Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 74 Jika Ingin Uang, Bukalah Harga

"Menurutku Midea sama sekali tidak menarik, tapi Midea untukmu, adalah sebuah ajang menantang, Midea adalah pemimpin dalam industri ini, jika kamu tidak bertahan di Midea, pembelajaran mu selama 3 tahun akan sia-sia belaka, apa tidak sayang?" Sean Ding mengatakan hal yang masuk akal itu dengan serius.

Aku mengernyitkan dahi sedikit dan bertanya: "Apa kamu mengurusi urusan abal-abalku?"

"Bukan abal-abal, itu masalah besar." Setelah berkata demikian, dia melangkah maju, menarik ku masuk ke dalam kantor.

Aku meronta sekuat tenaga, dan berkata lantang: "Aku tidak pergi, kamu mau aku menjadi asisten orang yang memplagiat ku, lebih baik aku tidak berurusan dengannya."

"Christine, orang harus tahu kapan menundukkan kepala, baru bisa melakukan sesuatu yang besar, sekarang ini kamu hanya bersaing melawan diri sendiri." Sean Ding hanya mempedulikan karir ku, tidak peduli aku senang atau tidak, dia sangat ingin aku masuk ke dalam kantor.

Akhirnya, karena terus bergerak, barang-barang di tanganku pun terjatuh menimpa kaki Sean Ding.

Dia kesakitan dan melepaskan tanganku kemudian menyalahkanku: "Kamu pasti sengaja kan?"

"Iya, sengaja, aku memanglah seorang yang sangat jahat, seorang wanita dengan pemikiran keji, sebaiknya kamu tidak terlalu mencampuri urusan orang seperti ini, jika tidak aku akan menjatuhkan bom atom kepadamu lain kali." Setelah berkata begitu, aku membungkuk dan membereskan barang-barangku dari awal.

Setelah selesai membereskan, aku berbalik untuk pergi.

"Christine, kamu mau bagaimana agar mau tinggal di sini?" Sean Ding memanggilku dari belakang.

Aku menghentikan langkah, menengok untuk menatap wajahnya, dan bercanda: "Beritahu aku, mengapa kamu terus mengejarku, ada konspirasi apa di balik itu, lalu tentang pena recorder itu, sebenarnya siapa yang memberikannya kepadamu, pertanyaan-pertanyaan ini, jika aku puas dengan jawabanmu, aku akan menegarkan diri untuk tetap di sini."

Pertanyaanku mempersulit Sean Ding.

Aku bisa menebaknya dari ekspresi wajahnya, dan tidak melihat sesuatu yang asing.

Orang yang penuh dengan kebohongan, meskipun dia memberiku jawaban, aku juga tidak bisa mempercayainya, lagipula tidak bekerja lagi, bisa menemani mama, merawatnya, membuat hati-hari terakhirnya penuh kebahagiaan.

"Kamu tidak perlu menjawab, kamu tidak memiliki kredibilitas di hatiku." Setelah mengucapkannya, aku memanggil sebuah taksi, saat akan masuk ke dalam mobil, aku melihat Sean Ding berlari mendekat, dan menyuruh taksi itu untuk pergi.

Dia kembali menghadangku untuk pergi, dan menatapku dalam-dalam,, dan menjawab dengan cepat: "Aku jawab pertanyaan pertamamu, aku mengejarmu tidak ada konspirasi apa pun, karena matamu sama dengan cinta pertamaku."

Alasan gombal busuk, aku menatapnya dengan wajah datar, melihat apa yang akan dilakukannya setelah ini.

"Pena recorder, siapa yang memberikannya kepadamu?" Aku mengejar bertanya dengan suara rendah, jika dia berani berkata dia membelinya, aku tidak akan segan-segan melemparkan barang-barang yang ada di tanganku ini ke wajahnya.

"Cynthia Ouyang." Mata Sean Ding menggelap, "Hari itu aku bertemu dengannya dan melihat pena recorder ini, kebetulan aku membutuhkannya dengan segera, dan tanpa berkata kepadanya langsung mengambilnya begitu saja."

Cynthia Ouyang?

Jika benar dia, wanita bermartabat tinggi yang keji, bagaimana dia bisa mengambil pena recorder ini dari nenek. Juga Bibi Lee, pasti Cynthia Ouyang yang menuduhnya.

Hasil pemantauan CCTV hari itu pasti sudah dimanipulasi orang lain, dan semua itu terlewatkan olehku.

"Christine...." Sean Ding memanggilku kembali dari pikiran melayangku, dan menatapnya.

"Apa?"

"Pertanyaanmu, aku sudah menjawabnya semua, sekarang kamu tidak boleh meninggalkan Midea, bekerjalah baik-baik." Sean Ding menatapku dengan penuh harap.

Aku melihat ke arahnya dan tertawa sinis, lalu bertanya: "Presiden Ding, apakah kamu pernah mendengar kalimat ini? Penjahat dan wanita sama-sama sulit diangkat, apa kamu paham artinya?"

"Kamu mempermainkanku?" Dia mengerutkan dahinya, kedua tangannya menekan kedua bahuku kuat-kuat, "Selama ini tidak ada wanita yang mempermainkanku seperi ini, kamu lah yang pertama."

"Siapa yang bisa menjamin apa yang kamu katakan barusan itu semua nya benar, ditambah lagi kamu suka bermain-main dengan wanita, kata-kata barusan, mungkin saja kamu hanya omong kosong. Kami pun tidak perlu bersungguh-sungguh, cukup dengarkan saja." Aku tertawa hambar, dan berusaha melepaskan kedua tangannya, tapi dia pun menekan semakin kuat, semakin sakit.

"Sean Ding, kamu menyakitiku, apa yang kamu mau, aku tidak mau ikut campur lagi, aku tidak ingin menjadi asisten orang yang memplagiat karya ku, apa ini juga salah?" Aku berteriak kepadanya.

Sean Ding melepaskanku, dan menatapku lekat-lekat, tapi tangannya masih berada di punggungku.

"Ternyata kemampuanku mempermainkan orang hanya sepersepuluribu kemampuanmu." Dia berkata kepadaku dengan sinis.

Aku tertawa dan menyahut: "Tiga tahun, terhadap perasaan, terhadap teman, terhadap keluarga, aku sudah memberikan segalanya, aku tidak pernah berpikiran untuk menyakiti siapa pun, tapi mengapa orang yang menyakitiku justru malah orang-orang yang paling kupercayai."

Aku menatap Sean Ding dengan sedih, "Jika mau menang dariku, bermainlah dengan jujur dan adil, mengapa harus menggunakan trik?"

"Aku akan berkata kepada George, agar dia memecat orang yang mecuri karyamu." Setelah berkata begitu, Sean Ding berbalik dan langsung menuju ke kantor, aku tidak sempat mencegahnya, hanya bisa menatapnya masuk.

Kakiku pun mengikutinya naik, dan melihatnya masuk ke dalam elevator, lalu masuk ke kantor manajer umum, setelah ribut-ribut di dalam, dia keluar, menyapukan pandangan ke empat sisi ruangan dan melihat Stella Lin, dia melangkah maju, memelototinya dan berkata: "Nona Lin, segera bereskan barang mu dan angkat kakimu dari Midea."

Stella Lin memasang wajah sedih dan bangkit berdiri, kedua tangannya terus menggosok satu sama lain, dan air mata mengalir di pipinya.

Aku melihatnya seperti itu, berpikir dia benar-benar bisa berakting, sebelumnya melihat wajah lemah lembut, dan penuh kepahitan itu, aku merasa kasihan kepadanya, tapi sekarang, aku merasa dia sungguh pintar berpura-pura.

Manajer umum juga ikut keluar, melirik sesaat ke arahku, sepertinya dia mengira aku tukang mengadu, maka Sean Ding pun berperilaku seperti ini kepada wanita yang menyedihkan itu.

"Sean, segera kembali lah ke kantorku, jangan membuat keributan di sini." Manajer umum berusaha menyelamatkan mukanya, dan memegang lengan Sean Ding.

"Aku tidak ribut." Sean Ding melihat ke arahku dan berkata: "Aku percaya Christine mempunyai harga diri, dia pasti tidak akan memplagiat karya orang lain. George Hu, hari ini aku akan mengatakan dengan jelas di sini, pecat Stella Lin, atau hubungan kerjasama kita berakhir, semudah itu saja."

"Demi masalah dua orang pegawai kamu menyuruhku untuk memilih?" Dahi manajer umum mengerut hebat, dan menatap Sean Ding dengan penuh kesulitan.

"A atau B, pilihlah." Keagresifan Sean Ding memang sangat dominan.

Aku di saat ini, menerima pandangan aneh dari seluruh ruangan, aku menundukkan kepala perlahan, aku melihat kedua sorot mata Amanda Jiang yang terlihat kecewa, dia melihat Sean Ding di hadapan matanya, tapi bukan demi untuknya.

Aku melihat sorotan mata Stella Lin yang penuh ketidak puasan, dia memelototiku dengan mata yang penuh dengan kebencian.

Aku benar-benar muak dengan semua pandangan ini, seharusnya aku langsung masuk ke dalam taksi, dan cepat-cepat pergi, otakku pasti konslet sudah kembali ke sini.

"Christine, kamu dan Sean masuklah ke dalam kantor ku." Selesai bicara, manajer umum menggunakan tubuh besar nya untuk menarik Sean Ding masuk ke dalam kantor, aku menundukkan kepala, menghindari semua pandangan yang ditujukan kepadaku dan masuk juga ke dalam kantor.

Setelah pintu ditutup, di kantor yang besar itu hanya tersisa kami bertiga.

Manajer umum menyapukan pandangan aneh ke arah ku dan Sean Ding dan bertanya, "Apa hubungan kalian berdua?"

"Tidak ada."

"Kami berpacaran."

Kami menjawab bersamaan, tapi dengan dua jawaban yang berbeda.

"Kalian ingin menghancurkan perusahaanku kah? Sean, demi seorang wanita kamu berseteru denganku, apa kamu tidak memikirkan hubungan dekat kita selama sepuluh tahun lebih ini?" Manajer umum menatap Sean Ding lekat-lekat sembari bertanya.

"Aku selalu menghargai temanku, kamu saja yang tidak tahu." Sean Ding menjawab dengan enteng.

"Kamu ini seorang pria dewasa, saat melakukan sesuatu bisakah kamu menggunakan otak mu untuk mempertimbangkannya, baru melangkah. Di luar ada berapa banyak pegawai, kamu membuatku malu." Manajer umum berkata dengan sedih.

Sean Ding menegakkan kepala dan menatapnya, berkata dengan tegas: "Biarkan Christine di sini, atau sepuluh tahun persaudaraan kita cukup sampai di sini."

Setelah Sean Ding selesai bicara, pandangan manajer umum tertuju kepadaku, dan bertanya dengan hati berat: "Christine, kamu mengundurkan diri karena aku menyuruhmu kah? Apakah karyamu dan karya Stella Lin sama? Aku tidak peduli siapa yang mencuri milik siapa, aku hanya tahu, kamu tidak menjelaskan apa-apa, berarti kamu merasa bersalah, Stella Lin sudah mendapat kesan baik, kamu yang menolak untuk menjadi asistennya, juga tidak perlu mengadu kepada Sean untuk membuat keributan denganku."

"Aku tahu." Aku berkata datar, "Aku tidak meminta presiden Ding untuk membelaku, tidak peduli siapa yang mencuri milik siapa, bukankah dalam hati anda sudah menentukan pilihan untuk percaya kepada Stella Lin."

"Bukan tidak percaya, Stella Lin adalah pegawai tetap di sini, dia menggunakan kemampuannya sendiri mendapatkan kesempatan belajar lagi diluar negeri, aku sendiri yang memantau perkembangannya, kamu jadilah asistennya lebih dahulu, tunggu ada kesempatan, gunakan kemampuanmu untuk menunjukkan kamu lebih mampu daripadanya, aku akan menilaimu dengan adil." Kemampuan bicara manajer umum sungguh hebat, berkata dengan penuh junjungan.

Stella Lin menggunakan kemampuannya sendiri, apa karya ku jatuh begitu saja dari langit?

Aku tertawa dingin, menggelengkan kepala, "Ternyata aku dan dia tidak berlari di satu garis yang sama, aku mengerti, terima kasih atas kejujuran anda manajer."

Aku berbalik, dan dihentikan oleh Sean Ding.

"Presiden Ding." Aku memandangnya dengan dingin, "Jika kamu terus menerus membuat keributan seperti ini, kita putus hubungan."

Setelah mengatakan begitu, dia melepaskan tangannya membiarkanku untuk pergi, saat keluar, aku mendapati Amanda Jiang yang sedang menungguku di pintu utama perusahaan.

Aku terhenti sesaat, menatap nya dengan penuh tanya, "Mengapa kamu lari keluar?"

Amanda Jiang menatapku, lalu melihat ke arah Sean Ding yang mengikutiku keluar, kemudian kembali menatapku dan tersenyum pahit, "Aku ingin bertanya kepada Sean, apa dia sebenarnya pernah menyukaiku?"

Aku berbalik untuk melihat ke arahnya, kemudian kembali menatap Amanda Jiang, wanita bodoh ini, kembali mencari kelakukan bodoh.

Amanda Jiang berjalan perlahan ke atas, dia menatap Sean dengan penuh harap, dan bertanya dengan kesal: "Sean, apakah kamu benar-benar hanya bermain-main saja denganku?"

"Iya." Sean Ding menjawab nya secara tegas tanpa ragu-ragu.

"Kamu bilang kamu mencintaiku, suka menghabiskan waktu denganku, semua itu bohong?" Amanda Jiang bertanya dengan tidak percaya.

"Pebicaraan seorang pria dan wanita di atas ranjang, juga kamu anggap serius?" Sean Ding tertawa dingin.

"Plak", tamparan Amanda Jiang mendarat tepat di wajah Sean, "Kamu bukan pria."

Sean Ding menatap Amanda Jiang dengan dingin, dan mencengkeram tangan Amanda yang menamparnya kuat-kuat, kemudian berkata: "Jika tidak sanggup bermain jangan bermain, aku banyak menemui wanita semacam kamu, jika ingin uang langsung katakan saja berapa, buka harga."

"10 milyar." Amanda Jiang tiba-tiba membuka harga, membuatku sangat terperanjat.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu