Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 16 Aroma Tubuh Laki-Laki Lain

Ardy melihat aku dengan datar, maju mendekat, berdiri lurus di hadapanku, aku segera melepaskan jas, mengembalikan ke dia, membalikkan badan bersiap akan pergi, tapi pergelangan tanganku dipegang olehnya, begitu ditarik, salah satu kakiku terkilir, membuat aku terjatuh dalam pelukannya.

Aku memberontak, tapi tidak bisa terlepas, dalam kepanikan, sekuat tenaga aku menggunakan ujung sepatu hak tinggi yang tajam menginjak sepatu yang dia kenakan, dia kesakitan kemudian melepaskan aku.

Aku melangkah mundur beberapa langkah, menatap dia dengan kebencian, berteriak dengan penuh kemarahan: "Apa yang kamu mau lakukan?"

"Aku lihat kamu kedinginan, jadi……" Ardy belum selesai berkata-kata sudah dipotong olehku.

"Tidak perlu." Aku menatap dia dengan dingin." Kamu tidak merasa perhatianmu sedikit terlambat, barusan di pesta kamu sengaja mempermalukan aku, sekarang kamu disini pura-pura jadi orang baik, kamu tidak merasa mual, malah aku yang ingin muntah."

"Christine, diantara kita ada salah paham, aku tidak ingin Direktur Jonathan salah paham, kamu juga tahu aku mengurus satu perusahaan sangat tidak mudah, kalau sampai Jonathan dan Direktur Frederik salah bicara, perusahaan kecilku itu tidak akan bisa bertahan lagi." Ternyata Ardy hanya memikirkan dirinya sendiri, dia hanya takut Jonathan akan membalas dendam.

Kalau memang takut, kenapa barusan mempermalukan aku?

"Apa perusahaanmu bisa bertahan atau tidak, sudah bukan urusanku lagi." Aku menatap dia tanpa ekspresi, membalikkan badan bersiap akan pergi, Ardy maju beberapa langkah mendekat, menghalangi jalanku, sekali lagi memeluk aku, menundukkan kepala mencium aku.

Dalam kepanikan aku mendorong dia, bibirnya jatuh diatas wajahku, leher, dan pundak, tiba-tiba muncul rasa mual, aku memuntahkan anggur merah yang tadi aku minum ke atas kemeja putihnya.

Ardy jijik dan segera mendorong aku, mengerutkan kening, menundukkan kepala melihat bajunya yang kotor, ingin membersihkan tapi tidak berani membersihkan, melihat aku kembali, dengan marah berkata: "Kamu sengaja ya?"

Aku mengusap sudut bibirku, tersenyum, ternyata saat melihat orang lain dalam kesulitan, hati ini begitu senang, sudut bibirku naik, dengan nada yang dingin berkata: "Rasakan."

Aku tidak ingin ada hubungan lagi dengan Ardy, begitu aku menoleh, aku melihat Linda yang berdiri tidak jauh, sepertinya saat dia berdiri disana dia melihat kami berdua, keadaan hari ini sangat buruk, aku berjalan pelan, saat lewat di samping Linda, langkahku terhenti karena dia memanggil.

"Christine, kamu tidak merasa kalau dirimu menjijikan? Linda dengan tatapan yang tajam melihat aku, tatapan matanya itu seperti pisau.

Aku berdiri di samping dia dalam keheningan, melihat tubuh pendeknya yang gemuk karena sedang hamil, tidak berkata-kata.

"Ardy sekarang suamiku, tunggu nanti aku melahirkan anak laki-laki, dia akan menikahiku." Linda berbicara sambil mengelus perut besarnya itu, sangat sombong sekali.

"Kalau begitu selamat ya, akhirnya dari selingkuhan bisa jadi istri, selamat juga karena melahirkan anak laki-laki." Aku berkata dengan nada datar, Linda mengira dengan dia mengatakan kalimat itu bisa membuat aku emosi, pikiran wanita ini juga terlalu sempit, pernikahan tanpa berhubungan badan selama tiga tahun sejak awal aku sudah ingin mengakhirinya.

Aku berjalan pelan menuju aula besar, begitu masuk, tiba-tiba merasa seluruh tubuh menjadi hangat, belum berapa lama, Jonathan turun, raut wajahnya tidak bagus, aku mengira karena urusan bisnis membuat suasana hatinya buruk, dia menarik aku meninggalkan tempat pesta kemudian naik mobil dan pergi, sepanjang perjalanan kami tidak berbicara satu sama lain, akhirnya aku tidak tahan dan bertanya kepada dia.

"Kenapa tidak senang?"

Selesai bertanya, Jonathan segera menghentikan lajunya dan menginjak rem, memberhentikan mobil di samping jalan, menatap ke arah depan dan bertanya: "Barusan Ardy mencium kamu di bagian mana?"

Aku terkejut, dengan bingung menatap dia, "Kamu melihatnya?"

Wajah Jonathan yang sempurna begitu menoleh, bertatapan muka denganku, tangannya terjulur, menyentuh daguku, sedikit keras, bertanya sekali lagi: "Dia mencium kamu di bagian mana?"

Aku terkejut karena nada suara dia seperti sedang marah, perlahan menunjuk wajahku, leher dan pundak, tatapan matanya menjadi berat, di tempat yang barusan dicium Ardy, dia juga mencium.

Dengan kebingungan aku melihat dia, sampai wajahnya mendekat dengan wajahku, bibir tipisnya terbuka lagi, bertanya: "Dimana lagi?"

Aku menggelengkan kepala, "Tidak…… Tidak ada lagi." Kenapa dia mencium lagi, apa karena takut di tubuhku ada aroma laki-laki lain?

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu