tahu.

"Model iklan, dan juga endorse beberapa barang komersial." Aku berkata dengan datar, pandanganku melihat keluar, aku ingin berjalan-jalan di taman, rumah Frederik yang bagus dan mewah membuatku tertekan.

"Oh!" Cynthia menjawab pelan kemudian tersenyum sinis, "Kakak Jonathan suka bermain dengan model, biasanya tidak akan lebih dari setengah tahun."

Aku mengerti kalimat yang menyakiti orang ini cepat atau lambat akan keluar, ekspresi wajahku masih datar, Cynthia tidak melihat perubahan apapun diwajahku, menaikkan alis dengan tidak mengerti dan kesal.

"Nona Cynthia, aku ingin berjalan-jalan keluar, kamu mau ikut bersama?" Aku berinisiatif mengajak dia, melihat respon dia.

Cynthia menggelengkan kepala: "Tidak, aku masih mau ke atas melihat Jonathan dan ayahku sedang membahas apa, apa mungkin akan membahas lebih awal masalah pernikahanku?"

Selesai berbicara, Cynthia dengan arogan melihatku, dan naik ke atas.

Aku terdiam di tempat dengan tenang, ucapan Cynthia yang paling akhir mengejutkan aku, pelayan membawa piring berjalan melewati, aku mengambil segelas anggur merah, meminum habis sekali teguk, tersedak oleh rasa anggur yang pahit dan batuk beberapa kali, mengerutkan alis menahan pandangan aneh dari sekitar, setelah itu aku meletakkan gelas, dengan langkah cepat berjalan keluar dari aula besar sampai ke tengah taman.

Malam menjelang musim gugur sangat sejuk, gaun malamku ditiup angin sampai menempel erat dibadanku, aku memeluk tubuhku sendiri dengan kedua tanganku, suhu di aula besar dan diluar berbeda banyak.

Tapi aku lebih memilih bertahan di suhu rendah diluar, juga tidak ingin masuk ke dalam melihat tawa yang palsu itu.

Tidak tahu sudah berdiri berapa lama, di pundakku tiba-tiba bertambah selapis jas, perlahan tubuhku menjadi hangat, aku memalingkan kepala melihat, ternyata dia.

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu