Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu - Bab 216 Bisa-bisanya Datang Meminta Uang Dengan Tidak Tahu Malu

Aku menganggukan kepala, "Jonathan mungkin datang melihatmu. Bagaimanapun, dia juga merupakan kakakmu."

Baru saja selesai berkata, Cynthia Ouyang segera menjadi panik. Dia menarik selimut dan menutupi dirinya sendiri. Belum sampai dua detik, dia mengeluarkan kepala dan berkata, "Tidak bisa, aku tidak bisa membiarkan Kakak Jonathan melihat tampangku yang begitu berantakan. Aku harus dandan, dan baju pasien ini jelek sekali."

Aku menatap Cynthia Ouyang dengan terkejut. Apa perlu selebay ini. Di kamar pasiennya masih harus berdandan cantik untuk menyambut kedatangan Jonathan.

"Christine, kamu tolong belikan aku dress warna pink. Kak Jonathan paling suka aku memakai baju berwarna pink. Dan juga ..." belum selesai berkata, aku sudah mengelaknya duluan.

"Cynthia, Jonathan adalah kakakmu. Tidak peduli seberantakan apa dirimu, dia adalah keluargamu, selamanya tidak akan merasa jijik padamu. Apa kamu mengerti?" aku mengingatkan, membuat Cynthia Ouyang yang awalnya panik seketika tenang.

Dia menundukkan kepala, lalu tertawa sedih, "Benar juga. Pria yang aku suka tiba-tiba menjadi kakak kandungku. Mau aku seberapa perhatian pada penampilanku, selamanya aku tidak akan bersama dengannya."

Mendengar nada bicaranya ini, aku kembali khawatir pada Justin Lin. Meskipun aku membujuk Justin Lin untuk kembali, Cynthia Ouyang juga belum tentu tulus menghadapinya. Bahkan sudah sampai sekarang, dia masih merindukan Jonathan.

Jonathan datang. Setelah membuka pintu, dia berjalan perlahan-lahan. Dia selalu mempunyai kharisma yang kuat. Matanya terlihat dingin dan sombong. Dia melihat ke arah Cynthia Ouyang dan bertanya, "Kenapa berpikiran tertutup? Justin tidak baik padamu?"

Mendengar pertanyaan perhatian dari Jonathan, Cynthia Ouyan menangis seperti anak kecil dan langsung maju memeluk Jonathan.

"Kak Jonathan, kamu harus membantuku. Justin menghamiliku, dan sekarang dia tidak mau mengakuinya. Kamu harus memberinya pelajaran." Cynthia Ouyang mengatakan kesalahan Justin Lin dengan sangat lebay.

Aku menatap Cynthia Ouyang dengan kehabisan kata-kata. Tidak ada lagi yang lebih hebat daripada kemampuan berbohong wanita ini.

Jonathan diam cukup lama. Pada akhirnya Jonathan berjanji akan menyuruh Justin Lin bertemu dengannya.

Jonathan melihat wajah Cynthia Ouyang lumayan segar, lalu melihatku lagi dan berkata, "Christine, pulang ke rumah dan istirahatlah, wajahmu kelihatan tidak terlalu baik."

Aku menjilat bibir yang agak kering dan menjawab, "Aku baik-baik saja."

"Kak Jonathan, aku yang masuk rumah sakit, bukan Christine. Lihatlah aku, aku sekarang sangat menyedihkan." Cynthia Ouyang mengingatkan orang yang perlu diperhatikan oleh Jonathan.

Tidak disangka, Jonathan melihat sekilas Cynthia Ouyang dan menjawab, "Kamu kelihatan pucat karena kamu sendiri yang berpikiran sempit. Tapi Christine tidak seharusnya menemani kamu. Dia juga pasien dan tidak perlu menemanimu terus."

Aku mendorong lengannya dengan pelan, menggelengkan kepala dan menjawab dengan tegar, "Aku baik-baik saja, tidak apa-apa."

"Baik atau tidak, memangnya aku tidak bisa melihatnya?" Jonathan mengulurkan tangan ke dahiku untuk mengecek suhu badanku, "Bibirmu saja sudah pucat. Aku antar kamu pulang."

Jonathan mendorong Cynthia Ouyang, lalu menarik aku keluar dari kamar pasien tanpa menunggu aku pamit dulu pada Cynthia Ouyang. Dia memaksa memasukkanku ke dalam mobil lalu membantuku mengikat sabuk pengaman.

Sepanjang jalan, dia mengendarai mobil dengan sangat pelan. Aku bersender di sandaran kursi dengan lemah. Jujur saja, saat berada di rumah sakit, aku merasa kepalaku sangat pusing, sangat tidak nyaman.

"Ada apa?" Jonathan bertanya ringan. Dia mengelus wajahku dan berkata, "Kedepannya jangan terlalu pedulikan masalah Cynthia."

Aku sengaja tersenyum baik-baik saja, "Tidak apa-apa."

Meskipun tidak ada masalah Cynthia Ouyangm, juga ada masalah Christopher Mo. Orang selalu ada masalah yang tidak ada habisnya. Kalau benar-benar tidak ada yang dikhawatirkan, mungkin hanya di saat menutup mata baru ada!

Aku tidak tahu bagaimana Jonathan menghubungi Justin lin. Bagaimana cara dia berbicara dengan Justin Lin. Justin Lin awalnya bilang akan menghubungi satu minggu kemudian, kemudian dia menghubungiku lebih awal.

Dia menyuruhku pergi mencarinya di perusahaannya. Kita bertemu lagi di ruang rapat.

Justin Lin menyenderkan kepala pada tangannya, menutup mata dengan wajah masam. Lama kemudian dia baru buka mata dan berkata, "Sebenarnya apa yang diinginkan Cynthia. Dia perlu berapa uang baru bersedia meninggalkan kehidupanku?"

"Dia mengandung anakmu. Kamu berikan dia satu kesempatan lagi padanya. Dia akan berubah." aku membujuknya.

Justin Lin tersenyum tidak berdaya, "Kamu percaya perkataannya? Christine, kalau babi bisa naik ke atas pohon, aku baru percaya dia bisa berubah. Dan juga, kamu pulang beritahu Jonathan. Masalah perasaan adalah masalahku sendiri. Jangan memanfaatkan perusahaan untuk memberikan tekanan padaku, ya?"

Aku menatap Justin Lin dengan terkejut. Memanfaatkan atasan untuk memberikan tekanan pada Justin Lin, memang hal itu bisa dilakukan oleh Jonathan. Kalau menyuruh Jonathan mencari Justin Lin, itu sama sekali tidak mungkin.

Jonathan merasa tidak suka mengenai segalanya yang ada di dunia hiburan. Jadi menggunakan segala macam cara untuk menyuruh Justin Lin bekerja sama. Cara Jonathan ini sedikit kelewatan.

"Justin, hari itu saat Cynthia melompat ke air dan ditolong oleh orang, apa kamu tahu apa yang aku pikirkan?" aku menatap wajahnya yang menakutkan, garis matanya digambar begitu hitam oleh dia, membuat matanya terlihat besar dan panjang. Dia juga memakai softlens, membuat matanya terlihat aneh.

"Jangan ungkit dia." Justin Lin berkata dengan sangat tidak sabar.

"Justin, kamu benar-benar mau menunggu dia mati dulu baru kemudian menyesalinya?" aku bertanya, "Kamu menyuruhku bertemu Yoga. Dia selalu terpikir pada kematian Lucy. Karena sebelum meninggal tidak menghargai, sesudah meninggal baru menyesal. Apa masalah seperti itu kamu juga mau mengalaminya?"

Justin Lin dibuat tidak bisa berkata apa-apa olehku.

"Justin, sekelewatan apapun Cynthia, itu juga karena kondisinya yang berubah. Dia seorang putri yang kaya, apapun yang dia inginkan bisa dia dapatkan, tapi tiba-tiba Perusahaan Ouyang bangkrut. Dia jatuh dari ketinggian, pasti perlu waktu untuk menyesuaikan diri." aku membujuk dengan suara ringan. Aku berusaha mengatakan kebenaran yang ada, tidak tahu apakah bisa membuat Justin Lin berubah keputusan atau tidak, setidaknya aku sudah berusaha semampu yang aku bisa.

Kalau aku mengerahkan kemampuan sebesar ini dan masih tidak bisa membuat Justin Lin berubah keputusan, maka aku hanya bisa membuat Cynthia Ouyang patah hati.

"Baiklah." Justin Lin menjawab dengan datar.

"Aku bawa kamu bertemu dengannya. Kalau dia berani berteriak padamu, aku bantu kamu marahi dia." selesai berkata, aku menarik Justin Lin turun ke bawah. Dia duduk di mobilku, dan aku mengantarnya ke tempat tinggal Cynthia Ouyang.

Justin Lin membuka pintu. Ketika kami masuk ke dalam, Cynthia Ouyang sedang melakukan yoga kehamilan bersama dengan yang ditayangkan di TV. Kelihatannya suasana hatinya lumayan bagus. Ketika dia melihat kami, wajahnya terkejut dan dengan kecepatan tercepat berdiri, mematikan TV, dan tersenyum canggung. Dia bertanya, "Kenapa kalian pulang bersama?"

"Justin, pulang untuk melihatmu." aku mengingatkan, lalu tersenyum ke arah Cynthia Ouyang.

Reaksi Cynthia Ouyang sangat cepat. Dia segera menyadari apa yang terjadi dan berpura-pura memasang tampang menyedihkan. Dia menarik tangan Justin Lin, lalu berkata dengan sangat menyentuh hati, "Justin, dulu adalah kesalahanku. Kalau kamu merasa tidak senang, kamu bisa memukulku, memukulku mati-matian, jangan sungkan."

Semua perkataan ini aku yang ajarkan pada Cynthia Ouyang. Pria paling tidak bisa menghadapi wanita yang berpura-pura menyedihkan dan garing seperti ini.

Justin Lin yang awalnya dingin setelah Cynthia Ouyang mengaku salah, pelan-pelan menghangat. Dia menatap Cynthia Ouyang dengan tidak berdaya dan juga kesal, kemudian berkata, "Apa kamu masih berani memarahiku bukan pria?"

Justin Lin menggelengkan kepala dengan cepat, "Kamu adalah pria, pria yang sangat MAN."

Aku yang berada di samping rasanya ingin muntah. Meskipun Justin Lin tampan, tapi karena mendapat pengaruh dari dunia hiburan, dia mengecat rambutnya menjadi warna emas. Juga terdapat poni tebal di depan dahi, tindikan di telinga kanan dan kiri dan memakai anting-anting. Dandanan seperti itu tentu sangat berbeda dengan milik Jonathan.

Jonathan memakai jas setiap hari, kadang kala memakai T-shirt di rumah. Begitu membuka lemari pakaiannya, terlihat baju-baju yang kalau bukan berwarna abu-abu, adalah warna hitam. Sama sekali tidak ada warna yang. Tapi justru itu yang membuat para wanita tergila-gila padanya.

Aku keluar dari kamar milik mereka berdua dan perlahan-lahan menutup pintu. Aku pergi. Yang bisa aku lakukan hanya ini. Apa mereka bisa melanjutkan hidup bahagia mereka atau tidak, tidak ada yang bisa memastikannya.

Aku mengendarai mobil, dan melaju pelan di jalan Kota F. Perubahan di Kota F beberapa tahun ini sangatlah besar. Beberapa tahun ini banyak sekali hal yang terjadi di sekelilingku. Ada yang senang, sedih, menyakitkan. Sepertinya aku berubah dewasa dalam jangka waktu ini.

Ponselku berbunyi. Aku memencet tombol terima dan suara Christopher Mo terdengar di ujung sambungan.

"Christine, apa malam ini kamu ada waktu luang?"

"Ada apa?" aku menjawab dengan kesal. Semenjak waktu itu dia ddan pacarnya itu bertengkar, aku tidak ingin meladeninya lagi.

"Jessica telah mempersiapkan banyak makanan. Ingin meminta maaf padamu." Christopher Mo menjawab sambil tersenyum.

"Aku vegetarian. Niat baikmu sudah aku terima." selesai berkata, aku ingin menutup telepon, tapi Christopher Mo segera berkata lagi, "Christine, jangan tutup teleponnya. Sebenarnya aku ingin meminta bantuanmu."

"Minta uang?" tidak perlu bicara, aku sudah bisa menebak kenapa dia mencariku.

"Ayah Jessica masuk rumah sakit, perlu operasi, dan membutuhkan uang dengan cepat. Kamu juga tahu sekarang keuanganku ..." belum selesai berkata, aku sudah memutuskan ucapannya.

"Christopher, dulu waktu ayah sakit, aku tidak melihat kamu berbakti. Wanita itu membiarkanmu tidur sebentar, dan kamu begitu bersungguh-sungguh meminta uang dari adikmu?" aku menyindirnya.

"Christine, jangan berkata begitu jahat, Jessica ...." belum selesai berkata, aku memotong perkataannya lagi.

"Jangan katakan padaku Jessica atau apalah itu, aku tidak kenal dengan Jessica. Aku tidak ada hubungan apapun dengannya. Aku hanya kenal dengan seorang wanita bernama Andrea Yu. Dia baru merupakan kakak iparku. Meskipun sudah cerai, tapi dia selalu merupakan kakak iparku. Karena dia berbakti pada ayah dan ibuku, mengerti?" setelah aku berkata dengan sangat tidak sungkan, aku langsung menutup sambungan.

Benar-benar menyebalkan. Demi seorang wanita ingin meminta uang dariku. Sifat orang benar-benar sulit diubah. Christopher Mo selamanya tidak tahu berubah, tidak bisa diselamatkan lagi.

Baru saja kembali tenang, telepon dari Christopher Mo kembali masuk. Aku langsung menutup telepon, lalu pulang ke rumah Keluarga Yi.

Seumur hidup ini aku benar-benar ingin memutuskan hubungan saudara dengan Christoper Mo. Tidak lama setelah aku pulang ke rumah Keluarga Yi, belum istirahat selama 2 menit, Bibi Chang sudah mengetuk pintu kamarku dan berkata, "Nyonya, kakakmu menunggumu di lantai bawah."

Begitu mendengar itu, aku langsung terduduk dari ranjang. Christoper Mo benaran berani datang ke sini untuk meminta uang?

Aku turun dari ranjang, setelah mengganti baju, aku turun ke lantai bawah.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu